All Chapters of BERBAGI CINTA: Chapter 11 - Chapter 20
60 Chapters
11 Cinta Dato
  Selesai dengan pekerjaan, aku mulai melamun. Teringat hidup yang kujalani, tidak semuanya  berjalan mulus. Aku  teringat istri Dato Raf yang pertama kali kulihat di salon. Aku merasa ada jejak cinta antara aku dan Dato Raf  yang tidur denganku. Jejak yang.mulai terasa. Aku telah merebut Dato Raf dari istri syahnya. Bagaimana kalau wanita itu tahu?Tiba tiba aku merasa dunia ini tidak adil kepada wanita. Aku merasa kasihan kepada istrinya Dato Raf. Apakah aku cukup menanggapinya saja  dengan maaf dan ucapan ringan atas perbuatan itu? Aku   tersenyum, yang sangat jarang kulakukan, dan sesaat wajahku maka aku mengingatkan pada sesuatu yang lain.  Aku  memikirkannya, sampai Dato Raf mengejutkan dengan teleponnya yang berdering . "Sabtu siang aku  akan mengunjungi kamu," lalu dia menutup telepon setelah berbasa basi sedikit. "Aku tidak kemana mana," jawabku.
Read more
12 Berpindah Hati
  Aku mengikuti Ronald. Mengikuti langkahnya. "Kau tidak suka naik motor ? Rasakan sensasinya. Inilah kebebasan.""Aku tidak mau naik motor," aku menolak."Betul tidak?" Tanyanya."Tidak, duduk mengangkang lagi?" "Sayang sekali, kau rasakan sensasinya ketika duduk diatas motor. " Motor gede dan helm di parkiran dan penjagaan satpam yang hormat.Dia menawariku naik motor gede itu lagi. Aku tetap menggeleng."Baiklah, naik mobil lagi." Aku melupakan Dato Raf. Melupakan duniaku. Perasaannya dan entah apa lagi sampai ke sebuah apartemen. "Pergi ke apartementku ?: "Tidak," kataku. "Atau ketempat kamu?" "Aku harus kekantor." "Baikkah.Terima kasih atas waktunya." Mobil itu pergi dan melaju sampai ke kantorku. "Direktur yang eksentrik." kataku.  "Aku punya hobbi. Kau tahu? Kalau  diatas motor ini seolah olah kebebasan tidak terbatas. Aku suka kebebas
Read more
13 Wisata
 Tidak lama setelah aku duduk, pramusaji telah membawakan  pesanan.Ayam yang digoreng dua jenis saus, berbagai makanan  menungguku di atas meja  yang lebar. Terasa nikmat karena perutku sudah lapar."Lupakan diet hanya untuk satu hari," kata Ronald, seolah olah mengajakku makan sepuasnya.Aku menyukai semua hidangan itu. Aku  mengambil sendoknya dan makan dengan cukup lahap.Aku meninggalkan tempat wisata itu setelah bersantai cukup lama.Berjalan di semak mawar, kedalaman hutan Ronald  mengambil sekuntum bunga dan meletakkannya di belakang telingaku.Aku merasa seolah-olah terpesona, mengikuti gerakan lengan berotot yang lambat dan pada saat yang sama percaya diri.Suatu ketika, ditempat sepi,  Ronald menciumku - dengan lembut .Aku tidak menolak, mungkin  karena aku juga mengharapkannya. Aku terhanyut.Ronald berhasil menemukan momen tepat ketika dalam diriku yang  
Read more
14 Cinta Ditempat Wisata
Makan malam diselesaikan dihotel itu tanpa banyak pembicaraan.Tak ada canda, Ronald pasti merasakan itu."Kamu sepertinya pendiam." Katanya.Dia mencoba mrmbuat lelucon, namun tidak lucu bagiku, karena aku tetap saja diam.Aku berpikir untuk tidak hanyut dalam Sebuah petualangan bersama Ronald meski terasa sensual dan menyenangkan."Jadi kita sudah setuju,  kita tak akan saling  menganggu. Tidak ada  kesalahan," kataku meminta jaminan."Kau tidur diatas dan aku di sofa saja," tambahnya.Ronald mengangkat dua jarinya."Kita saling berjanji," Ronald pasrah dan aku juga mengangkat dua hariku."Tidak, aku yang disofa dan kau di ranjang.""Lelaki harus mengalah, wanita lebih dahulu."Aku dan dia saling berbantahan dan berakhir ketika Ronald meringkuk di Sofa kamar itu.Ronald tidur di sofa. Apakah dia masih  berpikir? Sementara hatiku sudah berdebar debar.Malam itu hasrat cinta
Read more
15 Asyik
Pagi itu aku  dan Ronald tidak banyak bicara. Ronald bersikap seperti tidak  terjadi  apa apa. "Kita pulang!' Ajakku. Ronald memperlihatkan wajah herannya. " Libur masih lama. Tidakkah  kamu ingin lebih lama ? Saya sudah memboking bungalow  dengan dua kamar; kau boleh pakai salah satunya."Ia terlihat tenang."Aku ingin liburan ini terkesan.""Apakah itu bagus? Kamu suka?" Tanyaku"Tentu saja aku suka," jawabnya bagiku mengambang. Semula kupikir dia juga mau pulang setelah tahu aku tidak suci lagi. Apakah pangeranku tidak peduli? "Maaf, aku telah membayarnya dan kukira kau pasti setuju, ayo lah mau bukan?" Suaranya seperti permohonan yang membuat aku canggung. "Baiklah," sahutku."Tapi kamu jangan nakal.""Tidak," sahutnya . Aku senang ketika kulihat  kegembiraan diwajahnya. Iya, akhirnya aku  menyerah dan tidak peduli. Aku  sudah lama  menginginkan lib
Read more
16 Saling menikmati
Melihat indahnya bunga sakura disebuah kebun dan taman yang cukup luas.Ini adalah suatu impian melihat langsung kecantikan bunga sakura seperti aslinya.Bunga berwarna pink yang  sudah ditanam sejak lama dengan ratusan bunga didalamnya.Panorama Gunung Gede-Pangrango yang mengagumkan. "Kau tahu? kalau di Jepang bunga sakura hanya bermekaran sekali setahun. Hanya dimusim semi. Kalau di sini , keindahan bunga sakura bisa dua kali setahun."Lagi lagi  Ronald seperti guide.Aku hanya  tersenyum,Kebun Raya kawasan  Puncak,   menikmati padang rumput yang luas juga.Pohon-pohon raksasa berusia tua,   yang langka, taman lumut yang unik, kolam, sungai, air terjun, air mancur, dan rumah kaca dan banyak lagi yang kulihat.Malam hari aku mengigil sendirian. Dikamar itu tanpa Ronald disampingku membuat diriku seperti  ada yang hilang dari kehidupan.Dingin , suhunya mungkin dibawa
Read more
17 Rumah Dato
Besoknya aku menerima telpon dari Ronald. Aku tidak menjawabnya. Berkali kali dan karena tidak juga menjawab', Ronald mengirim pesan melalui telpon genggam. "Jangan diam, aku ingin bicara." Lalu Ronald janjian untuk makan disebuah Restoran denganku. Tapi aku tidak menyetujuinya. Aku juga tidak muncul di cafe pavoritku. Apakah ia kecewa? Entahlah. *** Kedatangan Dato Raf tidak membawa pengaruh apa apa bagiku. Lelaki itu menuntut bagian dari persyaratan yang telah kubuat. Semula aku tidak bergairah dan banyak melamun. " Engkau kurang bergairah," desis Dato Raf. " Tidak, aku bergairah!" Sahutku. " Kau kira kamu capek . Apa pekerjaan kantor terlalu sibuk?" tanya Dato Rafki. " Tidak," bisikku sambil mencium  bibir Dato Raf.   Ia pasti suka dengan favoritnya. Ia tidak boleh curiga, pergi sekian lama pasti dia tidak tahan ingin menggauliku.  Untuk selanjutnya, aku har
Read more
18 Kekawatiran Dato
Aku memperhatikan dengan teliti.Sebuah mobil yang ditunggu sopir dan seorang gadis kurus, berambut hitam pucat, dengan gaun biru dan sepatu , berjalan keluar rumah. Aku memperhatikan  ingin tahu . Jadi pintu gerbang itu dibuka karena gadis itu akan keluar. Gadis itu mungkin agak lamban. Tapi sekarang gadis yang sangat muda   dengan biola ditangan  naik mobil bersama sopir yang menunggu dengan sikap hormat. Ia menempatkan koper dengan hati-hati di kursi belakang, gadis itu menyelinap ke dalam. Baru ketika mobil hitam dengan jendela gelap mulai bergerak, aku menyadari bahwa itu putri Dato Raf.  Seperti yang disebutkan tadi, namanya Lily. Aku sekarang  tahu wajah dan nama anak Dato Raf. Aku memutuskan untuk pergi dari rumah yang kulihat itu setelah melihat cukup lama.  Aku tidak ingin berlama lama disana. Aku pergi', satpam dengan sigap menutup pintu gerbang . Aku pergi ke seberang jalan diman
Read more
19 Cinta Sekejap
Kedatangan Dato Raf yang jarang ke Apartement  membuat aku kesepian. Kini dia datang dua, tiga atau empat jam dan tidak bermalam. Lalu langsung pulang. Pada hati libur atau malam hari. Hanya bercinta sekejap dan buru buru pergi.Setelah kedatanganku kerumahnya, Dato seperti membatasi diri. Apakah ibu Betty membatasi geraknya? Aku tidak tahu. Disamping kecewa, aku malahan kasihan kepada Dato RafKadang kadang cuma menelpon dan menanyakan kabarku ."Bagaimana kabar mu? Aku sibuk sekali dan kita jarang  bertemu iya?"" Iya? Tak apa," jawabku getir."Sibuk atau dibatasi istri?" Pikirku. Dugaanku pasti tepat, istrinya mengawasinya dengan ketat dan bisa jadi menyelidiki hubungan gelapnya denganku. Dato Raf itu takut. Aku tidak tahu apakah itu lebih baik atau buruk bagi diriku saat ini.Mungkin baik, karena sejatinya perkawinan diriku adalah kesepakatan. Kasarnya kawin kontrak dan bukan berasal dari cinta. Tapi cinta bisa dat
Read more
20 Dilabrak Ibu Betty di Kantor
Sore itu mungkin kejadian yang paling jelek yang kualami. Ketika aku keluar sebentar sebelum jam istirahat, aku melihatnya.Ibu Betty istri Dato Rafki yang tiba tiba saja ada  di Lobby kantor.Didekat lift ,  ibu Betty memakai baju terusan berwarna terang dan elegan .Wanita itu kalau datang akan membahas sesuatu dengan pimpinan, tentu saja bisnisnya dan pemegang saham terbanyak .Meski jarang kesana,  tapi kali ini ia datang. Itu ketemu aku.Sialnya aku  tidak dapat mengelak karena ibu Betty langsung mengenalku. Mata ibu Betty yang liar itu bersinar terang ."Hei, rasanya aku kenal kamu," teriak ibu Betty terdengar seperti petir.Jantungku seperti akan copot, mukaku pasti pucat." Tidak,'' jawabanku adalah jawaban yang paling gugup dari yang aku yang terkejut. Aku mencoba mengelak. Namun ibu Betty langsung mengempurku dengan tatapan garang."Kamu bekerja disini iya?  Nama kamu siapa?" Serentetan
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status