Wanita paruh baya itu tampak menatap sendu putri yang selama ini ia telantarkan, ia sangat paham jika putrinya itu belum bisa memaafkannya. Kesalahan yang ia lakukan tidaklah mudah untuk dimaafkan, tapi rasa rindu dan penyesalan selalu bersatu disetiap hembusan nafasnya. "Maafin Mamah Sya, Mamah tau Mamah salah!! Tapi Mamah juga sangat merindukanmu!" ucap wanita itu"Huhh, merindukanmu? Apa aku tidak salah dengar!! Anda membuang saya sejak saya masih sangat bayi!! Lalu baru sekarang ada datang kepadaku? Lalu haruskan aku memaafkan kamu? Pantaskah kamu di maafkan?" pertanyaan demi pertanyaan terus di layangkan Meysa pada wanita yang telah melahirkannya itu. Sesaat suasana kembali sunyi, hanya terdengan isakan dari wanita paruh baya itu. Ia lalu menjatuhkan tubuhnya dan memegang kaki Meysa, memohon agar putrinya mau memaafkannya. "Lepas!! Apa yang kamu lakukan huhh!!" "Mamah mohon Sya, cukup kamu mau memaafkan Mamah itu saja sudah cukup" Aku menutup mataku lalu menarik nafasku dan
Read more