Semua Bab Soul System: Bab 21 - Bab 30
421 Bab
21. Mengeluarkan Dua Teknik Tingkat Tinggi
Kai melompat mundur untuk mengambil jarak, lalu mencoba mengalirkan Qi ke ujung dua jarinya, jari telunjuk dan tengah. Kai menggunakan metode mengalirkan vitalitas darah dan yang ternyata metode ini sama berlaku untuk mengalirkan Qi. Kedua jari Kai bersinar mengeluarkan cahaya beewarna biru, ia lalu mengalirkan Qi ke pedangnya dengan menggosokkan kedua jarinya ke bilah pedang. Kai tersenyum puas saat melihat bilah pedangnya bersinar. "Teknik Pedang Dewa Kematian! Bayangan Pedang!" Kai menusukkan pedangnya ke udara dan seketika bayangan berbentuk bilah pedang keluar dari ujung pedangnya sebelum melesat cepat ke arah Pria Berjanggut. Melihat hal itu, Pria Berjanggut terkekeh. "Mainan untuk anak kecil tidak mempan terhadapku." Pria Berjanggut memutar-mutar tombaknya membuat lingkaran pelindung Qi dan bersiap menghadapi bayangan pedang Kai. Bayangan Pedang Kai menghantam Pelindung Qi milik Pria Berjanggut dan berhasil membuatnya mundur satu langkah. Mengira serangan Kai sudah berhasil
Baca selengkapnya
22. Janji Hati Seni Bela Diri
"Akhirnya... Aku naik ke level 2!" Kai merasa bahagia saat dirinya akhirnya naik level, ia sama sekali tidak menyangka bahwa salah satu musuhnya merupakan Roh Jahat. Berbeda dengan pria berjanggut, pria berbadan pendek hanyalah manusia biasa, tidak ada tanda-tanda Roh Jahat pada dirinya. "Kai... Apakah kau ingin melihat status dan item-item baru?" tanya Wigen. Kai menggeleng pelan. "Aku rasa ini bukan tempat yang tepat... Kita tidak tahu, dua orang yang ada di hadapan kita adalah teman atau musuh, meski kita sama-sama menghadapi kelompok Lembah Hitam." "Ehm... Ya, kau ada benarnya..." Selepas berbicara dengan Wigen, Kai melihat Hua Yun berjalan beringsut ke arahnya dan mengulurkan tangannya. "Namaku Hua Yun... Terimakasih atas bantuanmu." "Bai Han... Tidak perlu berterimakasih... Kelompok Lembah Hitam kebetulan juga musuhku." Kai menjawab dengan datar, ia tidak memiliki kesan yang terlalu dalam pada Hua Yun. Sementara Hua Yun mencoba untuk bersikap ramah dan berkenalan dengan Kai
Baca selengkapnya
23. Info Status Baru
"Kai... Apakah kau yakin untuk ikut dengan mereka?" tanya Wigen yang terdengar sedikit khawatir. "Tidak perlu khawatir... Meski mataku ditutup, aku masih bisa menyebar persepsi kekuatan jiwaku dan jika ada suatu hal yang tak beres, aku bisa langsung membela diri ataupun melarikan diri." Kai percaya pada insting kekuatan jiwanya, meski matanya ditutup, ia masih bisa melihat area sekitar dengan persepsinya hingga beberapa meter. Wigen hanya bisa diam dan mempercayai Kai. Sepanjang perjalanan, kedua mata Kai diikat oleh kain hitam dan mereka melakukan perjalanan dengan berkuda. Kai duduk tepat di belakang Hua Yun. Sambil memperluas persepsinya, Kai memiliki cukup banyak waktu untuk mengakses sistemnya dan melihat statusnya saat ini. "Wigen... Buka info status." Tanpa menunggu, Wigen langsung membuka info status Kai dan menunjukkannya di layar biru yang bisa dilihat jelas dalam benak Kai. [ Info Status! ] Nama. : Liu Kai Umur. : 21 tahun Level : 2 Class : Sword Kultivasi : Jiwa N
Baca selengkapnya
24. Muramasa Sword
[ Memulai proses pemindahan... ] [ Proses Selesai! Selamat Liu Kai! Memperoleh Mata Roh Suci! Mempelajari Teknik Dasar Pembentukan Otot Level.1 ] Meski proses pemindahan dari item yang dibeli, Kai tidak merasakan apapun, sebab matanya masih tertutup, namun untuk Teknik Dasar Pembentukan Otot, informasi-informasi yang ada di dalam buku, semuanya sudah masuk ke dalam kepala Kai, ia hanya perlu mencari dalam ingatannya jika ingin mempelajari pembentukan otot. Dalam beberapa menit kemudian, Kai mulai membaca informasi dalam ingatannya, hanya butuh waktu beberapa menit, ia sudah bisa mengerti bagaimana cara untuk membentuk otot dan menaikkan level teknik itu. "Aku masih tidak menyangka ada sesuatu yang sangat luar biasa seperti sistem ini." "Begitulah sistem ini bekerja... Ah ya... Kau mempunyai barang di dalam inventory mu, kau harus melihatnya," ucap Wigen. Kai yang merasa penasaran langsung membuka inventory nya dan layar biru kembali muncul di dalam benaknya. [ Inventory! Uncommo
Baca selengkapnya
25. Memasuki Wilayah Sekte.
Setelah melewati dinding pesona pelindung, penutup mata Kai akhirnya dibuka, ia cukup takjub dengan pesona tersebut, hal yang tidak ada di kehidupan lamanya, pesona hanya bisa dibuat melalui teknik Array tingkat tinggi dan yang membuatnya haruslah master dalam pengumpulan esensi, sedangkan Kai dulunya adalah master dalam Body Tempering. Kai kini akhirnya bisa melihat jelas, sebuah pemandangan yang cukup membuatnya terkejut, Kai melihat area pemukiman yang sangat luas, namun rumah-rumah yang dibangun terlihat sangat sederhana. Warga yang tinggal di dalam Sekte juga sangat banyak, terlihat dari padatnya penduduk yang berlalu lalang, yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. "Junior Han... Maaf jika harus menutup matamu seperti tadi, sekarang kau lihat, banyak orang yang harus kami lindungi di sini, tentunya kami tidak ingin mengambil resiko." Hua Yun masih tampak tidak enak hati terhadap Kai. "Tidak masalah... Aku juga akan melakukan hal yang sama jika berada di posisimu." K
Baca selengkapnya
26. Menawarkan Kesepakatan
"Anak muda, terimakasih telah menyelamatkan anakku dan cucuku... Namaku Hua Zong dan aku adalah pemimpin di sini... Selamat datang di Sekte Pedang Emas." Patriak Zong menangkupkan tinjunya ke arah Liu Kai. "Salam Patriak... Namaku adalah Bai Han..." Kai membalas dengan menangkupkan tinjunya dan membungkuk memberi hormat. "Kalau boleh aku bertanya, apa yang anak muda inginkan sebagai imbalan? Aku mungkin tidak sopan, namun kau pasti memiliki tujuan lain sehingga mau datang ke tempat yang bahkan tidak kau tahu sama sekali dengan kondisi mata ditutup." Patriak Zhong terlihat bukan seseorang yang pandai basa-basi, ia langsung berkata pada intinya. "Benar sekali Patriak... Tujuan utamaku kesini adalah untuk mengajak Sekte Pedang Emas menjadi sekutuku, untuk melawan kekuatan jahat yang kini menguasai benua ini, aku berencana untuk mengembalikan keadaan seperti sedia kala." Kai tanpa segan mengungkapkan niatnya, ia juga harus mengetahui niat dari Sekte tersebut. Tawa riuh seketika menggem
Baca selengkapnya
27. Menaikkan Level Pembentukan Otot
Kai menarik nafas lalu mengambil sikap pedang, hal ini menarik perhatian Patriark Zong. "Cara ia berdiri dan memegang pedang tidak seperti kebanyakan kultivator Wolf Soul, ia terlihat seperti seorang ahli, aku harus melihat lebih jauh apa yang dimiliki bocah ini." Patriark Zong mengambil bilah pedang tumpul yang biasa digunakan oleh para murid untuk berlatih. Ia lalu mengambil sikap dan menoleh ke arah Kai. "Jangan salah paham, aku bukan merendahkanmu, aku hanya tidak ingin ada yang terluka." Kai mengangguk pelan dan kedua matanya mengisyaratkan tekad yang kuat. "Baiklah... Aku siap kapan pun." Para murid Sekte Pedang Emas saling berbisik mereka menertawakan Kai dalam hatinya, bagaimana tidak, seorang pria dengan tingkat Wolf Soul mencoba bertanding dengan Patriark mereka, namun ada sebagian murid yang menyayangkan keputusan Patriark Zong, bagi mereka ini hanya akan memalukan sang Patriark. "Aku bertaruh anak ini tidak akan lagi sanggup untuk berdiri setelah terkena satu serangan d
Baca selengkapnya
28. Level Max Pembentukan Otot Dasar
"Sialan! Ada apa dengan anak ini? Dengan serangan kuat dan cepat seperti itu, harusnya bocah tingkat Wolf Soul akan pingsan!" Hua Gu menggertakkan giginya dan tidak percaya dengan apa yang ia lihat. "Sepertinya malam ini aku bisa minum arak dengan cukup banyak, terimakasih 500 koin emasnya kakakku tercinta," ucap Hua Yun dengan senyum yang menggoda ke arah Hua Gu. Hua Gu hanya mendengus kesal dan mengalihkan pandangannya kembali ke lapangan. Patriark Zong mengangguk pelan dan kembali mengambil sikapnya. "Kau cukup kuat... Baiklah..." Patriark Zong kembali menyerang Kai dan sama seperti sebelumnya, Kai hanya berhasil menghindari beberapa serangan. Nyatanya teknik Kai tidak mempan terhadap teknik yang digunakan Patriak Zong. Kai menggunakan teknik yang menitik beratkan pada gerakan menghindar serta serangan cepat, sedangkan teknik yang digunakan Patriark Zong lebih pada menyudutkan lawan dan membatasi pergerakannya. Dengan perbedaan kecepatan, tentulah Kai akan kalah. Tubuh Kai kemba
Baca selengkapnya
29. Mengeluarkan Kemampuan Terkuat.
Kai menarik nafas dalam, ia membuat kuda-kuda dan mulai mengalirkan Qi yang ia miliki pada Muramasa Sword. Pedang itu yang awalnya hanya berwarna ungu gelap kini mulai bersinar terang. Kai merasakan pedang itu mulai menghisap Qi nya tanpa henti. Saat qi dalam tubuh aktif, pedang itu otomatis menghisap qi dari penggunanya. Pedang itu mengeluarkan aura yang mencekam membuat para junior di dalam sekte mundur satu langkah. Patriark Zong yang melihat hal itu cukup terkejut. Pasalnya pedang dengan kualitas tingkat rare tidak mudah dimiliki dan digunakan oleh kultivator di tingkat Liu Kai. "Bocah ini memiliki peluang keberuntungan yang tinggi." Patriark Zong tersenyum ke arah Kai. "Pedang yang bagus... Aku juga akan serius kali ini." Patriark Zong juga mengambil kuda-kuda. Kali ini ia menggenggam pedangnya dengan kedua tangan dan bersiap menerima serangan Kai. Kai yang juga sudah siap kemudian melesat maju sambil menghunuskan pedang muramasanya. Pertukaran serangan kembali terjadi, kali ini
Baca selengkapnya
30. Hati Pedang
Perbedaan antara Aura Pedang dan Hati Pedang terletak pada tingkatan penguasaan pedang. Kai di kehidupan lampaunya sudah menguasai Hati Pedang yang di mana hatinya sudah melekat dengan teknik pedang serta ikatan antara dirinya dengan pedang sudah sangat kuat hingga dapat membentuk hati pedang. Meski Kai berada di tubuh orang lain, jiwanya masih memiliki Aura Pedang serta Hati Pedang. Mendengar perkataan Patriark Zong, para Tetua tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya yang dalam. Bagaimana pun Hati Pedang adalah hal yang mustahil bagi mereka, bahkan memiliki Aura Pedang sudah menjadi pencapaian yang sangat tinggi bagi mereka dan memiliki Hati Pedang adalah hal yang selalu mereka dambakan dan kini mereka melihat seorang bocah yang entah darimana memiliki hal yang sangat mereka inginkan, tentulah mereka akan merasa sangat terkejut dengan hal itu. "Kakak... Apakah kau yakin itu adalah hati pedang sesuai dengan yang dikatakan ayah?" Hua Yun bertanya pada Hua Gu. Hua Gu mengangguk tanp
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
43
DMCA.com Protection Status