All Chapters of CEO Nakal Kekasihku: Chapter 51 - Chapter 60
296 Chapters
Selalu Ada Untukmu
“Aku kalap. Aku memaksanya. Dia ada di rumahku bersama anakku. Ada di vila. Aku mencurinya dari Arsan.” Nathan mengerutkan keningnya. “Arsan? Apa hubungannya?” ucap Nathan. Dia bangkit dan mengambil camilan. Dia membuka kaleng itu. Ada camilan kesukaannya yaitu kacang atom dan satu kaleng lagi keripik. “Dia akan menikah tadi siang. aku menculiknya kemarin malam.” Nathan mengangguk. “Kau memang pantas disebut bajingan, saudara lo sendiri kamu hianati.” Nathan terkekeh. “Bukan aku tapi dia. Anak buahku menemukan fakta bahwa dia masih ebrhubungan dengan Cassandra. Kamu tahu akal dia? Dia akan menghancurkanku lewat seorang yang tidak beralah yaitu kekasihku Rara.” Nathan masih tidak mengerti dengan ucapannya Damian. “Aku masih tidak maksud dengan yang kau jabarkan. Coba pelan-pelan.” Damian bangkit kemudian meman
Read more
Besok Kita Menikah
Damian sudah sampai di rumah. Dia lengsung menuju kamarnya. Lelaki itu masih melihat Zahwa meringkuk tanpa selimut. Pahanya terekspose keluar. Damian cepat-cepat menutup paha itu dengan selimut. Dia tidak mau kelepasan lagi. Damian masuk ke kamar mandi hanya untuk mencuci wajahnya. Ini sudah sangat pagi tapi udara malah semakin dingin. Zahwa pura-pura tidur. Sebenarnya dia sudah bangun karena mendengar Damian membuka pintu. Kini ranjang terasa bergoyang berarti Damian sudah mulai naik. Dada Zahwa bergemuruh. Damian memeluknya dari belakang dalam keadaan miring berbaring. “Aku tahu kamu sudah bangun. Terima kasih tidak pindah. Terima kasih sudah membantuku pelepasan. Maaf jika caraku tidak sopan memaksamu.” Damian memeluk pinggangnya erat. Zahwa masih saja terdiam. Kepalanya penuh dengan seluruh pertimbangan antara baik dan buruknya. “Jawab aku, Sayang. baiklah, aku anggap setuju kita menikah besok.” Damian sudah mempe
Read more
Kau Mencintaiku? (21+)
Damian mendengar Keano mengintrogasi sang mama sehingga dia bangkit. Dia masih telanjang dada karena memang tidak suka memakai baju saat tidur. “Keano jadi sarapan? Mari kita sarapan bersama,” ucap Damian. Padahal dia sangat mengantuk. Tapi memilih untuk menemani mereka berdua sarapan. “Damian, pakai bajumu!” Zahwa mendorong Damian masuk ke dalam lagi. Keano menganga meliaht ulah dua insan yang sudah dewasa tersebut. Keano kemudian menautkan alisnya dan menaikkan alisnya sebelah kanan. Dia sudah bisa mengerti bahwa sebenarnya mereka saling mengharapkan. Keano memilih untuk berjalan ke meja makan. Sudah ada tiga porsi sandwich. Keano yang membuatnya.  Damian sudah datang dengan menggandeng Zahwa. Dia mengancam wanita itu, kalau tidak nurut maka akan mememisahkan dirinya dengan Keano. Maka Zahwa menurut saja. “Kamu yang bikin, Boy?” ucap Damian. Keano hanya mengangguk saja. Damian duduk setelah menarikk
Read more
Jangan Marah
Damian melepaskan Zahwa. Dia ingin berbuat lebih jauh, tapi tidak jadi. Dia akan menghabisi kekasihnya itu saat mereka sudah menikah. Sebagai lelaki normal, ingin rasanya bersatu dengan tubuh molek sang ekkasih. Tapi tidak bisa. “Kau mau menemani aku tidur, nggak?” “Ada Keano. Aku harus membujuknya.” Damian mengangguk dan melepaskan pelukannya. Zahwa bangkit dan menyisir rambutnya, kemudian keluar. Sedangkan Damian mapan untuk jalan-jalan ke alam mimpi. “Keano, mama boleh masuk?” Hening ... Keano tidak menjawabnya. “Mama masuk, ya?” Terlihat dia memakai head set untuk mendengarkan musik dan memainkan stik vidio games. Zahwa duduk di sampingnya dan menyingkirkan head set itu. “Ada apa , sih, Ma. Jangan menggangguku saat main games!” Keano terlihat sangat marah. “Kamu marah sama mama? Kita butuh bicara.” Zahwa meraih tangan sang pu
Read more
Mencoba Lebih Dekat
“Begitu? Kalau memang benar, mengapa tidak menikah dengan mama? Kenapa malah dia membiarkan kita terlunta-lunta.” Putranya sangat cerdas. Zahwa memejamkan matanya mencari kata-kata yang pas untuk memberi tahu sang anak. “Begini, Sayang. Ada spark yang tidak kamu mengerti dari kehidupan orang dewasa.” Zahwa menjeda perkataannya. Dia mencari sela yang pas untuk membuat anaknya itu mengerti. “Saat itu, papamu dan mama tidak mungkin bersatu. Sekarang mungkin kesempatannya.” Keano mengerutkan keningnya tajam. Dia menggunakan logikanya untuk menelaah perkataan sang mama. Apa bedanya sekarang dan sebelumnya atau setelahynya. “Aku masih belum mengerti, Ma. Penjelasan Mama begitu rumit untuk aku terima.” Keano memandang siluet  gunung yang mulai terlihat pudar mengkilat karena panas menyapunya. “Sederhana saja, Sayang. Dulu masih banyak halangan untuk mama menikah dengan
Read more
Pernikahan Damian-Zahwa
Arsan pontang-panting mencari Damian dan juga Zahwa kemana-mana tapi tidak ketemu. Anak buahnya juga tidak bisa menemukannya. Dua hari ini Damian memang memilih tinggal di rumah setelah menyerahkan segala urusannya kepada sekretarisnya. Arsan menjadi sangat frustrasi. Dia gagal menikah karena Damian. Sedangkan Damian sendiri tengah bahagia. Sebentar lagi dia akan menjadi suami Zahwa dan tidak akan ada yang dapat memisahkannya. Papanya mau membuangnya dari perusahaan, tidak masalah. Dia memiliki tiga perusahaan yang cukup jika untuk menghidupi anak dan istrinya. Zahwa melihat dirinya di cermin. Dia masih terlihat cantik walau sudah kepala tiga. Dadanya bergemuruh. Dia mau menikah? Yang dulu hanya dalam khayalan kini terjadi walau menikah dengan kekasih yang terlihat sangat brengsek selama dua belas tahun ini. “Mama sangat cantik.” Keano masuk ke kamarnya. “Terima kasih, Sayang.” Keano memeluk sang mama dari belakang.
Read more
Bukan Malam Pertama
Suasana yang dingin didukung dengan gairah yang menggebu membuat Damian segera melepas baju pengantin milik sang istri. Memang sengaja, Damian tidak mengadakan pesta. Dia akan mengadakan pesta nanti ketika semua sudah aman. Kali ini memang tujuannya bersembunyi dari Arsan. Bukan dia takut dengan Arsan, cuma sedang malas cari ribut. “Kau sudah menjadi milikku. Tidak bisa menghindar lagi, Sayang.” Damian mulai rakus menghabisi bibir merah sang istri. “Tunggu! Aku belum gosok gigi.” Damian menelan kecewa ketika sang istri menolaknya dengan alasan belum gosok gigi. “Ck, kok bisa?” ucap Damian. “Hmmm, sebentar, ya? Nggak lama, kok.” Zahwa yang hanya mengenakan kemben dan hot pan masuk ke kamar mandi dengan berlari. Damian hanya mengangkat bahunya. Sementara itu, Zahwa sudah menutup rapat pintunya. Dia menyenderkan punggungnya di pintu yang tertutup itu. Wanita berambut panjang i
Read more
Bekas Gelas
“Kenapa kamu menjerit? Sudah dipakai bajunya. Kita makan. Nggak usah menjerit atau aku akan merasakan jeritanmu itu syahdu sehingga aku memakanmu.” Damian menaikkan resleting gaun Zahwa. Lelaki itu kemudian mengajaknya duduk dan menyuapinya. Tepatnya memaksa mau disuapi. “Enak nggak?” Damian menyendokkan makanan itu masuk ke mulutnya. Dia mengangguk-anggukan kepala. “Damian, kamu beneran mau menunggu? Sebagai istri aku tidak sempurna. Aku tidak bisa melayanimu.” Damian meletakkan makanannya. Dia menarik tubuh Zahwa ke dalam pelukannya. “Sweet heart, aku sungguh-sungguh sekarang. Aku mencintaimu dengan seluruh jiwaku. Jika aku harus menunggu tidak masalah.” Damian membisikan kata ke telinga Zahwa. “Aku ingin ketemu Mas Arsan.” Damian melepaskannya. “Ngapain? Mau kangen-kangenan? Kamu masih cinta sama dia?” Damian menyorot tajam. D
Read more
Hakmu Menikmati Tubuhku (21+)
Zahwa masuk ke kamar kembali setelah meletakkan piring. Sedangkan penghulu sudah diurus sama asistennya dan juga Nathan. Mereka sudah kembai ke rumah masing-masing. Damian duduk di tepi ranjang di susul oleh Zahwa yang baru datang. “Damian, kenapa akhirnya kamu mengejarku. Padahal dulu kamu hanya memberiku cek kosong untuk membeli harga diriku,” tukas Zahwa. “Kau tahu, saat kamu marah dan aku tahu kamu masih virgin, aku merasa bersalah. Sepertinya, tidak semua orang menggadaikan tubuhnya hanya demi selembar uang. Aku mencarimu, apalagi setelah Andra memarahiku habis-habisan.” Zahwa tersenyum. Dia berjalan menuju jendela yang terlihat kabut mulai turun hingga gelap gulita, namun masih terlihat siluaet perbukitan di sana. Damian memeluknya dari belakang. “Sekarang, giliran aku yang tanya.” Zahwa menyenderkan kepalanya pada dada bidang sang suami. Rasanya memang sangat nyaman. Damian juga merasakan hal yang b
Read more
Aku Coba (21+)
Damian mengahabisi bibir manis Zahwa.pelan tapi pasti. Lelaki itu mulai menanggalkan baju istrinya satu persatu. Zahwa pasrah saja, hingga Damian melanjutkannya menyusuri liku tubuh Zahwa yang berbukit dan berlembah. Zahwa mulai mencicit karena merasakan sentuhan itu membuatnya larut dalam buaian. Dia bahkan sudah sedikit lebih tenang. Wanita itu sangat berusaha melenyapkan rasa takutnya. “Aku akan melakukannya sangat lembut.” Zahwa mengangguk. Damian kembali memulai aksinya. Kali ini turun ke area leher. Lelaki berambut cepak itu bagai kucing menjilat dan menyesap dengan lembut. Sehingga Zahwa mulai merasakan tubuhnya penuh gairah. Damian tahu jika wanitanya sudah mulai terpancing. Walau demikian, dia masih memberikan kelembutan-kelembutan. Hingga sampai pada area perut dan pusat tubuh. Damian menyesapnya hingga Zahwa mencengkram sprei karena merasakan kenikmatannya melampaui kepalanya. “Ahhh ....” Damian terus menyusuri tubuh itu. Hingg
Read more
PREV
1
...
45678
...
30
DMCA.com Protection Status