All Chapters of Romeo for Princess Swan: Chapter 21 - Chapter 30
97 Chapters
Fragile Hearts
Dengan hati sedikit cemas, Anne meminta pada sopirnya untuk mengantarkan ke apartemen Emily. Sahabatnya menolak untuk mengatakan via telepon. Perjalanan menuju apartemen Emily cukup mengambarkan situasi politik Northery yang kian memanas. Demonstrasi terus terjadi di jalan dan beberapa perkantoran. Anne menatap mereka dengan wajah tegang. Ia tidak menyangka jika mereka semakin gencar mendesak pemerintah mengikuti tuntutan rakyat. Akhirnya setelah menempuh dua jam lebih, Anne tiba di apartemen Emily. Sebetulnya dalam kondisi normal, mereka hanya membutuhkan setengah jam untuk mencapai tempat sahabatnya. "Astaga, Anne! Kau membuatku cemas!" seru Emily dengan lega. Anne meminta air dingin dan pelayan Emily mengangsurkan gelas besar yang langsung dihabiskan. "Demonstrasi parah, Em! Oh Tuhan, apa yang terjadi pada negara kita?" keluh Anne setengah meratap. Ayahnya adalah patriot sejati yang telah berjuang untuk kemerdekaan Northery da
Read more
Father Fool's Decision
Jika saja bisa memilih, Dusk ingin hengkang dari tempat ini. Tapi janji yang terlanjur ia ucapkan pada Moses dan Lexia tidak mungkin diingkari. Dusk belum pernah merasakan seberat ini menerima masalah dalam hidupnya. Setelah selesai mengerjakan tugas harian, Dusk memacu sepeda motornya, menembus derai salju untuk menemui Polin. "Dusk! Untunglah kamu datang!" seru Polin sembari mengajaknya ke lantai atas. Dusk mencoba menebak-nebak apa yang akan ia temui, tapi saat melihat Rose duduk di salah satu kursi, pria itu terkejut. Rose tidak termasuk dalam tebakan liarnya dan saat Polin menjelaskan bahwa Rose akan mendukung aksi berikutnya, Dusk hanya terdiam dengan tubuh tegak. Wajahnya tampak tegang sementara matanya menatap tajam Rose. "Berhenti menatapku dengan tuduhan seperti itu, Dusk!" cetus Rose santai. "Apa yang membuatmu memutuskan untuk bergabung?" tanya Dusk dengan nada ketus. "Rose adalah ....,""Aku bertanya pada
Read more
Dinner Penalty
Tidak sulit bagi Dusk untuk mengumpulkan semua teman-temannya yang langsung besedia mendukung rencana Polin. Dusk berhasil merekrut tiga puluh orang yang memiliki ketangkasan cukup baik. Jika dibandingkan kelompok Nero, pasukan Dusk lebih pintar dan cerdas. Mereka biasa bertempur dengan otak dan bukan hanya mengandalkan otot saja. Setelah memaparkan semua rencana, Dusk meminta mereka menyebar ke beberapa wilayah yang dicurigai Polin sebagai titik penting untuk Nero melaksanakan aksinya. Dusk sendiri memutuskan untuk menemui Nero tanpa siapa pun. Pemuda tersebut yakin, Nero tidak akan berani menyentuhnya! Sebelum bertemu dengan Nero di Northery, Dusk lebih dulu terkenal hingga ke daratan seberang, sebagai berandalan tangguh yang tidak perlu memiliki pasukan khusus untuk menumbangkan kartel yang mencari masalah dengannya. Bangunan yang mirip seperti motel tua tersebut menjadi markas Nero. Dusk masuk dengan santai sementara semua se
Read more
Life Full of Sorrow
Lexia menangis dalam diam di ujung pembaringan sementara Swan terbaring dengan ekspresi terpukul. Keduanya tidak pernah menyangka jika Hector sanggup mengeluarkan keputusan terburuk demi menyelamatkan posisi politiknya. "Kupikir tidak akan secepat ini aku menerima hidup buruk berikutnya. Ternyata papa sudah merencanakan semua dengan seksama." Kalimat Swan terdengar getir. Lexia tidak memberikan tanggapan. Isak tangis yang tertahan menjelaskan bagaimana ia turut merasakan simpati dan empati yang begitu mendalam. "Aku seperti tenggelam dalam jerat lumpur pekat dan tidak seorang pun mendengar jeritanku," ratap Swan, seiring lelehan kesedihannya bergulir dari kelopak mata indahnya."Sakitmu, menjadi deritaku. Kesialanmu, menjadi ketidak beruntunganku, Swan. Jangan katakan kau sendiri. Aku sudah jadi bagian dari hidupmu!" tandas Lexia dengan mata basah dan hati jauh lebih terluka. "Seandainya ada yang ingin memperjuangkan hidupku, mencintaiku dengan
Read more
Man with No Control
Someday you’re gonna realize (Suatu saat, kau kan menyadari)One day you’ll see this through my eyes (Suatu hari nanti kau kan melihatnya melalui mataku).By then i wont even be there (Pada saat itu aku bahkan tidak akan berada disana).I’ll be happy somewhere (Aku kan bahagia di suatu tempat).Even if I can’t (Bahkan, jika aku tak mampu).I Know (Aku tahu)You don’t really see my worth (Kau tak sungguh menilai diriku)You think your the last guy on earth (Kau pikir kau adalah lelaki terakhir di bumi ini )Well I’ve got news for you (yah, aku dapat kabar untukmu)I know I’m not that strong (Aku tahu, aku tak setegar itu)But it won’t take long, (Tapi itu takkan bertahan lama)Won’t take long (Itu takkan bertahan lama)Cause someday, someones’ gonna love me (Karena suatu saat, seseorang kan mencintaiku )The way, I wanted you to need me (d
Read more
Nero
Pada halaman motel tua itu terparkir satu limosin mewah berwarna biru tua. Dalam salah satu ruangan yang ada di motel, terlihat Nero sedang berbicara dengan pria berjas rapi dan sedang menikmati cerutu. "Ada tiga target yang harus kau hancurkan setelah malam tahun baru nanti." Nero tersenyum samar dan mengangguk. Pria dengan bekas luka di pipi kirinya tersebut mulai memaparkan satu persatu aksinya nanti. Pria yang duduk di seberangnya mengangguk dengan puas. Nero Valaz, pria campuran yang selama ini terkenal sebagai mafia memang masih cukup muda. Usianya sekitar empat puluh tahun, tapi kiprahnya sebagai pembunuh bayaran sudah melekat padanya. Nero terlahir dari ayah imigran dari Brazil dan ibunya dari kota Vince, Northery. Sejak ayahnya terbunuh dan ibunya bunuh diri, Nero hidup di jalanan. Kerasnya hidup membentuk Nero menjadi berandalan dan penjahat sejati. Tuntutan hidup di jalanan menuntut Nero pada dua pilihan sulit. Menjadi
Read more
Queen's Last Warning
Kejenuhan dalam penantian menjadi tunangan pria yang bukan pilihan hatinya memang menyesakkan. Tapi Swan tidak memiliki pilihan lain yang lebih baik. Hari-hari ia lalui tanpa semangat. Kehadiran Lexia yang juga mendadak pendiam, tidak mampu menghibur hatinya yang berduka berkepanjangan. Swan terjebak dalam kotak kehidupan yang ayahnya ciptakan. Semenjak keputusan pertunangan Swan dan Angus, Anne juga menghindar dari suaminya. Wanita itu tidak menyangka jika Hector tega berbuat keji pada putri kesayangan mereka. Jangankan Swan, Anne sendiri merasakan beban yang begitu berat saat mendengar keputusan tersebut. Denting piano dari kamar putrinya mengalun pelan. Nada yang mengalun begitu menyayat dan pilu. Suara merdu Swan terdengar menyimpan duka juga lara yang begitu dalam. Anne menangis dalam diam. Emily mengatakan jika Weston terlibat, tapi dirinya tidak memiliki keinginan untuk menyampaikan hal tersebut pada Hector. Pinal
Read more
Betrayal of Faith
Kejenuhan dalam penantian menjadi tunangan pria yang bukan pilihan hatinya memang menyesakkan. Tapi Swan tidak memiliki pilihan lain yang lebih baik. Hari-hari ia lalui tanpa semangat. Kehadiran Lexia yang juga mendadak pendiam, tidak mampu menghibur hatinya yang berduka berkepanjangan. Swan terjebak dalam kotak kehidupan yang ayahnya ciptakan. Semenjak keputusan pertunangan Swan dan Angus, Anne juga menghindar dari suaminya. Wanita itu tidak menyangka jika Hector tega berbuat keji pada putri kesayangan mereka. Jangankan Swan, Anne sendiri merasakan beban yang begitu berat saat mendengar keputusan tersebut. Denting piano dari kamar putrinya mengalun pelan. Nada yang mengalun begitu menyayat dan pilu. Suara merdu Swan terdengar menyimpan duka juga lara yang begitu dalam. Anne menangis dalam diam. Emily mengatakan jika Weston terlibat, tapi dirinya tidak memiliki keinginan untuk menyampaikan hal tersebut pada Hector. Pinal
Read more
Just Let Me Die Easy
"Apa cita-citamu saat besar nanti, Swan?" Itulah pertanyaan Anne pada putrinya dulu ketika masih kecil. Swan kecil akan menjawab dengan lantang,"Pelukis dan seniman sejati yang akan menjadi pujangga Northery, Mama!"Swan bahkan sudah memahami bakatnya sejak kecil dan ia berusaha keras untuk menggapainya. Semua berakhir ketika dirinya menyadari, itu tidak akan pernah terjadi! Sejak enam belas tahun ruang batasnya semakin sempit dan hidupnya terkungkung, kebebasan terenggut. Hector sedang menelepon seseorang ketika Swan mengetuk pintu dan meminta ijin untuk menghadiri undangan Beltia menghadiri peresmian sekolah khusus wanita. "Apa lagi, Swan?! Berhenti merengek dan bersikap seolah-olah kau masih bebas! Sebentar lagi kau akan menikah! Duduk, diam di rumah dan belajar menjadi istri yang baik!" teriak Hector tanpa simpati. Swan memegang kenop pintu kuat-kuat hingga buku-buku kukunya memutih. Tanpa sepatah kata balasan, Swan berbalik da
Read more
Curiousity
Semilir angin dingin berembus menyelinap di antara pohon pinus yang berdiri kokoh di tepi hutan yang berada di pinggir pantai. Dusk menarik tali kekang kuda lalu melompat turun. Tangannya terulur, siap menbantu Swan untuk mengikutinya. Keduanya duduk di pasir putih yang bercampur dengan butiran salju. Mata masing-masing menatap laut biru yang gelap, sementara tangan mereka terpaut satu sama lain. Saat ini, hanya rasa bahagia berselimut kebimbangan yang menyelimuti keduanya. Apa yang baru saja terjadi, mewakili perasaan masing-masing selama ini. Ciuman Dusk mengungkap dua hati yang memendam rasa dalam bungkam. Mulut mereka tidak pernah bisa menyatakan kata CINTA, tapi keduanya tahu, bahwa ada perasaan yang begitu besar dan nyata telah tumbuh selama ini. "Aku akan menikah," ucap Swan lirih. Dusk terdiam dan hatinya berdesir sakit. Kenyataan itu masih menjadi hambatan yang tidak mungkin ia singkirkan dengan mudah. 
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status