All Chapters of HOT NIGHT: Chapter 61 - Chapter 70
329 Chapters
BAB 61 TIDAK AMAN
Sebelum kembali ke rumah keluarga Clark tidak lupa Jared berhenti untuk membeli oli untuk pikapnya. Begitu sampai di rumah keluarga Clark ternyata sudah larut malam dan semua lampu taman dan teras sudah di nyalakan. Jared langsung memasukkan mobil ke garasi dan mengisikan oli mobilnya sekaligus agar besok pagi mereka bisa langsung kembali ke peternakan. Rasanya Jared benar-benar ingin segera membawa Mara menyingkir dari mereka semua andaikan saja wanita itu bisa dia bawa kabur.  Jared langsung masuk ke dalam rumah melalui pintu garasi dengan menaiki anak tangga. Entah apa masalahnya karena ketika Jared masuk ke dalam rumah dia melihat Mara sedang bersitegang dengan Veronika dan saudara laki-lakinya di meja makan. Mereka sedang makan malam bertiga dan sepertinya Jared memang sudah terlambat datang, Jared berjalan menghampiri Mara.
Read more
BAB 62 PUNTUNG ROKOK
Mara masih berganti pakaian ketika ponsel di saku celana Jared bergetar dan muncul nama notaris keluarga Clark. Jared cuma menyunggingkan senyum atas kabar keberhasilannya. Mr. Lambert baru saja memberitahu jika Veronika Hill sudah menandatangani semua surat persetujuannya. "Jared tolong bantu bawakan koperku ke mobil!" Mara baru keluar dari ruang wardrobe sambil menjinjing tas berukuran sedang yang sepertinya berisi pakaian karena waktu kemarin dia pergi bersama Tobias, Mara sudah membawa serta hampir semua pakaiannya. Jared kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku kemudian berjalan menghampiri koper yang berisi buku-buku Mara untuk dia bawa keluar. Mara mengekor di belakang dan diam-diam kembali berpikir, 'kenapa pemuda seperti Jared datang jauh-jauh dari Inggris hanya untuk bek
Read more
BAB 63
Jared masih memperhatikan puntung rokok di tangannya, meski masih tidak ingin buru-buru berpikir tapi otaknya terus berputar, apa lagi jika dia teringat dengan mimpinya kemarin. Jared menjentikkan puntung rokok tersebut ke bara api yang mulai menyala dengan rahangnya yang  berdenyut mengencang kemudian segera berpaling pada Mara yang sedang menunggunya. Mara sama sekali tidak sadar jika pemuda yang berjalan menghampirinya itu sedang sangat tegang. Jared langsung melempar kaosnya ke lantai kemudian ikut menyusup ke dalam selimut. Mara berjingkat kaget ketika pemuda itu menggosokkan rahang ke kulit perutnya kemudian mengigit pelan ke sisis pinggangnya dari dalam selimut. Kancing celana Mara juga digigit untuk ditarik, pinggulnya di cengkram agar diam. Jared masih menggumulinya di dalam selimut , napasnya panas, sapuan lidahnya juga panas, giginya mulai menggigit-gigit di manapun yang
Read more
BAB 64 KEANEHAN
"Jared!" panggil Mato ketika pemuda itu melintas di jalanan dekat pondoknya. Hari sudah senja tapi tidak ada bedanya di tengah cuaca seperti ini, hampir tiap malam di dera badai tanpa henti. Jared menyebrangi halaman pondok Mato Bizil dengan sepatunya yang tertancap ke lapisan salju. Mato mengeluarkan sesuatu dari kantongnya kemudian mengulurkannya pada Jared. "Simpanlah!" Mato memberikan gelang penangkap mimpi dengan ukuran lebih kecil dari yang pernah dia berikan dulu. "Kau bilang masih sering terganggu dengan mimpi buruk." Jared memperhatikan benda yang kali ini sudah berada di tangannya, gantungainya bukan cuma dari bulu gagak hitam tapi juga ada beberapa tulang kecil di sel
Read more
BAB 65 KETAKUTAN
Malam harinya badai turun lebih dahsyat dari malam-malam sebelumnya dan sepertinya masih akan terus meningkat beberapa minggu ini sampai nanti mulai mereda menjelang awal musim semi. Deru angin yang berdesing dan butiran es yang ikut terbawa badai menimbulkan suara berisik di atas atap dan membuat daun jendela terus ikut berderik. Mara juga sedang kesulitan untuk tidur, dia tidak pernah suka badai di malam hari, sudah lewat tengah malam ketika Mara merasakan lengan hangat yang memeluknya. Mara sudah hapal aromanya, degup jantungnya ketika bersentuhan dan kehangatannya yang nyaman. "Tidurlah lagi," bisik Jared. "Aku tidak akan mengganggumu." Jared memang hanya memeluk Mara dan ikut menyisip di dalam selimut agar lebih erat. Jared juga tidak bisa tidur lagi setelah mimpinya yang mengerikan.
Read more
BAB 66 AWAL MUSIM SEMI
Setelah badai yang bertubi-tubi dan hawa dingin yang mencengkram tulang, akhirnya salju pertama mulai mencair membawa kicauan riang dari burung kecil yang berlompatan di ranting pohon. Sinar matahari pagi ini juga terlihat lebih jingga, benang cahayanya menembus lapisan es yang mengkristal di atas bebatuan. Musim semi akan segera tiba membawa pucuk-pucuk baru untuk kembali memproduksi oksigen yang lebih segar. Mara membuka jendela kamarnya lebih lebar, membiarkan udara dari luar masuk sebanyak mungkin ke dalam kamarnya yang agak penat. Para pekerja juga sudah mulai beraktifitas utuk menyambut musim semi, mereka terlihat membenahi beberapa bagian istal yang rusak akibat timbunan salju dan badai. Ada kelegaan sekaligus kepedihan yang menyeruak ke dalam dada Mara tiap kali teringat dengan musim semi. Awal musim semi lalu dia masih memili
Read more
BAB 67 KERISAUAN
Jared semakin yakin jika indra pendengaran dan penciumannya memang tumbuh semakin peka, bahkan dia yakin bisa mendengar langkah kaki itu dari kejauhan, langkah kaki dan aroma tembakau yang terbakar. Jared segera sigap untuk bersembunyi, pemuda itu berlari ke sisi hutan yang paling dekat untuk dia jangkau. Jared bersembunyi di balik pohon mahoni yang daunnya telah habis berguguran sama seperti ranting-ranting pohon yang lain. Jared berdiri di balik batang pohon yang lumayan lebar,  dia menunggu sampai entah siapa yang ia yakin sedang berjalan melewati jalan setapak menuju danau. Tak berapa lama Jared benar-benar melihat Mateo berjalan menyibak semak di sisis lereng. Pria tua itu bahkan masih memakai sepatu boot karet yang biasa dia gunakan untuk membersihkan istal. Asap rokok yang sedang dia gigit di sisi bibirnya juga terus mengepul asap ke udara, kedua tangannya membawa botol angg
Read more
BAB 68
Kamar Mara hanya dalam pencahayaan temaram dari lampu nakas ketika tubuh besar itu sudah menindihnya dengan keras. Mara berusaha untuk berontak tapi kedua tangannya dijerat ke atas kepala dan bibirnya dibekap, netra kelabunya membelalak lebar tapi teriakannya tertahan di tenggorokan. Kaki Mara terus menggeliat untuk lepas tapi juga segera ditekan oleh lutut yang sama kerasnya. Ketika menyaksikan tubuh Mara yang terus menggelinjang, kurang lebih seperti itu juga sebelum Anelies kehabisan napasnya hingga lemas dan pucat. Kilasan itu makin sering menghantuinya seperti kutukan. Ketika kedua tangannya di lepas, Mara segera balas memukul dan mencakar tapi kali ini kancing pakaian rajut tipisnya yang mulai dilucuti. Mara sedang tidak memakai bra jadi gumpalan lembut di dadanya yang juga menegang seketika terpampang begitu saja.
Read more
BAB 69 YORKSHIRE
Karena pekerjaan Tobias yang mendadak tidak bisa ditinggalkan akhirnya dia terlambat menjemput Mara dan harus berangkat tergesa-gesa seperti tadi. Untung Mara sudah menyiapkan pakaian di kopernya jadi dia bisa langsung ikut pergi begitu Tobias tiba. Setelah beberapa jam penerbangan Jet pribadi mereka hanya bisa turun di bandara Bradford dan melanjutkan dengan heli untuk sampai di rumah keluarga Loghan. Meskipun sangat lelah karena pergi dengan serba tergesa-gesa tapi sepertinya lelah Mara juga segera terbayar dengan pemandangan perbukitan hijau yang sedang begitu cantik di musim semi dan tentunya rumah besar keluarga Loghan yang menakjubkan. Geby benar-benar seperti tinggal di istana dari negeri dongeng. Mara tidak bisa berhenti terkagum-kagum karena mereka benar-benar memiliki rumah yang tidak kalah besar dengan istana yang ditempati
Read more
BAB 70 WINE
Sebenarnya Jared sudah datang dari kemarin, dia sudah menemui Geby serta Jeremy sejak ia baru tiba. Jared harus mengarang alasan mengenai kepergiannya kemarin karena jared masih tidak mau mengaku jika sebenarnya ia cuma keluyuran dan bekerja di peternakan keluarga Clark. Jared hanya bercerita pada bibi Beatris karena wanita tua itu pasti akan tetap tahu jika Jared mengarang kebohongan. Bukan maksud Jared untuk berbohong, dia cuma tidak ingin mengecewakan Jeremy Loghan karena dia tahu pria itu sangat perduli padanya. Jared memang tidak pernah bermimpi untuk bisa memiliki saudara laki-laki, tapi ketika pria seperti Jeremy Loghan mau mengakuinya sebagai saudara tentu penghargaan itu juga bukan main-main. "Jared, pilihkan Anggur untukku!" Jared yang baru datang  bersama Geby langsung Jeremy panggil untuk bergabung duduk di mejanya. J
Read more
PREV
1
...
56789
...
33
DMCA.com Protection Status