Semua Bab Jade : The Mighty Amethys: Bab 11 - Bab 20
126 Bab
Bagian 11 : Behind the Prophecy
Pandangan Rachel semakin kabur dan telinganya berdengung keras. Tiba-tiba tubuhnya terasa seperti terjatuh ke dalam air dingin yang sangat dalam. Penglihatannya memudar dan dia kesulitan bernafas. Rachel berusaha meraih apapun di sekitarnya namun sayangnya tak ada apapun disana. Semakin Rachel berusaha bergerak maka semakin dalam dia akan terjatuh dan semakin gelap pula pandangannya.Rachel terbangun di sebuah padang rumput hijau yang dipenuhi bunga. Kupu-kupu beterbangan di tempat itu mengelilingi Rachel. Mereka berkumpul dan membentuk siluet seorang gadis yang menunduk seakan memberi salam pada Rachel. Rcahel mengangguk samar pada kumpulan kupu-kupu itu yang segera beterbangan menjauh. Rachel bangkit dari tempatnya dan mulai menjelajahi tempat itu. Dia berjalan mengelilingi padang rumput itu hingga dia tiba di sebuah tebing tinggi.Saat dia tiba di tebing tinggi itu tiba-tiba langit berubah gelap. Rachel tak tahu apa yang terjadi padanya namun tubuhnya bergerak denga
Baca selengkapnya
Bagian 12 : Next Destination
“Rae..” Rachel mendengar suara Elise dan melihat gadis itu berlari ke arahnya. “Aku lupa ingin menanyakan sesuatu padamu, siapa Nerissa? Kau memanggilku Nerissa sebelum kau pingsan.” Jadi itu hanya bayangan Rachel saja rupanya. “Tidak, aku hanya salah lihat.” “Jadi siapa dia?” “Kupikir kau pernah mendengar namanya, gadis Mermaid.” “Tidak, bukan itu. Maksudku, siapa Nerissa dihidupmu?” Rachel mengamati wajah Elise dengan seksama. Jika orang lain yang bertanya tentang Nerissa saat ini, mungkin Rachel akan mencari berbagai alasan untuk menolak dan mengalihkan perhatian mereka tapi Elise. Gadis ini sedikit berbeda. Aura yang dipancarkan gadis ini mengingatkannya pada Nerissa yang dikenalnya. “Nerissa, dia saudariku. Kami tumbuh dan besar di panti asuhan yang sama. Bagiku dia seperti kakak yang selalu melindungi dan merawatku. Bahkan di akhir nafasnya dia masih berusaha melindungiku.” “Dia telah tiada?” “Aku
Baca selengkapnya
Bagian 13 : Seeking For Answer
Hari ini salju kembali turun menyelimuti kastil Irdawn dengan selimut putih yang lembut dan basah. Di atas lapisan putih itu terdapat jejak halus yang mulai memudar. Sebuah jejak yang tercipta dari sebuah kaki mungil yang berjalan di pagi buta. Jejak tersebut berjalan lurus ke arah gerbang kastil dan menghilang dilebatnya hutan. Namun satu yang tidak di ketahui pemiliki jejak kaki itu. Bahwa ada jejak lain yang mengikutinya tak lama setelah kepergiannya. “Apa kau bermaksud mengelilingi Crator dengan berjalan kaki?” tanya Kenneth saat melihat tubuh kecil Rachel meringkuk dibawah pohon tak jauh dari sungai. Gadis itu mengangkat kepalanya dan membuka tudung yang menutupi wajahnya. Gadis itu tampak terkejut melihat Kenneth namun dia segera mengatur ekspresinya dan kembali menatap datar pada Kenneth. Dia menghela nafas pelan sehingga menciptakan kepulan uap didepan wajahnya yang memerah kedinginan.   “Jangan bilang kau mau menukar kudamu dengan busurku. Maaf
Baca selengkapnya
Bagian 14 : The Warmth of Abendbrise
Diantara banyak kota yang telah Rachel lalui, Abendbrise adalah kota terakhir yang harus ia datangi. Kota terakhir di dekat teluk Feilas. Tempat yang akan dia tuju, tanah para Jade, Pulau Davian. Rachel sudah berkuda selama dua hari tanpa tidur. Hanya sesekali dia akan berhenti untuk memberi makan kudanya atau meluruskan kakinya sejenak. Saat memasuki gerbang kota Abendbrise, Rachel telah disambut dengan suasana kota tua kecil di pinggiran kerajaan. Kota yang cendurung memancarkan cahaya suram di sekitarnya dengan sebagian besar bangun terbuat dari kayu dengan warna coklat yang telah memudar. Beberapa penduduk berlalu lalang dengan jaring di atas bahu mereka, atau para wanita membawa beberapa keranjang ikan adalah pemandangan yang sedehana. Rachel membawa kudanya menuju kedai pertama yang dia lihat. Mengikatkan kudanya di tempat yang telah disediakan lalu segera memesan makanan untuk dirinya. Dia merogoh saku mantel yang di berikan Kenneth dan menghitung koin yang ma
Baca selengkapnya
Bagian 15 : Promise in Feilas
Satu yang Rachel sesalkan saat meninggalkan camp Vinetree adalah dia lupa mengembalikan belati milik Elise. Meski gadis itu mengatakan bahwa dia tidak menggunakannya namun Rachel tahu bahwa senjata itu bukan miliknya. Elise mungkin akan mendapatkan masalah jika ada anggota Vinetree yang tahu bahwa dia memberikan senjatanya pada Rachel. Rachel memutuskan untuk membawa Belati itu dan memastikan bahwa benda itu selalu dalam pengawasannya.Saat ini Rachel masih berada di kota Abendbrise, setelah beberapa hari badai melanda pesisir, hari ini cahaya matahari mulai terlihat bersinar di ufuk timur. Rachel bangun pagi bersama Aryan dan bergegas melihat pantai yang makin hangat. Musim dingin akan segera berakhir.“Rae, apa kau akan ikut ayah melaut hari ini?” tanya Aryan. Mata bulat bocah itu manatap Rachel dengan sedikit berkaca-kaca. Rachel mengangguk pada bocah berusia sepuluh tahun itu, dia tidak menyangka bahwa dia akan sangat akrab dengan bocah itu. Seb
Baca selengkapnya
Bagian 16 : The Elf's Riddle
Kenneth masih mengagumi tempat itu. Keindahan yang telah lama tidak pernah Kenneth temui di tanah Crator. Sejenak pemuda itu seakan melupakan tujuan utamanya jika bukan karena seruan dari sang Elf. “Tertarik untuk tinggal, Tuan Muda Alaric?” tanya Undina Reagen pada Kenneth. Pemuda itu segera mengalihkan pandangannya dan fokus pada wanita itu yang telah menunggunya. Undina Reagen, seorang Elf yang telah tinggal di wilayah gunung Mithre selama ratusan tahun. Penampilan peri wanita itu sedikit membuat Kenneth terkejut. Dimana dia mengenakan sebuah pakaian yang sederhana dan jauh dari kata elegan yang biasa di sematkan pada para kaum Elf. Undina Reagen menyadari arti tatapan Kenneth dan tersenyum ringan. Wanita itu menjejakkan kakinya di atas bebatuan lembab yang ada di sekitar air terjun tak jauh dari tempatnya. Melangkah menuju ke tengah aliran sungai dan membenamkan diri disana. Kenneth terkejut namun dia masih diam di tempatnya. Tak berapa lama wanita itu ke
Baca selengkapnya
Bagian 17 : Land of Jade Clan
Terik matahari terasa menyengat di permukaan kulit. Membakar tubuh yang tergolek lemah tak berdaya dibibir pantai. Perlahan pemilik tubuh itu mulai membuka matanya. Menyipit dan mengerjap saat merasakan cahaya terang di sekitarnya. Gadis itu, Rachel Chevalier. Dengan tubuh lemah dia bangkit dan menemukan dirinya berada di sebuah pantai. Rachel melihat ke sekeliling mencari apakah ada orang lain selain dirinya, namun hasilnya nihil. Gadis itu perlahan bangkit dan membersihkan sisa-sisa pasir yang menempel di tubuh dan pakaiannya. Rachel meraskan nyeri di pahanya dan menyadari rasa nyeri itu berasal dari Belati milik Elise yang sedikit terbuka dan menggores kulitnya. Gadis itu memeriksa belati tersebut dan menemukan belati itu sedikit bersinar. Mengeluarkan cahaya biru terang. Rachel belum pernah melihat belati itu bersinar seperti ini. Namun tak lama cahaya itu hilang dan kembali seperti sebelumnya. Rachel memilih mengabaikan hal itu dan perlahan bangkit dari pasir le
Baca selengkapnya
Bagian 18 : The Remnants of Davian Castle
Rachel tidak yakin bagaimana semua ini berawal tapi sepertinya Rachel telah tiba di tujuannya. Pulau Davian, Tanah Para Jade. Setelah membaca nama yang tertera di rumah pertama yang dia lihat gadis itu tentu tidak akan percaya. Jadi dia berjalan lagi lebih dalam dan menelusuri puing-puing rumah yang terisa. Membaca satu per satu nama yang tertera dan menemukan banyak kata ‘Jade’ disana.Rachel berhenti di tengah jalan dan melihat sekeliling lagi. Mengatur nafasnya yang terengah-engah dan detak jantungnya yang tiba-tiba saja terasa berpaju. Memastikan sekali lagi apa yang dia temukan. Dia sedang berdiri di reruntuhan pemukiman Klan Jade. Dia berada di tanah mereka. Tanah pada Jade yang telah di tinggalkan. Tanah tak berpenghuni di dekat teluk Feilas. Dia berada di wilayah Jade.Gadis itu berlari. Entah kemana dia tak mengerti. Namun sebuah perasaan berluap-luap terasa didalam dadanya. Gadis itu terus berlari. Mempercepat langkahnya. Tak memperdulikan kemana
Baca selengkapnya
Bagian 19 : The Trials of The Guardians
Makhluk itu memiliki tinggi yang lebih besar dari Rachel. Bulu berwarna perak yang terlihat sedikit bercahaya dan dua buah taring tajam yang terlihat didepan barisan giginya. Suara geraman pelan makhluk itu mengantarkan rasa ngeri tersendiri di telinga yang mendengarnya. Rachel sejujurnya pernah bertemu dengan makhluk sejenis ini, namun dia tidak pernah bertemu yang sebesar ini. Seekor Serigala besar yang menatapnya tajam di seberang ruangan. “Sekarang aku akan selalu mengawasimu,” ujar Rachel pada belati di tangannya. Belati itu bersinar terang saat ini. Mungkin dia menyadari bahaya di sekitar Rachel. Rachel bergerak pelan dan meletakkan barang bawaannya. Dia menunduk perlahan dan melebarkan kedua kakinya. Satu tangannya mengepal di arahkan ke depan. Sedangkan tangan lainnya menggenggam Snowdrop dengan erat. Harusnya dia masih bisa menghindar atau melarikan diri dari makhluk ini. Setidaknya dia masih ingat bagaimana dulu Kenneth menyiksanya dengan keras saat dia mas
Baca selengkapnya
Bagian 20 : Land of Soul
Rachel tidak ingat berapa lama dia telah tinggal di kastil itu tapi Rachel kini mulai terbiasa melihat segala keanehan disana. Setelah empat hari terjebak di aula Guardians dan bertarung dengan berbagai makhluk yang belum pernah Rachel temui akhirnya gadis itu bisa keluar.  Setidaknya Rachel telah bertarung dengan delapan jenis Beast disana. Namun percayalah semua Beast itu tidak hanya menyerangnya tapi juga benar-benar melukainya. Bahkan luka dari pertarungan pertamanya dengan Serigala itu masih belum sembuh hingga saat ini. Rachel kini berada di sebuah perpustakaan di kastil itu. Ada ratusan rak panjang dan ribuan buku yang menjulang disana. Jauh lebih banyak dari yang Rachel lihat di kastil Irdawn. Buku-buku di ruangan itu sebagian besar masih di tulis di perkamen lama yang terbuat dari serat tumbuhan. Bahkan ada yang di tulis dengan bahasa yang tidak Rachel pahami. Namun gadis itu tetap berkutat disana. Dia sedang mencari catatan tentang Jade Amora. Selama b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status