All Chapters of My Sugar Mommy: Chapter 91 - Chapter 100
105 Chapters
Episode 91 Usaha Penyelamatan
Bab 91 Penangkapan Hans  Detik itu aku sudah merasa pasrah. Tidak ada yang bisa kulakukan. Perlawanan yang kuberikan hanya membuat tenagaku semakin habis. Mataku terpejam seakan maut ingin menjemputku.  Pria yang selama ini sangat kukagumi dan kuhormati ternyata mampu melakukan tindakan di luar kesadaran. Aku hanya bisa berdoa dalam hati menunggu keajaiban yang mungkin terjadi.  BRAAAAAK. Terdengar suara pintu dari luar. Entah siapa yang melakukannya. Berbarengan dengan Hans yang ingin meruda paksa diriku.  "MOM!" teriak seorang laki-laki yang datang mendobrak.  "BRENGSEK!" pekik dia lagi. &nbs
Read more
Episode 92 POV Pram
  Pukul 4 sore, aku sudah sampai di kampungku. Mobil avanza warna hitam yang kukendarai masuk ke halaman rumahku yang agak sempit.  Aku menghela nafas panjang. Hampir saja mobil ini oleng dan menabrak trotoar di daerah pantura. Tiba-tiba bayangan Sarah menyelinap dalam ingatanku hingga aku lupa menekan pedal gas   Entah mengapa perasaanku begitu tidak enak. Siang tadi Sarah minta izin untuk bertemu dengan Hans. Aku tahu Hans telah berubah. Sikapnya menjadi lain sejak Sarah mengumumkan pertunangannya dengan diriku   Ditambah panggilan selulerku tidak segera dijawab oleh Sarah. Namun aku sedikit lega karena dia sudah membalas chat pesan dariku.  Perlahan aku membuka pintu mobil. Membetu
Read more
Episode 93 Nyekar
Malam semakin larut, hanya terdengar suara serangga bagai seruni yang menghibur setiap malam di kampung. Lampu kamar temaram menambah syahdu suasana. Baru sehari pulang kampung rasa rindu dan kangen dengan Sarah semakin membuncah. Sore tadi panggilan selulerku tidak dijawab. Hanya sebuah pesan yang meyakinkanku bahwa dia baik-baik saja. Namun hati ini tidak bisa dibohongi. Aku merasa ada yang disembunyikan Sarah dariku. Entah apa?Tidak sabar, sambil berbaring aku segera menghubunginya lewat vidio call. Biasanya Sarah yang tidak sabar ingin segera melihat wajah gantengku. Mengapa kali ini dia terlihat anteng. ?Beberapa menit panggilanku tidak dijawab. Aku tengok jam yang ada di ponsel. Masih pukul 10 malam. Biasanya Sarah masih sibuk dengan komputernya. Mengecek semua kerjaannya di restoran. Pasti dia masih belum tidur. Aku mencoba menghubungi dia lagi. Belum ada beberapa menit, Sarah sudah mengangkat panggilan vidio dariku. "Halo,Sayang," sapaku ketika Sarah sudah ada di depan pon
Read more
Episode 94 POV Sarah
Bab 94  POV Sarah Aku bangun sangat pagi sekali. Hari ini ingin aku memasak nasi goreng untuk sarapan anak-anaku. Ingin melupakan kejadian kemarin yang seperti mimpi buruk buatku. Aku sangat bahagia melihat ketiga anaku sarapan dengan lahap. Nasi goreng dengan ceplok telur di atasnya. Bi Iyem membantu mempersiapkan perlengkapan sekolah buat anakku.  Ketika bis sekolah datang, mereka sudah rapi. Aku mencium pipi ketiga anaku dengan kasih. Harapan yang besar berada di pundak mereka.  Aku juga meninggalkan rumah. Hari ini akan pergi ke restoran untuk mengambil mobil yang kutinggal kemarin. Juga harus pergi ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian yang menimpaku. Ada bukti rekaman CCTV di ruangan itu.  Secepatnya aku akan mengadakan rapat besar
Read more
Episode 95 POV Pram( Sampai di Jakarta)
Bab 95 POV Pram Sore itu kami bersiap untuk menuju ke Jakarta. Semua persiapan yang diperlukan untuk acara pernikahan sudah berada di mobil. Makanan khas kampung dan beberapa tandan pisang berada di jok bagian belakang.  Ibu membawa baju ganti seperlunya untuk tinggal di Jakarta. Tumben ibu mau memakai kalung yang diberikan Sarah. Nita begitu bahagia. Impiannya adalah bisa melihat wajah ibukota Jakarta.  Tidak lupa ibu menitipkan rumah kepada tetangga terdekat. Mungkin ibu dan Nita akan lama tinggal di Jakarta. Sehingga ada orang yang mau membersihkan rumah ibu. Aku juga memberikan beberapa uang  untuk tetangga yang mau membersihkan rumah.  Ikan panggang, rengginang, dodol dan makanan lain sudah terbungkus rapi dalam sebuah kardus.  Memang oran
Read more
Episode 96 Makan di Restoran Sarah
Bab 96 Makan Di restoran Pukul satu siang, kami sudah tiba di restoran Sarah. Terlihat Bagas tergopoh-gopoh menghampiriku.  "Hai, Gas! Gimana kabarnya?" tanyaku ketika Bagas membantu membukakan pintu untuk ibu.  "Hai, Bos. Selalu ready di sini, Bos Besar,"  jawab Bagas dengan banyolan khasnya.  Aku meninju lengan sahabatku itu yang telah memanggil dengan sebutan Bos. Kami tertawa lepas menumpahkan rindu yang lama tidak berjumpa.  "Siang, Bu. Selamat datang di restoran kami. Yuk, saya antar ke meja yang sudah disediakan," sapa Bagas pada ibu.  Ibu tersenyum dan hanya mengangguk. Nita nampak malu ketik Bagas ingin membantunya turun dari mobi
Read more
Episode 97 Hari Yang Ditunggu
Bab 97Hari Yang Ditunggu. Hari yang ditunggu telah tiba, Sarah tidak mau acara pernikahan secara besar-besaran. Semua mendadak merubah tidak sesuai jadwal. Entah apa penyebabnya. Sarah hanya mau ijab kabul  di rumahnya.  Hari itu, aku sudah dandan dengan memakai jas hitam celana hitam serta peci. Sementara ibu memakai baju kebaya dengan kain serta kerudung. Wajah tuanya tersenyum melihatku. Nita,  adiku memakai setelan baju gamis warna merah muda. Dia sangat cantik sekali.  Dari keluarga Sarah yang hadir adalah adik Sarah, Rere dengan suaminya serta anak-anaknya. Ada juga paman yang akan menjadi wali saksi pernikahanku dengan Sarah.  Dari karyawan restoran, Sarah mengundang Bagas dan Reni. Aku juga mengundang karyawanku yang ada di Caffe Aska.&
Read more
Episode 98 Malam Pengantin
   Malam ini aku sangat bahagia. Akhirnya aku bisa tidur di kamar Sarah tanpa harus sembunyi-sembunyi. Kamar Sarah sudah dihias dengan bunga dan sprei kesukaan Sarah.  Ibu dan Nita tidur di kamar tamu. Sementara anak-anak tidur di kamar masing-masing.  Hari ini tidak terlalu capai karena hanya sedikit tamu yang diundang. Seharian hanya ngobrol dengan Rere dan Paman. Kami juga menyempatkan untuk berbincang dengan karyawan yang lain.  Acara sudah selesai sore tadi. Aku juga sudah berganti pakaian dengan baju koko dan sarung. Sementara Sarah sudah menukar bajunya dengan gamis biasa.  Setelah acara makan malam bersama dilanjutkan dengan salat jamaah. Semua anggota keluar
Read more
Episode 99 Rapat Penting
Bab 99 Sarah segera mengambil ponselnya. Dia nampak menyembunyikan sesuatu dariku. Namun aku tidak berani menanyakan pada Sarah. Apalagi ada ibu dan Nita. Takut merusak suasana gembira yang ada.  "Ibu, Sarah dan Pram pamit dulu. Ada urusan penting di restoran," ujar Sarah sambil memberi kode kepadaku.  "Iya, Nak," sahut ibu setelah sarapan selesai.  "Bi, nitip anak-anak, ya," pinta Sarah.  Bi Iyem hanya mengangguk ketika Sarah menyampaikan pesan kepadanya.  Ketika sampai di kamar, Sarah memberikan aku baju ganti. Celana panjang dan kaos dengan kerah.  "Ada apa sih, Yang?" tanyaku tidak men
Read more
Episode 100 Keliling Jakarta
   Sebelum balik ke kampung, Ibu dan Nita ingin menghabiskan waktu keliling Jakarta. Ibu ingin melihat banyak tempat di Kota Metroplitan ini. Seperti Monas, Taman Mini dan yang menjadi impian ibu adalah bisa salat di Masjid Istiqlal Jakarta.  Hari Minggu ini kami sekeluarga akan jalan-jalan ke Taman Mini dan Masjid Istiqlal. Kebetulan bersamaan anak-anak juga libur sekolah. Sehingga bisa membawa mereka keliling Taman Mini.  Segala persiapan sudah ada di dalam mobil. Dari makanan ringan hingga minuman lengkap. Bi Iyem juga memasak beberapa makanan untuk Arsya dan Atta. Ibu dan Nita sudah siap menunggu di teras rumah. Mereka nampaknya sudah bangun pagi sekali. Membantu Bi Iyem mempersiapkan bekal. &nb
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status