All Chapters of SANG PENGGODA: Chapter 41 - Chapter 50
67 Chapters
41. MULAI MENGENAL ISLAM
"Oh, ma-maaf! Aku tidak sengaja!" pekik Yura merasa bersalah.Wanita itu langsung mengambil ember pelnya yang jatuh terguling ke bawah dan berjalan melewati Hardin yang terlihat kesal sembari mengibas-ngibaskan celananya yang setengah basah."Sekali lagi maaf, Tuan." Yura membungkukkan tubuhnya sedikit sebelum akhirnya dia benar-benar berlari ke belakang. Yura jelas tidak mau jika adik ipar Reyhan sampai mengenali dirinya."Ah, ada-ada saja!" keluh Hardin kesal. Dia sempat kaget melihat seorang marbot wanita di dalam masjid ini. Karena setahu dia, biasanya seorang marbot itu laki-laki bukan wanita. Lalu, siapa wanita tadi? Sepertinya sih tidak asing? Pikir Hardin lagi.Akhirnya dia terpaksa menggulung celananya sampai sebatas mata kaki dan beranjak masuk ke dalam masjid untuk melaksana
Read more
42. YURA, PERGI LAGI!
Yura tidak pernah merasa hatinya sedamai ini sebelumnya. Mendengar penjelasan Pak Ali mengenai Islam, Yura seperti menemukan sebuah kehidupan baru yang sepertinya sangat menarik untuk di selami. Dia jadi kembali berpikir ulang, tentang hal apa yang pada awalnya telah menuntunnya hingga dia sampai masuk ke dalam masjid ini? Jika memang itu hanya sebuah kebetulan, bahkan di samping masjid ini nyatanya terdapat sebuah rumah kontrakan sederhana yang harganya cukup murah. Lalu kenapa Yura justru malah melangkah untuk memasuki masjid ini?Yura terus berpikir, berpikir dan berpikir. Meski, otaknya tidak cukup pintar untuk membuatnya menemukan jawaban yang tepat atas pikiran-pikiran yang singgah dalam benaknya itu.Setelah izin pamit pada Pak Ali, kini Yura mulai berjalan menuju kamarnya. Dia meletakkan buku pemberian Pak Ali di atas bantal tempat tidurnya. Hingga setelahnya, Y
Read more
43. AKSI BIADAB MIN HYUK
"Min Hyuk! Apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku Min Hyuk!" Yura terus berontak saat tubuhnya di boyong oleh dua ajudan Min Hyuk ke dalam sebuah kamar. Ke dua pergelangan tangannya sudah menyatu sempurna terlilit oleh tali temali yang diikat dengan sangat kencang. Membuat Yura tak bisa berkutik. Terlebih tubuhnya dan tubuh ke dua Ajudan Min Hyuk jelas tidak sebanding. Yura terus berteriak dan meronta kuat di sisa tenaga yang dia miliki.Awalnya Yura mendapat pesan dari Min Hyuk bahwa Eun Sa kecelakaan. Yura yang panik langsung percaya begitu saja. Dia mengemasi barang-barangnya dan menunggu Min Hyuk menjemputnya. Namun di tengah perjalanan, saat Yura mulai merasa adanya kejanggalan, tiba-tiba saja mulutnya di bekap kuat dari arah belakang. Lalu ke dua tangannya di tarik kebelakang untuk kemudian di ikat juga oleh ajudan-ajudan Min Hyuk yang sudah sejak awal duduk di jok belakang.
Read more
44. AKU INGIN MENYUSUL AYAH...
Ini malam paling menyebalkan dalam hidup Reyhan. Harusnya ini menjadi malam paling romantis sepanjang hidupnya. Di mana dirinya dan Katrina bisa dinner romantis di tepi pantai Haeundae dan langsung check in malam ini juga di hotel Haeundae beach. Reyhan bahkan sudah membayangkan hal itu sejak jauh-jauh hari. Tapi sayang, khayalan tinggalah khayalan. Malam ini dia harus rela tidur sendirian di atas ranjang, saat Katrina memutuskan untuk pergi bersama Seo Jun mencari Yura ke Seoul! Reyhan tak hentinya memaki dalam hati! Awalnya dia melarang, tapi saat dia tahu kalau ternyata kemarin itu Katrina tidak pergi dengan Seo Jun, Reyhan malah jadi malu sendiri. Dia jadi kembali teringat saat dirinya dan Seo Jun sempat adu mulut di
Read more
45. BUNUH DIRI
"Aku paling suka dengan suasana malam di sini. Jika sedang penat dan bosan dengan keadaan, aku seringkali menghabiskan waktuku di sini," "Jembatan Gwangan!" pekik Katrina tiba-tiba. "Ya, aku tahu di mana Yura berada sekarang. Dia pasti sedang berada di jembatan Gwangan! Kita ke sana sekarang Seo Jun," ajak Katrina yakin. Dia teringat pada kata-kata Yura kala itu. Saat dirinya dan Yura sedang berada di atas jembatan Gwangan dan menikmati panorama alamnya yang menakjubkan di malam hari. Tanpa berpikir panjang, Seo Jun langsung memarkirkan Hyundai Tucsonnya dan melajukannya menuju tempat yang disebut oleh Katrina. "Kamu hubungi Reyhan, suruh dia ke sana lebih dulu, jarak kita dari sini ke Gwangan itu sangat jauh, jika Reyhan yang ke sana dia pasti bisa lebih dulu sampai," perintah Seo Jun dengan nada bicaranya yang terdengar panik. Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimum. Katrina terdiam
Read more
46. AJAKAN MENIKAH
Seo Jun membawa Yura ke apartemennya. Yura butuh istirahat. Dia terlihat sangat lelah. Bahkan dia terus tertidur di mobil sepanjang perjalanan menuju apartemen tadi. "Pakai bajuku dulu, besok aku belikan pakaian ganti untukmu," Seo Jun memberikan pakaiannya yang dia ambil asal di dalam lemari. Tak lupa dia menyediakan handuk juga. Saat Seo Jun menemukan Yura di jembatan tadi, Seo Jun tak melihat di mana keberadaan koper milik Yura dan Seo Jun pun tidak ingin mencecar Yura dengan pertanyaan-pertanyaan sepele. Diamnya Yura sudah cukup membuatnya mengerti, bahwa Yura butuh waktu untuk menjelaskan apa yang sebenarnya tengah terjadi menimpanya malam ini. Sebab, jika memang Yura yang menyetujui untuk di ajak tidur oleh Min Hyuk, sepertinya Yura tidak akan terlihat sekacau ini. Yura menerima pakaian itu dan berjalan menu
Read more
47. JIMMY BERAKSI
Sebuah gedung pencakar langit kini berdiri kokoh di tengah-tengah kota Busan. Di atap gedung tertulis sebuah nama perusahaan besar "W-mart Corporation". Gedung itu di kabarkan menjadi gedung ke dua tertinggi setelah gedung Lotte World Tower di Busan, Korea Selatan. Pelataran parkir gedung terlihat sibuk dan penuh oleh mobil-mobil mewah. Penjagaan ketat oleh pihak berwajib dan militer terlihat di setiap penjuru gedung. Acara peresmian itu akan berlangsung pada pukul delapan waktu Busan nanti. Dan acara akan di pimpin oleh direktur utama dari perusahaan W-mart yaitu ayahanda dari Mr. Kennedy, Tuan Jack Hanstman. Usia Jack sudah mencapai 65 tahun tapi fisiknya masih terlihat segar bugar dengan kulit kencang tanpa kerut. Jack terlihat keluar dari mobil termewahnya bersama
Read more
48. PERKATAAN HANA
"Tuan Seo Jun, anda diminta Mr.Kennedy untuk ke ruangan aula sebentar," bisik salah satu panitia acara yang berbisik di telinga Seo Jun. Seo Jun pun mengangguk paham. Dia menoleh ke arah Yura yang sedang mencicipi dessert. "Yura," "Ya?" Yura menghadapkan wajahnya ke arah Seo Jun dengan sangat cepat, dia tidak tahu kalau ternyata wajah Seo Jun sedang melongok ke arah dessert yang sedari tadi di cicipi Yura. Hingga kepala mereka saling beradu. "Aduh, maaf, Kak." Yura meringis sembari mengusap-usap keningnya. Sementara Seo Jun malah tertawa. Seo Jun menggeleng saat dilihatnya tepian bibir Yura sedikit kotor akibat terkena lelehan coklat yang tadi dia cicipi. Hanya sedikit sekali, tapi tetap saja mengganggu penglihatan Seo Jun. Dia menepikan ibu jarinya dan menyapu noda i
Read more
49. RENCANA PERNIKAHAN
Malam yang indah nan eksotik. Di tengah terpaan nyiur angin pantai yang lemah gemulai menghadirkan sensasi sejuk yang menerpa kulit. Perpaduan alam yang kontras di antara hiruk pikuk kota metropolitan Busan. Gedung-gedung pencakar langit terlihat mengelilingi pantai dari kejauhan. Kerlap kerlip cahaya lampunya seolah memanjakan mata. Reyhan dan Hardin sudah merencanakan hal ini sejak tadi pagi, untuk membuat surprise kepada istri-istri tercinta mereka. Mereka membawa Katrina dan Luwi dengan mata yang tertutup ke sebuah meja besar di tepi pantai yang sengaja mereka dekorasi sesuai keinginan mereka. Sebuah cake besar yang berlapis cream berwarna merah muda dan berbentuk love, kini bertengger manis di tengah meja. Reyhan membantu Katrina menduduki sebuah kursi yang posisinya saling berhadapan dengan Luwi. "Awas ya ka
Read more
50. PERTANDA BURUK
"Terima kasih, Pak Satoshi. Selamat sore," ujar Reyhan pada Pak Satoshi yang baru saja izin pamit untuk pulang setelah tugasnya mengantar Reyhan pulang dari kantornya menuju rumah selesai. Reyhan berjalan membuka pintu halaman rumahnya. Dia terpaku di tempat saat dilihatnya seseorang tengah berdiri di depan pintu rumahnya sambil mengucapkan kalimat permisi dan mengetuk pintu berkali-kali. Dan Reyhan tahu persis siapa tamunya sore itu. Dia Yura. Lima belas menit kemudian, Reyhan menghampiri Yura yang duduk di ruang tamu menunggu kedatangan Katrina. Reyhan baru saja mengganti pakaian kantornya dengan sebuah kaus. "Mau minum apa?" tawarnya ramah. "Ah, tidak usah repot-repot," tolak Yura sopan. Dia sungguh merasa tidak nyaman
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status