Semua Bab Kita Hanya Menikah: Bab 1 - Bab 10
91 Bab
Kesalahan
Elisa mematut penampilannya di depan cermin, dengan gaun malam berwarna peach dan sedikit memoles wajahnya agar terlihat segar, gadis itu berjalan mantap ke arah kamar Arya yang berjarak tiga kamar dari tempatnya menginap. Malam ini Elisa akan kembali merayu Arya dan berusaha memisahkan laki-laki itu dari wanita yang sangat ia benci. "Ngapain kamu malam-malam datang ke kamarku!" tanya Arya ketus. Laki-laki itu memasang wajah kesal saat melihat tamu yang tengah berdiri di depan pintu. "Kak Arya, bolehkah aku meminjam changer punyamu? Aku lupa tidak membawanya," kata Elisa basa-basi, dia tidak ingin Arya curiga dan mengetahui rencana sebenarnya. "Maaf Lis, aku juga sedang memakainya!" tolak Arya halus. "Sebentar saja, Kak? Aku ada urusan penting dan harus segera menghubungi Papi." Elisa memberikan alasan yang masuk akal pada Arya. "Maaf Lis, sekali lagi tidak bisa! Aku juga sedang memakainya, dari tadi siang hp ku mati. Aku takut membuat istriku
Baca selengkapnya
Hamil
Pria itu masih terus merutuki kebodohannya karena tidak bisa menahan dirinya sendiri. Bagaimana mungkin ia bisa melakukannya dengan Elisa?Anak dari orang yang selama ini berbuat baik dan merawatnya hingga sampai saat ini. Dia sungguh menyesal, kenapa jadi lupa diri seperti ini? Dan bagaimana kalau Tuan Andreas mengetahuinya? Karena sudah merasa buntu, akhirnya ia menyuruh salah satu orang kepercayaannya untuk meminta bukti rekaman CCTV hotel, tempat dia menginap bersama Elisa. "Maaf El, aku sungguh tidak bermaksud ingin lari dari tanggung jawab. Aku hanya tidak ingin kau kecewa, saat mengetahui siapa yang bersama mu malam itu." Dia terpaksa meretas rekaman CCTV hotel dan menghilangkan sebagian potongan video untuk menghilangkan bukti. "Kamu boleh menggunakan uang ini dan pergi lah sejauh mungkin." Pria itu menyerahkan segepok uang pada orang yang menjadi suruhannya. "Terima kasih, Tuan. Saya janji tidak akan mengatakannya pada siapa pun." undu
Baca selengkapnya
Amarah
              Tuan Andreas yang mengetahui Elisa pingsan karena apa langsung meradang,Ia segera meraih ponsel dan menghubungi Asistennya Roy,karena ingin menanyakan apa saja kegiatan Elisa selama ini.Tuan Andreas menghitung usia kehamilan putrinya sama persis dengan jadwal kepulangannya dari sana,maka dari itu Ia yakin perbuatan itu terjadi saat Elisa berada di luar kota. Kini hanya Roy yang di anggapnya dapat dipercaya,karena laki-laki itu sudah mengabdi cukup lama pada keluarga Andreas. Selama ini pun Roy tidak pernah mengecewakannya,dan Ia sangat yakin jika Asistennya itu selalu bisa di andalkan.   Entah berapa puluh kali panggilan,namun Roy tidak juga mengangkatnya,Tuan Andreas bahkan lupa kalau hari ini ada rapat penting,dan Roy lah yang harus memimpinnya ,dikarenakan Elisa yang tiba-tiba ijin tidak masuk kantor Laki-laki itu mengeram frustasi,segera meraih kunci
Baca selengkapnya
Minta Tanggung Jawab
Sebenarnya sebagai orang tua,Tuan Andreas sangat mengetahui bahwa Elisa dari dulu memang menyukai Arya.   Namun dia tidak menyangka akhirnya akan seperti ini.   Tuan Andreas dari dulu hanya mengira rasa suka yang Elisa miliki terhadap Arya,hanya sebatas cinta monyet saja.Mengetahui usia Elisa saat itu masih sangat muda,dan Arya pun belum cukup dikatakan dewasa.   Bahkan kepulangan Elisa ke Indonesia yang dia sebut sebagai liburan,tidak bisa membohongi orang tuanya bahwa sebenarnya,itu hanya akal-akalan Elisa saja untuk bisa menemui Arya,yang saat itu lebih dulu kembali ke Tanah Air.       Diam-diam Tuan Andreas menyuruh salah satu orang kepercayaannya untuk mengikuti Elisa,dan melaporkan semua kegiatan Elisa.   Saat mengetahui Arya tidak sama sekali menyukai putrinya,awalnya Tuan Andreas sangat kesal,apa sih yang kurang dari Elisa,hingga ada seorang Pria
Baca selengkapnya
Mengelak
"Jawab Nak,kenapa kamu diam saja,"Mama Anggi mengusap sisa-sisa air mata di pipinya,berharap Arya bisa membuktikan bahwa laki-laki itu bukan dirinya.   Sementara Elisa dan kedua orang tua nya hanya diam sambil menunggu keputusan akhir yang akan di ambil Tuan Pratama untuk putranya.       "Aku tidak melakukan apapun pada Lisa,Ma."Arya menggenggam tangan Mama Anggi,berharap wanita itu percaya.   Arya masih berusaha mengelak,ia menolak kalau yang ada dalam video itu adalah dirinya.       "Apa kau yakin...?"   "Pa...?Aku tidak pernah punya perasaan apapun pada Lisa,bagaima mungkin aku_....?"   "Kak....?"Elisa langsung berdiri di sertai air mata yang begitu deras di pipinya."Kamu tega Kak,ngomong kaya gitu."Gadis itu kembali terisak.   "Itu kenyataannya Lis,aku tidak pernah ada perasaan apapu
Baca selengkapnya
Mengganggu
Setelah pertemuan kedua keluarga,dan di putuskannya untuk Elisa melakukan tes DNA yang akan di lakukan 3 bulan lagi,akhirnya mereka membuat kesepakan untuk menyimpan berita besar ini untuk sementara waktu.Selain untuk menghindari berita buruk,Keluaraga Pratama tidak ingin Rengganis yang merupakan istri dari Arya mendengar kabar ini,karena wanita itu juga tengah mengandung dan di takutkan akan berakibat buruk untuk kesehatannya.Elisa dan keluarganya tentu saja menyetujui,karena Tuan Andreas sendiri juga tidak mau jika putrinya menjadi bahan gunjingan semua orang.Untuk itu Tuan Andreas mengatakan pada semua karyawan kantor,termasuk Roy kalau Elisa sudah kembali ke Inggris dan melanjutkan pendidikannya di sana,membuat semua karyawan bingung namun mereka memilih diam dan tidak berani menanyakan apapun.Roy yang saat itu menjabat sebagai Asisten pribadi sekaligus orang kepercayaan Tuan Andreas tak kalah bingung,pasalnya waktu itu ia sendiri yang mengurus
Baca selengkapnya
Mendatangi Arya
"Minggir jangan menghalangi jalanku."Teriak Elisa keras,sejak di depan loby tadi,wanita itu sudah mengeram kesal karena merasa di persulit untuk masuk ke kantor itu."Maaf Nona Elisa,saat ini Tuan Arya sedang tidak ada di kantor."Jawaban Alex tetap saja tidak membuat keinginan wanita itu di urungkan."Mamang kenapa kalau kak Arya tidak ada di kantor.Aku akan menunggunya sampai dia datang,lagian kenapa si kalian dari tadi menghalangi jalanku."Gadis itu menatap tajam Alex beserta Pak Satpam yang terpaksa ikut masuk karena di depan tadi sudah gagal mencegah wanita itu."Saya hanya menjalankan tugas,jadi tolong kerjasamanya."Ucap Pak Satpam dengan nada sopan,ia kenal betul wanita di depannya ini adalah Elisa Andreas,putri tunggal salah satu pengusaha ternama di kota itu."Aku hanya ingin ke ruangan Kak Arya,ish....kenapa kalian menyebalkan seperti ini sih!"Umpatnya sekali lagi seraya menghentak keras kakinya ke lantai."Tapi Tuan Arya sedang ti
Baca selengkapnya
Tes DNA
Lagi dan lagi,Elisa hari ini kembali menyambangi dan mengganggu pekerjaan Arya yang sempat terbengkelai dari kemarin.Walaupun harus keluar rumah dengan susah payah,dan memohon pada Mbok Nah selaku orang kepercayaan papinya,membuat gadis itu tidak peduli demi bisa menemui orang yang ia cintai."Kak..."Elisa berdandan secantik mungkin demi bisa menarik perhatian Arya,namun membuat laki_laki itu semakin benci saat melihatnya.Hari ini tidak seperti biasanya,Elisa jelas melihat wajah Arya yang tampak kusut dan sedikit berantakan.Apa Kak Arya baru bertengkar dengan Rengganis?Baguslah kalau memang iya,terlihat senyuman terbit dari bibir Elisa,ia malah semakin senang jika Arya bercerai dengan istrinya.Dengan begitu ia akan semakin leluasa mendekati laki_laki itu."Astaga,mau apa lagi Lis?"Rasanya Arya ingin kabur dan memilih kembali ke rumah daripada ia harus meladeni perempuan satu ini."Kenapa?Aku hanya ingin menemani Kak Arya."Dengan tidak tau
Baca selengkapnya
Kepergok
 Perusahaan Arya"Kak....""Ada apa,aku banyak kerjaan,"ucap Arya tegas saat menerima panggilan dari Elisa."Aku ada di depan lobby,""Apa????""Kakak ingin aku yang naik ke atas,atau Kak Arya yang turun menemui ku?""TIDAK!!!""Baiklah,Kakak ingin aku buat keributan lagi seperti kemarin?"ucap gadis itu.Oh,astaga Arya benar-benar bisa gila,kalau sampai gadis itu naik dan membuat keributan lagi seperti beberapa waktu lalu.Apalagi kini perut Elisa yang sudah kelihatan membuncit,apa yang akan di pikirkan para karyawannya,jika melihat gadis itu sering bolak-balik datang kemari?Padahal dua jam lagi ada rapat penting yang harus di pimpin oleh Arya sendiri.Ah,sial,terpaksa ia harus turun dan menemui wanita sialan itu,agar dia tidak sampai naik dan membuat keributan lagi.Sedangkan untuk rapat,ia serahkan semuanya pada Alex.Elisa tersenyum menang melihat Arya yang berjalan tergesa me
Baca selengkapnya
Bertemu Roy
Setelah di tinggalkan Arya begitu saja di depan parkiran Supermarket,Elisa sempat menangis sambil terus memaki laki_laki itu.Meski ia begitu mencintai Arya,namun tetap saja ia tidak terima di tinggalkan begitu saja,dan Arya malah lebih memilih mengejar sang istri.Apalagi sekarang Elisa dalam keadaan hamil besar,ia jadi gampang terpancing emosi dan cepat merasakan lelah.Elisa tidak menyangka jika keadaan akan berubah secepat ini.Meski begitu,Elisa sangat bahagia karena sebentar lagi ia akan segera menikah dengan Arya setelah hasil tes DNA keluar dan menyatakan bahwa bayi yang ia kandung benar_benar anak laki_laki itu.Elisa bahkan sadar bahwa nantinya ia akan menjadi istri kedua Arya,karena laki_laki itu tidak akan menceraikan istrinya dan pasti ia akan merasa selalu tersingkir.Namun lagi_lagi Elisa begitu yakin,kalau suatu saat nanti Arya akan menerimanya jika anak yang ia kandung telah lahir.Meski terkesan memaksa,Elisa tidak peduli yang terpenting ia bisa me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status