All Chapters of The New World: Chapter 101 - Chapter 110
146 Chapters
Chapter 101. Rael
Kesebelas makhluk yang ditemuinya beberapa saat yang lalu dalam keadaan membatu, sekarang hidup dan berkeliling di sekitarnya. Gerakan mereka kaku dan tidak selincah Bai Huen, seolah mereka belum seutuhnya ‘hidup’. Meski demikian, manusia serigala yang mencengkram kakinya itu betul-betul kuat. Lock mengerang dan memaki dalam hati ketika sadar tulang pergelangan kakinya retak.Manusia serigala itu mengayunkan tubuh Lock dengan mudah, membuat pemuda itu meluncur kembali ke dasar kolam. Pasir dan abu melayang saat tubuhnya membentur dasar.‘Ugh! Brengsek! Bagaimana mungkin bisa menang melawan mereka sekaligus!?’Makhluk-makhluk mengerikan setengah batu itu masih melayang di tengah-tengah kolam, mencegah Lock untuk naik ke permukaan. Seorang duyung bertampang menyeramkan berputar di sekitar podium-podium untuk menjaga, yang mana sebenarnya tidak diperlukan karena Lock tidak lagi memiliki kekuatan untuk menghancurkan podium. Untuk menggerakan
Read more
Chapter 102. Jejak
Sesuatu yang tidak terduga terjadi.Gelombang air yang semula berusaha menghalangi Lock, entah mengapa mendadak berbalik menyerang kesebelas makhluk aneh yang tengah menyerangnya. Makhluk-makhluk itu terpental menjauh seketika saat sapuan gelombang air mengguyur.Rael tidak berkutik sedikitpun. Raut wajahnya datar, tetapi sudut bibirnya tertekuk ke atas. Lock menatapnya selama sepersekian detik, kemudian berpaling dan menghampiri kesebelas podium tersisa.Lock ingin menggunakan tinjunya, namun Asvier berpendar semakin terang dalam genggamannya. Rasa penasaran membuat Lock menyerahkan sisa tugasnya pada Asvier. Ia menarik besi tersebut ke belakang, membuat air berkumpul di ujung tongkatnya, kemudian mengayunkannya ke depan, ke arah 5 podium yang berada di baris kanan.Blar!Gelombang air memecah podium batu itu dengan mudah, bahkan tanpa menyentuhnya sedikitpun, seperti meniup lilin dalam satu tiupan kencang.Kieek! Kieek!
Read more
Chapter 103. Kegilaan
Pada saat itu, Lock yang tengah tertidur dengan pulas selama 3 hari belakangan, mendadak bergerak-gerak dengan gelisah.[Dimana kau menemukan orang lemah sepertinya?][Oh, diamlah! Kau sendiri yang berkata dia cukup lincah dan gesit! Beberapa hari yang lalu, seingatku, kau bahkan memujinya karena dia mampu mempelajari beberapa hal dengan sangat cepat dalam sekali lihat!][Ini dan itu hal lain! Mengapa dia pingsan selama 3 hari padahal aku berada di dalamnya dan menyembuhkannya? Kalau bukan lemah, apa namanya?][Dia memang suka tiduuuur!]‘Ugh, berisik sekali,’ Lock gelisah di dalam tidurnya. Ia sudah terbiasa mendengar suara Iophel dan memiliki cara untuk memblokir suara tersebut. Namun, kali ini berbeda.‘Kenapa aku mendengar 2 suara yang berbeda?’Hal itu membuat Lock tidak tenang. Iophel kembali – itu hal bagus. Tetapi, suara satunya..Mendadak, Lock terlonjak terbangun. Matanya membuka
Read more
Chapter 104. Penculik
Jo Collin berusaha keras meluruskan punggungnya yang kaku. Duduk di depan tempat tidurnya adalah pasangan pekerja dari divisi yang paling dibencinya.“Setelah itu? Apa yang kau lakukan?”Collin berusaha menahan diri untuk tidak menguap. ‘Lihat, lihat. Mereka bahkan tidak berhenti bertanya.’Divisi Penyelidik. Mereka lebih angkuh daripada Divisi Pengamat, lebih keras kepala daripada Divisi Petarung, lebih kaku daripada Divisi Pertanian, dan lebih kurang ajar daripada Divisi Pertambangan.“Setelah itu, aku pingsan. Si bedebah itu mencekikku dengan pusaran air.”Penyelidik pria yang sedang menulis sesuatu sedari tadi, akhirnya mendongak. “Kau sudah bilang begitu 5 kali sejak tadi.”“Benarkah?” tanya Collin dengan wajah sok lugu. “Argh! Aku benar-benar tidak ingat. Kejadian itu berlalu dengan sangat cepat.”Kedua penyelidik itu serempak menatap Collin dengan ekspresi
Read more
Chapter 105. Latihan Spesial
Jo Collin menyunggingkan senyuman misterius. Alih-alih menjelaskan, Collin malah mengamati Lock dengan tatapan yang membuat Lock mengerutkan kening.“Apa?”Tangan Collin bertumpu pada pahanya, sementara matanya berpendar kekuningan saat mengamati Lock. “Menarik sekali, Lock Easton.”“Apanya?”“Aura-mu berubah lagi, kau tahu itu? Kau bisa menipu yang lainnya, tetapi tidak untuk mataku,” Collin mengetuk kacamatanya. “Ada alasan mengapa aku mengenakan kacamata ini. Mataku ini sangat istimewa sehingga bahkan si pemarah Mia tidak memecatku meski aku membuatnya darah tinggi. Oh, aku harus menceritakan padamu bagaimana dia memohon-mohon dengan amat sangat dan dengan mata berkaca-kaca, memintaku untuk..”“Kukira kau rabun?”Collin mengerutkan kening. “Aku baru saja hendak menyampaikan cerita keren yang kuyakin akan memberimu insipirasi. Tapi, yah sudahlah. Oh, ngo
Read more
Chapter 106. Ancaman Manis
 Tangan Collin terhenti di udara saat hendak membuka pintu kamarnya.‘Oho, lihat siapa yang datang mengunjungiku.’ Sudut bibirnya tertekuk ke atas.Collin membuka pintu kamar dengan berlagak.“Selamat siang, sungguh suatu kehormatan mendapat kunjungan mulia seperti ini,” ia membungkuk. “Paragon Julian.”Julian berdiri tepat di depan jendela, menunggu kedatangan Jo Collin dengan ekspresi ramahnya yang biasa. “Salam, Pengamat Jo Collin,” katanya sembari tersenyum lembut. “Padahal aku telah menutupi Auraku sedemikian mungkin. Kau tahu, aku kemari diam-diam. Tetapi, sepertinya aku tidak mungkin bisa menutupinya darimu?”Collin menutup pintu yang berada di belakangnya. “Apakah Anda hendak berkata bahwa saya sangat berbakat?”Julian terkekeh. “Tepat sekali. Aku sudah sering mendengar Pengamat Mia menceritakan tentang dirimu.”Collin beranjak dan berdiri
Read more
Chapter 107. Tawaran
Seminggu setelahnya, situasi di Dunia Baru yang sebelumnya memanas, berangsur-angsur mulai mereda. Penyerangan para Vampir sudah tidak lagi terdengar, para Petarung berjaga 24 jam di wilayah Zona Merah, dan kabar mengenai ‘Bibit’ yang tengah bertumbuh lagi di Earthkine – keluar langsung dari bibir sang Titisan – membuat penduduk sedikit lebih tenang.Meski begitu, ketegangan masih terasa, terutama bagi para anggota Divisi Petarung. Itu karena mereka tahu bahwa keadaan sebenarnya tidaklah sebaik itu. Meski penyerangan memang betul telah berhenti, namun sekarang tengah terjadi krisis kepercayaan di dalam Divisi Petarung. Ada beberapa kandidat Petarung yang dinilai sangat mencurigakan, dan mereka semua diawasi dengan saksama oleh berpuluh mata.Lock Easton adalah salah seorang kandidat yang dicurigai karena pemuda tersebut, secara ajaib dan mencurigakan, dapat menemukan lokasi Lady yang berada dalam kondisi transparan seperti layaknya Imp.B
Read more
Chapter 108. Desas Desus
David mengacuhkan pertanyaan Gary. “Sudah 2 minggu, ‘kan?”Lock menjatuhkan Tsin-san yang dipegangnya dengan raut wajah suram. “Aku tidak ingin membicarakan itu.”“Aku sekarang benar-benar yakin kau sinting,” kata Gary. “Apa belum cukup latihan dengan Jo Collin selama 3 bulan di Akademi?”David berusaha menyambar kepala belakang Lock. “Aku sudah menduganya! Berapa kali dia memukulmu dalam satu jam hingga membuat kepalamu menekuk ke dalam secara permanen seperti ini?”Lock menepis tangan David tanpa berkata apapun selain menenggak gelas Suri ketiganya.Jo Collin terkenal sebagai pelatih gila yang gemar memukul tanpa alasan, dan memang itulah yang terjadi selama 2 minggu belakangan dalam pelatihannya yang serba rahasia. Seperti pendekar, ia harus berlatih di sebuah hutan belantara di Earthkine yang memiliki banyak sekali hewan buas. Pada minggu pertamanya, ia bahkan mendapatkan cakaran
Read more
Chapter 109. Tim Terburuk
Tiga hari sebelum Misi, Lock akhirnya bertemu dengan orang-orang yang akan pergi ke Dimensi Ravaryn bersama dengannya – selain Soren yang berperan sebagai Ketua Tim.‘Seharusnya aku sudah bisa menduganya karena yang mengajakku pergi adalah Soren.’Pemilihan anggota yang bisa ditebak, tetapi sekaligus cukup mengejutkan karena Lock melihat Rue disitu. Lalu, duduk di sebelahnya adalah Travis.‘Lama tidak bertemu dengan wajah berminyak menjengkelkan ini cukup membuatku kangen.’ pikir Lock.Dahulu, dia selalu melihat Travis dimana-mana seolah pemuda itu tercipta untuknya. Namun, sejak tersandung masalah, Lock nyaris tidak bisa melihatnya lagi.Lock melambai penuh semangat sembari tersenyum pada Travis, yang dijawab dengan tatapan membunuh yang intens dari pemuda itu.‘Sudah kuduga, dia masih saja tidak lucu.’Kemudian, ada 2 orang lain telah duduk di ruang pertemuan. Hiro adalah calon Petarung Golo
Read more
Chapter 110. Tiba di Dimensi Waveryn
<Stasiun 1,287>           Dari jam tangannya, Lock mendapatkan informasi bahwa cuaca di Dimensi itu cerah dengan suhu 17oC. Waktu juga menunjukan pukul 6 lewat, meski di Dunia Baru waktu masih menunjukkan pukul 2 subuh. Lock memeriksa semua perlengkapannya; mulai dari pakaian, dan space pocket. Tidak lupa, ia juga memastikan bahwa ia telah menggosok gigi. “Ah.” Jasmine meliriknya. “Apa?” “Aku lupa membawa sikat gigiku.” “Petarung Jasmine, tidak perlu meladeni ucapan si brengsek itu.” kata Travis benci. ‘Mereka semua betul-betul tidak bisa diajak bercanda.’ pikir Lock, melempar senyum kepada Jasmine yang memberengut kesal. [Hei, hei! Apa kita akan pergi ke dimensi lain?] Suara Iophel terdengar bersemangat. [Apa kita akan mencicipi makanan dari Dimensi lain?] [Kau bahkan tidak perlu makan banyak lagi setelah aku ada, tapi kau sekarang betul-betul r
Read more
PREV
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status