All Chapters of Kita Hanya Menikah: Chapter 11 - Chapter 20
91 Chapters
Kiriman Dari Roy
Roy melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju Apartemen pribadi miliknya.Setelah tiba di parkiran Apartemen,ia segera memarkirkan mobilnya dan segera ke luar menuju pintu lift.Lantai 6 menjadi tujuannya,Roy segera keluar saat pintu lift itu terbuka. Mengambil access card dari saku jasnya ia lantas masuk ke dalam Apartemen yang sudah ia tinggali selama 5 tahun belakangan ini.Sebelumnya Roy pernah tinggal di kediaman Andreas saat Elisa menetap di luar negeri,tapi kemudian laki-laki ini memilih tinggal di apartemen karena ingin belajar hidup mandiri. Roy sadar sebagai seorang yatim piatu yang tidak mempunyai siapa pun,ia harus bisa menghidupi dirinya sendiri.Terlepas dari itu semua,Tuan Andreas sebenarnya telah menganggap Roy seperti anaknya sendiri,dan memang sejak kecil laki-laki ini telah mengabdi pada keluarga Andreas. Dulu Ayah Roy sebenarnya Supir pribadi Tuan Andreas,dan saat k
Read more
Kejutan Dari Elisa
Roy mengendarai mobil menuju kantor dengan sedikit tergesa-gesa,ia menarik pedal gas dengan kecepatan penuh,berharap agar ia tiba di kantor dan tidak sampai terlambat. Sial!Akibat terlalu memikirkan masalah itu,ia sampai tidak bisa tidur hingga menjelang pagi,alhasil hari ini dia harus kesiangan dan tidak sempat mengunjungi rumah kediaman Andreas.Padahal'kan kegiatan sepele itu seakan jadi penyemangatnya selama beberapa hari ini. Tiba di parkiran,ia segera memarkirkan mobil lantas keluar buru-buru menuju loby kantor.Ternyata sudah lumayan banyak karyawan yang datang pagi ini,biasanya Roy akan datang paling pagi sebelum para karyawan kantor tiba. Bergegas masuk,Roy merasa ada yang janggal saat beberapa karyawan tengah menatapnya,seakan mengintimidasi laki-laki itu yang tengah berjalan di hadapan mereka.Roy masih bersikap biasa saja,karena memang ia yakin penampilannya hari ini tidak'lah ada yang salah.Mung
Read more
Bertengkar
Setelah membohongi atau lebih tepatnya membodohi semua karyawan kantor,termasuk Satpam yang berjaga di depan,Elisa juga berhasil membuat Roy tidak berkutik.Laki-laki itu terpaksa meninggalkan pekerjaannya hanya untuk mengantar gadis itu pergi.Semua mata menatap heran saat kedua manusia itu berjalan melewati para karyawan,tak jarang mereka terlihat berbisik satu sama lain,mengomentari penampilan si wanita yang terlihat aneh.Bagaimana tidak,Elisa menutup wajahnya menggunakan masker dan juga kaca mata hitam,tak lupa kain panjang sebagai penutup kepalanya.Para karyawan sebenarnya menyayangkan sikap Roy yang sudah menyembunyikan pernikahannya,memang apa yang salah dari wanita itu,toh kelihatannya dia juga cantik.Dengan tidak tahu malunya Elisa juga menggandeng tangan Roy layaknya pasangan sesungguhnya,membuat laki-laki itu sungguh tidak nyaman.Jarak yang terlalu dekat membuat jantung Roy berdetak lebih cepat,namun sialnya gadis itu sama sekali tidak menyad
Read more
Sikap Dingin Arya
  ***** Mobil Arya tepat berhenti di depan rumah,memarkirkan secara asal-asalan laki-laki itu lantas segera turun dari mobil dan berlari begitu saja.Langkah Arya terhenti di ruang tamu,satu hal yang ia ingin lihat pertama kali ialah Rengganis.Arya menatap penampilan istrinya yang sudah sangat berantakan,terlihat jelas pipi sebelah kanannya juga memerah dan bajunya nya yang sedikit sobek di bagian lengan. Lantas Arya berbalik menatap ke arah Elisa yang juga sama berantakan,gadis itu meringis kesakitan sambil memegangi pipi sebelah kiri,mungkin Elisa berharap Arya akan sedikit perhatian padanya dengan memasang wajah memelas.Namun lagi_lagi ia salah,Arya malah melewatinya begitu saja tanpa menegurnya sedikit 'pun.Terlihat juga di sebelahnya Roy,laki-laki yang tengah memegangi gadis itu agar tidak sampai kembali bertengkar. Arya mendekat dan membawa Rengganis dalam pelukannya,ia rapi
Read more
Hasil Tes DNA
Sejak perkelahian antara dua wanita hamil di kediaman Nyonya Rani terjadi,Elisa tidak lagi terdengar kabar beritanya.Sepertinya gadis itu benar-benar di jaga ketat agar tidak bisa melarikan diri dan diam-diam menyelinap menemui Arya.Sementara Rengganis tampak sedikit menjaga jarak dengan Arya,mungkin gadis itu sedikit kesal oleh kelakuan Elisa yang sudah keterlaluan dan berdampak pada suaminya.Arya pun dapat mengerti,kenapa sikap Rengganis seperti itu.Ia menyadari tidak mudah bagi siapa pun menerima permasalahan yang serumit ini.*****Berulang kali Alex selalu mengingatkan Arya untuk segera membongkar kebusukan Roy agar kesalah pahaman ini segera usai,tapi laki-laki itu terus menahan,dengan alasan ia akan membongkarnya pada saat yang tepat.Ia khawatir Elisa tidak akan menerima kenyataan kalau bayi yang ada di dalam kandungannya bukanlah darah daging Arya,melainkan milik Roy,laki-laki yang menjadi orang kepercayaan papinya.Arya m
Read more
Tidak Cocok
CUMA MAU BILANG,"CINTA BOLEH,BODOH JANGAN."KALAU NGGAK MAU YA UDAH SIH,NGAPAIN DI PAKSAIN?YA NGGAK??? LANJUT,,, "Nggak mungkin,Dok?Aku yakin ini pasti salah!"Elisa terus berteriak menolak hasil tes DNA yang baru saja di sampaikan oleh Dokter Rara,ia merasa ada yang sengaja sabotase dan menukar hasil tes,karena di sana tertulis hasil DNA Arya dan bayi yang sedang ia kandung tidak lah cocok. Bagaimana mungkin tidak cocok?Jelas ia melakukannya dengan Arya.Tidak mungkin kan hasil tes itu tertukar dengan milik orang lain? Tuan Andreas langsung merebut kertas itu lantas mengamati tulisan yang ada di dalamnya.Beliau tampak menghela napas panjang seraya meremat kertas yang ia pegang. "Dokter...?Apa ini benar milik putri saya?"Tuan Andreas bertanya sekali lagi,memastikan kalau itu memang benar milik Elisa,ia berharap apa yang baru saja d lihatnya tidak benar. 
Read more
Syarat Pernikahan
Elisa terbangun setelah dirinya tadi kelelahan dan sempat tertidur di ruangan Dokter.Saat itu hari sudah menjelang siang,terlihat dari jendela kamar yang di biarkan terbuka begitu saja.Elisa mendengar suara kedua orang tuanya,yang sepertinya tengah mengobrol di depan pintu.Mereka seperti membicarakan dirinya,tapi entah soal apa yang mereka bicarakan. Ia ingin beranjak,tapi tubuhnya sedikit lemas.Elisa memaksa untuk duduk,dengan kepala yang sedikit pusing."Mi...." Seketika pintu terbuka,menampilkan wajah Mami Sintia yang terlihat kecewa. "Kamu sudah bangun,El..?"Mami Sintia mendekat dan duduk di samping ranjang Elisa. "Papi di mana,Mi?"Elisa melihat ke arah pintu yang terbuka,tapi sejak tadi Papi Andreas belum juga masuk menemuinya. "Papi sedang keluar sebentar,El.Ada yang harus Papi urus."Lantas Mami Sintia mengambil minuman yang be
Read more
Mendatangi Apartemen Roy
Sehari Menjelang Pernikahan Elisa. Roy masih asik berkutat di atas meja kerjanya tanpa mempedulikan suara dering ponsel yang terus berbunyi.Sepertinya laki-laki itu sama sekali tidak terganggu,bahkan Roy sama sekali tidak melirik atau sekedar penasaran untuk melihat siapa yang menghubungi.Ya,saat panggilan pertama Roy sudah menebak bahwa yang menghubunginya pasti Elisa,siapa lagi? Roy hanya tidak ingin gadis itu kembali merengek perihal pernikahannya yang akan di adakan besok pagi.Walaupun sebenarnya Roy tidak terlalu menginginkan pernikahan ini,tapi ia tetap harus memastikan anak yang ada di dalam kandungan Elisa mempunyai keluarga yang utuh.Ia tidak ingin anak itu bernasib sama seperti dirinya. Sedangkan di seberang sana,seorang gadis terus memaki sambil berusaha menghubungi laki-laki itu lagi,namun nihil...Roy sama sekali tidak menjawab.Kesal,Elisa segera melempar ponsel milikny
Read more
Pernikahan Elisa
Kediaman Andreas. Sedari pagi pelayan terlihat sibuk menghias ruang tengah yang akan di jadikan tempat pernikahan antara Elisa dan Roy.Terlihat juga beberapa orang tengah memasang bunga segar di setiap sudut ruangan seperti permintaan Nyonya Andreas.Meski pernikahan Elisa akan di adakan dengan sederhana,tapi Nyonya Andreas berusaha memberikan yang terbaik untuk putri satu-satu nya itu. Terlihat Elisa di kamar pengantin tengah di rias oleh MUA yang sengaja Mami Sintia sewa secara langsung.Ia ingin melihat putrinya tampil cantik di hari pernikahannya.Elisa hanya bisa pasrah membiarkan wajahnya di rias di depan cermin,sambil sesekali ia melirik tidak suka akan penampilannya sendiri. Kenapa harus ada acara di rias,ini kan cuma pernikahan sederhana. Gadis itu hanya mendengus kesal,melihat penampilan dirinya yang memang terlihat sangat cantik.Harusnya ia bahagia kan,namun Elisa sama sekali
Read more
Berbagi Tempat Tidur
"Roy...?"Panggilan Tuan Andreas menghentikan langkah kaki laki-laki itu yang hendak menuju kamar tamu. "Iya,Pi..?"jawab Roy setenang mungkin,ia tidak ingin Tuan Andreas tau Elisa mengusirnya dari kamar,karena pasti gadis itu akan terkena masalah. "Kamu belum tidur?"Tuan Andreas menghampiri menantunya yang terlihat menuruni anak tangga,kebetulan ia tengah dari dapur mengambil air minum dan tidak sengaja berpapasan dengan Roy. "Aku ingin ke dapur Pi,mengambil minum."Lantas Roy terpaksa melangkah menuju dapur,mengambil sebotol air mineral lalu membawanya ke arah sofa ruang tengah.Tempat dimana tadi ia melangsungkan pernikahan,tapi kini sudah terlihat seperti semula karena para pelayan langsung membereskan sisa-sisa acara tadi siang. Tuan Andreas menggeleng samar,meski Roy berusaha menutupi tapi sebagai orang tua,ia paham betul dengan sifat kedua anak dan menantunya ini.Roy yang selalu berusaha m
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status