All Chapters of My Sugar Mommy: Chapter 81 - Chapter 90
105 Chapters
Episode 81 POV Pram Pulang ke Rumah
   Taksi yang membawaku sudah sampai di depan rumah Sarah. Setelah hampir seminggu dirawat di rumah sakit akhirnya aku diperbolehkan pulang. Walaupun masih sedikit lemas.  Sarah dengan setia mendampingiku. Bahkan ketika dia sendiri sedang sakit. Betapa besar perhatiannya untukku. Selama dirawat di rumah sakit aku tidak menghubungi ibu dan Nita di kampung. Aku tidak ingin mereka akan menjadi panik. Perihal tunanganku dengan Sarah juga masih aku rahasiakan. Rencana terbesar adalah menjemput ibu dan Nita untuk datang ke Jakarta di hari pernikahanku. Mendadak rencana besar itu harus tertunda karena peristiwa penculikan yang kualami. Bahkan ponsel dan sepeda motor kepunyaanku hilang.  Sarah sudah melaporkan kejadian ini ke kantor polisi. Semoga orang yang menjadi dalang
Read more
Episode 82 Mulai Bekerja
  Aku sudah sembuh dari sakit. Perlahan segera mulai pekerjaanku dengan memimpin restoran kecil yang diamanahkan Sarah kepadaku.   Sampai saat ini, dalang penculikanku juga belum ditemukan. Polisi masih menemukan jalan buntu untuk mengusut tuntas masalah ini. Memang sepeda motorku sudah ditemukan tergeletak di sebuah kebun. Nampaknya mereka membuang barang itu untuk menghilangkan jejak.   Melihat kerapihan yang dilakukan sepertinya dalang penculikanku seorang professional. Aku sudah tidak pernah memikirkan peristiwa itu.   Aku hanya fokus menjalani pekerjaanku sebagai Chef. Serta hari pernikahanku dengan Sarah yang semakin dekat. Aku ingin seperti orang lain yang menikah secara resmi. Walaupun seorang laki-laki,
Read more
Episode 83 Ulah Hans
Bab 83 Suasana di Caffe Baru  Pagi ini, restoran sudah ramai. Banyak para anak muda yang mencari sarapan di sini. Letak caffe yang sangat strategis memudahkan mereka untuk menjangkaunya.  Aku tersenyum penuh kebahagiaan. Menu yang kuciptakan ternyata banyak diminati oleh para pelanggan. Hanya menu sederhana dan sangat simple. Pancake dan mini hamburger. Harganya yang murah dan rasanya yang enak membuat mereka selalu mencarinya. Satu lagi menu spesial yang selalu dinanti para pelanggan yaitu spagetti dengan rasa cinta.  Aku melangkah menuju ruanganku. Menghirup nafas dengan pelan. Menikmati sensasi harum ruangan yang kuciptakan sesuai dengan harum ruangan Sarah.  Mataku mengedari setiap sudut dalam ruangan itu. Ada rak buku sebagai tempat untuk menaruh buku-buku mas
Read more
Episode 84 Kangen Yang Tertunda
Bab 84   Sarah membantuku mengumpulkan berkas yang berserakan. Sesekali tanganku memegang hidung yang masih sakit. Tangan kekar Pak Hans tidak mampu aku elakkan.  Setelah semua rapi, aku duduk di sofa. Amarahku masih membara.  "Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa kalian bisa berantem?" tanya Sarah sambil mengelap darah yang keluar dari hidungku.  Aku meringis sakit. Tanganku memegang jemari Sarah yang halus.  "Kamu penyebabnya," jawabku singkat.  "Aku?" Sarah menunjuk ke arah mukanya.  Aku mengangguk pelan. Terus kupandangi istriku yang cantik ini. Tinggal beberapa hari lagi menuju pesta yang kami rencanakan. Seolah b
Read more
Episode 85 Pertemuan Terakhir Dengan Santi
Bab 85  [Sayang, datang ke meja pojok ada pelanggan yang nekat]  Aku menulis pesan untuk Sarah. Aku masih berdiri di depan Santi dengan tangan yang sibuk memainkan ponsel. Dia masih berdiri canggung.  Wanita yang pernah lama mengisi hari-hariku mendadak menjadi seperti orang asing saat ini.  Jujur. Di dalam hatiku yang paling dalam masih belum bisa melupakan sosok ini. Wanita ayu putri juragan sembako di desaku. Hanya karena dia aku semangat untuk mencari pekerjaan di kota metropolitan.  Sekarang dia telah berubah menjadi wanita yang sangat glamour. Cara berpakaian dan dandanannya sangat mencolok. Sehingga aku tidak mengenalnya lagi.  'Kita telah berubah, San. Waktu telah merubah seg
Read more
Episode 86 Kabar Dari Mantan Suami Sarah
      Setelah menerima panggilan dari Aska, mendadak muka Sarah menjadi tegang. Dia menghentikan makannya. Dibiarkan es itu tidak disentuh.    "Ada apa, Yang?" tanyaku mencoba mencari tahu.    "Kita  pulang sekarang,Pram. Aska mendapat kabar kalau papahnya sedang dirawat di rumah sakit. Dia muntah darah," jawabnya dengan gelisah.    Sarah  membereskan tas kecil yang ditentengnya dan beranjak dari tempat duduknya.    Tanpa banyak kata aku berdiri d
Read more
Episode87 Makan Malam Romantis
  Sudah seminggu Zoel berada di rumah sakit. Setelah menjalani operasi ginjal, keadaan pria itu berangsur membaik. Sarah hanya menanggung semua biaya operasi Zoel. Dia hanya sekali menengok Zoel ketika operasi ginjalnya berhasil.  Aska masih setia menemani papahnya. Sarah tidak pernah melarang putranya untuk  bertemu dengan ayah kandungnya. Aska memang sangat merindukan papahnya. Hampir setiap hari remaja itu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk papahnya.  Hari ini aku berencana pulang kampung lagi. Aku akan mempersiapkan surat yang diperlukan untuk  acara pernikahanku dengan Sarah.  Aku juga akan mempersiapkan Lamaran untuk keluarga Sarah. Walaupun aku adalah orang kampung yang miskin tetapi aku punya tata karma yang harus dijaga. 
Read more
Bab 88 Tersenyumlah
  "Tersenyumlah!" pintaku.  "Aku akan membawamu untuk membuka lembaran yang baru.  I want to be with you forever. Life well, laugh often and love much.  Kita nikmati anugerah yang telah diberikan Tuhan untuk hidup kita. Masih banyak orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan pertolongan kita, Sayang. Semangat! Besuk aku akan pulang menjemput ibu dan Nita. Akan kupersiapkan lamaran untukmu,  Sarah." Aku memegang pipi Sarah dan mengusap lembut. Perlahan Sarah tersenyum. Air mata yang menetes berubah menjadi binar bahagia.   "Bagus gak cincinnya, Sayang?" tanyaku
Read more
Episode 89 POV Sarah (Menjenguk Zoel)
 Aku mengantar Pram hingga ke garasi mobil. Hari ini dia mengendarai mobil untuk menjemput ibunya dan Nita.  Masih terasa pelukan hangat dari Pram. Dia juga mencium keningku. Bibirnya mengecup lembut pipiku.  "Aku pamit dulu,ya, Sayang," ujar Pram.  "Hati-hati, Pram! Salam buat ibu dan Nita," pesanku.  Pram masuk ke dalam mobil dan perlahan meninggalkan rumah. Aku masih menunggunya hingga mobil warna merah itu menghilang dari pandangan mata.  Segera aku masuk ke dapur untuk mempersiapkan sarapan buat ketiga anaku. Aku ingin membuat pancake kesukaan Aska.  Hari ini Aska mengajakku untuk kembali membesuk Bang Zoel. Aku sebenarnya
Read more
Episode 90 Hans Semakin Nekat
  Sore itu segera aku memacu mobil menuju restoranku. Anak-anak sudah berada di rumah. Mereka asyik bermain dengan Bi Iyem.  Dalam perjalanan menuju restoran pikiranku mengembara membayangkan kemungkinan terburuk yang akan dilakukan Mas Hans. Ujian terberat buatku. Semua serasa begitu datang tanpa aku duga. Situasi arus lalu lintas di daerah Kebayoran Baru agak lengang. Sehingga aku bisa memacu sedikit laju mobilku menuju  restoran.  Sesampai di restoran, mobil Mercedes warna hitam kepunyaan Mas Hans sudah terparkir di depan restoran.  Perasaanku kok jadi tidak enak. Sebelum masuk ke dalam restoran, aku menyempatkan untuk menelpon Pram.  "
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status