All Chapters of TAWANAN CINTA CEO: Chapter 111 - Chapter 120
145 Chapters
111
“Bagaimana?” tanya Jane pada pria itu. Pria itu melihat tubuh Nana dari atas hingga bawah. “Sesuai selera,” balas pria itu yang melemparkan uang 3 juta won kepada Jane sebagai imbalan sudah mencarikan wanita malam untuk dirinya. Jane yang telah menerima uang yang berapa gepok, ia memilih untuk langsung melarikan diri dari dalam kamar. Kemudian mulai mengincar Lily. Tetapi, keberadaan Lily sudah hilang dari dalam ruangan. Pandangan mata Jane ke segala arah dan tidak mendapatkan keberadaan Lily. Sedangkan Lily sudah di salah satu kamar bersama berapa staff pria yang mulai berliur menatapi Lily yang setengah sadar dengan tubuh Lily yang mengoda. Sebelum mereka melanjutkan aksinya, Chris sudah duluan masuk ke dalam ruangan kamar dengan mengeluarkan tatapan tajam ke arah berapa staff yang sudah melepaskan pakaian. Melihat ke datangan Chris, berapa staff memilih untuk melarikan diri dan kesempatan ini di manfaatkan Chris untuk menikmati tubuh Lily yang sudah lama ia dambahkan selama in
Read more
112
James Holland menatapi isi pesan Lily dalam diam. Ia tidak ada niat untuk membalas atau melakukan panggilan ke ponsel Lily. Selain mengemudikan mobil ke arah rumah sakit dengan perasaan tidak nyaman. Di dalam ruangan pasien, Lily menghela nafas panjang dengan frustasi. Kemudian mengenggam tangan ibunya yang kurus kering tersebut untuk menempelkan ke wajahnya dengan tujuan merasakan ke hangatan tangan wanita tua yang ia panggil dengan sebutan ibu. Lily menghela nafas Panjang, kemudian menutup mata untuk melihat kebahagian di masa lalu yang indah. Sebelum semua berubah, sejak ayah dan wanita sialan itu menemukan mereka bertiga dan menghancurkannya. James Holland yang sudah sampai di rumah sakit, ia bergegas untuk mencari keberadaan Lily. Kemudian mendapatkan Lily yang tidak dalam suasana hati baik. “Lily,” batin James Holland. James Holland berjalan dengan langkah pelan ke arah Lily. “Li,..” saut James Holland sambil menepuk bahu Lily, seolah ingin memberikan kekuatan untuk Lily un
Read more
113
“Apa katamu, aku membantumu melepaskan hasratmu yang terpengaruh obat perangsang!.Siapa suruh kau ceroboh sampai bisa meminum obat perangsang,” balas Chris yang tidak mau kalah dan memutar balikkan fakta. Setengahnya memang ia memanfaatkan kesempatan untuk menyentuh tubuh Lily. setengahnya bukan perbuatannya. Lily berdecak malas. “Itu sama saja kau yang bernafsu dan aku yakin pelakunya adalah dirimu,” balas Lily yang kesal dan menutup panggilan dari Chris. Tut Panggilan terputus dan Chris melihat layar hpnya menjadi hitam. Ia langsung membanting hpnya ke dinding dengan kuat hingga terpecah berkeping-keping dan berserahkan di lantai. “Waniata sialan,” pekik Chris frustasi dengan mengusap wajahnya secara kasar. “Li, lihat saja pembalasan aku. Kau akan menjadi milik aku dan akan memuaskan aku sepanjang hidupmu,” batin Chris yang mengila mendadak. Tanpa melihat kedepan, Chris menginjak serpihan hpnya dan berputar dengan gaya indah seperti penari balet yang sedang melakukan pertunjuk
Read more
114
“Rahasia,” balas Lily dengan nada cuek dan masa bodoh akan teriakkan Chris. “Kurang ajar, apa kau masak untuk si vampire itu?” pekik Chris frustrasi dengan hayalannya yang kemana-mana. Ia sungguh tidak rela, jika Lily di sentuh oleh James Holland. “Maybe yes or not,” balas Lily judes dan menghabiskan semua makanannya. Kemudian mencuri piring sampai bersih dan membiarkan Chris mengoceh gila di sana dengan hp di atas meja makan. “Li, aku tidak terima masakkan mu buat si Vampire. Aku harus memakannya. Tidak boleh di makan oleh si vampire sialan itu,” pekik Chris yang bagaikan benteng mengamuk di arena pertarungan. “Sudah habis,” balas Lily dengan menepuk-nepuk perutnya memperdengarkan pada Chris. Seperti dugaan Lily, Chris kembali mengoceh tidak kaluan. Daripada melandeni kegilaan Chris yang mengoceh, Lily untuk memilih mandi dan memakai pakaian piyama punya James Holland. Kemudian meminum obat lalu merasa badannya sangat lelah. Setelah selesai, Lily merebahkan tubuhnya di atas ranja
Read more
115
“Sudah aku duga, kau akan datang ke sini,” seru Chris dengan wajah bangga. Melihat wajah Chris yang menjijikan, Lily tidak bisa menahan emosi di dalam hatinya lagi. “Sialan kau, kembalikan semua data yang kau hapus!” geram Lily dengan menarik dasi Chris dengan kuat dan melototkan kedua matanya. Chris merasakan getaran yang mendesir di tubuh dan aset berharganya tetiba sesak dan menyakitkan di saat tubuh Lily begitu dekat dengannya. Bahkan bisa melihat belahan di kedua dada yang tersembul keluar dari depan. Kedua mata Chris masih menatapi kedua dada Lily dengan tatapan berliur. Lily yang tidak menyadari tatapan mata Chris ke arah dadanya, Lily masih menatapi Chris dengan tatapan kesal. “Kembalikkan semua data di dalam laptop aku,” seru Lily yang masih kesal dengan tingkah Chris yang menghapus semua data tanpa sepengetahuan dirinya. Tetiba sebuah ide jahat melintas di kepala Chris yang sedang bernafsu kuat seperti kuda. “Akan aku kembalikan semua data yang aku hapus, tapi ada syar
Read more
116
Seperti biasa, James Holland memberikan satu kotak cake kepada Lily. Kemudian mengambil ahli pengemudi sedangkan Lily memakan cakenya dengan lahap. “Li, datamu sudah selesai. Apa kau ingin pulang ke kampung halaman kita?” ucap James Holland dengan senyuman lembutnya. “Benarkah?” Lily terkejut hingga cake yang di dalam mulut hamper tersembur keluar. “Iya, aku sudah urus punyamu dan punya dengan ibumu juga. Malam ini kita pulang ke inggris. Bagaimana?” tanya James Holland serius dengan niat untuk memisahkan Lily dan Chris. Tepatnya menjauhkan Lily dengan Chris sejauh mungkin. Tetiba Lily terdiam sebentar sambil berpikir, jika dirinya pulang. Bagaimana dengan misi balas dendamnya. “Misi balas dendam di tunda untuk sementara, sekarang kita usahakan kesembuhan ibumu dulu dengan begitu keberadaan Alexaliane dapat kita temukan!” pendapat James Holland yang memikirkan cara secepatnya untuk memisahkan Lily dengan Chris sebelum Lily jatuh hati pada Chris. “Boleh..” balas Lily cepat. Karena
Read more
117
Pencarian keduannya tidak membuahkan hasil, semua penumpang bernama Lily sudah di periksa dan nama dan foto tidak ada yang cocok dengan Lily yang mereka cari saat ini. Chris terduduk di lantai dengan frustrasi, ia tidak menyangka. Hubunganya dengan Lily akan berakhir hari ini. Hari di mana dirinya begitu bahagia menikmati tubuh Lily yang sangat memuaskan dirinya dan Lily yang memandanginya dengan tatapan yang lembut. Seperti orang gila, Chris berteriak keras dan menjambak rambutnya. Ia menaggis histeris dan Kirana terpaksa membawa Chris kembali ke apartement mewah milik Chris daripada menganggu orang sekitar. Di dalam apartement, Chris menaggis seperti bocah yang kehilangan mainannya. Menaggis tiada henti-hentinya dan menghancurkan segalanya yang di sekelilingnya. “Tuan Chris, bagaimana jika minta orang cari keberadaan Lily?” saran Kirana yang seolah-olah ingin menghibur Chris. Chris langsung menghentikan tanggisannya dan memikirkan apa yang di katakan oleh seketaris Kirana ada be
Read more
118
“Tidak ada,” balas Lily lesu yang tidak tahu harus memulai membicarakan berapa hal kepada James Holland. “Yakin?” tanya James Holland lagi dengan mimic wajah curiga. “Aku hanya cemas, apakah semua berkas kerjaan aku sudah sampai ke Kirana belum?” ujar Lily dengan penjelasan dan memakan waffle dengan mata besar menatapi James Holland. “Coba tanya sama temanmu bernama Kirana, sudah sampai belum daripada kamu bergusar hat!” saran James Holland yang merasakan kelegaan di dalam hati, karena tahu apa yang membuat Lily sejak tadi terlihat gelisah. “Benar juga, kenapa aku tidak berpikir ke situ?” ucap Lily menepuk dahinya secara kuat. “Karena semua terjadi mendadak dan wajar dirimu lupa,” balas James Holland menghibur Lily. Setelah makan, Lily mengikuti James Holland ke salah satu rumah sakit dan melihat keandaan ibunya yang masih sama seperti dulu. Belum ada tanda-tanda perubahan sedikitpun. “Sabar Li, suatu saat ibumu akan sadar. Sekarang kita hanya bisa mengamati perkembangan,” jelas
Read more
119
Melihat sikap Chris yang seperti itu, emosi Nelson Jong langsung naik darah. Ia menarik kerah baju Chris. Tetiba mencium aroma tak sedap dari tubuh Chris engan wajah jijik, Nelson Jong langsung menghemaskan tubuh Chris sejauh mungkin. “Astaga, kau berapa hari tidak mandi?” pekik Nelson Jong yang jijik dan ia melap setiap jemari tangannya dengan tissu basah. Kemudian menutup hidungnya dengan sapu tangan yang mahal dan juga wangi. Chris tetap diam membisu, ia tidak ada niat untuk menjawab pertanyaan Nelson Jong yang di anggap tidak berguna sama sekali. Melihat sikap Chris yang masih keras kepala, tetiba timbul ide di otak Nelson Jong untuk mengerjain Chris. Tapi niatnya di undur seketika. Saat dering Ponselnya terdengar dan Nelson Jong langsung mengangkat ponselnya. “Iya kah, jadi kapan kau bisa pulang, Li?” ucap Nelson Jong yang sibuk dengan Lily di balik telepon. Chris mendengar nama Lily, ia seketika langsung memasang telinga gajah untuk mencuri dengar percakapan Nelson Jong de
Read more
120
Dari arah lain Merick Sangrei masih rajin mengawasi dari jaraj jauh. Setelah melihat Lily keluar dari ruangan dan di susul oleh James Holland yang merupakan sepupu Lily. Merick Sangrei berjalan memasuki kamar yang di huni oleh ibu Lily dengan langah kaki hati-hati untuk menghindari kecurigaan orang lain. Sesampai di dalam kamar, Merick Sangrei menatapi mantan istrinya dengan sinis. “Aku kira kau akan mati seperti pria itu. Ternyata masih hidup?” saut Merick Sangrei dengan suara seraknya yang menyindir mantan istrinya. Pandangan mata ibu Lily langsung ke arah Merick Sangrei, emosinya semakin naik. Teringat bagaimana Merick Sangrei merencanakan pembunuhan suami keduanya dan menewaskannya dengan cara keji. Belum lagi merebut Alexanliane dari sisinya dan memisahkannya hingga sekarang ini. “Aku rasa kau sudah lupa padaku,” kata Merick Sangrei yang semakin mendekati mantan istrinya dan tanpa di duga oleh Merick Sangrei. Ibu Lily langsung menarik dasi Merick Sangrei dan mencekeknya denga
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status