Semua Bab Cinta Yang Tertunda: Bab 21 - Bab 30
101 Bab
bab 21
Indra pergi ke belakang melewati dapur, ia melihat Nayla sedang asyik memasak. Namun Nayla tidak menyadari nya."Ekhem ekhem..!" Nayla sedikit terkejut dan langsung berbalik mendengar suara dehem Indra."Ada apa..! kenapa kemari..?" Kata Nayla. Ia melihat Indra mendekat, kemudian ia menodongkan ulekan ke arah Indra. Sebabnya saat ini dia  sedang mengulek sambal."Wow, santai dong..! Aku hanya mau bertanya dimana kamar mandinya..?" Ujar Indra sambil mengangkat kedua tangan nya."Itu..!" sahut Nayla sambil menunjuk  kamar mandinya, lalu melanjutkan kembali dengan aktivitasnya.Lalu Indra berbalik langsung menuju kamar mandi.Setelah beberapa menit, Indra keluar dengan baju Koko nya ia terlihat sangat tampan.Nayla tadinya fokus mengulek sambal, langsung  teralih kan ketika Indra keluar dari kamar mandi, ia begitu terpukau melihat Indra keluar baju koko nya. Ia sangat begitu tampan, ditambah tumbuh bulu bulu halus d
Baca selengkapnya
bab 22
Ting!! suara ponsel Nayla berbunyi, menanda kan suara pesan masuk.(Isi pesan)"Sayang..! Aku sudah tiba dirumah, terima kasih makanan mu enak sekali.Lain kali masak in lagi untuk ku ya seperti yang kamu masak tadi." Isi pesan Indra dengan emoji Love."Iya.." Jawab singkat Nayla.Ia tersenyum melihat isi pesan Indra yang memanggil nya sayang.Tanpa Nayla sadari adiknya sudah pulang dan heran melihat kakaknya sedang tersenyum sambil melihat ponselnya, terbesit di pikiran nya untuk mengerjainya.Dooor!! Ikbal mengagetkan kakaknya, sehingga membuat Nayla hampir menjatuhkan ponselnya karena terkejut.“Astaga!! Ikbal!!” seru Nayla, sembari mengelus da*a nya dengan nafas yang naik turun."Ayo, Ngapain senyum-senyum sendiri..!seperti orang sedang jatuh cinta saja." Ucap Ikbal menggoda kakaknya, sembari melepaskan sepatunya."Sok tahu..! Datang  bukan nya salam, malah ngagetin." Seru Nayla dengan wajah c
Baca selengkapnya
bab 23
Tak lama terdengar suara klakson depan rumah, dengan tergesa gesa Nayla mengambil tas nya lalu Nayla keluar dan langsung mengunci rumahnya."Cepat amat mit..Gue baru aja selesai ganti baju."Celetuk Nayla sembari memakai sepatu jalannya."Lah...tadi katanya enggak pake lama..!Ya sudah, gue gas pol!” sahut Mita dengan santai.“Ya gak gitu juga kali!” Sahut Nayla, lalu naik ke atas motor."Iya iya deh..!” sahut Mita.“Jangan ngebut ya bawa gue, gue belum siap." Ucap Nayla tertawa puas."Apanya..?lu nyumpahin gue mati duluan..!Sialan lu.." Sahut Mita cemberut sambil menyalakan motornya. "Hahaha, gue bercanda kali Mit! serius amat lu.." Ucap Nayla sambil memegang bahu Nayla.Beberapa menit melakukan perjalanan mereka tiba di toko buku."Lu mau cari buku apa..?" Tanya Nayla.Mita memang suka baca hampir setiap bulan membeli buku novel untuk dibaca."Bias
Baca selengkapnya
bab 24
Setelah tiba dirumah tidak lupa membayar ongkos ojek dan ucapan terima kasih nya."Terasa sepi ya.." Ucap Nayla lirih.Ia membuka pintu rumah terasa hening."Kenapa aku tidak terima saja tadi ajakan Mita untuk ke rumahnya." Gumam Nayla.Ia duduk di kursi bersandar di bahu kursi."Lebih baik aku membuat kue saja, sambil menunggu ayah dan Ikbal pulang." Ucap Nayla berbicara sendiri.Ia pergi ke dapur menyiapkan semua bahan untuk membuat kue.Tak terasa waktu berlalu, ia sudah menyelesaikan kue bikinan nya dan juga memasak untuk makan malam, terdengar suara ayah nya mengucap salam."Pasti ayah sudah pulang.." ucap nya ia pergi ke depan rumah untuk membuka pintu."Assalamualaikum " Tidak lama terdengar ucapan salam dari belakangan ayahnya."Waalaikumsalam !Wah ayah dan adikku ternyata pulang bareng.." ucap Nayla mencium punggung tangan ayahnya."Tadi ayah ketemu depan gang disitu, terus pulang bareng ke rumah." U
Baca selengkapnya
bab 25
Nayla pergi ke toilet, ia menangis sambil menutup mulutnya. Ia tidak menyangka Indra begitu cepat berubah padahal baru dua Minggu yang lalu ia berjanji kepada nya.Setelah puas mengeluarkan air mata ia keluar untuk mencuci wajahnya."Nayla..! Lu gak apa-apa..?"Ucap Mita mengusap bahu Nayla, saat dirinya melihat Nayla berlari kearah toilet ia pun berlari menyusulnya Nayla."Lu yang sabar ya..! Gue tidak menyangka kalau kejadian nya akan seperti ini..!" Ucap Mita sambil memeluk sahabatnya, Mita terlebih dulu mengetahuinya dari pak Doni. Namun dirinya belum berani mengatakannya kepada Nayla.Hikss..hiks..hiks..!"Ternyata lu benar..! kenapa gue harus menunggu dia dulu dan mempercayai ucapannya." Ucap Nayla terbata bata di pelukan Mita."Sudah, Sudah..!enggak enak kalau ada yang datang, cepat cuci wajah lu, sebelum ada yang datang." Ujar Mita, sembari melepaskan pelukannya dan mengusap air mata yang mengalir di pipi sahabatnya
Baca selengkapnya
bab 26
Ayah membawa nya putrinya duduk ke kursi.Kini Nayla sudah merasa lega.Ayah mulai percakapan ketika melihat putrinya sudah mulai berhenti menangis."Ada apa nak..?Apa ada hubungannya dengan Indra..?Hubungan kalian baik baik saja kan..?"Tanya ayah, Nayla jarang sekali menangis terakhir menangis ketika melihat kepergian ibu yang terakhir kali."Dia pembohong ayah..!Dia sudah berjanji dengan ku tapi, semua hanya lah janji palsu.Kakak tidak sengaja menemukan kartu undangan di meja nya saat Nayla membersihkan ruangannya, dan ternyata dia akan menikah seminggu lagi ayah, hiks..hiks...hikss." Ucap Nayla kembali menangis lagi."Kamu yang sabar nak..!Mungkin dia bukan jodohmu nak..!Beruntung kamu sudah mengetahui bahwa dia seperti itu sebelum menikah.Ambil hikmah dari kejadian ini..!Kakak harus berjanji sama ayah, kalau kakak tidak boleh menangis lagi.""Nak.. Ayah bukan nya tidak setuju dengan hubun
Baca selengkapnya
bab 27
"Ayah..!Ayo kita makan, makanan nya sudah siap." Panggil Nayla, tidak lama Ikbal juga keluar dari kamarnya dan menuju dapur.Seperti biasa mereka makan tanpa bicara, hanya suara sendok dan piring yang bersahutan.Setelah menyelesaikan makanannya, mereka kembali duduk di ruang tamu bersenda gurau sambil menonton TV."Ayah..!Bagaimana, apakah ayah setuju yang Nayla bicara tadi..?" Tanya Nayla memastikannya."Ayah sih setuju saja, tapi bagaimana dengan adikmu..?" Tanya ayahnya khawatir meninggalkan putra nya sendiri dirumah."Ayah tenang saja..!Ayah tidak perlu memikirkan aku ya..!Ikbal sudah gede, nanti Ikbal ngajak temanku untuk tidur disini..!Boleh kan..?" Sahut Ikbal."Boleh saja sih, asalkan rumahnya jangan macam macam saja.." Sahut Nayla."Tenang saja nona, tidak akan macam macam hanya satu macam saja.." Ucap Ikbal menggoda adiknya.Plaaak..! suara Pukulan mendarat di bahu adiknya."Berani kamu
Baca selengkapnya
bab 28
"Baiklah, nanti kakak pikirkan lagi. Perkataanmu ada benarnya.Kakak masuk ke kamar dulu yah, kakak mengantuk." Ucap Nayla langsung beranjak masuk ke kamar."Oh ya jangan malam malam tidur de, besok harus bangun pagi nanti terlambat seperti Kemarin kemarin." Ucap Nayla setelah depan pintu kamarnya.Kemudian ia masuk lalu mengunci kamar nya."Kasihan sekali nasibmu kak, mencintai orang salah.Kalau saja aku tidak berjanji kepadamu tadi kak, mungkin saat ini ia sudah ku habisi dia." Gumam Ikbal meninju bantal ditangan nya.Nayla masuk ke kamar dan merebah kan tubuhnya, ia memikirkan perkataan adiknya ada benarnya."Apa sebaiknya aku ambil cuti saja..?Sekarang cari kerja susah, apalagi hanya dengan pendidikan SMA seperti diriku.Sebaiknya aku tidur saja." Ucap Nayla kepada dirinya sendiri.Ia sudah sedikit mulai melupakan Indra, memang tidak mudah melupakan seseorang apa lagi seseorang yang sangat kita cintai.Namun
Baca selengkapnya
bab 29
Indra memperdalam ciumannya dan memegang tekuk leher Nayla.Nayla seakan sudah tidak ada tenaga melawan pun percuma. Nayla hanya pasrah ia tidak membalas ciuman nya dan juga tidak menolaknya.Ting..! Suara pintu lift terbuka.Indra langsung melepas ciuman nya dan segera menghapus bekas ciuman di bibirnyabegitu pun dengan Nayla.Indra menarik tangan Nayla keluar lift, dan memaksanya masuk ke dalam apartemennya lalu menguncinya.Ia masuk ke kamar mendorong tubuh Nayla.Nayla yang bertubuh tidak terlalu gemuk langsung terbaring akibat dorongan Indra."Kamu mau ngapain..?Indra ingat kamu akan menikah beberapa hari lagi, jangan kecewakan calon istrimu dan orang tuamu...!" Ucap Nayla sambil perlahan mundur di kasur.Indra tidak menghiraukan ucapan Nayla ia sibuk membuka bajunya melemparnya ke sembarang arah.Ia melihat Nayla menjauh kemudian ia menarik kakinya dengan kasar lalu menindih tubuh Nayla."Indra please jang
Baca selengkapnya
bab 30
"Pulang lah..! mereka pasti sedang mencari mu..!" Ucap Nayla ia tidak mau dituduh perusak hubungan mereka."Beri aku kesempatan untuk menjelaskan semua kepadamu..""Kalau begitu jelaskan lah.." Ucap Nayla pandangan nya masih lurus ke depan. Indra mulai menjelaskan kepada Nayla."Setelah aku pulang dari rumah mu.Ternyata orang tuaku sudah pulang mereka menungguku dirumah." Ucapnya mulai menjelaskan kepada Nayla dan mengubah posisi duduknya menghadap Nayla.Flashback on.Setelah mengirimkan pesan kepada Nayla, Indra keluar dari mobilnya.Ia melihat mobil papanya terparkir di depan garasi dan pintu rumah sedikit terbuka.Ia mendengar suara gelak tawa dari dalam rumah."Assalamualaikum..""Waalaikumsalam.." Ucap bersamaan mereka dari dalam rumah.Indra masuk dan mencium punggung tangan kedua orang tuanya.Indra melihat ada wanita paruh baya dan perempuan cantik putih mulus, perempuan terse
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status