Semua Bab Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku: Bab 41 - Bab 50
107 Bab
Resepsi Pernikahan 1
Sejak selesai shalat subuh, pikiranku sudah mulai tak karuan memikirkan segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi nanti. Bismillah semua terjadi hanyalah atas kehendakMu ya Allah.  Bukan tanpa alasan aku kemarin meminta WO untuk menyediakan makanan dalam porsi dua kali lipat dari pesanan Raisa, tapi karena aku takut makanan yang stok makanan yang tersedia nanti tidak akan mencukupi. Karena dalam pesta resepsi nanti bukan hanya undangan Raisa saja yang hadir, tapi juga para tamu undanganku.Undanganku itu adalah semua karyawan kantor, semua pekerja di dua rumahku, tetangga di dua rumahku, dan tetangga di rumah orang tua Mas Chandra, dan juga ada beberapa kolega dan teman-temanku. Yang mungkin jumlahnya juga sekitar lima ratusan lah. Aku ingin mereka semua menjadi saksi kehancuran seorang Wisnu Chandra, yang selama ini selalu terlihat ramah dan berkelakuan baik pada mereka. Dalam
Baca selengkapnya
Resepsi Pernikahan 2
Raisa pun segera membuka pita ungu tersebut dan membuka gulungan kertas, seketika matanya melotot membaca tulisan yang ada di kertas itu. "Apaan sih ini Mbak? Surat cerai?" tanya Raisa bingung. Aku hanya menganguk sambil tersenyum. "Kenapa Mbak menghadiahkan surat cerai untukku? Surat cerai siapa ini?!" tanyanya lagi, kali ini terlihat agak panik. Sementara Mas Chandra sudah mulai gelisah, kini dia pun berdiri dan ingin merebut kertas tersebut dari tangan Raisa. "Apa-apaan sih kamu  Yank?!" Raisa marah sekali pada Mas Chandra, "Dita Prameswari dan Wisnu Chandra? Apa-apaan semua ini?!" Raisa kini berteriak emosi, membuat semua mata tamu undangan tertuju ke pelaminan. "Jelaskan semua ini!!" teriak Raisa kepadaku. Seorang pria naik ke atas pelaminan membawakan beberapa lembar ker
Baca selengkapnya
Resepsi Pernikahan 3
Sekitar lima menit semua mata masih saja tertuju di layar, dan undangan hanya saling berbisik kembali. Sesuai permintaanku, maka saat ini pihak WO memberikan snack box kepada seluruh tamu termasuk kedua mempelai.Tampak Mas Chandra yang mukanya sudah pucat dari tadi langsung meneguk sebotol kecil air mineral itu. Sedangkan Raisa masih shock sekali kelihatanya, hingga dia meremas-remas kertas salinan surat cerai yang dari tadi di pegangnya itu."Bagaimana sudah jelas 'kan? Kalau saja dulu suamimu ini pintar menyembunyikan perselingkuhannya tersebut. Maka bukan tak mungkin jika kami bercerai dia bisa mendapatkan separuh dari harta gono gini kami. Sayangnya dia sedikit polos, hingga akhirnya dia pun harus terima nasib tak menerima uang sepeser pun dariku," ucapku sambil tersenyum menunjukkan deretan gigi putihku.Sebenarnya apa sih bedanya bodoh dengan polos? Ah kurasa tak ada bedanya!"Dasar kamu wanita jahat! Wanita kurang ajar kamu!!" teri
Baca selengkapnya
Resepsi Pernikahan 4
"Mau kemana kamu Mas? Jangan buru-buru pergi dari sini. Masih banyak fakta yang akan ku ungkap!" kataku padanya. "Cukup sudah Dek, maafkan aku. Sungguh tega kamu menguliti dan mempermalukan aku di depan umum seperti ini. Tolong kali ini biarkan kami pergi dari sini," rengeknya. "Aku tega? Lalu apa yang kau lakukan kepada dahulu itu di sebut apa Mas? Kamu membohongiku, menduakanku, mencurangiku, menjambretku dan berusaha untuk membunuh aku. Untung saja Allah masih melindungiku, hingga sampai kini aku bisa berada di sini. Tak mudah bagiku memafkan semua yang telah kau lakukan itu. Jadi kali ini bersikap manislah melihat semua pembalasanku!" ucapku penuh emosi. Akhirnya Mas Chandra pun kembali duduk seperti semula. Tak akan ku biarkan kamu pergi dengan mudah Mas. Hari ini semua orang harus tau tentang kebusukanmu, bukankah sudah kubilang aku akan membuat hidupmu bagai di neraka. Tak jadi soal bagik
Baca selengkapnya
Resepsi Pernikahan 5
"Aku tak butuh cinta! Aku hanya butuh uang, uang dan uang!" teriak Raisa lagi. "Sudahlah sudah Yank, semua sudah hancur tak akan bisa di perbaiki lagi. Aku sungguh sangat mencintaimu Yank, itulah sebabnya aku berbohong dan melakukan semua ini. Apapun kulakukan hanya untuk membahagiakanmu. Di sisa umurku ini akan kulakukan apapun yang kau inginkan!" ucap Mas Chandra mencoba menenangkan Raisa. Akhirnya Raisa pun luluh ke pelukan suaminya itu, dan tanpa malu-malu lagi Mas Chandra-pun menciumi pipi Raisa. Bagai sedang melihat pagelaran wayang orang, aku dan para tamu undangan sangat menikmatinya. Benar-benar muka tembok, padahal baru saja kupermalukan sedemikian rupa, kini malah mereka memadu kasih di depan banyak orang. Plok plok plok "Wow inilah pasangan terfavorit bulan ini!" ujarku sambil bertepuk tangan. Tak
Baca selengkapnya
Percikan Api
Setelah semua tamu undangan pulang, aku menghampiri orang tua Mas Chandra yang kelihatan masih shock dan menangis. Melihat kedatanganku, sontak mereka menghapus tangisan itu. "Bu, Pak mari kita kembali pulang," ucapku sambil tersenyum. Mereka pun mengangguk, namun kulihat air mata Ibu masih terus mengalir. Ku dekati beliau, dan mencium punggung tangannya. "Bu, maafkan aku ya, telah berbuat seperti ini pada Mas Chandra. Jika saja dia tak menduakanku dan juga tak ingin membunuhku, tentu aku pun tak akan setega itu kepadanya. Tolong Bu, Pak maafkan aku." Tak terasa, air mata yang dari tadi kubendung akhirnya tumpah juga. Mereka menjawab permintaan maafku hanya dengan anggukan, terpancar wajah sedih dan kecewa di sana.  Sebenarnya aku juga tahu, apa yang kini mereka rasakan. Pasti sedih dan juga malu melihat kejadian tadi. Sedih karena t
Baca selengkapnya
Pov Pak Widodo
Pov Pak Widodo(Bapaknya Chandra)  "Pak, pokoknya aku mau kita bebaskan Chandra secepatnya! Nggak tega aku melihat dia di penjara, apalagi dia kan sedang sakit!"  Ketika kami baru sampai di rumah-setelah dari rumah Dita, istriku langsung berkata seperti itu, sambil emosi. "Istighfar to Buk, biarkan anakmu itu di penjara dulu, biar dia bisa sedikit mengambil pelajaran dari semua kejadian ini. Kalau kamu membebaskannya, ya rasanya percuma juga tadi Dita memberikan pelajaran seperti itu pada Chandra," ucapku. "Dita itu sudah keterlaluan sekali Pak, aku nggak tega sama Chandra. Meskipun dia salah tapi tetap dia anak kita, dan pokoknya kita harus tetap berjuang menyelamatkan hidupnya. Jual segerra sawah itu, dan bila perlu rumah ini juga di jual asal bisa membebaskan  Chandra!" Dari dulu istriku ini memang sangat mema
Baca selengkapnya
Pov Raisa 1
Pov Raisa Namaku Raisa Andriyani, seorang wanita cantik sempurna yang saat ini masih berusia dua puluh satu tahun. Semua orang di sini pasti kagum akan kecantikanku, jika aku melintas pasti semua mata lelaki akan memandangku, seakan mereka ingin menelanku saat itu juga. Belum lagi ketika aku melintas bersama Wisnu, pasti semua akan iri dan mengatakan kami adalah pasangan tersempurna yang pernah ada. Aku yang cantik itu akan menikah dengan Wisnu yang tampan dan kaya raya. Tetapi itu sesaat sebelum acara resepsi pernikahan itu terjadi. Pesta di mana Dita mempermalukan dan menguliti kami habis-habisan hingga membuatku ragu untuk kembali melangkah ke depan.  Dan dari acara resepsi itulah aku tahu bahwa kini aku menjadi ODHA- orang dengan HIV AIDS. Hatiku langsung hancur seketika saat mengetahui aku sakit itu, lebih sakit dari pada saat Dita mengulitiku hidup-hidup sebelumnya. Sebenarnya penyaki
Baca selengkapnya
Pov Raisa 2
Pov Raisa 2 Setelah kepergian Ayah, hari-hari kulalui tetap seperti itu dengan Ibu. Hingga kemudian aku masuk ke sekolah menengah pertama. Saat itu Ibu menikah dengan seorang duda, yang tidak jelas asal-usulnya, Om Jaka namanya. Om Jaka adalah orang yang tampan dan kaya, setiap dia datang ke rumah dia selalu berpenampilan necis dan memakai mobil yang bagus. Namun dia datang hanya empat hari saja dalam seminggu, selebihnya dia bekerja di kota-kata Ibu. Usianya terpaut lima tahun dibawah Ibu. Sejak menikah itu, Ibu tak pernah lagi keluar rumah atau ngomel. Tapi tetap saja tak pernah memperhatikanku, karena Ibu hanya akan main ponsel, berdandan dan telepon dengan Om Jaka sepanjang hari. Saat baru berusia tiga belas tahun itu, aku sudah mulai mengenal cinta, yang mungkin hanya cinta monyet. Namun cinta monyetku itu kepada seorang cowok yang sudah kelas tiga sekolah menengah atas, Andi namanya. Karen
Baca selengkapnya
Pov Raisa 3
Pov Raisa 3 Sejak malam itu Om Jaka selalu meminta jatah kepadaku setiap datang ke rumah Ibu. Dan rahasia itu tetap ku tutup rapat dari Ibu, jadi pasti dia mengira hubunganku dengan Om Jaka baik-baik saja, ean memang dari luar kehidupan rumah tangga mereka juga baik-baik saja. Hingga akhirnya di suatu siang ketika aku sudah kelas tiga sekolah menengah pertama, rumah kami kedatangan seorang tamu, wanita muda seumuran Om Jaka. Wanita itu melabrak Ibu, dan mengaku sebagai istri sah Om Jaka. Sejak saat itu, dia tak pernah lagi datang ke rumah kami, dan mungkin hubunganya dengan Ibu yang hanya nikah siri itu akhirnya kandas. Aku merasa sangat bahagia karena dia tak lagi ke sini, aku yang bertahun menjadin budaknya bisa kembali bebas, serigala berbulu domba itu akhirnya pergi dari rumah ini. Namun di sisi lain aku sangat sedih melihat keadaan Ibu, sepertinya dia sangat depresi setelah di tinggal Om Ja
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status