Semua Bab Another Choice Mr. Wijaya: Bab 111 - Bab 120
125 Bab
Santai Panas
Kedatangan kedua pria yang bersamaan membuat Wijaya pusing tidak menentu, kedua pria ini melamar putri bungsunya. Perbedaan dari kedua pria itu adalah yang satu berstatus duda dan satunya pria yang bekerja di perusahaannya bisa dikatakan seusia dengan Tari, jika melihat keduanya mereka sama-sama mencintai putrinya.“Aku harus bagaimana, Sayang?” tanya Wijaya melepaskan penyatuan mereka dan berbaring disamping Tania.“Daritadi memikirkan masalah kedua pria itu?” Wijaya mengangguk membuat Tania tersenyum sambil membelai wajahnya “Kalau menurut kamu si Tari cocok sama siapa?”Hembusan tarikan nafas Wijaya lakukan “Seusia sama dia, tapi kalau lihat Tari lebih memilih duda.”“Ya udah biarkan Tari memilih, siapapun pilihan dia pastinya itu yang terbaik.” Tania beranjak dari ranjang menuju kamar mandi tanpa menggunakan pakaian.Melihat itu semua membuat tatapan Wijaya tidak berhenti, adik kecilny
Baca selengkapnya
Duo Masalah
“Sudah enakan?” Tania menatap tidak enak pada Wijaya.Memilih berada di ranjang setelah mengeluarkan muntahan dalam kamar mandi, kegiatan rutin yang dilakukannya beberapa hari ini. Tania membuatkan minuman yang bisa membuat tubuhnya hangat, hanya saja tidak berdampak apapun pada dirinya, beberapa kali Wijaya membuat Tania lelah dengan semua permintaan tidak masuk akalnya.“Aku mau kasih tahu kamu.” Wijaya menatap bingung pada Tania yang memijat keningnya.Tania mengambil tangan Wijaya dan meletakkan di perutnya membuat tatapan mereka berdua terkunci, anggukan pelan yang dilakukan Tania sudah menjawab semuanya membuat Wijaya beranjak dari berbaringnya dan menarik tubuh Tania kedalam pelukan. Tidak lama kemudian mencium seluruh wajah Tania tanpa terkecuali, terakhir mencium perut Tania dengan penuh kasih sayang.“Terima kasih banyak.”Wijaya menatap lembut pada Tania yang mengangguk pelan “Gimana nggak hamil
Baca selengkapnya
Rahasia Misi
Keputusan gila dan tidak masuk akal sama sekali yang Wijaya lakukan membuatnya mendapatkan tatapan tajam dari mereka semua kecuali Via tentu saja yang langsung menghubungi Bima untuk memberitahukan kabar baik tersebut.“Maksudnya apa ini, Pa?” Tina membuka suara terlebih dahulu.“Pasti punya alasan, bukan? Aku harap alasannya masuk akal.” Devan menambahi dengan tatapan tajam.Wijaya mengalihkan pandangan pada Tania yang hanya diam tanpa berniat membantu dirinya “Biarkan dia yang jelasin papa tiba-tiba mual.”“Papa yang bilang terus kenapa Mbak Tania yang harus kasih tahu.” Tari membuka suara yang diangguki lainnya.Wijaya dapat melihat senyuman puas yang Tania berikan tanpa sepengetahuan mereka semua, hembusan nafas seakan membenarkan pemikiran mereka mengenai keadaannya yang berat saat ini dan semua tidak lepas dari rencana yang Tania lakukan dengan persetujuan dirinya.“Kita menentang m
Baca selengkapnya
Hancur Yudi
“Mereka sedang bermain-main?” Wijaya menatap Muklis datar setelah menerima laporan “Apa perceraian Bima tidak bisa berjalan cepat?”“Mili nggak mau diceraikan.” Muklis menjawab santai.Menyandarkan di sofa mendengar laporan dari Muklis, tidak tahu harus berbuat apa karena mereka harus menikah. Sudah cukup bagi Wijaya melihat putrinya bersikap wanita murahan depan pria bersuami, pilihannya masih jatuh pada Bima meskipun mereka mencoba berbagai macam cara agar mau pindah hati.“Pernikahan mereka harus tetap terjadi.” Tania masuk sambil membawa minuman dengan menutup pintu terlebih dahulu “Terlalu resiko kalau mereka tidak menikah.”Menatap Tania yang meletakkan minuman diatas meja, setelahnya memilih duduk disamping Wijaya yang masih menyandarkan kepalanya di sofa.“Selamat atas kehamilannya, Bu.” Muklis berkata sopan.“Makasih, Om.” Wijaya mengalihkan pandanga
Baca selengkapnya
Ruang Kerja
“Lebih dalam, Sayang.”Wijaya semakin dalam menggerakkan miliknya didalam Tania hanya saja dengan gerakan pelan, takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tepat saat Muklis keluar dari ruangan Tania langsung mengunci pintu dan membuka seluruh pakaiannya dihadapan Wijaya, melihat itu semua tentu tidak akan disia-siakan oleh Wijaya.“Kurang cepat dan lebih keras, Sayang.” Tania mendesah sekali lagi.“Aku nggak mau menyakiti dia, Sayang.” Wijaya berkata dengan sedikit takut menggerakkannya.“Anak kamu yang ingin cepat dan kasar, Sayang. Percaya semua akan baik-baik saja, jadi lakukan apa yang aku katakan.” Tania membelai wajah Wijaya yang berada diatasnya “Atau kamu mau aku yang diatas?”Wijaya menggelengkan kepala langsung “Kamu akan bergerak semakin keras jika sudah diatas.”Wijaya mulai menggerakkan kembali dan mengikuti keinginan Tania, bergerak dengan cepat dan dala
Baca selengkapnya
Kenyataan Via
“Via bukan anak kandung?” Tania menatap penuh selidik yang hanya diangguki Wijaya pelan “Lalu?”Wijaya terdiam tidak tahu harus berbicara jujur atau menutupinya dari Tania, satu hal yang ditakutinya adalah Tania meninggalkan dirinya yang bermain dengan wanita lain atau bahasa kasarnya tidak setia. Hembusan nafas kasar dikeluarkan Wijaya tanpa melepaskan tatapan kearah Tania yang menunggu jawaban, genggaman tangan Tania membuat Wijaya menatap tangannya yang diremas pelan oleh tangan Tania.“Apa kamu nggak akan meninggalkan aku kalau aku jujur?” tanya Wijaya hati-hati.Tania menggelengkan kepala “Aku tinggalin kamu rugi bandar, wanita mana yang mau meninggalkan pria mapan seperti kamu. Kalau ada ya bodoh banget orangnya, jadi kamu bisa jujur sama aku.”Wijaya menghembuskan nafasnya kembali “Anakku dengan wanita lain.” Tania membuka mulutnya tidak percaya lalu menggelengkan kepalanya “Panjang
Baca selengkapnya
Rahasia Billy
“Kalian harus pergi dari rumah ini.” Muklis berkata dengan wajah seriusnya “Mili tidak terima mereka menikah.”Wijaya hanya diam memandang semua yang ada di ruangan, putrinya Via tampak frustasi dengan Tania dan Tina yang berada disampingnya. Mencoba untuk bersikap tenang dengan memandang Bima yang seakan tidak terpengaruh sama sekali dengan kata-kata yang Muklis katakan.“Kamu sudah menebak semua ini terjadi?” tembak Wijaya membuat suasana sunyi menatap kearah Wijaya dan Bima bergantian.Bima menghembuskan nafas kasar “Sedikitnya sudah, maaf tidak memberitahukan semuanya.”“Lalu apa rencana kamu?” Wijaya bertanya dengan menatap dalam pada Bima yang terdiam “Kalau menikah sama Via nggak ada rencana buat mengatasi ini buat apa?”“MAS! Kamu bisa nggak usah pakai emosi? Kasihan Via juga kalau begini dan seharusnya ini semua tugas kita bagaimanapun kita saudara yang harus sal
Baca selengkapnya
Diskusi Rifat
“Jangan terlalu keras sama Via.” Tania membelai wajah Wijaya setelah melepaskan penyatuan mereka “Via sendiri belum berpengalaman.”“Andaikan dia menikah sama Rifat pasti semuanya nggak akan begini.” Wijaya mengusap wajah dengan kedua tangannya “Kurang apa sih memang Rifat?”“Cinta, Via nggak cinta sama Rifat.” Tania menjawab santai “Kamu mau mereka hidup tanpa cinta? Seperti kamu sama Vita dulu, lalu Via tetap melakukannya sama Bima.”Wijaya membenarkan perkataan Tania mengenai hal itu, tidak mungkin dirinya membuat sang anak hidup tanpa cinta. Wijaya tidak mau anak-anaknya merasakan apa yang dia rasakan, pengalaman dirinya dengan Vita adalah guru paling berharga.“Devan dan Tina saling cinta?” tanya Tania tiba-tiba yang membuat Wijaya bingung “Aku ngerasa mereka kaya saudara bukan pasangan suami istri, tapi pandanganku aja jadi jangan diambil hati.”Pe
Baca selengkapnya
Sorry?
Bali adalah tempat untuk menenangkan diri yang terbaik, mengajak semua keluarga ke Bali setelah permasalahan yang dialami Bima dan Via. Kehamilan Tania sendiri berkembang dengan cepat membuat Wijaya harus ekstra hati-hati dalam mengambil keputusan, banyak hal yang menjadi pertimbangannya.“Kamu kapan lulus sih?” Wijaya menatap malas pada Tari.“Sidang aja belum bicara lulus.” Tari menjawab santai dengan mata tetap fokus pada laptop “Kita sampai kapan disini?”“Belum tahu, secara masih banyak yang harus diselesaikan.” Wijaya menjawab santai.“Papa juga kenapa kasih ijin Mbak Via nikah sama Mas Bima, Mas Rifat calon yang ok dibandingkan Mas Bima.” Tari mengalihkan pandangan kearah Wijaya yang menghembuskan nafas panjang.“Kamu tahu kan kalau papa sama mama nggak saling cinta, jadi papa nggak mau kakak kamu atau kamu mengalami hal yang sama kaya kita.” Wijaya menjelaskan pelan mem
Baca selengkapnya
Rahasia Depan
Melihat Tania marah adalah hal yang membuat Wijaya pusing, Tania bisa mendiamkannya selama berhati-hati, tidak tahu akan melakukan apa karena apapun yang dilakukannya tidak akan berdampak apapun.“Coba papa ingat-ingat melakukan kesalahan apa.” Tari berkata dengan santai.“Kalian tadi liatin papa itu kenapa sih?” tanya Wijaya penasaran membuat Tari mengangkat bahu.“Pa, sebenarnya kenapa papa bisa bertahan sama mama kalau nggak saling cinta?” Tari mencoba bertanya hal lain agar tidak perlu memikirkan masalah Tania saat ini.“Kalian yang buat kita bertahan.” Wijaya menatap Tari lembut “Kami dulu berjanji satu sama lain, meskipun kita menikah karena dijodohkan tapi kami ingin pernikahan yang normal pada umumnya.”“Papa bahagia sama mama?” tanya Tari penuh selidik.Wijaya tersenyum “Mama kamu adalah teman dan partner yang terbaik pernah ada.”“Papa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status