Patrick tahu satu hal dengan sangat jelas: ia tidak bisa lagi menunggu.Selama bertahun-tahun, dirinya hidup dengan aturan sederhana—segala sesuatu bisa dinilai, diukur, dikendalikan. Alexandra dulunya tak lebih dari sebuah kontrak, sebuah kesalahan kecil yang sudah diperbaiki lewat perceraian. Seharusnya selesai.Namun sekarang, setiap kali ia menutup mata, bayangan Alexandra muncul dengan wajah tegang, tubuh protektif, dan anak kecil yang berdiri terlalu dekat dengannya.Patrick berdiri di ruang kerja pribadinya, jauh dari kantor pusat. Di layar tablet, beberapa dokumen terhampar: laporan medis lama, jadwal rumah sakit tiga tahun lalu, catatan kunjungan singkat ke klinik kecil—semuanya samar, terpotong, dibersihkan terlalu rapi.“Dia sengaja menghapus jejak,” gumamnya pelan.Asisten pribadinya, Evan, berdiri agak jauh. “Pak Patrick… data setelah perceraian sangat minim. Ada penghalang administratif.”Patrick menoleh tajam. “Penghalang?”Evan menelan ludah. “Sepertinya… seseorang den
Last Updated : 2021-12-06 Read more