Semua Bab 100 HARI CINTA: Bab 41 - Bab 50
121 Bab
Bertemu Kevin
Jam istirahat tiba Alvira keluar dari ruang UGD menuju kantin rumah sakit, Alvira ingin mengisi perutnya yang sudah sejak tadi tidak bisa kompromi.Karena saat ini Vita dapat sift pagi membuat Alvira duduk sendiri di kantin rumah sakit. Padahal tadi dirinya diajak dengan para senior untuk makan di kafe sebrang rumah sakit, karena mereka sudah bosan makanan kantin. Namun, Alvira menolak ia memilih untuk makan sendiri di kantin.Saat Alvira menikmati makanannya. Tiba-tiba di depannya berdiri laki-laki yang sudah beberapa minggu ini tidak menampakkan dirinya.“Boleh gabung?” tanyanya saat Alvira menatap wajahnya.Alvira tidak langsung menjawab, ia diam terpaku melihat kehadiran Kevin. Mengingat pertemuan terakhir mereka, Alvira mencium mesra bibir Kevin lebih dulu membuat Alvira saat ini dirundung malu.“Boleh, tidak?” tanya Kevin lagi.“Apa kamu bilang, maaf!” balas Alvira yang sedikit gugup.Jantungn
Baca selengkapnya
Me time
Alvira sudah melihat Daffin dari jauh, ia pun jalan mendekat ke arah Daffin bersama Kevin. Sesekali Alvira tersenyum menanggapi cerita Kevin.“Maaf aku di jemput nih,” ujar Alvira kepada Kevin.“Ya udah nggak papa lain kali aja,” jawab Kevin.Tadi Alvira menyempatkan diri untuk membesuk nyokapnya Kevin sebentar. Tapi saat Alvira ingin pulang Kevin mengajak Alvira untuk sarapan. Alvira sudah menolak berkali-kali tapi Kevin tetap kekeh ingin mengajaknya bukan sebagai kekasih melainkan sahabat, alasan Kevin terhadap Alvira.Dengan sangat terpaksa Alvira mengangguk. Namun, ternyata Daffin sudah menunggunya dan terpaksa juga Kevin membiarkan Alvira pulang.“Ayo,”ajak Daffin saat Alvira sudah sampai di tempatnya.Daffin berdiri dan berlalu pergi tanpa melihat Kevin yang berada di samping Alvira.“Maaf ya aku duluan,” pamit Alvira yang langsung menyusul Daffin di depan.“Dasar, kit
Baca selengkapnya
Bertemu Clara di Resto
Alvira menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri, menonton bioskop dengan ganre romantis berharap kisahnya cintanya juga akan romantis. Tapi saat alvira kembali mengingat perjanjian pernikahan harapan itu pupus. Sekitar dua jam ia berada dalam gedung bioskop itu, berbekal popcorn dan minuman hitam bersoda, Alvira begitu menghayati filmnya sehingga ia  mengeluarkan air matanya jika adegan dalam film itu sedang bersedih. Setelah selesai alvira keluar gedung dengan mata merah habis menanggisi film yang dibintangi Reza Rahadian dengan Adinia Wirasti, walaupun film itu sudah lama dan berkali-kali dirinya nonton tetap saja Alvira tidak bisa untuk tidak menangis. Alvira memasuki klinik perawatan kecantikan, sekali-kali ia ingin merawat tubuhnya dengan menggunakan uang yang dikirim sang ayah setiap bulannya. Selama ia keluar dari rumah sang ayah, baru kali ini ia kembali melakukan perawatan di salon. Biasanya jangankan melakukan perawatan, uang untuk jajan makannya saja
Baca selengkapnya
Bersiap Makan Malam
“Bapak di mana, maaf saya menganggu. Bapak harus ke kantor sekarang, karena ada klien yang datang marah-marah pak,” sahut sang Seketaris.“Memangnya ada apa?”" Ini kan sudah di luar jam kantor!" lanjut Kevin lagi.“Mereka mencari bapak, saya tanya tidak dijawab.”“Saya ke sana sekarang.”Kevin selain mempunyai bisnis agency model ia juga melanjutkan bisnis sang papa. Bisnis properti. Bisnis agencynya hanya bisnis sampingan. Karena dulunya Kevin pernah menjadi model sebuah majalah, tapi itu tidak lama karena sang papa ingin dirinya melanjutkan bisnis yang papanya bangun jadi terpaksa Kevin meninggalkan dunia modelnya.Tapi, semenjak Kevin sudah berhasil menjalankan usaha propertinya, ia mulai mencoba untuk membuka agency model, dan model yang berada di naungannya cukup banyak.“Sorry gua harus ke kantor bokap sekarang,” ucapnya pada Clara sambil membetulkan pakaian yang sudah
Baca selengkapnya
Pertemuan Keluarga
Daffin sudah menghubungi Alvira dua kali, karena saat ini Daffin sudah sampai di lokasi, sudah lima belas menit Daffin menunggu tapi Alvira dan keluarganya juga belum datang. “Gimana?” tanya Shela yang sudah mulai gelisah di tempat duduknya. “Sabar mi, mungkin masih di jalan,” sahut Ahmad mencoba untuk menenangkan. Daffin sendiri hanya diam, sambil mengerutu dalam hati akan tindakan Alvira yang terlambat. Sedangkan di rumah, Alvira juga sudah mulai gelisah. Ayah yang diharapkannya untuk datang tapi sampai saat ini juga tidak muncul-muncul bahkan ini sudah lewat tiga puluh menit. “Kita pesan taksi online aja Bu,” ucap Alvira dengan nada lesu. “Iya sayang, kan kasian keluarga Daffin nungguinnya nanti kelamaan,” sahut Alea. Alvira keluar duduk di teras rumah sambil memesan taksi, tapi saat ia ingin memencet tombol pesan sebuah mobil berhenti tepat di depan pagarnya. Alvira tersenyum kala melihat sang ayah keluar dari mobil
Baca selengkapnya
You Merry Me
Pelayan restoran datang menyajikan makanan pembuka,” ayo makan,” ajak Ahmad.“Kamu tambah sukses aja ya, nggak nyangka yang tadinya hanya bercanda mau besanan eh, akhirnya tercapai juga,” celetuk Arka di sela-sela kunyahannya.“Aku juga nggak tau ternyata Alvira ini anak kamu yang waktu itu ketemu di mall ya,” sahut Ahmad sambil mengingat-ingat lagi pertemuan beberapa tahun yang lalu.Kedua pria paruh baya yang duduk saling berhadapan itu terlibat percakapan yang seru, mengingat masa muda keduanya. Dan keinginan konyol mereka tentang perjodohan anak.“Yang kemarin Alvira kirim cake itu pasti buatan kamu!” seru Shela.“Iya, maaf nggak enak ya?” tanya Alea sedikit lesu.“Kamu gimana sih enak kok,&rdq
Baca selengkapnya
Bicara Dari Hati ke Hati
Setelah melalui perdebatan yang panjang masalah penentuan tanggal pernikahan Daffin dan Alvira. Kini semua sepakat jika acaranya akan diadakan sepuluh hari mendatang.Daffin dan Alvira hanya bisa menerima keputusan yang telah ditetapkan.  Untung saja gaun pernikahan mereka sudah dipesan jauh hari.Semua itu merupakan keinginan dari Shela. Sebenarnya Shela hanya memberikan waktu seminggu saja, tapi Daffin menolak dengan alasan kantor ada sedikit masalah. Awalnya Daffin mau untuk diberikan waktu dua minggu paling cepat tapi lagi-lagi, Shela tidak setuju. Jadi Ahmad ikut bicara diambil lah jalan tengahnya sepuluh hari.Semua pesta diserahkan kepada para orang tua terutama para nyokap. Alvira menolak saat Shela ingin merayakan dengan meriah pernikahan mereka. Daffin juga membujuk agar pestanya digelar dengan sederhana saja. Mereka beralasan jika tidak ingin sang mami kelelahan yang akan berakibat dengan kesehatan maminya.Dengan sangat terpaksa Shela men
Baca selengkapnya
Menyadari Rasa Itu Ada
Alea mengangkat tangannya menyentuh pipi Arka,” aku kangen kamu,” lirihnya lagi.Alea mencoba untuk memberanikan diri melakukan itu, dibalasnya tatapan Arka. Kedua manik mata itu menyimpan kerinduan yang mendalam.Tanpa permisi aliran bening di pelupuk mata Alea mengalir perlahan membasahi pipinya. Arka yang melihat langsung mengelap aliran itu agar pipi indah Alea tidak basah.“Jangan menangis, aku juga merindukanmu. Aku minta maaf atas kesalahan ku yang lalu. Aku janji tidak akan mengulangi dosa itu lagi, aku akan lebih berhati-hati lagi pada semua orang.”Arka kembali mengungkapkan rasa penyesalannya. Tanpa aba-aba keduanya langsung berpelukan meluapkan rasa rindu dan sayang. Air mata itu kembali lagi membasahi pipi Alea, membuat kemeja yang digunakan Arka ikut basah.“Jangan nanggis terus, aku juga ikut sedih lihatnya,” ujar Arka yang melepaskan pelukannya demi menatap wajah Alea.“Aku akan berus
Baca selengkapnya
Kecurigaan Maya
“Ck,” Daffin berdecih saat panggilan itu berakhir. Daffin dari dulu memang tidak menyukai Clara. Sikap Clara yang selalu gampangan membuat Daffin tidak respect terhadapnya.Daffin melanjutkan tidurnya tubuhnya sudah lelah, pikirannya juga sudah lelah saatnya ia mengistirahatkan semua anggota tubuhnya.Agar menyambut hari esok lebih baik lagi.***Maya membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk dalam rentina matanya. Di rabanya di samping ia tidur, tapi tidak ia temukan seseorang yang biasa berada di tempat itu.Maya langsung duduk untuk mencari keberadaan sang suami, matanya mengawasi setiap sudut yang  ada di kamar itu tapi ia tidak juga menemukannya.Maya langsung saja turun, berniat ingin mencari Arka di ruang kerjanya. Sambil mengingat hal apa yanag terjadi semalam?Maya takut jika ia kecolongan akan Arka yang pergi ke rumah Alea. Tapi saat Maya ingin membuka pintu kamarnya, dari luar Arka masuk sambi
Baca selengkapnya
Perbincangan Antara Anak Dan Papi
Shela cukup kaget mendengar kabar jika rumah tangga sahabat lamanya mengalami masalah. Padahal yang ia tahu pasangan itu merupakan pasangan yang romantis dimasa mudanya. Sampai-sampai ia merasa iri dengan mereka.“Mudahan apapun masalahnya semoga cepat selesai,” batin Shela.Shela hanya bisa mendoakan sahabatnya itu. Ia tidak ingin bertanya atau ikut campur menurutnya itu privasi mereka apapun itu semoga ada jalan yang terbaik. Itulah harapan Shela saat mendengar kabar itu.“Sudah yuk sarapan,” ajak Shela yang melihat Daffin sudah selesai melakukan olahraganya.“Ayo,” sahut Daffin.Keduanya pun meninggalkan ruangan fitness itu, menuju rumah utama.“Aku mandi dulu mi,” ucap Daffin.Yang langsung masuk dalam lift. Saat pintu lift itu terbuka sang papi berada di depan menunggu pintu besi itu terbuka.“Pi,” sapanya.“Di tunggu mami sarapan tuh, aku mau mandi d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status