Semua Bab Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...: Bab 121 - Bab 130
160 Bab
* BAB CXXI Kejadian tidak Terduga *
Kemudian Zhafar mendekatkan tubuhnya menghadap Eritha dan berdiri menjulang tinggi di depan gadis manis ini yang terkesan mungil. Zhafar berdiri diam menatapi Eritha namun tatapannya mengisyaratkan sesuatu hingga mampu membuat Eritha salah tingkah.  “Hahh? Akh . . . Ke . . . Kenapa?” Tanya Eritha dengan polosnya dan sedikit gugup. Tingkah polos Eritha membuat Zhafar semakin gemas. Pria ini menundukkan sedikit tubuhnya dan mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan tinggi Eritha, menatap lekat kedua manik mata Eritha dan menguncinya. “Astaga! Jinjja! Ya jelaslah! Kau ini sekarang sekretaris Saya, pasti pulangmu menunggu Saya pulang duluan. Kau faham, 'kan?” Zhafar menjawab dengan lembut seraya menepuk pelan pundak Eritha dan tidak lupa ia tersenyum manis pada gadis ini. “Akh, Nde. Baik, Sajang-Nim! Saya mengerti!” Ucap Eritha sambil menundukkan kepalanya karena tidak tahan bertatapan dengan Zhafar. Ia tidak sanggup untuk terjatuh terlalu dalam.
Baca selengkapnya
* BAB CXXII Eritha dalam Bahaya! *
“KYAAA!!!” Teriak Eritha tidak sadar saat ia merasa ada orang di belakangnya karena hembusan nafas terdengar jelas. Teriakan Eritha juga mengejutkan seseorang itu hingga tidak sadar ia mengarahkan benda kecil di depan wajah Eritha dan mengancamnya. Eritha tidak mengetahui siapa orang ini karena memakai pakaian serba hitam. Gadis ini benar-benar ketakutan sekali dan perlahan ia melangkah mundur hingga terhalang oleh dinding di belakangnya. Eritha terpojok! Seseorang itu juga semakin menepis jarak antara keduanya. Ia mengangkat benda runcing itu dan mengarahkan pada wajah Eritha yang membuat Eritha terdiam seketika. “Hahh!!! Pisau kecil?! Siapa? Kenapa? Hikss, jinjja! Dia siapa? Apa salahku? Ya Tuhan, Tolong Aku!!” Ucap Eritha dalam hati sambil menatap takut seseorang itu. Ia yakin dirinya tidak pernah menyakiti seseorang. Eritha mendengar sesuatu.       PIP!!! Pintu otom
Baca selengkapnya
* BAB CXXIII Don't Hurt My Dear!!! *
“ . . . ” Zhafar sedang menatap tajam objek di depannya. Ia berfikir cepat. Tangannya yang sedang menggenggam handphone ia arahkan kamera itu pada objek di depannya. Zhafar menekan tombol record. Zhafar begitu terpukul saat kedua matanya menangkap pemandangan yang melukai hatinya. Ia melihat seseorang mendorong tubuh Eritha hingga membentur dinding dengan begitu keras. Dan itu mengingatkannya pada dirinya saat ia menyudutkan gadis itu di dinding beberapa waktu yang lalu dan mengakibatkan Eritha meringis kesakitan. Dan lagi-lagi Eritha merasakan hal yang sama dan ini kemungkinan lebih menyakitkan mengingat keadaan gadis itu selalu menahan sakitnya. Zhafar tidak sanggup melihat Eritha dilukai seperti itu, ia juga melihat Eritha tertunduk seraya menahan sakitnya. Zhafar berusaha mengingat kembali sebelumnya sesaat ia berada di ruangannya. Zhafar yang saat itu masih sibuk dengan pekerjaan di ruangannya tiba-tiba merasakan gelisah dan cemas. Peras
Baca selengkapnya
* BAB CXXIV Tenanglah! *
“Hahh, jinjja! Ada apa dengannya? Aku tidak habis fikir kenapa dia tega melakukan itu padamu, Eritha-a?” Tanya Zhafar khawatir dan melangkah mendekati Eritha. Zhafar memperhatikan dengan lamat sikap gadis manis di depannya ini karena sedari tadi hanya diam saja. “ . . . ” “Astaga! Kau kenapa? Punggungmu bagaimana? Apa ada yang terluka? Jawab Aku, Eritha-a!” Zhafar sedikit meninggikan nada suaranya hingga membuat Eritha tersadar dan menatap lelah Zhafar. “Akh, maaf, Sajang-Nim! Saya . . . Saya minta maaf. Saya juga tidak tahu apa-apa. Saya tadi hanya menyiapkan perlengkapan di sini tapi tiba-tiba dia berada tepat di belakang Saya dan hampir melukai Saya dengan pisau itu. Hiks . . . ” Eritha sedikit bergetar saat menyampaikan pernyataannya dan menunjuk benda runcing kecil berkilau yang berada di samping kaki Eritha hingga membuat Zhafar mengarahkan pandangannya. GREP!!! Zhafar meraih tubuh mungil itu dan memeluknya erat
Baca selengkapnya
* BAB CXXV First Kiss! *
HAHH! APA DIA GILA??! ASTAGA! Tolong kuatkan hatiku!!! “Akh, kyaaaa!!! Sajang-Nim ngapain masuk ke sini, sih?? Astaga!” Ucap Eritha panik dan berusaha mengambil blazernya kembali yang tergeletak di meja wastafel di samping Zhafar berdiri namun gagal. Blazer Eritha kini telah berada di tangan Zhafar dan itu membuat Eritha gugup. Benar saja, karena blouse renda yang dikenakan Eritha sedikit transparan oleh karenanya ia menutupinya dengan blazer birunya. Sungguh ia sangatlah malu terlebih seorang Pria yang sedang melihatnya. Pipinya semakin memerah. TAP!!! Zhafar berdiri tepat di depan Eritha dan semakin mengikis jarak di antara keduanya. Semakin Zhafar melangkah maju ke depan, Eritha juga reflek mundur hingga ia terhimpit di antara dinding dan tubuh besar Zhafar. “Akh! Hahh . . . hahh . . . Appoo . . . Ya Tuhan, kenapa dengan diriku? Hahh, Anda mau apa?” Tanya Eritha dengan suara sangat pelan ser
Baca selengkapnya
* BAB CXXVI Finally Mine Too! *
Tangan kekar Zhafar terulur merapikan rambut dan kemeja Eritha yang berantakan akibat ulahnya. Ia pun tersenyum tipis. “Kamu bilang saja padaku kalau Kau tidak nyaman dengan diriku dan sikapku! Ok? Kalau tentang perasaan, Aku tidak pernah memaksakan kehendak pada orang lain. Dan Aku hanya ingin Kau tahu dan memahami semua perasaanku. Jadi, Aku mohon jangan berubah dan menghindariku, ne?” Ucap Zhafar lembut dan menunggu jawaban dari Eritha. “Nee . . . terima kasih. Aku tidak akan pernah berubah!” Ucap Eritha lembut dan senyum manisnya terukir hingga membuat kedua pipinya memerah. Zhafar yang gemas selalu ingin mencubit pipi gadis ini. “He . . . he . .  . kajja! Kita ke ruangan meeting sekarang? Tentang Hana, biar Aku yang urus! Kau akan selalu denganku! Saat berangkat dan pulang kerja, Kau akan bersamaku, Eritha-a! Dan Aku tidak menerima penolakan! Kau mengerti?” “Yakh! Aishh! Baru saja 2 menit sudah posesif. Jinjja!” Eritha memanyunkan bi
Baca selengkapnya
* BAB CXXVII Terungkapnya Editan Berkas Perjanjian *
Arthur dan Kai tertegun seketika saat mendapati kenyataan bahwa sejoli itu bergandengan tangan. Hal itu cukup membuat Arthur dan Kai terdiam mencoba mencerna semuanya. “Yakh! Kalian kenapa?? Seperti orang bodoh saja! Ck!” Deep Voice Zhafar mampu mengejutkan Arthur serta Kai. Mereka berdua mengerjap pelan seraya menatap Zhafar dan Eritha dengan kikuk. “Akh, selamat sore! Kalian lama sekali? Kita sudah lumutan di sini. He … he … ” Pernyataan ambigu Kai mampu membuat Arthur tertawa terpingkal-pingkal. Sepertinya Arthur sudah tidak peduli dengan image coolnya. Bahkan Kai dan Zhafar saja juga heran dengan sikap Arthur. Zhafar menatapi Arthur dengan tatapan tajamnya. Ia mendekati Arthur dan membisikkan sesuatu di telinga Arthur. Tingkah tiba-tiba Zhafar mampu membuat Kai dan Eritha terkejut. TAP!!! “Ada yang tidak beres denganmu? Kau kenapa? Apa ini menyangkut Erina??” Pertanyaan dar
Baca selengkapnya
* BAB CXXVIII Loby Horror *
@ Loby lantai 1 PT DELUXE TOWER Pukul 17:30 KST Terlihat seorang gadis sedang duduk dengan malas di kursi tunggu. Tangan mungilnya memainkan handphone dengan malas. Ia memasukkan handphonenya ke dalam tasnya dan merebahkan tubuhnya di sofa. Ia terlihat lelah sekali menunggu seseorang. Gadis ini menatap sekeliling ruangan. Lampu kantor sudah menyala dengan temaram. Kantor sudah sunyi dan sepi. Tidak ada aktivitas para rekannya di sini kecuali yang ikut meeting sore tadi. “Ahh, kenapa lama sekali, ya? Ihh, apa mereka tidak tahu apa kalau di sini ‘tuh nyeremin? Jinjja! Hihh! Besok-besok Aku akan pulang sendiri! Ihh, ngeselin!” Rutuk gadis ini sambil memukul tasnya pelan. Gadis ini tidak menyadari bahwa barusan terdapat siluet bayangan melintas di belakangnya dan menyisakan angin yang sedikit dingin namun menakutkan. Hal itu membuat gadis ini merinding seketika. “Hahh! Apa itu? Kenapa Aku tiba-tiba merinding, ya? Siapa tadi yang b
Baca selengkapnya
* BAB CXXIX Usil *
“Ehmm . . . Ehm . . . He . . . He . . . Ne. Bolehkah?” Jawab Arthur malu-malu. “Tidak!” Tegas Erina dan berhasil membuat Arthur terkejut tidak mengira bahwa gadisnya bisa setegas itu. “Haahh?? Waeeee??” Protes Arthur manja. “Aniya. Kita belum menikah, Oppa! Ok! Kumohon mengertilah!” Ucap Erina pelan dan ia menundukkan kepalanya. Arthur menyadari bahwa gadisnya tengah gundah. “Ahh, begitu. Iya, Erina. Maaf! Kalau Aku menginap pun juga Aku tidak akan macam-macam denganmu, hanya satu macam saja. Hee . . . hee . . . ” Goda Arthur sambil memamerkan deretan giginya yang bagus dan berhasil mendapatkan cubitan manis dari Erina. “Nih, rasakan! Sejak kapan Kau berubah menjadi pervert begini?? Dari rekan-rekanmu itu, ya?” “Ha . . . Ha . . . Kau ini! Jangan begitu! Aku ini sudah dewasa jadi, ya, wajarlah, Erina Aku berfikir seperti itu. Dan lagian Kau itu benar-benar menggodaku. Ck . . . Si*l! Aku membutuhkan kasurku!” Sungut Arthur tidak
Baca selengkapnya
* BAB CXXX Jangan Tinggalkan Aku! *
Setelah 10 menit berlalu, Arthur keluar dari kamar mandi dan hendak mengeringkan rambutnya namun ia terkejut bukan main saat penampakan Erina sudah berada di ranjang besar itu dengan pakaian yang errr . . . menggoyahkan imannya. Entah apa maksud dari Erina bersikap seperti itu? Arthur tidak berani bertanya karena wajah Erina masih kesal. Arthur menatapi gadisnya dengan pandangan yang sulit diartikan dan ia sulit untuk fokus karena fokusnya berada di depannya ini sungguhlah mengagumkan untuk dipandang. Bibir Arthur terbuka sedikit saat menatapi pergerakan seductive gadisnya. Ia berusaha keras menahan semuanya hingga sebuah suara menggodanya. “Kenapa, Sayangku? Ada apa? Kenapa hanya berdiri di situ? Apa tidak mau gabung denganku, hem?” Ucapan manis Erina disertai seringaian tipis sungguh membuat Arthur bergidik ngeri. Arthur baru menyadari bahwa gadisnya bisa bersikap menakutkan seperti itu. Astaga! “Akhh, aniya. Aku . . . Aku ak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status