Semua Bab Secret Love Narra & Nalla: Bab 31 - Bab 40
81 Bab
Bab 31. Mencari Nalla
Kenzo membanting semua barang-barangnya di apartemen, ia meluapkan semua emosinya seorang diri di sana. Kenyataan yang begitu menamparnya.Kenzo mengingatnya, bagaimana dia dengan brutal telah menggagahi adiknya sendiri dalam keadaan mabuk, ia ingat harusnya dia tak mudah mabuk, apa lagi alkohol yang di minumnya malam itu adalah alkohol berkadar rendah, tapi entah apa yang terjadi, dirinya merasakan panas dan membutuhkan pelampiasan. Dia telah melakukan hal keji itu dengan brutal pada adiknya sendiri.Kenzo luruh ke lantai bersandar pada tepian ranjangnya,ia paham sekarang kenapa Nalla tak mau memberitahukan siapa ayah bayinya dan memintanya tak mencari tahu siapa ayah bayinya, karena jika kebenaran itu terungkap itu akan menjadi aib yang menghancurkan keluarga mereka."Ya Tuhan ... apa yang harus aku lakukan?"lirih Kenzo meremas kepalanya.Ternyata pria yang ingin ia seret karena telah melakukan hal keji pada adiknya itu adalah dirinya sendiri.Apa yang a
Baca selengkapnya
Bab 32. Di Mana Kamu?
Sudah satu minggu Nalla pergi dari rumah, dan hingga saat ini dia masih belum memutuskan akan kemana? Paling tidak dia masih memiliki waktu satu minggu lagi untuk menginap di penginapan milik Ibu Asmi ini, setelah itu baru akan dia pikirkan ke mana atau mungkin menambah deposit dia pada bu Asmi untuk tinggal lagi di sini.Nalla hanya membawa uang cash tak seberapa, dia tak mungkin memakai atm atau kartu kreditnya atau itu akan membuat papanya tahu keberadaannya,jika nanti uangnya menipis mungkin dia akan mencari kerja."Ih susah banget."Kesal Nalla karena ia sudah lelah sedari tadi berusaha mengambil buah asam jawa menggunakan galah namun tak kunjung berhasil."Capek banget."Tak jauh darinya ada Zaki yang menahan tawanya melihat kepayahan Nalla, ia pun mendekat karena tak tega lagi."Mau aku bantu?"Nalla langsung menoleh, lalu ia mengangguk. "Kalau tidak merepotkan."Zaki tersenyum lalu ia segera menaiki pohon itu dan memetik bebera
Baca selengkapnya
Bab 33. Menemukanmu
Nalla baru saja selesai mandi sore, dia cukup lega karena akhir-akhir ini rasa mualnya sudah tak separah dulu, meski untuk masalah makan, ia masih pilih-pilih.Beruntung ibu Asmi cukup memperhatikannya. Dan sepertinya Nalla akan menambah masa inapnya di sini karena ia belum tahu mau ke mana ia pergi.Ia tak mungkin naik pesawat atau kereta api, papanya pasti akan bisa melacaknya nanti.Duduk di depan cermin, Nalla menyisir rambutnya, ia rindu belajar, ia rindu sekolah.Tapi kini hal itu menjadi sesuatu yang tak mungkin lagi ia dapatkan.Nalla membelai perutnya."Aku tidak menyalahkanmu, tumbuhlah dengan baik dan jadilah temanku kelak."Tok.. Tok... Suara pintu di ketuk dari luar menyadarkan Nalla dari pemikirannya."Sebentar."Nalla beranjak lalu menuju pintu dan segera membukanya.Ceklek...Mata Nalla langsung berbinar melihat apa yang ada di depannya."Untukmu. ""Wah... Terima kasih bu... Nalla emang pingin banget makan ini, tapi d
Baca selengkapnya
Bab 34. Pulang
Nalla berusaha untuk duduk tenang di kursi penumpang samping Kenzo,sejujurnya ia belum siap jika harus kembali sekarang. Tapi saat mendengar dari Kenzo jika mama Kalya sakit bahkan hingga di rawat di rumah sakit membuatnya sangat khawatir.Sementara Kenzo dalam hati meminta  maaf karena belum berani menanyakan pada Nalla perihal dugaanya, tapi ia yakin jika dia lah ayah dari bayi yang Nalla kandung.Kriukkkk.... Nalla memejamkan matanya saat ia mendengar suara perut laparnya yang begitu nyaring di dengar.Sementara Kenzo juga langsung melirik ke arah perut Nalla.'Apa anakku kelaparan?'batinnya.Tanpa pikir panjang, Kenzo langsung mengarahkan mobilnya menuju restoran yang masih buka di jam 10 malam."Kamu tunggu sini,biar kakak beli makanan dulu!"ujar Kenzo sebelum ia keluar dari mobilnya.Nalla langsung melihat ke arah luar mobil, di lihatnya Kenzo masuk ke dalam sebuah restoran ayam goreng cepat saji dengan logo kakek-kakek itu.
Baca selengkapnya
Bab 35. Pengakuan
"Ada apa Ken? "tanya Keano pada putranya.Kini, ia dan Kenzo sudah berada di ruang kerjanya.Kenzo memejamkan matanya, memikirkan kembali keputusannya untuk memberi tahu kenyataan yang sebenarnya.Jika ia mengatakan pada papanya, bukan hanya masalah siapa yang membuat Nalla menderita, tapi juga akan mengungkapkan rahasia lainnya."Ken... "tanya Keano lagi di saat ia hanya melihat putranya yang menunduk.Kenzo luruh ke lantai dan berlutut, menarik nafasnya dalam, ia sudah mengambil keputusan,ia tak bisa membiarkan Nalla menanggung semuanya sendiri, bukan Nalla yang salah tapi dirinya."Maaf.... "Sementara Nalla di dalam kamar mama dan papanya, masih larut dalam pelukan Kalya."Mama sangat mengkhawatirkan kamu nak,"ujar Kalya membelai rambut putrinya dengan lembut."Maafkan Nalla Ma, karena Nalla Mama sampai sakit. ""Tak apa asal kamu baik-baik saja,mam
Baca selengkapnya
Bab 36. Andai
Kalya duduk diam di tepi ranjangnya, begitupun Keano yang duduk di sisi ranjang yang lain, mereka saling diam dan memunggungi.Narra menatap kedua orangtuanya, ia bingung harus bagaimana menyikapi masalah ini, ia tak menyangka jika kakak yang begitu orang tuanya banggakan justru yang merusak masa depan adiknya sendiri.Lalu ia ingat apa yang Kenzo katakan tadi sesaat setelah ia keluar dari ruang kerja papanya."Maaf La, waktu itu kakak mabuk, kakak lupa dengan apa yang terjadi dan saat itu kakak kira itu Narra dan kakak hilang curiga karena saat kakak bertanya pada Narra, Narra mengatakan tak terjadi apa-apa. "Apa maksud kata-kata Kenzo tadi? Hingga tiba-tiba Narra teringat jika dulu Kenzo pernah menanyakan perihal dirinya yang mabuk, apa artinya kejadian itu, saat dia bertukar tempat dengan Nalla, ya sepertinya begitu, tepat keesokan harinya ia melihat cara jalan Nalla aneh dan Nalla yang semakin pendiam."Apa ini gara-gara Narra? "ujar
Baca selengkapnya
Bab 37. Kacau
Narra baru saja tiba di sekolah, ia mulai terbiasa dengan pandangan teman-teman padanya."Heh dasar teman munafik, aku juga tidak butuh teman seperti kalian,"ujar Narra kesal.Narra benar-benar berusaha menahan emosinya pada mereka yang terus saja menggunjingnya."Ra."Narra langsung menoleh dan seketika senyumnya merekah. Ada Zavin yang datang menghampirinya."Hai Vin."Zavin menoleh ke arah teman-teman di kelas Narra yang mulai berbisik-bisik lalu kembali fokus ke Narra."Kita bicara di luar,"ujar Zavin yang di setujui Narra dengan cepat.Dan di sini sekarang, Narra dan Zavin berada di taman belakang sekolah,Narra duduk di bangku taman sedang Zavin duduk di meja batu di depan Narra."Jadi Nalla sudah pulang?"tanya Zavin.Narra mengangguk."Iya dan di rumah keadaanya lagi kacau banget, makanya mulai nanti aku akan tinggal di rumah kakek nenek aku biar fokus belajar. ""Di mana? ""Jauh dari sekolah, hampir 1 jam nyampai. "
Baca selengkapnya
Bab 38. Keputusan Papa
Nalla duduk di meja belajarnya, membuka buku-buku pelajarannya. Sungguh ia sangat rindu sekolahnya. Memikirkan itu membuatnya menitikan airmatanya.Selama ini belajar adalah hal paling membahagiakan baginya.Ceklek...Kenzo membuka pintu kamar adiknya."La ...."Nalla segera menghapus airmatanya lalu menoleh."Iya kak.""Rumah kok sepi?Kemana yang lain?""Owh,papa mama sedang mengantar Narra ke rumah kakek."Kenzo duduk di kursi belajar milik Narra."Ada acara apa? ""Narra mau tinggal di sana kak, sampai ujian."Nalla menunduk,ujian satu kata yang selalu dulu ia nantikan.
Baca selengkapnya
Bab 39. Fakta Yang Terungkap
Nalla berdiri, gadis itu menatap Kenzo, papa dan mamanya lalu kembali pada papa Keano."Pa ... please jangan salah ambil keputusan, bagaimana bisa Nalla menikah sama kakak kandung Nalla sendiri, itu haram Pa, Nalla tak apa, please jangan buat keluarga ini lebih hancur lagi."Nalla menitikan air matanya, terlebih saat melihat mama Kalya menangis,papa Keano juga sama pria itu memalingkan wajahnya dan menyembunyikan tangisnya."Kak ... ayo ngomong, jangan sampai kita melakukan dosa lagi,"pinta Nalla pada Kenzo yang terus saja menunduk.Kenzo menghela nafasnya."Apa yang di katakan Papa benar La, kita harus menikah.""Kak ....""Kita bisa menikah La,karena."Kenzo menarik nafasnya panjang s
Baca selengkapnya
Bab 40. Hari Pernikahan
Nalla menatap pantulan dirinya di cermin, berkali-kali ia menarik nafasnya panjang dan menghembuskan perlahan, hari ini, dia akan menikah dengan Kenzo,yang ia tahu selama ini adalah kakak kandungnya. "Lihat La ... kamu sangat cantik,"ujar Narra yang pagi ini bertugas merias saudara kembarnya."iyalah cantik copas aku,"seru Narra berbangga diri. Nalla tersenyum tipis dengan candaan Narra, kembali menatap pantulan dirinya di cermin, dia memang terlihat cantik,dengan hanya memakai kebaya yang sama yang mama Kalya gunakan saat akad pernikahan mama dan papanya dulu. Ya tidak ada pesta pernikahan, mereka hanya melakukan akad nikah yang hanya di hadiri kakek Abimanyu dan nenek Nabila serta para pembantu di rumah itu. Bahkan saksi pernikah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234569
DMCA.com Protection Status