BERBAGI CINTA

BERBAGI CINTA

By:  YUDI MASRAMID  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 ratings
60Chapters
6.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Cinta menginginkan seperti Cinderla, pangeran tsmpan yang datang membawa ke istana penuh kemewahan. Namun hidup menginginkan kemewahan dan terikat dengan perjanjian dan cinta sang Dato, tapi ada istri yang menghalang Pangeran tampan datang, sebuah impian dan cinta sesungguhnya, bisakah mereka bisa mrngujutkannya?

View More
BERBAGI CINTA Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
YUDI MASRAMID
Telah Tamat 60 episode, terima kasih bagi yang telah membaca,,,
2021-11-25 07:10:37
1
user avatar
Hanna Sari
Cerita menarik,.lanjut dan semangat
2021-09-03 09:42:31
0
user avatar
ArgaNov
Ditunggu cerita kelanjutannya. Jangan putus asa, tetap semangat! Jangan lupa singgah juga di "Aku Suka Kamu, Tapi ...." Ditunggu kedatangan kamu!
2021-08-25 18:38:01
4
user avatar
HANUM SARI
bagus lanjut
2021-09-16 10:51:17
0
user avatar
HANUM SARI
lanjut thor, update tiap hari
2021-09-12 10:32:17
0
60 Chapters
1 Anna
Namaku Lily Diana Hanasari. Terlalu panjang menurutku. Aku benci nama panjang. Tidak suka juga  jika temanku memanggilku Lily. Aku suka dipanggil Anna saja. Pendek dan singkat. Menurutku itu manis. Ibuku memanggilku kadang kadang si  Upik. Mungkin itu nama kesayanganku. Sering juga suka menyebutku si burung kutilang. Karena suaraku katanya nyaring seperti burung kutilang. Meracau ke mana mana. Lebih cocok juga jadi penyanyi. Tapi aku tahu, aku tidak berbakat. Aku tidak suka jadi penyanyi. Aku pulang memberi tahu ibu seperti bersenandung. "Aku pula..aang." suaraku bergema dirumah kecil yang cuma punya 2 kamar. Ibuku melihat keluar.  '"Eh, si Upik sudah pulang! Terlambat lagi, ke mana saja?" "Pergi bersama si Enny temanku." Jawabku sambil memcomot tempe yang digoreng baru di masak "Atau si Munaf?" "Si Munaf itu kakaknya. Aku pergi bersama adiknya."  "Bersama kakaknya tidak apa,
Read more
2 Kesepakatan
Entah dimana dia tahu tentang aku.Penampilan lelaki itu biasa saja, aku tidak yakin dia bisa membantuku.Namun rasa penasaran membuat aku bertanya lagi."Bapak siapa? Apakah bapak menawarkan pekerjaan?" Aku langsung saja bertanya.Dia agak gelagapan."Aku orang kecil," katanya pula."Hanya seorang sopir. Sopir dari seorang Bos perusahaan besar."Pembicaraannya yang terakhir itu menarik hatiku."Dia melihat anda, dan dia sangat tertarik kepada anda.""Dimanakah dia melihatku.".Tanyaku tidak yakin." Aku juga tidak tahu, mungkin nanti anda dapat berbicara dengan dia.""Siapakah dia?""Bisa disebut konglomerat, atau crazy rich."Entah bagaimana sesuatu terjadi dan aku ingin mengenalnya. Kalau lelaki itu tidak bohong. Aku sedang putus asa.Tanpa sentimentalitas yang tidak perlu, lelaki itu menawarkan diriku untuk menjadi wanita simpanan - secara langsung, tanpa keributan. Selain itu, lelaki bos i
Read more
3 Pernikahan
Aku tiba-tiba merasa lebih baik begini meski seluruh kejadian itu mulai membuatku takut."Jadi, kita akan bertemu tiga hari lagi, di hotel. Maaf, itu bulan madu kita."Dato Raf menepuk lututnya dan tersenyum. Pada saat itu dia tampak seperti paman yang baik hati."Jangan takut. Semuanya akan baik dan saya tidak akan terlalu sering mampir - sejauh mungkin dan perlu juga. Saya tidak lagi muda, tapi saya sangat tertarik kepada kamu Anna.""Nama saya Diana.""Aku akan memanggilmu Anna saja," putusnya.Pertama kali ternyata menjadi cobaan berat bagiku. Aku tahu itu menyakitkan, tetapi seberapa parah itu akan menyakitiku. Aku tidak tahu. Aku tidak ingin memikirkannya.Mungkin aku bisa mengatasi dengan  pengalamanku sendiri, dan aku tidak sepantasnya mengeluh.Aku  berusaha untuk tidak memberi alasan ketidakpuasan. Kesepakatan adalah kesepakatan. Dan bukan favoritku untuk menjadi menangis. Karena semuanya sudah terjadi.
Read more
4 Malam Pertama
Dato Raf membimbingku di tempat tidur  setelah acara singkat itu terjadi. Aku  lega  dan aku berjanji akan menunaikan kewajibanku melayani sang pelindungku sebagai  istri. Dimalam pertama  aku sangat  gugup.  Kegugupan sebagai pengantin baru dan perawan yang tiba tiba saja ada lelaki yang akan menyentuhku. Lelaki yang bukan muda lagi. Aku masih membayangkan diriku cinderella dijemput pangeran berkuda. Mungkin ini lebih mudah bagiku menghadapi malam ini dengan Dato Raf. Dato Raf menciumku dengan lembut. Seluruh tubuhku gemetar sebelum ia melakukannya. Dato Raf berlaku sabar ingin menaik-an gairahku. Dia lelaki yang tidak tergesa gesa. "Aku ingin mencium bibirmu dan itu amat menyenangkan." katanya.  Aku sangat merasa kikuk ketika bibir Dato Raf yang sedikit kasar  menempel di bibirku. Terasa panas dan menegangkan ketika ujung lidahnya yang menyapu. Dato Raf ingin aku mengulurka
Read more
5 Bekerja
Ingin sekali  melihat Datin Betty, namun wanita itu jarang muncul. Juga di acaraku kali ini.Ada begitu banyak orang di acara  peluncuran produk, sehingga aku mungkin tidak memperhatikan pelindungku yaitu Dato Raf hadir.Tetapi dia datang  atau tidak tentunya tidak perlu. Lebih baik tidak, karena aku akan canggung.Dia pimpinan besar yang tidak muncul di acara remeh temeh.Tapi surprise, tiba tiba Dato Raf muncul sendiri. Jangkung, dengan rambut terawat rapi di atas kepala besar, dengan setelan yang pas, dia membuat kesan yang tak terhapuskan, terutama pada mereka yang hadir. Aku secara saja mencatat momen ketika dia melihatku,  tetapi pandangan yang meluncur ke arahku dengan tenang beralih ke pura puraan tidak saling kenal.Aku tidak lagi melihat ke arah Dato Raf.Aku mengakui pada diriku saat itu  bahwa aku tertarik dan kagum.Sesuai kesepakatan aku harus  tidak tahu apa-apa tentang Dato Ra
Read more
6 Bertemu Pria Tampan
Mungkin aku tidak hati hati, saat menyeberang jalan.   Ketika aku  mengambil kacamata hitamku tanpa melihat kekiri dan kanan sebuah sepeda motor gede hampir menabrakku.   Moge itu berhenti mendadak, bunyi remnya berderit membuat beberapa orang menoleh.   Aku mengangkat kepala dengan marah dan juga sangat terkejut. Sepatu hak tinggi membuat keseimbanganku jatuh. Aku tidak dapat menjaga diri.   Dan saat berikutnya dengan sigap pengendara motor itu menangkapku.   Aku jatuh - ke dalam pelukan pengendara sepeda motor dengan jaket kulit dan kemeja kotak-kotak, dengan kancing rendah di bagian dada.   Mataku sampai tak berkedip beberapa kali untuk menjernihkan mata dan pikiranku.   Aku menatap wajah pria yang sedikit cemas. Lelaki itu tampan
Read more
7 Bertemu Istri Dato Raf
Ritual yang lain bagiku adalah salon kecantikkan. Aku biasa membetahkan diri merawat kecantikanku. Jelas ini sangat membantuku dan aku tahu menjadi cantik membuat kepercayaan diriku lebih yakin. Ada seorang ahli kecantikan merapikan rambut yang sangat kusuka. Namanya Sandra Merawat kulit dan segala macam perawatan yang mesti kulakoni kupercayakan kepada Sandra disalon itu. "Kulit kamu seperti bagus, bersih dan lembut, Senang bisa merawat kulit cantik seperti ini," puji ahli kecantikan  itu kepadaku. Ahli kecantikan memuji kulit mulusku. Pujian itu membuat senyumku mengembang.  Tentu saja, aku harus menjaga bentuk tubuhku agar tetap kencang karena Dato Raf pasti suka itu. Aku punya uang yang lebih dari cukup untuk melakukannya. Penampilku adalah hal terpenting dalam hidupk
Read more
8 Ronald
Lelaki itu yang kuingatnya namanya, Ronald Arri Jaya  menatapku. "Saya ingin memesan yang sama untuk diri saya sendiri," ujarnya. Sementara itu, aku mencoba mengatur napas, pria itu sudah duduk di seberangku. Dia memanggil pramusaji dan sambil tersenyummemesan makanan dan juga kopi tanpa krim dan gula. Setelah itu, pria itu menatapku,  seolah olah dia sangat tertarik dengan cara makanku. Aku gelisah di kursi dan memutuskan untuk menunggu sementara pramusaji melayani tetangga didepan mejaku. Aku  berpikir  bahwa makanan  akan diselesaikan secepatnya. Sambil menyeka bibirku dengan serbet, aku melipatnya menjadi dua, lalu menjadi empat. Akhirnya, aku  tidak bisa menahan diri berbicara. “Saya tidak mau diganggu," suaraku kaku dan mencoba memperlihatkan sikap tidak se
Read more
9 Di Apartemen
Sebenarnya aku takut. Kini aku takut bertemu lagi dengan Ronald. Aku takut membuat kesalahan dan Dato Raf marah. Aku takut akan resiko. Aku pergi secepat yang aku bisa dari tempat itu dan berharap untuk tidak melakukan pertemuan lagi dengan Ronald. Dapatkah aku melakukannya? Sialnya aku tidak yakin. Tapi kini aku pulang dengan hati hati dan memastikan tidak ada yang mengikuti perjalananku. Sengaja Aku berhenti disuatu tempat, memarkir mobil dan melihat kalau ada penguntit.  Ronald bisa saja mengikuti langkahku atau mengejarku, memaksaku atau diam diam mengikutiku dan pada saat yang sama menginginkan pertemuan dirumahku. Bisa muncul di Apartemen yang kurahasiakan. Itu membahayakan diriku karena aku jelas merahasiakannya dari semua orang. Bahkan orang terdekatku. Per
Read more
10 Boncengan pria Tampan
Tidur lelap melirik jam dinding. Jam dua pagi. Ada empat jam  lagi sebelum alarm berbunyi untuk bangun.Aku  membandingkan dua lelaki Ronald  dan Dato Raf dalam hidupku.  Dato Rafki yang memberikan harta dan kemewahan, Ronald adalah pangeran tampan impian.Malam itu aku bermimpi. Semua ini mungkin sebagai kelanjutan dari pertarungan hati dan cintaku. Seperti ada perasaan  yang aneh tercipta antara aku dan dua lelaki itu.Sambil mendesah, aku  mengganti piyama basahku yang berkeringat dari mimpi erotis."Aku bermimpi, Ronald dan aku bertemu di sebuah taman bunga. Ia menerima bunga sebelum menciumku dengan lembut.Tubuh kekarnya itu tiba tiba saja tanpa baju . Aku mengagumi otot otot lelaki itu, dan tanpa diminta aku juga melepas pakaianku. Tak ada yang tersisa, ketika lelaki itu nenggumuliku, rasanya seperti malam pertama ketika aku masih perawan.Aku tidak keberatan ketika lelaki itu terus bermain d
Read more
DMCA.com Protection Status