All Chapters of PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA: Chapter 81 - Chapter 90
160 Chapters
RUMAH RIAN
Arsya dan Sera sudah sampai didepan pekarangan rumah besar berlantai 4. Masuk kesini tentu tak mudah, untung saja ada salah satu bodyguard Rian yang mengenal mereka dan langsung menyuruh untuk masuk. Mereka keluar dari dalam mobil, Sera melihat sekeliling. Rumahnya nampak mewah dan indah.  "Pencet belnya," suruh Arsya dan Sera mengangguk.  Sera memencet bel, tak lama pintu terbuka dan kelaurlah pembantu. Sera dan Arsya mendekat dan bertanya dimana Rian, pembantu itu langsung menyuruh mereka masuk. Arsya dan Sera masuk dan duduk diruang tamu, sementara pembantu itu pamit untuk memanggil Rian.  "Lama sekali," gerutu Sera.  Tak lama terdengar suara derap langkah kaki, Arsya dan Sera berdiri dan melihat Rian yang tengah turun dari arah tangga dengan membawa seorang bocah laki-laki kecil gendongannya. Rian menghampiri mereka dan Arsya menjelaskan apa tujuan ia dan Sera berkunjung kemar
Read more
LAGI DAN LAGI
Arsya dan Sera masuk kedalam mansion dan mendapati Citra dan Rama yang tengah menatap mereka dengan tatapan sinis nya. Jangan lupakan jika ada Liora yang memamerkan muka polosnya, lebih tepatnya pura-pura polos.  "Untuk apa kalian kesini?" tanya Citra dengan wajah tak bersahabat.  "Ada larangan supaya kita tak datang kesini?" tanya Arsya dengan nada menantang.  "Jangan berdebat! Kau Arsya, mengapa kesini?" tanya Rama sembari meletakkan koran yang sebelumnya dirinya baca ke atas meja.  "Dengar-dengar kau megusir istriku dari rumah ini?" tanya Arsya memastikan.  "Memangnya kenapa?" tanya Rama, dirinya tak takut dengan tatapan yang Arsya berikan kepada dirinya.  "Rumah ini milik Sera! Apa kalian tak ingat opa Fikri yang memberikan mansion ini atas nama Sera?" tanya Arsya.  Mereka semua terdiam setelah mende
Read more
HAL SERIUS
Di rooftop kantor Alif terdapat Abimanyu dan Hesa, mereka berada disini tanpa undangan dari Alif. Sebenarnya Alif sangat malas menghadapi mereka berdua, namun mau bagaimana lagi. Mereka berdiri berhadapan, dibawah langit cerah mereka saling melemparkan tatapan tajam.  Entah mengapa Abimanyu datang kesini langsung dengan helikopter, membuat kericuhan apalagi bodyguard Abimanyu yang mengganggu para karyawan Alif. Hesa berdiri dengan tatapan sinis nya seolah-olah ada dendam tersendiri dengan Alif.  "Mengapa kalian datang kemari?" tanya Alif tanpa ekspresi.  "Aku hanya ingin berbicara denganmu," jawab Hesa.  "Jangan membuang waktu berharga dengan pertemuan yang tak jelas ini," ujar Alif seraya menatap mereka bergantian.  "Santai saja," sahut Abimanyu.  "Bagimana kalau aku menghabisi keterunan Theor secepatnya?" tanya Hesa. 
Read more
TAU JIKA BERTEMU
Arsya dan Sera masih berada diruangan Robet. Mereka berbincang kecil, namun ada hal yang Sera curigai. Dirinya merasa bahwa Robet menyembunyikan sesuatu. Dan saat ini mereka tengah ngopi santai, menurut Sera Robet orangnya sangat welcome.  "Istri saya ingin bertemu dengan kamu Arsya, apa kamu mau?" tanya Robet.  "Apa kau tak punya anak lagi?" Bukannya menjawab, Arsya malah bertanya balik.  "Setelah kematian anak saya yang pertama, istri saya tak bisa hamil lagi." Robet berujar dengan nada sendunya.  "Maafkan saya," ucap Arsya tak enak hati.  "Tak apa," balas Robet.  Sampai akhirnya Arsya mau, jadi mereka pergi menuju kediaman Robet menggunakan mobil sendiri-sendiri. Tentu saja Arsya bersama dengan Sera, awalnya Arsya tak mau berkunjung ke sana. Namun Sera terus memaksanya jadi ia mau tak mau.  Sebenarnya
Read more
DISIDANG ALIF!
Arsya berada didalam mansion Louwen. Sera? Dia tengah mengambil sesuatu di dalam dapur, dan sekarang Arsya tengah bersantai diruang keluarga. Hanya ada dirinya disini, orang tua Sera? Entahlah dirinya tak tau mereka kemana. Soal Liora wanita ular itu tengah berenang dengan pakaian yang cukup seksi.  Tiba-tiba saja Sera datang dengan membawa beberapa bungkus snack dengan wajah cemberutnya. Sontak Arsya menepuk sofa disebelahnya mengisyaratkan agar Sera duduk. Langsung saja Sera duduk disebelah Arsya setelah meletakkan snack yang dirinya bawa keatas sofa.  "Kenapa kok cemberut?" tanya Arsya heran.  "Masak Liora berenang pakai bikini! Dia mau ngegodain kamu Arsya," jawab Sera menggebu-gebu.  "Aku ngak akan tergoda dengan ja*a*g seperti dia," jawab Arsya. Mana mungkin dirinya tergoda dengan Liora yang tubuhnya sudah dipakai oleh banyak orang? Bahkan kakek-kakek pernah 'mencicipi' tubu
Read more
LAGI DAN LAGI
Sera berada didalam mobil seorang diri, di depannya sudah ada mobil Liora. Dengan sangat hati-hati Sera melajukan mobilnya supaya Liora tak curiga. Dirinya baru tau jika Liora bisa menyetir mobil, dan sekarang mobil yang Liora pakai milik mamanya. "Kemana sebenarnya tujuan Liora?" batin Sera bertanya-tanya.  Apakah Liora tau jika ia mengikutinya dari belakang? Pasalnya Liora melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dari kejauhan Sera melihat mobil Liora berhenti tepat di depan gerbang sebuah rumah dengan ukuran sedang. Langsung saja Sera memberhentikan mobilnya, dapat dirimu lihat jika gerbang itu terbuka.  Keluarlah seorang lelaki yang Sera yakini merupakan Ragil, dia masuk kedalam mobil Liora. Setelahnya mobil itu kembali berjalan, Sera pun ikut menjalankan mobilnya dan selalu memantau mobil Liora dari jauh.  "Kemana mereka akan pergi?" batin Sera bertanya.  
Read more
MENEMUKAN SESUATU
Sera berada di dalam gudang mansionnya seorang diri. Beberapa menit yang lalu dirinya melihat Liora keluar dari sini. Karena rasa ingin taunya yang tinggi, Sera memutuskan untuk masuk ke dalam. Arsya? Dia pergi ke kantor dan menyuruh Sera untuk berada di rumah saja.  Sesekali Sera terbatuk kala banyak debu berterbangan, sepertinya tempat ini jarang sekali dimasuki orang. Namun mengapa Liora masuk kesini? Itulah yang menjadi pertanyaan Sera sekarang. Ia menyalakan lampu remang-remang, tak jarang dirinya menyingkirkan sarang laba-laba yang menghalangi jalannya.  "Kotak? Apa Liora tadi naruh itu?" batin Sera setelah melihat kotak berukuran sedang dipojok, tepatnya disamping almari tua.  Dengan langkah pasti, Sera berjalan dan berjongkok tepat di depan kotak itu. Tangannya terulur untuk membuka kotaknya, disana ada banyak sekali foto seseorang dan juga emas? Ya, ini emas batangan. Jika ini milik keluarganya me
Read more
PANTI ASUHAN?
Kamar Sera.  Disebuah kamar berwarna tosca Sera duduk di tengah-tengah kasurnya. Didepannya sudah ada beberapa foto yang ia temukan didalam gudang. Beberapa menit yang lalu dirinya sudah menghubungi Arsya supaya cepat pulang. Bahkan sekarang pintunya ia kunci supaya tak ada yang melihat kegiatannya.  Tok Tok Tok Terdengar suara ketukan pintu, langsung saja Sera bangkit dari duduknya dan membuka pintu kamarnya. Ternyata Arsya sudah datang, setelah Arsya masuk ia kembali mengunci pintunya. Mereka duduk di tengah-tengah kasur.  "Ini apa?" tanya Arsya seraya menunjuk beberapa lembar foto yang berserakan di atas kasur.  Lalu Sera menceritakan tentang kejadian di gudang tadi. Setelah sera menyelesaikan ceritanya Arsya mengambil satu lembar foto namun anehnya mengapa itu foto bergambar bayi? Apakah itu Liora?. Sera turut meng
Read more
AJAKAN
Sementara Arsya sudah sampai dikediaman Rian, saat ini dirinya tengah menunggu Rian. Tak lama terdengar suara derap langkah kali, turunlah Rian seorang diri dan duduk disofa yang berada di sampingnya.  "Rafa kemana?" tanya Arsya saat tak mendapati keberadaan Rafa.  "Tidur sama baby sitternya," jawab Rian.  "Om ngapain nyuruh aku kesini?" tanya Arsya.  "Om ingin kamu ikut andil dalam organisasi Black Rose. Kamu tau bukan itu bukan mafia sembarangan?" ujar Rian menatap Arsya.  Arsya mengangguk singkat. "Aku tau," jawabnya.  Dugaan Arsya benar jika Rian menyuruhnya kesini untuk membicarakan tentang Black Rose. Dirinya tak tau ingin menjawab seperti apa. Balck Rose bukan oraganisasi main-main, apakah dirinya bisa menuruti apa kata Rian?.  Sedangkan Rian menatap Arsya lekat, hanya Arsya harapannya saat ini. D
Read more
SEBUAH RENCANA
Arsya dan Sera berada di mansion Giory, sejak semalam mereka memang menginap disini. Sebenarnya Arsya yang mengajak Sera kesini dikarenakan dia muak melihat Liora yang pandai berdrama. Saat ini mereka tengah berada dihalaman belakang mansion menikmati potongan buah yang sudah siapkan.  "Kamu kemarin ketemu dengan Sandra?" tanya Sera tiba-tiba.  "Darimana kamu tau?" tanya Arsya.  "Bodyguard kamu yang bilang," jawab Sera, memang kemarin ada bodyguard yang Arsya bilang seperti itu. Namun dirinya sama sekali tak marah, bodyguard itu juga menjelaskan apa tujuan Arsya menemui Sandra.  "Kamu ngak marah kan?" tanya Arsya ragu-ragu.  Langsung saja Sera menggeleng, lalu mereka kembali menikmati pemandangan yang ada didepan. Tak jarang Sera menyuapi Arsya buah, mereka sungguh romantis. Hingga tiba-tiba Arsya teringat dengan kunci yang Rian kasih. Langsung saja ia me
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
DMCA.com Protection Status