All Chapters of Mantan Bos: Chapter 31 - Chapter 40
167 Chapters
Bab 31 |Perhatian Zora
"Kenapa belum bangun juga?" tanya Zora entah pada siapa.Sedari tadi wanita itu setia menunggu kekasihnya sadar. Namun, sampai detik ini pria itu seakan masih betah dengan tidur panjangnya."Tenanglah. Kata dokter itu hanya efek dari obat biusnya. Setelah efeknya habis Eros pasti sadar," ujar Naura mencoba menenangkan wanita yang akan menjadi adik iparnya itu."Iya, benar apa yang dikatakan istri cantikku itu, anak manja," timpal Arya.Zora langsung mendelik ke arah pria yang baru saja menyebutnya anak manja.Enak saja, mungkin iya, dulu dia adalah wanita manja, tetapi sekarang ia telah berubah. Buktinya ia mau bekerja sebagai OB walau awalnya terpaksa, pikir Zora."Mas jangan mengejek calon adik iparku seperti itu," ingat Naura.Arya hanya mendengkus ketika wanita yang baru saja ia ejek sedang tersenyum mengejek padanya.Arya langsung melayangkan protesnya, "Aish! Kenapa kau malah membelanya, Sayang?""Huh, kau tidak pa
Read more
Bab 32 |Semakin dekat
Eros menutup mulutnya rapat-rapat ketika kakaknya akan menyuapinya bubur."Ayo buka mulutmu! Astaga," gerutu Naura."Tidak!" tolak pria itu dengan tegas.Saking gemasnya dengan tingkah manja sang adik, Naura sampai mengusap wajahnya kasar. Wanita itu menyerah jika harus berhubungan dengan sifat keras kepala si bungsu."Kapan aku bisa pulang? Aku kan hanya pendonor, tapi kenapa mendapat perawatan selama ini," protes Eros.Tampaknya pria itu sudah sangat bosan berada di rumah sakit. Terlebih setiap hari hanya boleh memakan makanan yang disediakan oleh rumah sakit yang pastinya bukan seleranya.Sudah 1 minggu lebih ia menjalani perawatan paska operasi transplantasi sumsum tulang tersebut karena kondisinya yang terkadang kembali drop.Naura langsung menyimpan mangkuk bubur itu di meja kecil yang ada di sampingnya. Kemudian ia membelai rambut hitam milik sang a
Read more
Bab 33 |Sekretaris baru
Setelah hampir 1 bulan menjalani perawatan pasca operasi, akhirnya baik Endru maupun Eros sudah bisa beraktivitas seperti sediakala. Eros dengan pekerjaannya sebagai CEO dan Endru yang mulai berbisnis di bidang kuliner dengan membuka restoran."Selamat pagi Pak Endru." Sapa manager restoran dan beberapa pelayan yang berdiri berjajar untuk menyambut sang pemilik restoran yang baru di buka itu.Endru menganggukkan kepalanya seraya tersenyum ramah membalas sapaan para pegawainya. Jadi ini rasanya dihormati oleh orang lain, pikirnya.Pria itu lalu masuk ke dalam ruangannya dan langsung menjatuhkan tubuhnya ke kursi kerjanya.Matanya menari-nari memandang sekeliling ruangan. Sampai maniknya tertuju pada sebuah foto yang terbingkai indah di atas meja kerjanya. Bibirnya tertarik membuat lengkungan indah."Terima kasih sudah bertahan," ucap Endru mengelus foto tersebut yang tak lain adalah foto di
Read more
Bab 34 |Adopsi
Hari ini Eros kembali ke rumah sakit untuk melakukan cek up. Jika saja Dokter Panji tidak terus menghubunginya mungkin saat ini ia masih berada di kantor.Pria dewasa berseragam jas putih lengkap dengan peralatan kerjanya itu hanya menghela napas berat saat membaca hasil pemeriksaan pasiennya tersebut."Apa hasilnya?" tanyanya harap-harap cemas.Jika melihat dari mimik wajah Dokter Panji, ia yakin hasilnya tidak baik-baik saja."Seperti yang saya katakan, kau harus segera melakukan operasi," ucap sang dokter."Jantungmu tidak bisa menunggu lebih lama lagi, Eros." Sambung Dokter Panji penuh kecemasan.***Kirana yang sedang bertugas tidak sengaja memergoki adik iparnya keluar dari ruangan Dokter Panji. Ia bertanya-tanya ada urusan apa Eros dengan dokter spesialis penyakit jantung itu?Saat sedang asyik den
Read more
Bab 35 |Demo
Hari telah berganti. Sang raja sinar sudah menampakkan cahayanya untuk membangunkan orang-orang yang masih bermalas-malasan. Tidak terkecuali sepasang suami istri, Endru dan Kirana.Pagi ini Endru sudah rapi dengan atasan kemeja dan celana jeansnya. Sedangkan Kirana masih membungkus tubuhnya dengan selimut tebal yang menghangatkan.Merasa ada yang aneh, Endru membuka selimut itu bermaksud untuk membangunkan sang istri. Namun, ketika tangannya menyentuh keningnya ia tersentak karena suhu tubuh istrinya panas."Astaga, kau demam, Sayang." Endru segera berlari untuk mengambil baskom dan juga handuk kecil untuk mengompresnya. Ia juga membuatkan bubur dan segelas susu."Sayang." Panggil Endru mengelus puncak kepala sang istri.Kirana hanya menggerakkan kepalanya meski matanya tetap terpejam karena jika dibuka akan menambah sensasi pusing dan perih."Makan dulu, ya. Habis itu minum obat," ujar Endru dengan penuh perhatian.Wanita itu hanya
Read more
Bab 36 |Wanita penggoda
"Bodoh! Kalian benar-benar bodoh!!" cicit seseorang yang sedang memaki para suruhannya karena telah gagal menjalankan tugas yang diberikan."Maaf, Bos. Anda sendiri melihatnya kan bagaimana pemimpin perusahaan ini meyakinkan para karyawannya? Kami juga sudah terus memprovokasi agar para demonstran itu semakin berbuat anarkis, tetapi pada akhirnya--""Aish! Aku tidak butuh penjelasan kalian. Sudah sana pergi! Dan jika ada yang bertanya apapun jangan sekali-kali menyeret namaku. Atau hidup keluarga kalian tidak akan pernah tenang." Ancamnya seraya menunjuk satu-persatu wajah anak buahnya yang tak lain adalah pimpinan demonstran tadi."Pergi!!" pekiknya dan kedua orang itu langsung lari terbirit-birit. Mereka masih ingin hidup tenang dan bersumpah tidak akan pernah berurusan dengan pria licik seperti dia lagi."Argh! Sialan kau Andra," umpatnya bersamaan dengan deringan ponsel di saku celananya.Ia tersenyum menyeringai ketika tahu siapa yang menghubu
Read more
Bab 37 |Hal buruk terjadi
"Viktoria, aku mohon tolong jaga sikapmu." Pinta Endru berulang kali menghindar saat wanita itu hendak memeluknya kembali."Astaga kenapa kau kaku sekali?" Viktoria memberengut dan tidak pernah menyerah untuk menggodanya.Endru bersumpah jika ia tidak membutuhkan wanita itu untuk membantu memperluas bisnisnya, ia akan langsung pergi dari tempat mengerikan ini.Bagaimana tidak, kini mereka berada di sebuah ruangan private yang sengaja wanita itu pesan."Jadi berita itu benar kau sudah menikah?" Tanya Viktoria memasang wajah sedih, tetapi tidak lama ia kembali memasang wajah cerianya."Ah, tapi aku tidak peduli walaupun kau sudah memiliki anak sekalipun, kita akan tetap bersama seperti dulu," sambungnya, "kau setuju, kan?"Endru langsung membulatkan matanya tidak percaya."Aku benar-benar minta tolong padamu, berhenti membahas masalah pribadi. Hubungan kita sudah berakhir dan sampai kapanpun aku tidak akan pernah mengkhianati istriku. J
Read more
Bab 38 |Terbongkarnya rahasia
Dua orang pria berlari-lari sepanjang lorong rumah sakit. Saat Naura menghubungi Arya, ia langsung memberitahu Eros dan mereka secepat mungkin bergegas pergi ke rumah sakit. "Di mana dia?" tanya Eros saat sampai di depan ruang UGD pada kakak tertuanya yang sedang duduk di kursi tunggu dengan wajah penuh kekhawatiran. "Masih diperiksa." Jawabnya dan langsung berhamburan ke dekapan suaminya. Eros melirik ibunya yang masih terdiam dengan matanya yang bengkak karena terlalu lama menangis. Ia menghampirinya dan duduk di sampingnya. "Kak Endru pria yang kuat. Ibu harus yakin semuanya akan baik-baik saja," ucap Eros mencoba membuatnya tenang. Wanita paruh baya itu menatapnya dengan sorot mata sendu dan penuh keterputusasaan. Lalu tubuh lemahnya langsung memeluknya dengan erat, mencari kekuatan darinya. Eros tersentak saat ibunya tiba-tiba memeluknya dan menenggelamkan wajah lelahnya di dada bidangnya. Seketika hati pria itu menghangat.
Read more
Bab 39 |Marah besar
Setelah hasil lab keluar, Naura tidak sedikitpun beranjak dari tempatnya sekarang. Ia begitu setia menemani si bungsu yang belum juga sadarkan diri. Hatinya seperti teriris-iris melihat benda yang menutupi hidung mancung sang adik untuk membantu laju pernapasannya. "Jantung koroner." Gumamnya seraya mengusap-usap tangan Eros yang dipasang infus dengan ibu jarinya. Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi ketika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke jantung mengeras dan mengalami penyempitan. Kondisi ini dipicu oleh penumpukan kolesterol dan pembekuan darah di dalam arteri. Penyempitan arteri ini menyebabkan aliran darah dan oksigen ke jantung menjadi berkurang, akibatnya organ tersebut tidak dapat berfungsi normal. Gejala yang muncul dari penyakit ini antara lain seperti nyeri dada, sesak napas, keringat dingin, dada berdebar, dan mual. Nyeri dada akibat PJK bisa dirasakan menjalar hingga ke leher, rahang, tenggorokan, punggung, dan le
Read more
Bab 40 |CEO baru
Tok tok tok! "Siapa yang datang pagi-pagi seperti ini?" Tanya Eros berjalan dengan gontai menuju pintu apartemen. Pria itu mengerutkan alisnya ketika melihat seseorang yang akhir-akhir ini selalu mengikutinya. Wanita itu melambai ke arah kamera seraya tersenyum lebar dan mengacungkan sebuah bingkisan. "Astaga, pagiku akan berantakan," eluh Eros masih menatap layar dengan Zora yang masih setia berdiri di depan pintu apartemen. Ceklek! Setelah mengijinkannya masuk, Eros pergi begitu saja lalu menjatuhkan tubuh lelahnya di atas sofa dan kembali memejamkan matanya. Seakan tidak pernah menyerah meski terus diabaikan oleh pria itu, Zora terus datang setiap pagi sebelum ia berangkat kerja untuk memastikan bahwa pria itu sarapan dan meminum obatnya. Wanita itu menjadi sangat over protektif setelah mengetahui kondisi kesehatan kekasihnya. Ah, ralat! Kekasih pura-puranya.  Setelah penggantian CEO baru perusahaan KA Group, Er
Read more
PREV
123456
...
17
DMCA.com Protection Status