All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 31 - Chapter 40
1822 Chapters
2. Bagian 8
Beberapa bulan sudah Bintang berada di Lembah Obat, berbagai pengetahuan tentang ilmu pengobatan dan sedikit ilmu kanuragan telah diberikan oleh kakek Benua pada Bintang. Pagi itu di Lembah Obat. Matahari baru saja menampakkan dirinya di ufuk timur, sinarnya terasa begitu hangat dikulit, rona-rona kuning keemasan terlihat memancar keluar menerangi hampir seluruh  mayapada yang maha luas ini. “Hyattt! hiyyatttt...”. tapi kesunyian pagi itu terpecahkan oleh sebuah teriakan-teriakan nyaring yang berasal dari puncak Lembah Obat, dan bila kita melihat lebih dekat, ternyata suara-suara riuh itu berasal dari mulut seorang pemuda berparas tampan, tubuhnya yang tidak mengenakan pakaian tampak terlihat jelas begitu bidang dan kekar karena sudah terlatih sejak kecil, tubuh kekar itu terlihat sudah bersimbah keringat yang membanjiri sekujur tubuhnya, sepertinya pemuda ini telah berlatih cukup lama. Rambutnya yang cukup panjang terlihat dibiarkannya diterpa angin, sepasang m
Read more
2. Bagian 9
“Dan yang kedua bernama Raja Iblis Rembulan selain memiliki kesaktian yang amat tinggi, kedua-duanya juga merupakan sahabat karib satu sama lain, bersama mereka melanglang buana menebar keangkara murkaan ditanah jawa ini, tidak ada yang sanggup untuk menandingi kesaktian keduanya, bahkan semua tokoh-tokoh aliran putih yang dulunya mempersatukan kekuatan dibawah pimpinan 5 datuk bersepakat untuk mengakhiri kekejaman dan kekejian yang dilakukan oleh Raja Iblis Gunung Merapi dan Raja Iblis Rembulan, tapi sayang dalam pertarungan terbesar yang pernah terjadi ditanah jawa itu, tokoh-tokoh aliran putih berhasil dikalahkan oleh tokoh-tokoh aliran hitam yang berada dibawah kendali kedua tokoh tersebut, bahkan dalam pertempuran besar itu, 2 dari pimpinan 5 datuk tewas, Datuk Bumi dan Datuk Air sehingga kini nama 5 datuk telah berubah menjadi 3 datuk, di saat-saat yang genting itu pulalah Sesepuh Raja Penidur muncul, dan itu merupakan kemunculannya pertama kali kedunia persilatan hingga banya
Read more
2. Bagian 10
“Orang yang baru saja kau sebutkan tadi adalah ayahku, namaku Bujang Sakti”. ucap lelaki gemuk itu lagi. “Oh, sungguh suatu kehormatan bagi saya bertemu dengan putra Sesepuh Raja Penidur.” “Kau tidak perlu bersikap seperti itu, panggil saja namaku Bujang.”. “Ayah memang mengatakan kalau hari ini kami akan kedatangan seorang tamu agung dan kurasa orang itu adalah kisanak, kalau boleh aku tahu siapa nama kisanak ?” “namaku Bintang”. “Apakah kisanak murid kakek Benua ?” “Benar” “Ada satu syarat yang harus kisanak penuhi untuk menemui ayahku”. “Syarat, syarat apa itu.?” “Kisanak harus bisa mengalahkanku, dan jika kisanak bisa baru kuizinkan untuk menemui ayahku, bagaimana?!”. “Hem.... baiklah”. ucap Bintang lagi setuju, bagaimanapun ini adalah kesempatan yang sangat langka bagi Bintang bisa bertarung langsung dengan putra Sesepuh Raja Penidur. “Ayo jangan sungkan keluarkan seluruh kemampuanmu untuk m
Read more
2. Bagian 11
“Kau hebat kisanak, biasanya tidak yang mampu berdiri bila sudah terkena Pukulan Pemecah Karangku itu”. ucap Bujang tiba-tiba saja berucap dan mengacungkan jempolnya kearah Bintang. “Pp.....Pukulan Pemecah Karang, rupanya gerakannya menahan seranganku tadi memang bukan gerakan sembarangan, tapi merupakan Pukulan Pemecah Karang, hebat, sangat hebat sekali”. batin Bintang lagi. “Sebaiknya kau sembuhkan luka dalammu dulu kisanak, besok saja kita lanjutkan pertarungan kita.”. ucap Bujang lagi dengan seenaknya seraya berbalik dan ingin melangkah pergi. “Tunggu!!”. Ucapan Bintang terlihat menahan gerakannya. Sosok Bujang terlihat berbalik. “Ayo kita lanjutkan kembali”. “Jangan memaksakan diri kisanak, besok saja kita lanjutkan pertarungan kita ini.”. “Tidak, aku belum kalah, ayo kita lanjutkan.” “Kalau kau memaksa baiklah, jangan salahkan aku kalau sekarat ditempat ini.”. ucap Bujang Sakti lagi. “Ja
Read more
2. Bagian 12
“Apakah tidak berhasil juga”. batin Bintang menatap kearah sosok Bujang Sakti yang masih berdiri tegar ditempatnya. “Ayo serang aku lagi, apakah hanya itu serangan yang kau andal....” ucapan Bujang Sakti tiba-tiba saja terhenti, raut wajahnya tiba-tiba saja berubah, dan ; “Bruukkk”. tubuhnya yang besar dan gemuk tiba-tiba saja terjatuh ditempatnya, hal ini bukan saja mengejutkan Bujang Sakti sendiri, bahkan Bintang sendiri ikut terperanjat melihat hal itu. “Berhasil!!”. batin Bintang gembira melihat sosok Bujang Sakti tampak tersimpuh tak berdaya ditempatnya. “Kenapa dengan tubuhku, aku merasakan tubuhku seakan tak bertenaga”. ucap Bujang Sakti pada dirinya sendiri. “Kau telah terkena jurus Totokan 5 Benuaku Bujang”. ucap Bintang lagi saat sudah berada didekat tubuh Bujang Sakti, dan terlihat Bintang memijit beberapa bagian ditubuh Bujang Sakti, beberapa saat kemudian Bujang dapat merasakan tenaga didalam tubuhnya mulai kembali seperti semula
Read more
2. Bagian 13
Pada hari hari ke 15, Bujang Sakti datang seperti biasanya membawakan makanan, setiap siang selama setiap hari, Bujang selalu datang membawakan buah-buahan kepada Bintang untuk dimakan. “Bagaimana, apakah sudah ada perkembangan?”. ucap Bujang lagi disela-sela kegiatan makannya. Bintang hanya terlihat menggelengkan kepalanya seraya ikut memakan buah-buahan yang dibawa oleh Bujang. “Sabar, ini baru hari ke-15, aku saja memerlukan waktu paling cepat 3 bulan baru bisa mendengarkannya”. “Apa....!! 3 bulan”. ucap Bintang dengan suara terkejut, Bujang Sakti hanya terlihat tersenyum mendengar keterkejutan Bintang. “Yah, 3 bulan, itupun belum sempurna betul, sebenarnya saat itu aku sangat putus asa.....dan hampir-hampir saja aku tidak kuasa untuk melanjutkannya, tapi ayah terus mendorong semangatku, ayah bilang bila aku bisa menguasai dengan sempurna aji Tatar Netra itu, aku akan menjadi pendekar yang tiada tandingannya didunia persilatan ini...”. uca
Read more
2. Bagian 14
Perlahan tapi pasti, Bintang kini dapat merasakan suara-suara binatang malam yang dikenalnya, suara jangkrik, kodok dan suara-suara lainnya, anehnya suara-suara tersebut dapat Bintang dengar dengan jelas termasuk suara terpaan air terjun yang menerpa dirinya, walau riuhnya suara air terjun tersebut tapi Bintang masih dapat merasakan ada suara-suara lain ditempat itu. “Aku berhasil! aku berhasil”. ucap Bintang lagi gembira dengan segera membuka kedua matanya dan ternyata malam masih berjalan dan kini dengan mata terbuka Bintang semakin dapat dengan jelas mendengarkan suara-suara tersebut. “Luar biasa, aku bisa mendengarnya”. batin Bintang dengan wajah gembira dan takjub merasakan hal itu.   ***   Sang surya baru saja menampakkan dirinya di ufuk timur, sinar kuning keemasan tampak memancar keluar dari raut wajahnya yang hangat, hal ini seakan-akan memberikan pertanda kalau dimulainya kehidupan pada hari itu. Kehangatannya teras
Read more
2. Bagian 15
Sore itu, ditengah redupnya sang surya yang tampaknya sebentar lagi akan segera tenggelam diufuk barat, tampak tidak begitu mempengaruhi sosok seorang pemuda yang tengah berlatih ilmu kanuragan seorang diri, pemuda berparas tampan berambut kuncir seperti ekor kuda itu tampak begitu menikmati jurus-jurus kanuragan yang tengah dilatihnya, gerakan kakinya begitu cepat sekali sampai-sampai bayangan kakinyapun tidak terlihat. Entah sudah seberapa lama pemuda itu berlatih seorang diri, keringat tampak sudah membanjiri sekujur tubuhnya, sementara itu tanpa disadarinya dua sosok tubuh telah berada tak jauh dari tempatnya berlatihnya, keduanya sosok tersebut tampak tidak begitu beda satu sama lain, sama-sama bertubuh gemuk dan subur, dengan pakaian yang serba kedodoran, hanya saja salah seorang dari mereka terlihat lebih muda dan yang seorang lagi yang cukup tua umurnya. Yang berwajah muda tampak acuh tak acuh seraya terus memakan buah-buahan yang tampak bergantungan dibahu k
Read more
2. Bagian 16
Akhirnya Bintangpun mengalah dan Bintangpun mulai membuka kuda-kuda, jurus Tendangan Tanpa Bayangan. “Ayo kita mulai!!” “Maafkan saya guru, Hyyatt..!” Debb! Debb! Debb! Debb! Dengan satu hentakan keras Bintang melesat kedepan dengan satu tendangan cepat dan dasyat, gerakan Bintang begitu cepat dan sangat luar biasa hebatnya serangan awal yang dilakukan oleh Bintang. “Kau akan melihat salah satu dari jurus Kijang Kelanaku ini Bintang, jurus ini kunamakan Kijang Kelana Poros Bumi.”. ucap Raja Penidur lagi tiba-tiba berucap, bersamaan dengan itu serangan Bintangpun dapat menghampar, tapi anehnya hanya meliukkan tubuhnya sedikit serangan dasyat yang dilancarkan oleh Bintang lewat begitu saja, tapi Bintang tidak tinggal diam begitu saja, begitu kakinya sudah menyentuh tanah, Bintang kembali berkelebat menyerang dengan kecepatan yang tak kalah cepatnya, tapi kembali kakek Raja Penidur memperlihatkan kelasnya sebag
Read more
2. Bagian 17
Delapan bulan sudah Bintang berada di Lembah Sunyi dan selama itu pula kakek Raja Penidur membimbing dan mendidik Bintang dengan melatih dan menyempurnakan semua ilmu-ilmu yang dimiliki Bintang. Banyak pelajaran yang Bintang dapat selama berada dibawah bimbingan dan didikan kakek Raja Penidur, jurus-jurus Tendangan Tanpa Bayangan, Telapak Bayangan dan jurus ilmu Pedang Lenturnya kini sudah jauh dari sempurna setelah mendapat beberapa pembaharuan dan penyempurnaan dari kakek Raja Penidur. Bahkan dalam berbagai pemahaman, ada beberapa pelajaran yang amat berbeda yang Bintang dapat dari kakek Raja Penidur, terutama dalam menghadapi setiap lawan dalam setiap pertarungan. Kakeknya, Dewa Tanpa Bayangan dan Kakek Benua Peramal 5 Benua selalu mengatakan kalau dalam menghadapi sebuah pertarungan jangan pernah meremehkan setiap lawan yang dihadapi, tapi bagi kakek Raja Penidur sangat berbeda, dalam menghadapi setiap lawan jangan pernah menganggap law
Read more
PREV
123456
...
183
DMCA.com Protection Status