All Chapters of Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku: Chapter 21 - Chapter 30
107 Chapters
Rencana Apalagi Mas?
Cari saja sampai kiamat, Mas. Kamu tak akan pernah menemukan barang berharga itu di ruangan ini. ***** ***** "Kamu lagi ngapain  Mas?!"  "Eh kamu kok bangun sih, Dek." Spontan Mas Chandra menoleh ke arahku dan menutup pintu lemari. "Ini aku lagi cari baju, eh jaket dingin banget soalnya malam ini, hehe," ucapnya lagi. "Ngapain cari baju di lemariku?" ujarku. Mas Chandra segera menggeser tubuhnya ke arah kiri, ke depan lemarinya. Memang dari dulu aku tak pernah mencampur pakaian kami, ada lemari dua lemari tersendiri. "Loh maaf, Dek. Ternyata ini tadi keliru to? Pantesan aku dari tadi nyari nggak ketemu." Mas Chandra pun mengambil jaket dari lemari dan segera memakainya, kemudian kembali berbaring di sampingku. "Aku tidur duluan ya, Dek. Sudah
Read more
Belajar Jadi Perompak
 ***** ***** "Masuk saja Pak, pintu tidak terkunci." Pak Sugeng pun kemudian masuk sambil menundukkan kepala, kurasa dia sudah tahu kenapa kupanggil ke sini. "Silahkan duduk, Pak." "Iya, Bu," ucapnya lirih sambil duduk di kursi depan meja kerjaku. "Pak Sugeng baik-baik saja kan? Atau lagi tidak enak badan hari ini?" Mataku menatap lekat dia yang masih saja menunduk dari tadi. "Tidak, Bu, saya baik dan sehat-sehat saja hari ini," ucapnya dia mendongakkan kepala beberapa saat kemudian menunduk lagi. "Lalu kenapa dari tadi menunduk terus? Pak Sugeng masih ingat denganku 'kan? Tolong jangan terus menunduk, aku tidak suka jika lawan bicaraku tak memperhatikanku saat berbicara!" Sontak dia menghadap kepadaku. "Masih, Bu. Bu Dita kan putri sem
Read more
Rencanamu Gagal Lagi Mas?
Malam ini aku tak pulang ke Jombang, setelah menyelesaikan semua aktifitasku seharian aku kemudian menuju rumah lamaku di sini. Kebetulan ada satpam dan juga petugas kebersihan yang selalu standby di sini. Karena kadang kala aku akan mampir atau menginap jika malas pulang ke Jombang. Aku sengaja meminta Linda untuk datang ke sini dan menemaniku nanti malam untuk mengeksekusi Mas Chandra dan komplotannya. Juga ada dua orang  bodyguard pribadi yang mulai menemaniku saat ini. Entahlah perasaan dilema itu muncul lagi di diriku. Haruskah aku melanjutkan semua rencanaku hingga waktu pernikahan mereka tiba yang masih kurang sebelas hari lagi? Atau semua kuselesaikan malam ini juga? Karena jujur aku sedikit takut jika tetap membiarkan Mas Chandra berada di rumahku, dia akan nekat melakukan apa saja hingga mungkin akan membunuhku dengan tangannya sendiri. Tetapi jika harus berhenti sampai di sini, k
Read more
Chandra dan 1001 Akal Bulusnya
Mungkin syaratku ini sangat sepele dan terlalu ringan untuk Mas Chandra. Tapi percayalah ini akan menjadi salah satu amunisiku dan sangat berguna untuk rencana finalku nanti."Tentu Dek, aku tentu akan menuruti semua syaratmu itu, asal jangan laporkan polisi dan jangan minta bercerai." Mas Chandra langsung mengiyakan syarat-syaratku itu. Tentu saja dia langsung mau karena mungkin pikirnya hanyalah hal yang sepele. Belum tahu dia, hehehe. "Kalau begitu tanda tangani surat pernyataan ini sekarang, Mas." Kuangsurkan kertas perjanjian dan juga bolpoint untuknya. "Kenapa pakai ginian lagi sih, Dek? Kamu nggak percaya sama aku?" "Emang nggak! Kamu itu nggak bisa dipercaya sama sekali kok memang! Baru kemarin berjanji saja sekarang sudah kayak gini!" "Maaf Dek, ini semua kan aku lakukan karena aku bingung dan aku nggak mau ter
Read more
Chandra dan Raisa Sakit Yang Sama?
Jahat sekali kamu Mas, padahal orang tuamu di kampung cuma mengandalkan sawah tersebut sebagai mata pencahariannya. Sebisa mungkin akan ku beli kembali sawah itu untuk mertuaku, karena mereka adalah orang yang baik yang juga selalu sayang kepadaku, tentunya tanpa sepengetahuan Mas Chandra.Tunggu sepertinya aku tahu siapa yang baru saja di telepon Mas Chandra tersebut, pasti itu Koko Alvin. Pria beretnis tionghoa itu adalah teman baik kami berdua, dia seorang pengusaha sukses juga. Ayahnya juga berteman baik dengan almarhum papaku. Aku akan coba meneleponnya, semoga saja dugaanku benar."Hey Dita. Ada apa nih? Barusan Chandra meneleponku, sekarang ganti kamu," ucapnya membuka percakapan kami lewat sambungan telepon.Hemmm, tak salah lagi benar dugaanku. Kali ini aku tak akan menggagalkan rencana Mas Chandra, tapi aku hanya ingin sawah itu kembali kepada yang punya. Biarlah dia menikmati dulu kemenangannya dan melangsukan ijab dengan selingkuahnnya it
Read more
Pov Author
Malam itu, atau tepatnya pagi buta setelah pulang dari Kediri, karena rencana yang di buatnya kembali di gagalkan oleh Dita, Chandra merasa amat marah pada dirinya sendiri. Karena terlalu bodoh hingga selalu kalah dengan Dita. Namun untuk kali ini dia menyerah untuk melakukan rencana lain yang berhubungan dengan Dita, hanya akan buang-buang waktu saja dan akan membuatnya makin rugi.Suatu ide gila muncul dipikiran Chandra, untuk menjual sawah orang tuanya di kampung, meski hanya itulah satu-satunya mata pencharian mereka. Dia tak peduli lagi pada mereka yang penting pernikahanya dengan Raisa berjalan lancar minggu depan.Setelah mendapatkan pembeli, langsung saja Chandra menemui Dita agar mau ke rumah sakit lebih pagi. Karena dia sudah tak sabar lagi mendapatkan uang dan juga mengurusi semua keperluan acara pernikahan. Seperti membayar ke agen poperty, menyewa gedung balai desa, memesan catering, juga keperluan pernikahan lainnya.Ketika di rumah sak
Read more
Wedding Organizer Murah Meriah
Sepulang dari rumah mertuaku, aku pun mampir dan menuju ke kantor. Sekedar untuk melepas lelah dan sedikit membubuhkan tanda tangan pada berkas- berkas. Karena memang belum ada yang menggantikan posisi Mas Chandra di sini. Setelah menyelesaikan tumpukan berkas, sebuah ide terlintas di pikiranku. Aku harua segera menelepon Raisa sebelum terlambat, aku yakin dia pasti mau dengan tawaran yang kuberikan. Dua kali panggilanku terabaikan, namun panggilan ketiga dijawab olehnya. "Mbak Dita, ada apa Mbak?" katanya ketika menerima panggilan teleponku. "Maaf menganggu ya Sa. Cuma mau nanya sih, audah menyewa WO belum sih?" "Belum sih Mbak, tapi kayaknya nggak pakai jasa WO deh, ngirit budget gitu. Rencananya aku dan Mas Wisnu sendirilah yang akan menghandle semuanya. Soalnya kata Mas Wisnu, perusahaanya sedang ada masalah jadi harus sedikit menekan biaya." 
Read more
Penjambretan Di H-7
Aku pun berpindah melihat kamera di mobil Xenii Mas Chandra, namun kenapa warnanya hanya hitam saja? Apa ada yang rusak ya? Atau Mas Chandra telah tahu jika aku telah mengintainya selama ini?Aku mencoba menelepon Mas Chandra untuk mencari info, dari caranya bicara mungkin aku dapat menebak apa yang akan terjadi. Empat kali sudah aku mencoba meneleponnya,  namun nihil, panggilanku tak dihiraukannya, padahal saat itu dia sedang aktif. Seketika perasaan cemas menghampiriku. Kemana juga kira-kira perginya Mas Chandra malam ini? Sedangkan menurut Toni sejak sore tadi dia sudah pergi dari rumah Raisa.Tunggu, kenapa aku tidak melihat kamera pengintai yang ada di ruang tamu Raisa saja ya? Kira-kira apa yang di lakukan mereka berdua setelah melakukan perbuatan zina itu?Layar laptopku segera menunjukkan ruang tamu itu, sedikit sakit hati lagi saat repeat adegan panas mereka. Ternyata setelah hasrat haram kedua manusia itu tercapai, k
Read more
Sebuah Persekongkolan
Kok bisa ya para pejambret itu tahu bahwa perhiasan yang ku pakai tadi mahal harganya? Padahal warnanya silver persis seperti perhiasan sepuluh ribuan yang di jual di pinggir jalan itu. Segera aku masuk kembali ke mobil, ternyata mobilku juga nggak habis semua anginnya. Kulajukan mobilku pelan mencari tambal ban atau pom bensin terdekat. Alhamdulillah tak sampai lima ratus meter, ada Pom bensin dan pastinya ada jasa nitrogen. Hanya perlu waktu sekitar lima puluh menit, ban mobilku sudah kembali siap digunakan. Ku lajukan kembali mobilku menuju arah kantor. Bingung masih merasuk di pikiranku, kok bisa sih ada penjambret di sini. Dan sepertinya aku sudah di awasi dari tadi, buktinya ketika aku baru saja turun dari mobil mereka langsung menghampiriku. Untung saja aku bisa menguasai diri, hingga tak terjungkal saat salah satu dari mereka menarik kalungku. Tentu saja piki
Read more
Fakta Mengejutkan Lagi
[Ini suamimu 'kan, si Chandra?] Erika mengirimiku sebuah foto, dalam foto tersebut terdapat dua orang pria memakai jaket warna hitam. Tak salah lagi dia memang Mas Chandra, dan yang satu lagi adalah Edi, salah satu pekerja di rumahku. [Iya benar. Di mana kamu melihat mereka Er?] [Tadi aku bertemu dengan mereka di toko emas Anastasia, tau 'kan kamu Dit toko itu?] [Tau banget dong, itu 'kan toko emas dan berlian langgananku. Ngapain Mas Chandra kesana?] [Sepertinya suamimu itu sudah lupa kepadaku, karena memang aku sekarang sudah berhijab. Aku tadi sedang membeli beberapa perhiasan di  sana, saat kami berdekatan ternyata dia tak mengenaliku, aku pun pura-pura tak kenal dia juga. Dia menjual perhiasan Dit.] [Berlian maksudmu? Kalung dan gelang 'kan?] [Iya benar, oleh Cik Liem di
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status