Semua Bab 100 HARI CINTA: Bab 31 - Bab 40
121 Bab
Alvira berperang dengan hatinya!
Tidak peduli dengan perintah Daffin yang menyuruhnya untuk tetap berada di apartemen itu. Alvira kembali melangkah untuk keluar dari ruangan itu, tapi lagi dan lagi Daffin berhasil menghentikan langkahnya.“Lo dikasih tahu susah banget sih, diam di sini aja kenapa? Nanti kalau lo pulang yang ada ibu lo bakal tanyain lo terus kenapa pulang? Lagian kan gua sudah izin,” papar Daffin.Sejenak Alvira diam, mencerna setiap kata yang dikeluarkan oleh Daffin.”Kalau gua pulang, benar kata Daffin ibu bakal enggak berhenti bertanya?” batin Alvira.Alvira menghembuskan nafasnya ia pun kembali ke sofa duduk di ruang tengah dengan kedua kakinya disilang di atas.Menatap lurus ke depan, belum menikah saja Alvira sudah di atur seperti ini. Bagaimana jika sudah menikah?Alvira terus membatin, “sepertinya perjanjian itu tidak berarti.” Gua harus bisa melawan Daffin untuk tidak selalu memaksa gua,” batinnya lagi. 
Baca selengkapnya
Sentuhan Daffin menghanyutkan
Tubuh Alvira menengang karena Daffin kini melingkarkan tangannya di pinggang Alvira, merapatkan tubuh keduanya. Menghirup dalam aroma vanilla yang menyeruak dari tubuh Alvira. Mencium tengkuk Alvira, membuat Alvira bergendik merasakan hembusan nafas Daffin.Kepala Daffin lama bersembunyi di tengkuk Alvira. Alvira juga ikut hanyut dalam sentuhan Daffin, ada geleyar aneh yang dirasakan Alvira saat Daffin menyentuh lehernya mengunakan bibir.Saat kesadaran Alvira kembali dengan cepat ia berusaha untuk melepaskannya, Alvira berontak hingga kursi yang ada diantara mereka jatuh tersungkur.“Maaf,” lirih Daffin.Alvira tidak mempedulikan ucapan Daffin, disambarnya tas miliknya yang berada di atas meja rias tersebut lalu keluar kamar , dengan membanting pintu itu kencang.Ia meruntuki dirinya sendiri yang bisa-bisanya ikut hanyut dalam sentuhan Daffin.Di kamar Daffin mengusap rambutnya dengan kasar, kenapa juga ia bisa hilang kendali se
Baca selengkapnya
Maya ke rumah Alvira
Setelah kemarin seharian berada di apartemen Daffin, hari ini ia berniat untuk langsung pulang ke rumahnya. Ikut dengan mobil Vita.Kedua sahabat itu sedang jalan beriringan,  sambil tertawa kecil mereka menuju tempat parkiran. Diam-diam Alvira memperhatikan keadaan sekitarnya takut Daffin tiba-tiba nongol di depannya.Namun, sampainya di pakiran Alvira tidak melihat sosoknya. Alvira langsung bernafas lega, setidaknya ia lepas dari Daffin hari ini.Tapi harapannya itu pupus saat dilihatnya mobil yang sering di gunakan Daffin berada di dekat dengan mobil Vita hanya ada dua mobil yang menghalangi mobil mereka. Dan yang punya mobil tersebut sedang keluar dari mobil berjalan mendekat dirinya.“Ayo,” ajak Daffin yang langsung mengandeng tangan Alvira untuk mengikutinya, tanpa mempedulikan Vita yang berada di sa
Baca selengkapnya
Menyelidiki keluarga Alvira?
Dua wanita yang sama-sama cantik itu kini duduk di kursi mini bar tender. Alea menatap lurus putrinya lalu meneguk air mineral yang memang ia sediakan di meja itu.“Kamu jangan sedih ya, katanya ayah-mu tidak akan menghadiri acara keluarga nanti. Dan kita disuruh untuk tidak menganggu rumah tangganya!” Jelas Alea, yang memberitahu perkataan Maya terhadapnya tentu saja Alea menyembunyikan makian dari Maya terhadapnya.“Tapi Bu, kata ayah  kemarin kalau ayah pasti datang,” sela Alvira.“Ya, kita lihat saja nanti. Tapi lebih baik kita tidak usah berharap banyak akan hal itu, kan masih ada ibu juga adik-mu,” sahut Alea, mencoba untuk membuat Alvira tidak kecewa nantinya.“Iya Bu,” sahut Alvira lesu.“Itu yang kamu bawa apaan?” tanya Alea mengalihkan pembicaraan.“Oh, ini Bu makanan dikasih ibu-nya Daffin,” jawab Alvira sambil menyodorkan kotak makanan itu pada Alea.
Baca selengkapnya
Ciuman Kening?
Reiki menjadi tegang saat melihat daffin mulai serius menatapnya, untung saja makanan yang ada di piringnya sudah habis, perutnya juga sudah kenyang. Kalau tidak Reiki tidak akan fokus dengan apa yang akan di katakan daffin entar. Walaupun nanti Daffin bakal marah-marah sama dirinya, Reiki harus tetap fokus dengan apa yang dikatakan Daffin padanya. Begitulah seorang reiki, walaunpun sudah sering dimarah Daffin tapi Reiki masih saja tetap setia dan mau mendengarkan semua ucapan Daffin. Karena Reiki sudah sejak lama bersama daffin dan tentunya dia tahu bagaimana sikap Daffin sebenarnya.“Saya juga tidak tahu kenapa? Tapi saya ingin mengetahui banyak soal Alvira. Saya rasa banyak yang belum saya ketahui dari dia. Walaupun hanya sebentar kebersaamaan saya nantinya, tapi saya kayanya wajib tahu. Tidak lucu kan jika suatu saat saya ditanya dan nggak tahu soal Alvira,” papar Daffin.Daffin menjelaskan dengan suara yang rendah tidak sesuai dengan pemikiran Reiki ta
Baca selengkapnya
Daffin Kedatangan Tamu Dari London
Wanita itu jalan mendekat ke arah Daffin sambil tersenyum lebar, Daffin tampak berpikir siapa yang berada di ruangannya saat ini, wajahnya begitu familiar. Wanita itu merentangkan kedua tangannya bersedia untuk memeluk sang pria di depanya. Ia pun memeluk Daffin tapi tidak di balas oleh Daffin.Ia melepaskan pelukkannya dan menatap Daffin yang tingginya hampir sama dengan dirinya.“Hai, ini gua,” ucapnya dengan logat inggrisnya.Daffin masih diam, ia tampak berpikir.“Gua Clara, teman lo di London,” lanjutnya lagi berusaha untuk mengingatkan Daffin akan sosok dirinya.“Astaga, ya...Ya... Gua ingat sekarang,” sahut Daffin membalas senyuman Clara.“Ada apa?” tanya Daffin langsung.“Ih, gitu banget sih nggak suka ya gua kunjungi lo?” tanya Clara.“Bukannya gitu, lo kan tinggal di London dan ngapain ke jakarta?” jawab Daffin.“Gua ada urusan bisnis
Baca selengkapnya
Pertemuan Yang Tidak di Sengaja
Seperti biasa Alvira pulang pukul delapan pagi, setelah melakukan penukaran sift. Alvira berjalan keluar rumah sakit sendiri karena Vita masih ada sesuatu yang mengharuskan pulang telat.Sepanjang lorong rumah sakit Alvira celigak-celiguk mencari keberadaan Daffin. Tapi ia tidak menemukan sosok Daffin yang di maksud.Hingga sampai di luar gedung Alvira tetap tidak melihat Daffin. Ia pun memutuskan untuk duduk di halte menunggu taksi online yang ingin di pesannya.Alvira malas untuk menghubungi Daffin lebih dulu, males untuk berdebat. Selama lima belas menit menunggu akhirnya taksi online yang dipesan Alvira datang.Ternyata setelah taksi yang membawa Alvira pergi, mobil Daffin datang . Tapi, dalam mobil itu Daffin tidak sendiri melainkan bersama Clara. Clara menelpon Daffin pagi-pagi minta tolong untuk diantar ke kantor agency. Itulah yang menyebabkan Daffin telat menjemput Alvira.Daffin keluar dari mobil ingin mencari keberadaan Alvira.&l
Baca selengkapnya
Alea di Tipu
"Kenapa?” tanya Alvira sambil membalas tatapan Daffin. Dalam hati sebenarnya Alvira takut tapi mencoba memberanikan diri untuk melawan Daffin. Alvira khawatir jika Daffin tahu kalau dirinya takut yang ada Daffin malah semakin seenaknya saja pada dirinya.Daffin tidak menjawab malah ia terus menatap tajam Alvira. Vita yang berada di tengah-tengah mereka menjadi takut sendiri. Suasana yang tadinya Asyik kini menjadi menengangkan.“Lo kenapa tinggali gua?” tanya Clara yang tiba-tiba datang dan tidak tahu suasana langsung saja nyeletuk.Alvira dan Vita langsung tatap-tatapan. Kaget dengan apa yang mereka lihat saat ini. Wanita cantik dan seksi itu bergelantungan manja di lengan Daffin, "sepertinya ia tidak tahu jika Alvira adalah calon istri Daffin," batin Vita.Daffin tidak menjawab ia mencoba untuk melepaskan tangan Clara dari lengannya.“Sudah makannya?” tanya Daffin datar.“Lo tanya siapa?”Al
Baca selengkapnya
Alvira Kirim Cake Buat Shela
Alvira mencoba membantu Alea untuk menghubungi pemesan cake ibunya. Tapi hasilnya juga tetap sama nomor yang dituju tidak aktif“Mungkin belum rezeki kita,” ucap Alea.“Iya Bu, sabar ya,” sambung Alvira.Anak dan ibu itu saling berpelukan,”Kamu bawa aja dinas ya, di rumah nanti nggak ada yang makan! Atau kamu kirim aja ke rumah Daffin, gimana?” tanya Alea.“Ya deh Bu, nanti aku antar, aku mandi dulu ya,” sahut Alvira sambil berjalan meninggalkan Alea yang masih duduk di meja makan.Alea memandangi paperbag yang berisi cakenya tersebut, selama ia berjualan baru kali ini ia ditipu seperti ini. Sedih! Sudah pasti, tapi Alea mencoba untuk tetap tegar di depan anak-anaknya. Hanya dari berjualan cake tersebut Alea mencukupi kebutuhan hidup dirinya bersama anak-anaknya.Kartu yang diberikan Alvira dari sang ayah tidak digunakan oleh Alea, Alea masih berusaha untuk mencari uang dengan hasil keringatnya
Baca selengkapnya
Clara Mencium Daffin
Setelah sambungan telepon dari mami berakhir, kini ia mengetik sesuatu di ponselnya dan dikirim ke Alvira.Kemudian ia melakukan panggilan kepada Miss Salsa. Tidak terlalu lama Daffin menunggu karena panggilan itu langsung terhubung.“Ada apa ganteng?” Suara dari sebrang sana terdengar langsung di telinga Daffin.“Gua butuh gaun untuk Alvira, buat makan malam keluarga,” sahut Daffin.“Alvira?” Miss Salsa menyebutkan kembali, sambil mengingat orang yang dimaksud Daffin.“Iya, yang waktu gua bawa ke butik, calon istri gua.”Miss Salsa mengangguk, walaupun Daffin tidak dapat melihatnya.“Siapkan dan tolong langsung diantar saja,” pinta Daffin lagi.“Siap ganteng,” sahut Miss Salsa dengan suara kecilnya.“Alamatnya nanti gua kirim,” lanjut Daffin dan langsung mematikan sambungan teleponnya.Kebiasaan Daffin yang suka seenaknya saja jik
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status