Semua Bab Secret Agent Maddox: Bab 61 - Bab 70
110 Bab
Chapter 61. Two Man for One Woman
Rasanya perasaan yang mengganjal ini membuat Maddox tidak bisa begitu saja melupakan kejadian di taman. Setelah Foxy menyatakan isi hati lalu meninggalkan dirinya, Maddox merasakan keresahan yang luar biasa. Ia tidak menyangka, jika wanita yang begitu menjengkelkan ternyata menyimpan perasaan khusus untuk dia. Lebih mengejutkan lagi, ia baru sadar kalo dirinya juga menyimpan perasaan yang sama! Pagi ini, Maddox sudah berada di rumah Jimmy dan Joe baru saja tiba dua menit yang lalu. Mereka duduk di teras belakang, sembari menghadap meja yang penuh dengan pilihan minuman . “Selama bertahun-tahun kita berdiri di dua sisi berbeda, tapi hari ini kalian datang sebagai tamuku. Dunia sudah gila!” cemooh Jimmy. Ia masih tidak senang dengan keputusan Maddox, yang seenaknya menjadikan tempat itu sebagai pertemuan. “Jangan mengeluh seperti perempuan, Jim! Kau beruntung kami ada di sini sebagai sekutumu!” tukas Maddox sembari menuangkan whiskey untuknya. “Aku bisa mengembalikan apa yang tel
Baca selengkapnya
Chapter 62. Confront the Mafia
Claire kembali mendesah. Sikapnya tampak gelisah dan gusar. Dia tidak mengerti jalan pemikiran Foxy sama sekali. Bosnya mendadak membuat keputusan besar, yang menurut Claire cukup bodoh. “Menyerahkan diri pada Russel Brown? Kau sudah tidak waras, Foxy!” Claire mengendarai mobil Juke putihnya menuju ke luar kota, meninggalkan Las Vegas jauh di belakang. Foxy yang duduk di sebelah terlihat termenung. Matanya menerawang jauh, sementara raut wajah rupawan itu terlihat muram. “Aku telah mengakui semuanya pada Maddox, Claire. Aku mencintainya.” Mendadak Claire tertawa sumbang saat mendengar pengakuan tersebut. Ia melirik kembali ke arah Foxy. “Kau sangat kacau! Begitu kau mengatakan jatuh cinta pada Joe dulu, kau mengikuti semua permintaan pria tersebut! Kau membiarkan dirimu liar dan sanggup melakukan berbagai hal menjijikkan demi Joe!” cibir Claire dengan sinis. “Karena Josh dan Russel memiliki kesepakatan, yang kemudian menjadi tugasku untuk menyelesaikan! Dan itu bukan cinta! Aku
Baca selengkapnya
Chapter 63. Biggest Mistake
Pintu masuk kantor Tim terkuak dengan kasar dan Peter masuk dengan langkah tergesa. Semua melihat bagaimana, Peter mengumpat dan mengeluarkan kata-kata penuh makian. “Tim, katakan padaku, kenapa Foxy tidak dalam pengawasan Chris?!” teriak Peter, bahkan sebelum memasuki ruangan Tim. Tim, yang baru menanda-tangani dokumen dari Jean, terhenyak lalu bangkit berdiri. “Chris memang melaporkan padaku, jika Foxy melarikan diri darinya dan pergi bersama Maddox. Seharusnya kau menemui Maddox atau Foxy sendiri, dari pada datang dan berteriak padaku, Tuan William,” jawab Tim tegas. Ia yang memang sudah muak dengan sikap Peter yang akhir-akhir ini menjengkelkan. “Aku tidak bisa menemukan dia, Tim,” ucap Peter, akhirnya duduk dengan tubuh lunglai. Jean tahu situasinya akan memburuk. Dengan tahu diri, wanita itu segera berpamitan dan menutup pintu rapat-rapat. “Maksudmu? Apakah kau yakin?” tanya si kapten kaget. Peter mengangguk sambil memijit dahinya. Tim segera menelepon Maddox, sementara
Baca selengkapnya
Chapter 64. He’s My Brother!
Terlanjur menyanggupi permintaan Peter, Maddox pun menemui Jimmy yang mengatakan akan mendukung mereka untuk menguak semuanya. Akan tetapi, ada satu syarat untuk itu. Jimmy ingin menguak lebih dulu, siapakah putri dari Russel Brown. Meski Maddox tidak tahu, kepentingan apa yang bajingan tua itu ingin dapatkan, tapi dirinya mengiyakan demi kesepakatan bersama. Rintik hujan yang jarang terjadi di Las Vegas, kini semakin deras. Maddox menyesap anggur merahnya, sementara baru selesai membersihkan apartemen yang tidak pernah ia tempati sebelumnya. Di meja yang tidak jauh darinya, terdapat kertas yang menuliskan tentang berbagai kejadian yang telah ia alamai. Dari hari dia melindungi Foxy, hingga beberapa bantahan atas dugaan yang telah ia percayai sebelumnya. Kenyataannya, Peter bukan orang yang mengincar dirinya. Memang atasannya terlibat dalam menutupi kejahatan yang seharusnya ditindak tegas, tapi Peter punya alasan kuat untuk melakukan hal tersebut dan Maddox memahaminya. Tim
Baca selengkapnya
Chapter 65. One Strike
Seharusnya Joe sudah menemuinya sejak pukul sembilan pagi. Sayangnya, pria tersebut mengatakan tidak bisa menunjukkan muka pada siang hari. Alasannya, Joe salah satu target penegak hukum di Las Vegas karena kasus peledakan tambang. Jika Maddox bersamanya, maka tidak akan bagus untuk reputasi detektif itu. Dengan hati yang kesal, Maddox memutuskan untuk mendatangi Kelton sendiri. Sebelum makan siang, ia memasuki halaman rumah Kelton yang menurutnya sangat luar biasa mewah untuk ukuran pria yang baru saja menanjak. Dua penjaga memeriksa identitas Maddox dan mereka mengatakan untuk meletakkan senjatanya di pintu masuk. Detektif itu sempat menolak dan bersikeras. “Anda tidak membawa surat apa pun dari kepolisian, dan maaf, ini kami lakukan demi keselamatan beliau.” Petugas itu tidak bisa diajak kerjasama. Maddox melontarkan ucapan yang cukup mengancam, akhirnya kesepakatan pun terjadi. Maddox diperbolehkan membawa senjatanya tanpa peluru. Semua peluru harus dikeluarkan dan tidak ada
Baca selengkapnya
Chapter 66. The Woman Who Loves Joe Black
Shelby meloncat turun dari pohon tersebut dengan senyum dan wajah puas. Ternyata semua dugaannya benar. Ada sesuatu yang Joe sembunyikan, tapi Maddox tidak tahu mengenai hal tersebut! Joe bukanlah pria yang mau menyelamatkan manusia lainnya tanpa bayaran. Dia selalu bekerja sendiri dan tidak pernah bersekutu dengan siapa pun. Dengan lincah, wanita itu naik ke atas motor yang parkir tak jauh darinya, lalu melaju dengan kecepatan fantastis. Misi pertamanya telah selesai. Dia berhasil membuktikan bahwa Joe peduli dengan Maddox! ** Shelby mendapat balasan dari Russel yang cukup mengejutkan dirinya. ‘Aku mengubah tawaranku. Bukan hanya kepala Maddox yang aku inginkan. Aku juga ingin Joe. Foxy sudah ada dalam kuasaku, aku tidak lagi membutuhkan Joe sekarang! Tawarannya adalah satu juta dollar.’ Tidak pernah ia sangka, jika Joe ternyata membelot dari Russel. Apa yang membuat pria itu berbalik arah dan bersekutu dengan detektif konyol yang tidak tahu etika tersebut? Pikiran Shelby m
Baca selengkapnya
Chapter 67. Wanted
“Sial!” umpat Maddox menutup ponselnya dan menyimpan dalam saku. Tidak ada satu pun yang mengangkat panggilannya. Dia sudah mengirim pesan pada Tim mengenai serangan di rumah George Kelton, tapi belum ada balasan hingga detik ini. “Kemana arah kita sekarang?” tanya Maddox pada Joe yang masih melihat layar ponselnya. “Mendatangi Russel!” sahut Joe dengan cepat. “Hah? Kupikir kita akan ….” “Mencari tahu mengenai pejabat korup? Bukan urusanku. Aku lebih tertarik bertemu dengan Russel. Dia harus menjawab kenapa dia mengirimkan Shelby.” Joe benar-benar geram atas aksi Russel yang mengirimkan serangan untuk Maddox. “Salah! Kau lebih tertarik untuk menyelamatkan Foxy, bukan?!” Maddox tiba-tiba menyesal karena melontarkan kalimat itu. Joe berhenti menatap layar ponsel dan mengangkat mukanya, memandang Maddox. Otaknya berpikir keras, untuk mencari alasan tepat agar Maddox tidak mencurigai apa pun. Joe mengejar Russel atas alasan demi adik tercinta. “Mungkin bagimu ini hanya sekedar ci
Baca selengkapnya
Chapter 68. Brotherhood Bonding
Jimmy menyelamatkan pada saat yang tepat! Mereka melakukan perhentian hingga dua kali untuk mengisi bahan bakar, sebelum mencapai lereng pengunungan di Kanada. Begitu mendarat, ketiganya segera memasuki salah satu pondok kayu yang cukup besar. Udara yang dingin membuat tiga manusia tersebut menggigil. Joe melemparkan gelondongan kayu ke perapian dan menyalakan dengan kilat. Tidak lama, Jimmy keluar dengan setumpuk baju bersih tebal untuk masing-masing. “Penghangat ruangan sedang rusak sepertinya.” Jimmy memberitahu mereka, jika malam itu tidak akan ada mesin pemanas yang bisa menghangatkan. “Di mana mesin itu?” tanya Joe pada Jimmy. “Ada di basement.” Jimmy segera menunjukkan pada Joe di mana mesin itu berada. Maddox mencari minuman di salah satu rak yang ada dekat meja televisi. Senyumnya melebar ketika menemukan jajaran botol di balik pintu rak tersebut. Ia menyambar salah satu dan melenggang ke dapur, mengambil beberapa gelas. Suhu saat ini mencapai lima belas derajat Celsiu
Baca selengkapnya
Chapter 69. The Black’s List
Shelby Perempuan itu masih mencoba meretas berbagai jaringan untuk mencari tahu siapa pembunuh George Kelton. Dia tidak begitu saja mempercayai berita yang gencar ditayangkan selama beberapa hari terakhir. Ketika dia mendengarkan rekaman dari alat penyadapnya di markas Jimmy, Shelby mendengar pria itu akan menjemput Joe. Entah kemana dan dengan apa, itu yang tidak Shelby ketahui. Jika saja dia mengetahui, maka Shelby akan memastikan Joe baik-baik saja. Betapa cinta bisa membuat seseorang begitu buta dan sanggup melakukan hal konyol demi perasaan tersebut, walau cinta itu tidak mendapat tanggapan yang sama. Joe bahkan mungkin tidak peduli akan perasaan yang Shelby miliki untuknya. Dengan gundah, Shelby masih berharap mendapatkan sesuatu dari akses kumpulan rekaman kamera lalu lintas. Namun, beberapa kali ia mencoba menembus, dirinya selalu mental dan gagal. Dengan putus asa, Shelby menghubungi Wolf, hacker yang selalu Joe percayai untuk menyediakan berbagai data untuknya. Pria it
Baca selengkapnya
Chapter 70. The Intense Mystery
Malam baru saja bergulir meninggalkan sore. Ketiga pria itu harus puas dengan dua kaleng kacang asap dan beberapa lembar ham yang sebetulnya tidak cukup mengisi perut. Maddox mengeluh dalam hati dan akhirnya memilih untuk memenuhi rongga lambungnya dengan anggur merah. Jimmy terlihat tidak masalah dengan makanan porsi kecil, sementara Joe melakukan hal yang sama dengan Maddox. Masing-masing sibuk dengan pikiran, hingga Maddox berdiri dan melangkah menuju ke arah pintu. “Aku akan mengunjungi supermarket terdekat.” Tangan Maddox sibuk mencari kunci motor yang biasa dipakai untuk melewati medan salju. Begitu menemukan dalam kotak kayu kecil, ia segera menarik gagang pintu. “Jangan meminta bantuan jika pihak kepolisian mengejarmu!” seru Joe dengan sebal. Baru saja Maddox melangkah kaki keluar, tanpa menghiraukan seruan Joe, mendadak ia berhenti. Wanita yang Joe pernah tunjukkan sebagai penyerangnya sedang berdiri di anak tangga dengan sikap kikuk. Shelby, muncul dengan dua boks pl
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status