All Chapters of THE DEVIL WIFE: Chapter 51 - Chapter 60
97 Chapters
51. MUSUH YANG SESUNGGUHNYA
Pintu kamar apartemen itu tertutup setelah Revan mendorongnya dengan kaki.Revan melangkah cepat ke arah tempat tidur dan membaringkan tubuh Gaby yang menggigil di sana.Lelaki itu mulai melucuti satu persatu pakaiannya juga pakaian Gaby."Ja-ngan!" gumam Gaby ditengah ketidakberdayaannya saat tangan Revan merayap hendak melepas satu-satunya penutup yang membungkus payudara Gaby.Sayangnya rintihan dan permohonan lirih Gaby sama sekali tak dihiraukan oleh Revan. Lelaki itu menyeringai begitu dilihatnya ke dua bukit kembar indah milik Gaby menantang dihadapannya dengan nipple menggemaskan yang berwarna merah muda.Tubuh Revan menegang. Dia sudah tidak tahan.Lelaki itu langsung mencumbu Gaby. Mencium bibir Gaby dengan penuh nafsu. Membelitkan lidahnya memenuhi rongga mulut Gaby.Gaby yang dalam keadaan terangsang langsung membalas perlakuan Revan.
Read more
52. MAYAT DI DALAM MOBIL
"Bukan aku yang seharusnya lebih kamu waspadai, Theo! Aku tahu Gaby dan Gibran akan bercerai. Dan itu cukup membuat aku lega. Justru saat ini, musuh terbesar kita adalah orang lain," bisik Reno pada Theo sebelum lelaki itu kembali melanjutkan kalimatnya. "Dia Mirella..."Theo tersenyum kecut. "Aku sudah mengetahuinya," balas Theo sedikit menjauh. Berada berdekatan dengan lelaki homoseksual macam Reno membuat Theo merasa jijik."Cerdas!" Puji Reno dengan seringai lebar."Siapa pun orangnya, aku tidak perduli! Aku pasti akan melenyapkan orang yang berani menyakiti Gaby dengan tanganku sendiri,"Reno tertawa. "Sayangnya, aku tahu kelemahanmu, Theo..." lelaki itu menggantung kalimatnya.Theo hanya diam, tangannya semakin terkepal kuat di sisi tubuhnya, merasa gatal ingin kembali menghantam wajah lelaki gila yang begitu ingin dia bunuh itu, Reno!"Kamu itu paling tidak bisa men
Read more
53. LAPORAN MBOK SUMI
Setelah mengetahui bahwa Erga asli meninggal, Gibran, Frans, Anthony dan Xavier langsung bergegas kembali ke apartemen Gaby dan berharap lelaki yang menyamar sebagai Erga tadi masih di sana.Setelah di cek kembali, ternyata apartemen itu sudah kosong.Hanya ada Revan yang masih tergeletak tak sadarkan diri di lantai kamar.Sebelum mereka menolong Revan, Gibran meminta pada tiga lelaki yang notabene mantan kekasih Gaby itu untuk merahasiakan tentang kejadian malam ini. Hingga setelahnya sebuah cerita fiktif pun mereka susun dan mereka sepakat untuk memberikan kesaksian palsu jika nanti ada anggota kepolisian yang meminta keterangan terkait tewasnya Erga pada mereka.Frans dan yang lain setuju selain takut atas ancaman dari lelaki psikopat yang mereka terima, mereka jelas tidak ingin terlibat lebih dalam dengan kasus hukum dan pihak berwajib. Terlebih saat kini mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri keadaan Revan yang sangat memprihatinkan.
Read more
54. TENTANG RENO
Malam tadi Mirella tidak pulang.Ada kemungkinan wanita itu bersama Gibran.Seorang lelaki terduduk gelisah sejak tadi di depan teras rumahnya bergegas masuk ke dalam rumah dan menuju paviliun belakang rumah.Membuka pintu paviliun dengan tergesa lalu masuk ke dalam sebuah ruangan rahasia di sana.Sebuah ruangan tempat dirinya mengkoleksi puluhan bahkan ratusan foto-foto lelaki yang telah menjadi korban kebrutalannya selama ini.Berkat kepintaran, kecerdikan dan reputasinya yang baik di umum, Reno sukses menutupi sisi hitam dalam dirinya sebagai seorang guy alias homoseksual akut. Parahnya, lelaki itu tak segan-segan melenyapkan nyawa orang lain yang hendak menghalangi rencananya.Bahkan kekejaman seorang Reno tidak terhenti sampai di situ. Sebab, siapapun lelaki yang menjadi incarannya akan dipastikan berakhir dalam keadaan tragis setelah Reno berhasil menyalurkan hasrat
Read more
55. IB, AKU HAMIL!
Pagi menjelang.Matahari perlahan mengintip malu-malu di ufuk timur. Memberikan kehangatan pada dedaunan yang berembun.Seorang lelaki terbangun dari tidurnya. Membuka mata dan melihat ke arah langit-langit kamarnya yang bernuansa abu-abu.Gibran mengerutkan kening saat pandangannya terasa berkunang-kunang dengan kepala yang sedikit pening.Saat kondisinya sudah lebih baik, Gibran justru mendapati nuansa langit-langit kamar yang berbeda dari biasanya.Langit-langit kamar yang kini dia tempati berwarna putih.Kepala Gibran menoleh hendak menyapu seisi ruangan namun sosok lain yang ditangkapnya tertidur pulas di sampingnya membuat Gibran terkejut."Mirella?" pekiknya dengan suara pelan hampir tak bersuara.Gibran berpikir dan mencoba mengais sisa-sisa ingatan tentang apa yang terjadi malam tadi hingga kini dirinya dan Mirella bisa berada di
Read more
56. PENYELIDIKAN LUNA
"Aku hamil..." ucap Mirella dengan suara yang pastinya bisa didengar oleh orang lain.Saat itu, bukan hanya Gaby dan Gibran yang terperangah, tapi ada beberapa orang lain yang berdiri di ambang pintu kediaman Gibran yang turut mendengar dan menyaksikan apa yang baru saja terjadi di ruang tamu rumah besar itu.Mereka, keluarga Gibran dari Bandung.Gaby yang kebetulan melihat hal itu buru-buru mencari cara jitu untuk mengalihkan perhatian orang-orang di ambang pintu.Gaby jelas tak ingin Gibran berada dalam masalah. Terlebih terjadi kesalahpahaman di sini."Astaga! Jadi, benar kamu hamil Mimi?" teriak Gaby yang langsung berhambur ke arah Mirella dan Gibran. Gaby merangsek di antara ke duanya, memisahkan mereka dari kedekatan.Detik itu juga Gaby langsung memeluk Mirella seraya menangis terisak di balik punggung wanita itu. Sementara Mirella terlihat kebingungan mendapati rea
Read more
57. TIDUR BERSAMA
Gibran baru saja mengantar Mirella pulang. Dia sudah memparkirkan kendaraannya di kediaman Reno.Sepanjang perjalanan tadi ke dua manusia itu terus saja diam.Hingga akhirnya Gibran pun bicara sebelum Mirella keluar dari mobilnya. Gibran harus mengkonfirmasi ulang mengenai pengakuan Mirella di kediamannya tadi."Kamu serius sama kata-kata kamu tadi, Mi?" tanya Gibran saat itu.Mirella baru saja melepas seat belt. Dia tercenung sesaat, seolah terkejut dengan pertanyaan yang diajukan Gibran."Aku pikir, aku nggak perlu menjelaskan lebih lanjut sama kamu, seharusnya kamu sudah mengerti," sahut Mirella kemudian. Dari ekspresinya dia tampak tersinggung. Bahkan Mirella langsung membuka pintu mobil dan keluar saat itu juga.Gibran langsung mengejar. Dia menahan lengan Mirella sebelum kekasihnya itu melangkah menuju rumah Reno."Dengerin aku dulu, Mi! Aku belum selesai bicara!"Mirella terdiam di tempat menunggu kelanjutan kalimat Gibr
Read more
58. SANG PSIKOPAT
Flash Back On...Hari itu, Reno baru saja kembali dari kantor firma hukumnya. Hujan deras membuat tubuh Reno basah kuyup karena kebetulan dia sedang tidak membawa mobil. Reno menepikan motornya di teras rumah dan beranjak masuk ke dalam rumah pribadinya.Kening lelaki itu berkerut samar saat mendapati sebuah motor matic lain terparkir di teras yang sama.Apa iya Mirella sedang menerima tamu?Tapi siapa?Reno tampak berpikir hingga akhirnya dia memutuskan untuk segera masuk ke dalam rumah karena takut terjadi hal buruk menimpa Mirella.Anehnya, saat Reno memasuki rumah itu dia tak mendapati keberadaan Mirella di dalam kamar wanita itu.Beberapa kali Reno memanggil-manggil Mirella namun tak terdengar suara sahutan. Reno semakin dilanda perasaan cema
Read more
59. PERTANYAAN SANG AYAH MERTUA
"Kamu ingin aku melakukan apa?" tanya Reno pada Mirella."Aku ingin kamu menuntut Freddy dengan hukuman mati! Sebab jika Freddy mati, aku bisa bebas melakukan apapun sesuka hatiku!" jawab Mirella."Lalu setelah itu, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Reno lagi."Aku ingin hidup bahagia bersama Gibran, hanya aku dan Gibran!"Ke dua alis Reno bertaut. "Apa kamu akan membunuh Gaby?" tanya Reno selanjutnya.Mirella tertawa. "Kalau perempuan itu berulah, aku tak punya pilihan lain. Tapi sepertinya, Gaby bukan saingan beratku. Sebab pernikahan Gaby dan Gibran hanya pernikahan palsu! Gaby akan menceraikan Gibran selepas satu tahun pernikahan mereka nanti," beritahu Mirella.Reno pura-pura terkejut. "Maksudmu, mereka tidak benar-benar saling mencintai?" tanya Reno memastikan.Mirella menge
Read more
60. ADA APA DENGAN GABY?
"Boleh Papah mengajukan satu pertanyaan padamu Gaby?" Ucap Hardin.Gaby mengangguk dengan kepala yang menunduk dalam, dada wanita itu naik turun karena sesenggukan."Apa kamu mencintai Gibran?" Tanya Hardin kemudian.Gaby terdiam cukup lama sebelum akhirnya dia pun menjawab dengan sebuah anggukan kepala."Ya, Gaby mencintai Gibran. Dan Gaby akan mengikhlaskan Gibran menikahi Mirella dengan catatan, Gibran tidak menceraikan Gaby..."Gibran terperangah hebat.Hardin dan Yura saling berpandangan, merasa bersalah pada Gaby atas sikap anak lelaki mereka.Luna tampak geleng-geleng kepala, sedikit terkejut dengan apa yang diucapkan Gaby. Sebab, jika Luna ada di posisi Gaby, sudah Luna pastikan lebih baik dia mundur daripada harus bertahan bersama lelaki brengsek macam kakaknya itu.Luna memang sudah mengetahui semuanya dari Mbok Sumi, termasuk te
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status