Semua Bab Tuan Sutradara Dan Nona Aktris: Bab 111 - Bab 120
164 Bab
111. Mengundang Makan Malam
Alaric datang ke apartemen Kiara pukul tujuh lewat sepuluh menit. Livia menyapa dan mengobrol sebentar dengan Alaric, hingga dua puluh menit kemudian dia permisi masuk ke kamarnya dan berencana tak akan keluar kecuali perlu mengambil minuman atau makanan di pantri dan kulkas. Tanpa diminta, Livia paham dia harus membiarkan Kiara dan Alaric mengobrol berdua saja. Livia punya banyak kegiatan di kamarnya yang bisa dia kerjakan hingga baginya tak akan terasa jika dia hanya di kamar saja. Apartemen Kiara ini cukup luas. Dengan ruang tamu kecil di bagian paling depan, lalu ada ruang tengah yang luas dengan satu set sofa dan TV besar, lalu ada ruang makan dan dapur bersih berukuran sedang yang biasa mereka sebut pantri. Ada satu kamar mandi di dekat dapur, dan satu kamar mandi lagi di kamar tidur utama yang paling luas dan menjadi kamar tidur Kiara.  Satu kamar lagi berukuran kecil tanpa kamar mandi di dalam kamar menjadi kamar Livia. Kedua kamar itu masing-mas
Baca selengkapnya
112. Alaric Harus Tahu
Kiara tersenyum mendengar pertanyaan Alaric itu. "Kamu sudah tahu kan, Mas, aku ini nggak hobi masak seperti Mbak Tiara. Karena memasak itu butuh waktu lama. Aku nggak punya waktu masak beragam makanan. Jadi, yah, semua makanan ini aku pesan di katering makanan sehat langgananku. Rasanya enak banget lho, tapi tetap sehat," jawab Kiara. Alaric balas tersenyum. "Nggak apa-apa, Sayang. Aku ngerti dan kamu benar, memasak itu memang butuh waktu lama. Tapi nanti kalau kita sudah menikah, aku rasa kita perlu memanfaatkan waktu libur misalnya di hari Minggu, untuk memasak berdua. Aku yakin, itu pasti menyenangkan, dan saat kita makan hasil masakan kita, rasanya pasti bakal luar biasa," kata Alaric. "Oh, kalau memasak berdua, aku bakal semangat, karena segala hal yang dilakukan berdua, pasti bakal nggak terasa lama dan hasilnya bakal lebih enak," sahut Kiara, lalu tersenyum geli. "Benar banget, Sayang," balas Alaric. "Yuk kita mulai makannya. A
Baca selengkapnya
113. Saran Dari Kekasih
"Apa dia stalking kamu? Ngikutin kamu terus? Apa dia punya rencana mau ngerebut kamu dari aku?"  Kiara terbelalak mendengar rentetan pertanyaan Alaric itu. Terutama kalimat yang terakhir sangat mengejutkannya. Kiara tersenyum dan mengelus-elus lengan Alaric berusaha menenangkan kekasihnya itu. "Nggak, aku rasa dia bukan pengin ngerebut aku. Dia itu sombongnya bukan main, mengira semua cewek di dunia ini pasti mau sama dia. Aku nggak yakin dia pernah tulus mencintai seseorang. Kalau dia memacari seorang cewek, paling cuma buat buktiin kalau dia bisa bikin cewek itu bertekuk lutut sama dia," kata Kiara. Ucapan Kiara itu tetap tidak bisa membuat Alaric menjadi tenang. "Tapi tetap saja aku nggak tenang kalau dia ada di tempat yang sama denganmu. Berapa lama kamu akan kursus teater itu? Apa kamu nggak bisa pindah belajar di tempat lain? Aku rasa aku bisa nyari aktor atau aktris senior yang biasa berakting di teater yang mau mengajarkan akting
Baca selengkapnya
114. Kekasih Idaman
"Tapi, mungkin kamu nggak bisa langsung secepatnya belajar dari dia. Pertama, aku harus nanya dulu apa dia mau, lalu harus nyari jadwal yang cocok antara kamu dan dia. Nah, sementara menunggu proses itu, kamu akan tetap latihan akting di IKJ atau langsung berhenti saja?" tanya Alaric melanjutkan lagi pembahasannya dengan Kiara mengenai pelajaran akting yangs edang dijalani Kiara. Kiara tak langsung menjawab. Dia berpikir sejenak. "Daripada nanti aku berhenti di tengah jalan, lebih baik aku sudah berhenti sejak sekarang. Tapi kalau nanti ternyata Bu Christine Hakim nggak mau ngajarin aku akting gimana? Jadinya aku belajar sama siapa?" tanya Kiara khawatir. "Kita cari aktor atau aktris lainnya. Ada banyak kok. Tapi memang harus dicari yang bisa mengajar juga," jawab Alaric. "Tapi gimana kalau nggak ada juga?" Kiara masih kahawatir. "Nggak usah berandai-andai yang negatif, jangan pesimis. Optimis dong. Kalau aku punya feeling, Bu Christine Hakim
Baca selengkapnya
115. Yang Terpilih
Kiara merasa benar-benar beruntung saat akhirnya Christine Hakim, aktris senior kawakan yang sangat terkenal di Indonesia mau memberikan kursus privat akting untuk Kiara.  Karena berlatih akting lebih enak jika ada partner aktingnya, Kiara pun mengajak tiga aktor aktris yang paling dekat dengannya untuk kursus akting juga. Mereka pun dengan antusias mau belajar langsung dari Christine Hakim.  Salah satu yang diajak Kiara adalah Oliver Antolin. Kiara memang lebih respect pada Oliver dibanding Kafka. Karena Oliver walau pun senang tebar pesona juga, tapi sikapnya lebih sopan dibanding Kafka. Dan Oliver menyampaikan gombalannya dengan cara humor, sehingga menjadi lucu dan suasana pun mencair. Selain Oliver, Kiara mengajak dua pemain baru yang sebelumnya aktif bermain sinetron tetapi kini sudah memulai karir mereka di film layar lebar. Yang perempuan bernama Shasha Carmelia, gadis berusia dua puluh tahun yang sudah beberapa kali bermain film layar lebar
Baca selengkapnya
116. Belajar Dari Ahlinya
Rumah Bu Christine Hakim tampak asri dengan halaman luas yang tertata apik. Kiara dan Livia tiba lebih dulu dan disambut oleh asisten rumah tangga yang masih muda berusia sekitar dua puluhan tahun. Keduanya langsung diantar masuk ke sebuah ruang dengan jendela lebar dan pintu lebar menghadap halaman belakang yang tak kalah asri dengan halaman depan.  Ruang kosong berukuran panjang delapan meter dan lebar delapan meter itu sepertinya memang digunakan tuan rumah sebagai ruang serba guna. Ruang itu berisi beberapa kursi, dua meja bundar, dan bagian luas yang dibiarkan kosong tanpa perabot beralas karpet berwarna merah marun.   Kiara dan Livia duduk di salah satu kursi. Tak lama datang Oliver. "Hei, artis terkenal Kiara Almira! Sudah lama banget nih kita nggak ketemu dan kerja bareng," sapa Oliver begitu masuk ke ruang itu dan melihat Kiara. "Oliver. Kamu sendiri sekarang makin terkenal. Bagaimana dengan sinetron strippingmu yang banyak pen
Baca selengkapnya
117. Pesan Pribadi Yang Aneh
Kiara heran melihat notifikasi DM di instagramnya muncul nama Kafka Rafael. Sebenarnya dia ingin tidak peduli pada aktor yang telah membuatnya kesal itu. Tetapi dia penasaran ingin tahu apa yang akan dibicarakan Kafka kepadanya. Kenapa aktor itu berani sekali mengirim pesan pribadi ke instagramnya. Dia pun membuka pesan dari Kafka "Jadi, kamu sengaja menghindari aku, nggak belajar akting lagi di kelas akting di IKJ? Aku lihat Sasha posting foto dia bersama teman-teman artisnya termasuk kamu dan dari captionnya aku bisa mengira kamu belajar akting bersama dia. Kamu sengaja pindah nggak belajar akting di IKJ lagi. Kenapa kamu menghindari aku? Apa kamu takut sama aku? Atau benci?" Pesan Kafka di DM i*******m Kiara. Alis Kiara terangkat, matanya membelalak. Dia tak mengira Kafka mempertanyakan ketidakhadirannya di kelas akting di IKJ. "Kenapa kamu peduli? Bukannya tujuan kamu ikut kelas itu buat belajar akting? Nggak ada hubungannya dengan aku masuk kelas atau ng
Baca selengkapnya
118. Perseteruan Masih Berlanjut
Walau secara diam-diam Kiara bertekad tak mau lagi berurusan dengan Kafka, tetapi dia tidak bisa menghindari keharusan mempromosikan film mereka dalam berbagai acara. talkshow di televisi, radio, jumpa penggemar, mereka berdua harus datang karena mereka menjadi pemeran utama. Namun di acara jumpa penggemar pertama untuk mempromosikan film itu, Kiara dan Kafka tak bisa menutupi perasaan kesal di antara mereka berdua. Sejak awal datang, Kafka tidak mau melihat ke arah Kiara. Kiara pun tak mau melihat ke arah Kafka, walau pun beberapa kali dia penasaran lalu melirik dan menyadari Kafka juga mengabaikannya. Di belakang panggung, Kiara dan Kafka tak mau saling melihat dan menghindar dari saling bicara. Di atas panggung, mereka terpaksa saling bicara, walau pun terlihat jelas mereka sering menghindari saling tatap dan hanya tersenyum tipis sekilas.  Sikap Kiara dan Kafka yang tampak menyimpan aura bermusuhan ini dapat dirasakan oleh Pak Produser yang ikut meli
Baca selengkapnya
119. Beraktinglah
"Kiara baru membuka mulut ingin membantah Kafka, tapi Pak Gunawan memberi tanda pada Kiara untuk jangan bicara dulu, karena ekspresi wajah Kiara, Pak Gunawan sudah menduga Kiara akan membantah ucapan Kafka dan keduanya akan saling berdebat. "Begini saja. Saya nggak mau tahu ada masalah apa di antara kalian berdua. Tapi saya sangat berharap, kalian berdua bisa bersikap profesional. Apalagi kalian sudah tergolong artis senior yang sudah cukup lama berakting. kalian bukan aktris remaja yang main di sinetron remaja stripping. kalian harusnya bisa berpikir lebih dewasa. Lupakan perseteruaan di antara kalian berdua. Seperti yang tadi kamu bilang, Kafka. Beraktinglah seolah hubungan kalian baik-baik saja. Saling mengobrol dan tersenyum, bercanda di hadapan para penggemar kalian. Kalian sedang mempromosikan film romantis, sudah seharusnya kalian menunjukkan sikap saling romantis di hadapan para penggemar. Kalau perlu, bikin gimmick seolah ada percikan di antara kalian," kata Pak Gun
Baca selengkapnya
120. Kesepakatan
"Baiklah, Pak. Saya akan berakting seolah-olah saya dan Aktris Kiara Almira punya hubungan baik dan akrab," kata Kafka. "Saya akan usahakan yang sebaik-baiknya. Saya akan serius mempromosikan film saya ini, Pak," ucap Kiara. Pak Gunawan menoleh ke Kiara. "Kamu bersedia kan berakting juga seolah kamu dan Kafka akrab dan berhubungan baik?" tanya Pak Gunawan pada Kiara. Kiara mengangguk. "Saya akan lakukan semaksimal mungkin semampu saya, Pak," janji Kiara. Pak Gunawan tersenyum.  "Terima kasih, Kafka dan Kiara. Kita akan lanjut ke jadwal promosi selanjutnya, talk show di stasiun TV, kan? Bersandiwaralah kalian seanjang acara itu berlangsung. Saya yakin kalian pasti bisa, akting kalian kan bagus. Tunjukkan seolah kalian saling dekat, sebut saja hobi atau makanan favorit kalian yang saling kalian ketahui. Aku yakin staf TV bisa menemukan setting cerita kalian yang tepat dan bisa memancing penonton untuk menonton," kata Pak Gunawan.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
17
DMCA.com Protection Status