All Chapters of Sang Penata Rias: Chapter 21 - Chapter 30
55 Chapters
BAB 21 - KEJUTAN
Makanan yang disajikan di depanku, tak mampu membuatku berselera. Kusendok makanan di piringku dengan lesu. Aku khawatir dengan Bunda, dan sibuk memikirkan berbagai hal ketimbang makan malam. Salah satunya adalah ambisiku. Semenjak cedera, aku menjadi lebih cemas daripada biasanya.Menjadi penata rias terkenal, itulah mimpiku. Mimpi yang selalu kugenggam erat, dan tak akan kubiarkan seorang pun merampasnya. Mimpi yang sampai membuatku terlibat dalam sebuah kecelakaan - dan akhirnya berada di sini, satu rumah dengan artis papan atas berwatak dingin dengan berbagai kelakuan anehnya.Tentu saja impianku itu terasa masih terlalu jauh untuk terwujud. Saat ini, aku hanyalah seorang penata rias faktor keberuntungan karena tak punya bakat yang memadai. Yah, begitulah menurut Geraldy.Ditambah lagi, sekarang aku malah harus berakhir menjadi anak seorang pembantu rumah tangga. Aku tak berdaya untuk merubah kondisi. Sebab, aku miskin … dan sedang cedera. Saat ini, t
Read more
BAB 22 - PENYEKAPAN
Jika aku bisa memilih untuk tidak mengikuti Geraldy, tentu saja aku tidak akan membiarkan dia mendorong kursi rodaku menuju sebuah tempat – di mana ia menyekap seseorang. Rasanya muak sekali menghabiskan lebih banyak waktu bersama dengan seseorang yang baru saja menjatuhkan harga diriku. Aish, seharusnya tadi aku menamparnya saja. Yah ... andaikan saja aku bukan bawahannya. Sepertinya pilihanku untuk tinggal di sini adalah kesalahan besar. Aku tak menyangka, bisa-bisanya Geraldy menyekap seseorang. Lagipula aku yakin, orang yang Geraldy sekap itu tidak bersalah kepadanya. Dia memang pria aneh! Mau tidak mau aku harus mengikuti kemauannya. Aku terlanjur panik karena tidak ingin orang itu terluka karena kegilaan Geraldy. Mau bagaimanapun, aku harus mencari cara untuk menyelamatkan orang itu. Geraldy bilang, semua ini adalah kejutan. Kejutan spesial untukku. Sebentar ia mencaciku, setelah itu ia menyiapkan sebuah kejutan. Hahaha …. Ada apa, sih, dengan pria ini?
Read more
BAB 23 - TELEKINESIS
Telekinesis adalah kemampuan batin yang mampu menggerakkan obyek fisik, hanya melalui pikirannya. Begitulah yang internet katakan setelah aku menghabiskan waktu selama dua jam untuk mencari tahu. Semua yang terjadi padaku semalam adalah nyata. Ya, meskipun aku sendiri masih sulit mempercayainya. Lakban di mulut Mas Rudi yang terbuka sendiri, serta kursi rodaku yang bergerak maju tanpa kusentuh ... semua itu bukanlah kebetulan. Bukan pula karena bantuan setan. Melainkan, Geraldy punya kemampuan telekinesis. Aku sangat yakin akan hal itu. Memang, sih, aku juga tahu kalau Geraldy punya teman dari dunia lain. Ia mengerjaiku beberapa kali dengan hal itu. Namun, kini aku sangat yakin akan fakta baru tentang Geraldy yang tidak diketahui oleh semua orang. Fakta itu adalah ... Geraldy tidak hanya indigo, tetapi ia juga memiliki kemampuan telekinesis. *** Flashback “I-itu ... itu ba-barusan apa, Ger?” Suaraku bergetar hebat. Geraldy mendekatkan wajahnya ke
Read more
BAB 24 - ALASAN TERPENDAM
Geraldy Pratama “A-aku suka kamu. Uhuk … uhuk ….” Pria brengsek ini akhirnya mengutarakan alasannya. Fiuh … jujur saja aku tidak terkejut dengan penuturan itu. Pesonaku memang terlalu kuat, sampai-sampai pria pun jatuh cinta. Mmm … perempuan lemah itu tampak begitu syok. Ia yang sedari tadi menangis tersedu-sedu dan kebingungan, kini menjadi semakin pusing. Hah … menarik. Benar-benar perempuan bodoh karena menyukai orang yang salah. “Udah terbukti, kan? Kalau si brengsek ini yang bantuin pelaku?” Tanyaku bangga. Jaeryn yang masih syok, hanya mematung selama beberapa saat. “K-ke-napa?” Ia kemudian bersuara dengan raut yang begitu menyedihkan. “Kalau memang Mas Rudi suka sama Geraldy, apa hubungannya dengan melukaiku? Kenapa Mas ingin menyingkirkan aku?” “Mas cemburu sama aku?” Sebagian besar perempuan memang menyebalkan. Padahal sesungguhnya mereka sudah tahu jawabannya. Tetapi tetap saja mereka bertanya dan butuh pembenaran. Ya sudahlah, mari
Read more
BAB 25 - TARUHAN
Pertunjukan yang seru akan dimulai. Sudah lama aku tidak melihat pertumpahan darah. Kematian … aku ingin kembali melihat seseorang mengalami kematian. Terakhir kali, kematian yang terjadi di rumah ini adalah kematian ayahku. Seorang ayah yang sangat aku cintai. Katanya, ketika kita bersedih melihat kematian seseorang … itu tandanya kita mencintai orang itu. Dan apabila kita senang melihat kematian seseorang, maka itu mengartikan kita membenci orang itu. Manager bodoh ini harus mati. Biarlah kematiannya menjadi jawaban atas perasaanku kepadanya; kebencian. Lagipula, rumah lamaku ini pasti sudah merindukan pertumpahan darah. Semenjak kematian ayahku, rumah ini menjadi rumah yang terbengkalai. Untung saja, sebuah bangunan apartemen dibangun dekat sini. Jadi, aku bisa sering berkunjung ke sini dari apartemenku. Sebuah hal bagus, aku bisa mengeksekusi orang-orang menyebalkan sekaligus bernostalgia dengan kenangan masa lalu, kenangan di mana ayah masih ada. Dan pastiny
Read more
BAB 26 - PERTUMPAHAN DARAH
“Oke. Terserah, deh, apa mau kamu. Pokoknya setelah ini, aku mau pulang.”  Jaeryn akhirnya menjawab tawaranku.“Bagus, kita buktikan siapa yang paling benar!”Aku dan Jaeryn kembali menoleh tajam ke arah managerku.“Jadi apa Mas Rudi?” Jaeryn mendesak agar managerku kembali melanjutkan perkataannya.Managerku pun maju satu langkah dengan gerak lemah.“Jadi, kamu bener suka sama Jaeryn, Ger?” Tanyanya.Tentu saja pertanyaan itu membuatku tertawa jahat. Sungguh sebuah pertanyaan bodoh yang didasari perasaan yang bodoh pula.“Ah, sial. Bukankah jawabannya udah jelas?” aku kembali membakar suasana.Mendengar jawabanku, managerku kemudian mengambil pisau yang tadinya Jaeryn letakkan di lantai. Ia kemudian mengangkat pisau itu dan meletakkan perut pisau tepat di lehernya.Sikap itu lantas membuat Jaeryn kembali syok.“Mas Rudi mau ngapain?” Jae
Read more
BAB 27 - NYAWA TAK BERSALAH
Keesokan hari setelah pertumpahan darah yang cukup memuaskan, aku kembali sibuk berada di rumah sakit. Tujuan yang pertama, adalah untuk mengurusi seorang mayat. Yang kedua, adalah untuk mengurusi calon mayat. Calon mayat yang akan segera bisa dieksekusi. “Ada dua kabar yang harus saya sampaikan. Yang satu kabar baik, yang satu lagi kabar buruk,” ucap dokter Farhan, dokter yang pernah menangani Jaeryn. “Tolong beritahukan dengan cepat, dok.” bunda Jaeryn panik setengah mati. “Saya mulai dari kabar baik dulu. Saya rasa Jaeryn tidak mengalami apapun yang serius, Jaeryn hanya terlalu syok. Dengan istirahat total, Jaeryn sudah bisa beraktifitas normal. Setelah ini, ada baiknya Jaeryn mendapat dampingan psikologis dari professional, untuk mencegah terjadinya PTSD.” “Not a big problem,” jawabku. Tak sabaran, bunda Jaeryn buru-buru meminta dokter Farhan menyampaikan kabar buruk tentang Jaeryn. “Kabar buruknya, janin di dalam perut Jaeryn tida
Read more
BAB 28 - ALASAN SEBUAH DENDAM
Aku melihat semuanya dengan jelas, dengan kedua belah mataku yang sudah dibanjiri air mata. Sambil bersembunyi di bawah kolong kasur, menahan suara, aku melihat ayahku sendiri dibunuh oleh ayah tiriku yang saat itu berstatus sebagai selingkuhan.Kudengar dengan jelas, “Aku ingin hidup enak, memiliki istri yang cantik, dan seorang anak laki-laki. Oleh karena itu, aku harus menyingkirkanmu.”Ya, ayah tiriku adalah ayah kandung Jaeryn. Aku yakin bahwa Jaeryn tak tahu akan permasalahan ini. Ia tidak tahu bahwa dia dan ibunya telah dibuang.Namun, semua tak merubah fakta apapun. Pria sialan itu tidak hanya membunuh ayahku, ia bahkan membuat ibuku menjadi orang yang berbeda. Dia merebut semuanya dariku.Dia begitu pandai menyusun rencana, sehingga ia tidak dihukum karena telah membunuh ayahku. Dia mengubah kasus pembunuhan menjadi kasus bunuh diri. Dan dia telah merubahku menjadi seorang monster juga.Aku bukannya ingin jahat … aku han
Read more
BAB 29 - PERUBAHAN RENCANA
Sebuah meja bundar dengan empat kursi, menjadi saksi perjanjian di antara aku dengan Rini; istri Rudi. Janda ini terus saja membuatku jengkel, karena ia seakan menjadikan kesempatan ini untuk memerasku. Ia tidak membalas pesanku sama sekali sejak pertama kali kuhubungi. Ternyata, tidak hanya aku yang punya rencana. Tetapi, Rini juga. Ia benar-benar ingin memerasku."Pelit banget, Lo. Nggak bisa kalau cuma 2 milyar." Ia menggerutu."Jadi, mau Lo berapa?" Tanyaku kesal."5 miliyar!" Ia tersenyum sinis.Mendengar hal itu, aku berhenti memainkan jari-jariku yang tadinya menyebabkan bising di meja kayu. Aku lantas berdiri dan mendekati Rini, kemudian berbisik mengancam,"Rudi ada di sini." "Memperhatikan kita." Sambungku sambil mengeluarkan pistol yang telah diberi peredam bunyi dari saku."Tapi sayangnya, dia nggak akan bisa melakukan apapun buat, Lo." Aku mempertegas ucapanku sambil meletakkan ujung pistol pada pelipisnya.R
Read more
BAB 30 - PARTNER YANG AROGAN
“Untuk insiden ini, gue sebagai artis benar-benar dengan tulus dari hati dan mewakili agensi meminta maaf kepada semua orang yang terpukul atas kepergian Rudi, terutama keluarga Rudi.” Aku menatap Rini yang masih terisak sejenak, mengelus pelan pundaknya, kemudian kembali melanjutkan, “Gue benar-benar menyesal dan merasa bersalah. Mulai sekarang, gue akan merenungi semuanya dan lebih peka terhadap orang-orang di sekeliling. Gue akan berusaha lebih berhati-hati.” Aku meneteskan air mata. Sandiwara tentunya. Puluhan kamera semakin gencar mengambil gambar. Mereka tampak benar-benar termakan. Setidaknya, Rudi tidak akan dikenang sebagai penyuka sesama jenis, tetapi sebagai seorang manager yang berarti bagi orang-orang di sekelilingnya. “Gue berharap, sekarang ini Rudi berada di tempat yang baik dan bahagia tentunya,” tutupku. “Tapi sayangnya dia malah gentayangan di sini.” Aku melanjutkan ucapanku dalam hati. Salah seorang perwakilan dari
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status