All Chapters of Crazy Woman: Chapter 11 - Chapter 20
124 Chapters
11 : Kembali
Seseorang memasuki kantornya ketika mayoritas penghuni kantor telah hadir. Kehadirannya tidak disambut dengan heboh karena memang ia datang diam-diam. Para penghuni lantai 15 sepertinya masih terkejut melihat Ria yang berjalan menuju ruangannya. Terlebih Ria yang diikuti oleh Anton di belakang, membuat orang-orang makin terdiam karena disuguhi wajah tampan nan rupawan milik Anton. Ria tak langsung menyapa penghuni lantai 15, ia memilih untuk memasuki ruangannya terlebih dahulu. Ruangan yang sudah ditinggalkannya lebih dari dua bulan. "Waaww ruanganku dibersihkan terus ya? Gak kelihatan ada debunya." Ria berkeliling dan mengecek kondisi barangnya yang sebenarnya ia juga lupa. Biar kelihatan excited saja. Anton tersenyum menanggapi, ia bukan tipikal bodyguard yang diam dan terkesan misterius. Anton sangat ramah dan murah ekspresi. "Ayo Nona, keluar sapa teman-teman, mereka sudah memperh
Read more
12 : Kerja Sama
"36 Milyar itu bukan nominal yang kecil Ria. Yang masuk akal aja dong! Produknya juga belum tentu laku di pasaran meskipun telah menggunakan mereka sebagai Brand Ambassador!" balasan telak dari keuangan ketika Ria mengajukan usul untuk menggunakan GMC sebagai Brand Ambassador mereka."Jelas dari segi pemasaran ini terlalu riskan. Penggemar mereka itu tersebar di seluruh penjuru dunia, apakah dari pendistribusian sudah memikirkan efek dan dampaknya kalau penjualan hingga luar negeri? Terlebih pabriknya hanya satu dan terpusat di sini." Tambah lagi dari pemasaran. Beberapa anggota timnya juga tidak setuju jika Ria ingin menggunakan GMC sebagai sarana pengiklanan produk mereka."Coba Ri dipikirkan dulu, jangan impulsif. Saya tahu kamu ingin mengejar ketertinggalan, tapi dilihat dulu dari berbagai aspek. Target peluncuran pertama kita cuman satu juta pieces Ri dan maksimal profit yang diambil cuman 8 Milyar.
Read more
13 : Monokrom
Negosiasi berjalan cukup rumit karena ternyata agensi yang menaungi GMC (re: jiemsi) sangat ketat terhadap iklan atau pun kerja sama lainnya seperti menjadi Brand Ambassador. Ria telah mencoba menawarkan berbagai skema kerja sama yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.Anggota tim yang lain juga sedang berusaha advokasi ke atas terkait dana tersebut. Sambil jalan proses produksi untuk melakukan sertifikasi dan urusan administrasi lainnya untuk kelayakan jual.Satu minggu sudah Ria bolak-balik rapat dengan pihak agensi, tapi tak kunjung mendapat kesepakatan yang menguntungkan keduanya. Opsi yang ditawarkan Ria selalu dipandang mereka sebagai opsi yang merugikan bagi agensi, begitu pun sebaliknya.Satu minggu ini tidak setiap hari mereka berjumpa, karena Ria mau pun perwakilan agensi memiliki kesibukannya masing-masing di kantor.Satu minggu sudah Christian berusaha menyempatkan diri untuk mampi
Read more
14 : Tak Berjumpa
"Kenapa kak? Hectic banget keliatannya." Julio menghentikan langkah Delfi yang mondar-mandir sedari tadi."Ada sedikit masalah biasa, nanti gue sampaikan kalau udah senggang. Kalian fokus aja untuk talk shows okay." Delfi menepuk pundak Julio dan bergegas pergi lagi."Ada apa sih?" Julio kembali bertanya begitu melihat Jimmy. Biasanya Jimmy sumber informasi bagi mereka.Jimmy menarik tangan Julio dan membawanya berkumpul bersama dengan member yang lain."Ingat perusahaan yang mau jadiin kita BA?" Pembukaan dari Jimmy membuat semua menaruh atensi padanya."Ternyata rapatnya sudah berlangsung satu mingguan dan yang rapat sama perusahaan belum masukin berkas dan notulanya ke tim analis maupun kak Delfi. Makanya kak Delfi sibuk mondar-mandir karena itu," jelas Jimmy sambil memakan kentang goreng di hadapannya."Terus terus." Elang meminta la
Read more
15 : GMC
"Christ, bangun!" Julio menghampiri Tian yang masih nyaman dalam tidurnya."Lang, bangun!" Julio menepuk betis Elang yang memang sedang tidur satu kasur dengan Tian."Mau makan apa? Bang Septa mau masak tuh.""Apa aja," balas Tian dengan gumaman."Huhh terserah kalian lah." Julio menyerah untuk membangunkan mereka, biar lah sebangunnya saja.GMC lebih sering tinggal di lantai yang khusus disediakan untuk mereka di gedung Monokrom. Tiga lantai yang diberikan Monokrom sebagai wilayah kekuasaan GMC. Satu lantai khusus untuk tempat tinggal mereka yang berisi kamar dan ruang bersantai atau ruang keluarga, satu lantai untuk mereka bekerja seperti studio rekaman, studio untuk berlatih dan ruangan lainnya yang mendukung mereka untuk menghasilkan karya. Satu lantai lainnya sebagai sport center dan beberapa fasilitas untuk bermain mereka.Sebenarnya mereka bebas saja berkel
Read more
16 : Jatuh
"Kita pulang nanti malam ya?" tanya Ria begitu tiba di ruang makan. Sudah tiga hari mereka di sini dan agenda Ria sudah terlaksana hampir seluruhnya.Negosiasi dengan seluruh petani di desa ini sudah dilakukan jauh-jauh hari sebenarnya oleh anggota timnya, tapi Ria ingin memastikan kembali bahwa semua berjalan sesuai rencana dan sejalan dengan proses produksi.Ria tak mengalami kendala yang begitu berat. Hampir seluruh petani menyambut kedatangan Ria dengan ramah. Pembawaan Ria yang lemah lembut dan anggun membuat mereka nyaman dengan kehadiran Ria. Meskipun Ria masih sangat kaku jika harus melakukan kontak fisik dengan mereka."Iya, Nona.""Cari oleh-oleh yuk. Udah lama gak belanja." Ria mengusulkan untuk pergi mencari oleh-oleh, yang dikatakannya benar bahwa ia jarang sekali belanja."Saya siapkan mobilnya dulu.""Eh gak usah. Aku mau naik motor aja." Ria sedang ingin me
Read more
17 : Meet.
"Ri, lo ada acara atau meeting gitu gak hari ini?" tanya Vera melalui sambungan telepon."Enggak. Kenapa?""Tolong ke Monokrom susulin Candra dong. Gue dipanggil big boss ke pusat nih.""Hah? Lo dipanggil Pak Antara? Ngapain?" Ria heran mendengar Vera dipanggil ke pusat oleh Tara."Mana gue tau. Bisa gak ke sini?""Lo yakin Antara manggil lo? Hati-hati loh Ver lagi jamannya penculikan," ujar Ria sedikit khawatir."Heh Antara Antara aja. Iya ini beneran big boss yang manggil.""Coba telepon sekretarisnya. Beneran dah Vera, waspada!" Ria tetap tidak percaya begitu saja."Ck. Gue di email langsung pake email perusahaan. Yaudah sih Ri, tenang aja. Gue cuman mau ke pusat kok.""Gue kirim supir kantor deh ya. Tunggu gue, nanti habis antar gue ke Monokrom Pak supir langsung antar lo ke Pusat. Jangan membantah!"
Read more
18 : Bertemu GMC
"Anton, tolong beliin perlengkapan untuk perban di apotek. Mau minuman juga deh beli di kafe terdekat aja. 60 gelas, all variant, jangan lupa susunya buat aku. Apa lagi ya, hmm cemilan boleh deh. Beli aja terserah kamu berapa banyak. Ku kirim uangnya sekarang. Ajak security yang jemput kamu juga aja untuk bantu bawa minumannya," ujar Ria melalui sambungan telepon tanpa disela sedikitpun oleh Anton."Baik, Nona." Ria mematikan sambungan telepon setelah mendengar respon dari Anton."Hallo, kenalin saya Faris, sutradara untuk shooting kali ini." Seseorang mengulurkan tangannya ke hadapan Ria."Oh iya, Ria perwakilan dari tim proyek Intrafood." Ria menyambut uluran tangan tersebut dan berusaha tersenyum ramah."Ayok duduk di depan monitor saja di samping kursi saya untuk melihat hasilnya secara langsung dari layar." Faris menawarkan Ria untuk pindah tempat."Boleh, M
Read more
Hai!
Hai pembaca aku yang tidak aku ketahui siapa gerangan. Terima kasih ya sudah membaca tulisanku. Aku sangat menghargai kalian yang sudah membaca sejauh ini. Aku harap kita bisa menjalin komunikasi melalui komentar atau apapun. Bisakah kalian memberikan jejak berupa komentar? Hehe Atau kalian ada yang dibingungkan terkait isi cerita ini? Bisa sekali, ditanyakan. Kita bisa diskusi ya. Kalau memang kamu paham sekali tentang case di cerita ini, bisa juga ya beri masukan. Sekecil apapun masukan/komentar dari kalian, semoga bisa berefek besar dalam kualitas penulisanku ke depannya.  Sekali lagi, terima kasih ya sudah membaca ceritaku. Jika berkenan, mau minta tolong bagikan juga ke teman-teman sekitarmu untuk ikut bersama mengarungi kisah ini.    Salam hangat, Mochi 💓
Read more
19 : Awal Bertemu
Kenapa aku dibawa ke sini? Papah udah gak sayang aku ya? Papah suruh aku pergi juga seperti Reno dan Rey?Aku gak tahu salah aku apa. Kenapa mereka marah sama aku? Kenapa juga aku dikirim ke sini? Gak sekalian aja kirim aku pergi dari dunia ini?"Arrrggghhhh." Aku meraung mengeluarkan segala rasa sakit ini. Menjambak rambutku saja rasanya sudah tak ada. Di dalam sini sakit sekali.Memang setidak berguna itu aku ada di dunia ini? Kenapa Tuhan gak ambil aku aja. Ria capek, Tuhan. Ria sakit. Ria ingin pergi dan gak lagi hidup di tengah kebencian dan orang yang selalu minta Ria pergi.Segala cara telah Ria coba untuk pulang ke sisi Tuhan, tapi kenapa gak pernah berhasil? Tuhan mau apa sih dari Ria? Tuhan gak tolong Ria, Tuhan malah kirim Ria ke sini. Tuhan suruh Papah kirim Ria ke sini kan? Ria harus apa Tuhan?Ria gak pernah minta dilahirkan dari orang tua kaya raya banyak h
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status