All Chapters of Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...: Chapter 131 - Chapter 140
160 Chapters
* BAB CXXXI Kesakitan Zhafar *
@ Kembali ke PT DELUXE TOWER Pukul 18:15 KST Seorang gadis sedang bersiap-siap untuk pulang ke rumah. Ia sedang menyelesaikan pekerjaannya sore hari ini sebelum ia serahkan pada Atasannya. Ia sangat sibuk sekali hingga benar-benar mengabaikan seseorang yang sedari tadi memperhatikannya. Eritha, gadis manis ini akhirnya menyelesaikan semua pekerjaannya dengan tuntas. Ia menggeliat pelan dan meregangkan otot-otot tubuhnya dan hal ini disadari sepenuhnya oleh Atasannya, Zhafar. Ya, sedari tadi Pria ini memperhatikan sikap gadis manis di depannya dalam diam. Dirinya begitu mengagumi setiap pergerakan yang dilakukan oleh Eritha apalagi saat gadis manis ini menggeliat pelan hingga mampu membuat fikiran Zhafar berkelana jauh dan liar. Zhafar bahkan kalau berlama-lama seperti ini kemungkinan tidak sanggup menahannya lagi, untuk itu ia berusaha keras menahannya. Ia mulai memfokuskan pandangannya pada layar di depannya. Saat ia sedang fokus men
Read more
* BAB CXXXII I Need You! *
Zhafar masih diam saja saat Eritha berkali-kali berbicara padanya. Fikirannya benar-benar ngeblank dan melayang entah kemana. Ia juga melihat bahwa gadis ini sungguh mengkhawatirkannya dan mungkin sebentar lagi akan menangis. Hatinya terenyuh menyaksikan ini semua. Baru kali ini Zhafar merasa ia tidak bisa menahan rasa sakit di tubuhnya. Ia kelelahan, fikiran hati dan mentalnya. Tapi tidak seorang pun mengetahui semuanya ini. Dan ia juga tidak pernah menunjukkan kelemahannya pada siapapun termasuk kesakitannya ini apalagi pada seorang gadis. Dan gadis di depannya inilah orang pertama yang mengetahui rahasianya dan kelemahannya. Zhafar kini menatap Eritha dengan sendu dan tersenyum tipis dengan tangannya yang masih menggenggam pergelangan tangan Eritha. Ia menarik pelan pergelangan tangan Eritha hingga mengakibatkan Eritha kehilangan keseimbangannya dan terjatuh di pangkuan Zhafar. “Kyaaa!” Teriak Eritha tertahan dan menyadari bahwa ia berada di posisi yang sa
Read more
* BAB CXXXIII Every Second is Precious! *
“Sajang-Nim, please! Jangan begini!” Eritha masih berupaya menyadarkan Zhafar yang semakin hilang kendali. “Kau tahu? Kau gadis pertama yang kuperlakukan seperti ini. Kau mungkin masih tidak bisa mempercayaiku 100 % karena perasaan masa laluku dengan sahabatmu itu. Tapi dia memang akan selalu di hatiku selamanya, Aku juga tidak akan pernah mengusiknya. Aku bahagia saat melihatnya bahagia dengan pilihannya. Dan Aku merasa tenang. Kini sekarang, ku fikir Kaulah yang kubutuhkan dan kuinginkan saat ini dan seterusnya . . . Entah . . . Aku juga tidak mengerti kenapa bisa begini,” Zhafar mengungkapkan semua isi hatinya pada Eritha yang membuat gadis ini terisak pelan. “Hiks . . . hiks . . . mian. Mianhaeyo, Oppa! Aku . . . Aku hanya sedang meyakinkan hatiku bahwa perasaanku ini tidak pernah salah. Dan Aku trauma jikalau menjalin hubungan dengan rekan satu lingkungan kerja. Apalagi Kau adalah seorang Pemimpin Perusahaan besar, pasti akan banyak yang mencemoohku dan
Read more
* BAB CXXXIV All My Life *
“Tapi sekarang berbeda dan waktu sudah berubah. Aku ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari masa lalu. Dan Aku juga tidak pernah menyangka akan seperti ini akhirnya. Aku juga tidak pernah menyangka bahwa Aku akan bertekuk lutut padamu. Aku juga tidak mengerti sejak kapan hal ini terjadi. Aku sungguh sulit menyadarinya. Semuanya mengalir begitu saja. Dan Aku ingin melindungimu sama seperti Aku ingin melindungi sahabatmu. Semoga Kau selalu di sisiku! ” Lirih Zhafar saat mengingat pertemuannya dengan Eritha. Ia tersenyum simpul dan tangan kirinya menahan tubuh Eritha agar tidak jatuh. Mereka berdua menghabiskan waktu di ruangan milik Zhafar Basrian Rafael hingga pukul 20.00 KST. Tubuh Zhafar serasa kaku karena hampir 2 jam lamanya ia menopang tubuh Eritha tanpa bergerak sedikitpun. Zhafar seperti mati rasa saat ingin menggerakkan punggunggnya. Saat akan menggerakkan kakinya, Eritha ikut bergerak. Zhafar menatapi gadis ini yang ternyata sedang menggeliat
Read more
* BAB CXXXV Rencana Plan B *
# Kamis, Tanggal 05 Januari 2017, Pukul 07.00 KST, @ PT Deluxe Tower Persiapan meeting antara kedua Perusahaan besar yaitu PT DT dan PT SH Group. Suasana kantor terlihat sibuk sekali. Terlebih loby kantor. Para karyawan berjalan ke sana kemari dan terlihat jelas ketegangan di wajah semuanya. Salah satunya yaitu Erina. Ia berjalan tergesa-gesa dengan beberapa dokumen berada dalam genggamannya. Gadis cantik ini berjalan tanpa memperhatikan jalan di depannya hingga akhirnya . . . BRUK!!! “Aduhh!!! Astaga! Aww . . . ” Erina sedikit merasakan sakit di tubuhnya akibat tubrukan yang lumayan keras dengan seseorang di depannya hingga membuatnya jatuh terduduk. Dan Erina juga mengakui jika itu kesalahannya maka dari itu ia tidak berani menyalahkan orang tersebut. “Gwenchana, Erina?” Deep voice yang sangat ia hafal betul suara milik siapa. Erina menengadahkan kepalanya ke atas dan melihat visual
Read more
* BAB CXXXVI Keresahan Hati Zhaff dan Arthur *
Saat ini, Arthur sudah mengetahui semuanya dan ia merasa ia harus segera melangkah lebih cepat. Ia membuka kedua matanya dan menatap semua rekannya dengan tatapan tajam yang tidak pernah ia perlihatkan pada semuanya.Hal ini disadari oleh semuanya bahwa Arthur telah berubah.“Jinjja, Arthur-nie! Dia menakutkan!“  Ucap Kai dalam hati.“Aihh, kenapa dengan bocah itu? Mengerikan!“ Ucap Xiu sambil melirik Arthur.“Jinja! Aku baru kali ini melihat Arthur bersikap seperti ini. Sikapnya memang tenang, tapi tatapan tajamnya sungguhlah meresahkan. Ya, dia sudah berubah! Dia akan menentang dan kalaupun mau, ia akan menghabIsi orang-orang yang menghalanginya! Tapi lawannya bukanlah orang biasa, Thur! Arghhhh!!!“ Zhafar berteriak dalam hati dan ia sangat frustasi.“Baiklah! Aku akan menghadapinya segera! Dan untuk Erina sendiri, ia sudah berada di ruanganku. Aku juga sudah mengataka
Read more
* BAB CXXXVII Bersiap-siap! *
@ PT SH Group, Kamis, Tanggal 05 Januari 2017, Pukul 08.00 KST Seorang wanita terlihat berjalan tergesa-gesa menuju sebuah ruangan. Saat dalam perjalanan, semua orang menundukkan badannya sedikit sebagai tanda hormat mereka pada salah satu orang terpenting di Perusahaan ini. Mereka semua menyapa wanita berparas angkuh itu dan hanya dibalas senyuman singkat. Langkahnya terhenti di depan ruangan yang bertuliskan Presdirut. Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu hanya memandang lekat pintu besar di hadapannya. Ia mengeja nama di plakat yang menempel di pintu. Ia sedikit menguatkan hatinya sebelum memasuki ruangan privat ini. TOK!!!TOK!!!TOK!!! Wanita itu memberanikan diri mengetuk pintu itu dan menahan nafasnya sejenak lalu menghembuskannya perlahan. “Masuk!” Ucap seseorang di dalam ruangan. CEKLEK!!! Pintu terbuka lebar menampilkan sosok wanita paruh baya yan
Read more
* BAB CXXXVIII Resah Tanpamu *
“Kajja! Kita berangkat sekarang!” Ajak Suho pada rekan-rekannya. Mereka ternyata berada di pujasera di lantai 1 untuk sarapan bersama, terlihat juga Arthur dan Zhafar. Mereka semua terlihat berjalan melewati loby lantai 1 untuk menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai 9. Saat melewati loby yang ternyata masih banyak karyawan di sana, pandangan mereka tertuju pada karyawati-karyawati yang asyik bergosip ria. Namun berbeda dengan sikap Zhafar dan Arthur. Mereka berdua tampak tidak peduli dan lebih memilih untuk tetap melanjutkan perjalanannya sambil bercakap sebentar. “Thur, tetaplah tenang dan kuasai dirimu! Jangan emosi! Tapi Aku juga tidak yakin bahwa nanti Aku juga akan tenang saat mereka berada di hadapanku. Hahh, jinjja!” Keluh Zhafar frustasi saat mengingat sebentar lagi ia akan bertemu dengan mantan teman masa kecilnya. “Hahh! Aku juga masih belum pasti harus bagaimana menyikapinya, Zhaff! Yang terpenting saat ini adalah Erina jangan sampa
Read more
* BAB CXXXIX Undangan Meeting Erina *
# Meeting Room Dulcinea Arae, Kamis, Tanggal 05 Januari 2017, Pukul 09.00 KST Ruangan meeting terlihat lengang. Hanya beberapa saja yang sudah hadir diantaranya Zhafar dan Arthur. Mereka berdua duduk dengan tenang dan sibuk dengan dunia mereka sendiri. Namun berbeda dengan yang dilakukan oleh Zhafar. Pria tampan ini hanya duduk terdiam di kursinya sambil menatapi langit-langit ruang meeting. Zhafar begitu terkesima dengan desain ruangan ini. Ruangan dengan desain klasik mediteranian dengan pilar-pilar megah di setiap sudutnya. Ukiran-ukiran rumit di sudut atap juga semakin menambah kesan mewah ruangan ini. Ruangan meeting ini merupakan ruangan meeting terbesar diantara semua ruangan meeting lainnya. Zhafar menundukkan pandangannya memperhatikan setiap ukiran lantai marmer yang begitu mewah. Dan tidak lupa karpet merah yang
Read more
* BAB CXL Pertemuan Tidak Diduga *
Mereka berdua menikmati itu semua dalam diam. HENING!!! “Ada apa?” Ucap Erina akhirnya karena tidak betah lama-lama hanya berdiam saja saat di dekat tunangannya. “ . . . ” Arthur hanya melirik sekilas ke arah Erina lalu mengalihkan lagi pandangannya pada pemandangan di depannya. “Sampai kapan Kau akan begini, Arthur Eryk Shaquile?? Kalau tidak ada yang mau Kau katakan, Aku kembali saja!” Erina sedikit kesal karena Arthur hanya diam saja. Saat Erina membalikkan badannya dan bersiap meninggalkan Arthur, sebuah tangan kekar menarik pergelangan tangannya dengan sekali gerakan dan membuat Erina berada dalam dekapan Arthur. “Hah? Arthur? Kau kenapa?” Tanya Erina sedikit aneh dengan sikap Arthur hari ini. “ . . . ” Arthur masih saja diam dan ia lebih memilih menyandarkan kepalanya pada pundak kecil Erina. “Akh! Arthur . . . Ada apa? Kenapa jadi begini? Apa Aku boleh tahu alasannya?” Erina menoleh ke arah Arthu
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status