Semua Bab Not Only as Soulmates, but as Life Partners, But...: Bab 141 - Bab 150
160 Bab
* BAB CXLI Kenapa Kau Kembali? *
Seseorang yang ingin sekali Erina hindari. Sebisa mungkin! Tapi kali ini rasanya takdir kembali mempertemukan mereka dan bahkan di saat-saat yang tidak tepat sepertinya. Erina berfikir bahwa seolah-olah alam sedang mempermainkannya sekarang. “DIA??!” Erina hanya terdiam terpaku di tempatnya sama halnya dengan seseorang itu yang menatapi Erina dengan pandangan yang sulit dijelaskan. Pandangan menahan semua rasa kecewa, penyesalan, rindu menjadi satu di kedua mata seseorang itu. Namun berbeda halnya dengan Erina, pandangan gadis ini sangatlah penuh dengan kemarahan, kebencian, penyesalan, dan semuanya menjadi satu. “Akh! Jinjja! Kenapa ada di sini? Ada apa? Kenapa? Ya Tuhan, salah apa lagi Saya? Kenapa harus bertemu dengannya kali ini? Kenapa dia kembali? Sakit rasanya saat melihatnya kembali . . . ” Erina menekan dadanya kuat karena rasa nyeri tiba-tiba menyerang dadanya. Ia tiba-tiba teringat kejadian di
Baca selengkapnya
* BAB CXLII Canggung *
DEG!!! Dari semua tamu yang hadir, hanya Arthur dan Zhafar saja yang terdiam menatapi koleganya ini. Mereka seakan masih tidak bisa mempercayai apa yang berada tepat di depannya saat ini. Bahkan mereka berdua ingin sekali membatalkan semuanya ini, namun tidak bisa. Sebisa mungkin mereka bersikap professional. Dan itu cukup susah. Apalagi pernah ada kenangan yang buruk, sungguh hanya beban mental yang ada. Arthur dan Zhafar masih terdiam menatapi dan menunggu seseorang yang masih berada di luar ruangan hingga akhirnya . . . TAP! TAP! TAP! “Selamat Pagi semuanya! Maaf, sedikit terlambat!” Ucap seseorang itu dengan tegas dan deep voicenya terdengar sexy di pendengaran para tamu gadis kecuali Eritha. Terlihat sesosok Pria tinggi tampan memasuki ruangan dan berdiri untuk menyapa semua tamu terlebih pemilik undangan yaitu PT Deluxe Tower. Kehadirannya di ruangan ini sungguhlah membuat heboh ruangan
Baca selengkapnya
* BAB CXLIII Awal Sebuah Ujian! *
Saat Erina sudah duduk manis di kursinya, terlihat seseorang yang diam-diam memperhatikannya dalam diam. Sorotan mata tajam yang tidak akan membiarkannya begitu saja. Ia masih saja terdiam menatapi pergerakan Erina dalam jangkauan pandangannya.  “Baiklah! Kita mulai saja acara meeting kali ini. Selamat Pagi semuanya! Perkenalkan, Nama Saya Eric Keenan Rafael. Saya Komisaris Utama Perusahaan ini. Saya mengucapkan terima kasih untuk semua tamu yang sudah hadir pada pagi hari ini dan juga terima kasih atas kehadiran Komisaris dari PT SH Group yaitu Nyonya Alisha Katherine Rhys, lalu Presdirut Javier Raditya Rhys dan yang lainnya. Maka dari itu kita langsung ke acara inti saja. Silakan untuk Perwakilan SH Group memberikan materinya!” Ucapan singkat dari Eric Keenan Rafael disambut hangat oleh semua tamu yang hadir. Suasana kembali hening saat seorang Pria tampan berperawakan tinggi berdiri dan berjalan ke depan untuk memberikan materi dari Perusahaannya. Se
Baca selengkapnya
* BAB CXLIV Be Strong! *
Setelah hampir 1 jam lamanya rapat ditunda akibat tidak adanya titik temu akan suatu pendapat dalam menemukan solusi, mereka akhirnya melanjutkan kembali rapat yang tertunda. Mereka saling berdiskusi satu sama lainnya. Terlihat pula Javier Raditya sedang berdiskusi dengan sekretarisnya dan sesekali menatap Erina dengan pandangan yang sulit dijelaskan. Hal ini diketahui oleh Nyonya Alisha Katherine Rhys, Ibunda Javier Raditya. Wanita ini merasa kesal saat Putranya masih mengharapkan cinta dari mantannya. ’’Javier Raditya!!! Kau ini! ” Kesal Nyonya Alisha dalam hatinya pada Putranya. Semua tamu yang hadir begitu antusias pada materi yang dibawakan oleh Javier Raditya, kecuali Zhafar, Erina, Arthur dan Eritha. Keempat orang ini sibuk dengan fikirannya masing-masing hingga tidak sadar terlihat sedang melamun. Arthur selalu memperhatikan Erina dan begitu mengkhawatirkannya. Arthur melihat bahwa gadisnya begitu tersiksa dan tidak nyaman. Saat
Baca selengkapnya
* BAB CXLV Hatimu *
Javier, Pria tampan ini begitu tenang saat menghadapi mantan teman masa kecilnya. Ketenangan dan kewibawaannya semakin terlihat tatkala ia merasakan bahwa teman masa kecilnya begitu menolak dan membencinya. Ia sadar bahwa tidak mudah merubah suatu keadaan menjadi lebih baik. Akan tetapi, ia berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki semuanya. “Oke! Selesai! Terima kasih atas kerjasamanya! Kami berharap bisa menjadi partner yang solid bagi Perusahaan kalian!” Ucap Javier tenang seraya mengangkat tangannya untuk menjabat tangan Zhafar. “ . . . ” Zhafar hanya diam saja tatkala Javier mengangkat tangannya hanya untuk menyalami dirinya sebagai tanda bahwa kesepakatan telah terjalin diantara kedua belah pihak. Zhafar bimbang dan dilema, apakah yang harus dilakukannya? Ia tidak mau terlihat lemah di depan rivalnya. Disaat Zhafar sedang mengalami kebimbangan, Eritha bergerak terlebih dahulu dengan membisikkan sesuatu kepada Zhafar hingga membuat Pria ini tersentak. “Apa kau terus-terusan
Baca selengkapnya
* BAB CXLVI Mr. Eric Keenan Rafael *
“ . . . ” Erina hanya sanggup menganggukkan kepalanya tanpa berucap. Sangat sulit sekali bagi gadis ini untuk menceritakan tentang masa lalunya. Ia menatap balik Mr. Eric dengan tatapan sendu. “Jangan menangis, Erina! Kamu tidak cocok dengan ekspresi seperti itu karena wajah cantikmu tidak akan terlihat! Kamu pasti akan bisa melaluinya! Oia, dan jangan panggil Saya Tuan, ya! Cukup panggil Paman saja!” Perkataan Mr. Eric penuh makna seakan mengetahui bahwa Erina akan menangis. “N-ne, Paman! Terima kasih banyak atas nasihat dan dukungannya. Saya akan selalu semangat!” Ucap Erina dengan penuh semangat mengatakannya. Ia tersenyum manis terhadap Mr.Eric yang telah memberinya kekuatan yang lainnya. “Erina! Bagaimana hubunganmu dengan Arthur?” Lagi-lagi Mr.Eric mengatakan sesuatu yang sanggup membuat Erina terdiam sejenak. “Hah?? Akh, itu Saya sebenarnya . . . Ehm, Saya sedang menjalani hubungan yang serius dengannya. Dan juga sebagai Partner kerjanya di sini,” Jawab Erina sedikit gugup
Baca selengkapnya
* BAB CXLVII Kedatangan Yang Tidak Diduga *
# 1,5 Tahun kemudian @ PT Deluxe Tower, Lantai 4, Jumat, Tanggal 05 Januari 2018, Pukul 09.00 KST Seorang gadis cantik terlihat sedang terburu-buru saat melewati lorong Perusahaan di lantai 4. Ia terlihat membawa berkas di kedua tangannya. Penampilannya sungguh selalu mengagumkan siapapun yang berpapasan dengannya. Pembawaannya yang selalu ceria dan ramah terhadap siapapun di sekitarnya. Apalagi senyuman manisnya, sungguh mempesona. Saat gadis cantik ini membenarkan dokumen yang berada di tangannya, ia menundukkan kepalanya dan sedikit tidak memperhatikan jalannya hingga akhirnya . . . BRAKK!!! “Akh!!! Aww . . . Aish, sakittt . . . Aduhh, siapa, sih . . . ” Ucapan gadis cantik ini seketika terhenti tatkala pandangannya mengarah pada seseorang di depannya yang sudah berdiri menjulang. Gadis cantik ini terdiam seketika. Sapaan seseorang begitu mengagetkan gadis cantik ini yang sedang terdiam. “Nona, Anda baik-baik saja? Apa ada yang sakit? Akhh! ” Tanya seseorang ini dengan lembu
Baca selengkapnya
* BAB CXLVIII Merelakannya *
Namun dari itu semua, yang paling menyakitkan adalah menyaksikan hal romantis itu di depan mata di saat masih memiliki perasaan pada Erina. Benar! Hal itulah yang dialami oleh seseorang yang berdiri di samping Erina. Ia tidak sanggup memandang Erina dan Tunangannya bersikap seperti itu di depannya. Sungguh ia kecewa dan sakit hati. Di saat seseorang itu menatap lantai, Tunangan Erina menyapanya dengan tegas. “Selamat siang, Tuan Javier!!! Apa kabar? Long time no see!” Sapa seseorang yang masih memeluk Erina dengan erat seraya mengulurkan tangannya pada seseorang di depannya. “Akh! Arthur! Selamat siang! Aku baik seperti yang kau lihat. Iya sudah lama sekali kita tidak bertemu. Sepertinya kau begitu merindukan Tunanganmu ini, hem . . . ” Ucap Javier tenang seraya tersenyum hangat dan menerima uluran tangannya kepada Arthur. “Tentu saja! Saya ke sini juga karena dia! Aku ingin menjemputnya dan membawanya bersamaku, Javier!” Jawab Arthur tegas dan menatap Erina dengan mesra seraya me
Baca selengkapnya
* BAB CXLIX Permintaan Ijin *
Menikah? Hal itulah yang masih difikirkan oleh Zhafar. Suatu proses terakhir dalam menjalani sebuah hubungan yang lebih serius yang harus dilewati oleh kedua sejoli. Melewati masa-masa penting di dalam sebuah kehidupan dengan seseorang yang paling berharga di dalam hidup. Menua bersama dan berbagi cerita bersama selamanya sampai akhir memisahkan. Itulah definisi menikah secara harfiah yang difahami oleh Zhafar. Pria tampan ini bergeming untuk waktu yang sedikit lama. Memikirkan semuanya. Mengingat-ingat semuanya saat pertama kali bertemu dengan Erina hingga sampai detik ini. Zhafar mengingat saat kepergian sahabatnya, Arthur kembali ke Scotlandia selama hampir 1,5 tahun lamanya dan meninggalkan Erina di sini sendiri. Namun semuanya dilakukan dan dikorbankan hanya untuk kebahagiaan Erina di kemudian hari. Zhafar mengingat kembali saat-saat menegangkan tersebut . . . . . . . . #Flashback 1 Tahun yang lalu @ Ruang Presdirut PT Deluxe Tower, Lantai 10, Senin, Tanggal 09 Januari
Baca selengkapnya
* BAB CL Ucapan Perpisahan! Kepergian Arthur ke Scotlandia! *
Erina syok! Gadis cantik ini speechless dan hanya bergeming di tempatnya. Ia masih tidak yakin dengan apa yang didengarnya hingga Arthur pun mengulanginya kembali. “Iya benar, Erina. Aku minta ijin akan kembali ke Scotlandia. Aku harus memimpin Perusahaanku yang berada di sana dan meresmikan proyek-proyekku di sana. Maka dari itu aku harus pergi dari sini. Aku mengundurkan diri dari Perusahaan ini. Dan aku juga sudah minta tolong pada Zhafar untuk selalu melindungimu. Oke?” Arthur menjelaskan sekaligus meminta ijin pada Erina untuk kembali ke Perusahaannya walaupun dengan berat hati mengatakannya. “HAH!!! Be-berapa lama??” Ucap Erina bergetar masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Ia masih terlalu syok dengan berita yang baru didengarnya. Tubuh mungilnya sedikit bergetar saat mengatakan hal tersebut. “Ehm, kira-kira 1 Tahun, Sayang. Kurang lebihnya seperti itu,” Jawab Arthur pelan dan memandangi gadisnya dengan pandangan syahdu. “ . . . ” Erina tidak berucap apapun. Ia ha
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status