All Chapters of Ditikam Cinta: Chapter 61 - Chapter 70
105 Chapters
Jangan Melewati Batasan
 Aarav berjalan kearahnya dan Aarav langsung memeluk Bora dengan Erat. Bela yang melihat hal tersebut terkejut bukan main saat melihat Aarav dan Bora saling berpelukan didepan kedua matanya. Bora pun terdiam saat Aarav memeluknya didepan umum, “Terima Kasih atas semuanya, Semoga kau beristirahat dengan nyenyak hari ini.” Ujar Aarav yang masih memeluk Bora dengan erat, Bora membalas pelukan yang Aarav berikan kepadanya, dan Saat itu Bora tersenyum sambil membelai Rambut Aarav. Bela yang melihat dari dalam mobil hanya terdiam sambil menatap kearah Aarav dan Bora yang ada di ujung sana. Setelah Aarav memeluk Bora, Saat itu Bora langsung berjalan masuk kedalam rumahnya. Saat ia membuka Bora langsung termenung dan saat itu Ika melihat kearah Bora yang baru saja tiba di rumahnya, “Akhirnya kau pulang, Aku pikir kau seharian ini terus dirumah.” Ujar Ika, Bora hanya terdiam dan ia memegang kedua Tangannya. Ika berjalan kearah Bora yang masih berdiri di dekat pin
Read more
Pengakuan
Sementara itu Bora dan Ika sedang Sarapan bersama, “Hei Kau belum cerita mengenai pertemuanmu dengan Bela 2 hari yang lalu. Sebenarnya mengapa percakapan kalian menyebut nama Pak Ade dan Laki Laki bernama Aarav?” Tanya Ika“Sejujurnya aku tidak ada urusan mengenai ini, Namun udah 2 hari kau diam dan banyak termenung.” Ujar Ika“Bora, Aku disini memang numpang. Namun aku tidak suka kalau Sahabatku sampai seperti ini setelah berbincang dengan Wanita itu.” Ujar Ika“Bukan apa apa, kau tenang saja.” Ujar Bora“Apa kau yakin.” Ujar Ika“Hmmm Yakin.” Ujar Bora“Ahhh ya sudah, Apa yang akan kau lakukan hari ini?” Tanya Ika“Aku akan mampir sebentar ke Kantor Ayahku, Katanya Kak Tira ingin bicara berdua denganku.” Ujar Bora“Kakakmu ingin bicara denganmu? Kenapa dia yang tidak datang saja kesini?” Tanya Ika“Sudahlah
Read more
Berlutut
Bora terkejut saat melihat Tira tiba tiba berlutut dihadapannya.Bora meletakan Cangkir itu di atas meja, “Sedang apa kau.” Ujar Bora“Bora.. Kau tahu Kau dan aku bukan saudara kandung. Tapi aku sangat meyayangimu seperti aku menyayangi Wina.” Ujar Tira“Apa yang kau lakukan, Berdiri.” Ujar Bora yang mencoba membantu Tira untuk bangun“Aku akan tetap berlutut dan meminta ampun padamu.” Ujar Tira“Minta Ampun? Sebentar apa maksud dari ucapanmu ini Kak Tira?” Tanya Bora. Tira menundukan kepalanya, lalu Tira perlahan mengangkat kepalanya kemudian ia memandangi Bora yang sedang berdiri dihadapannya.“Aku minta maaf karena aku sudah berbohong kepadamu.”ujar Tira“Aku pernah mengatakan bahwa Aku dan Elard akan di Jodohkan.” Ujar Tira“Sebenarnya Semua itu adalah Omong Kosong.” Ujar Tira, Bora terdiam saat Tira mengatakan hal tersebut kepad
Read more
Mengundurkan Diri
Bora tampak bingung dengan apa yang Cikha bicarakan mengenai Proposal yang ia katakan, “Proposal?” tanya Bora“Iya Proposal, Kau tidak tahu soal ini.” Ujar Cikha“Aku tidak tahu.” Ujar Bora“Kapan kau mengirimnya kepadaku?” Tanya Bora“Hmmm Aku sudah mengirimi 3 hari yang lalu.” Ujar Cikha, lalu Bora terdiam dan ia memeriksa Emailnya dari Ponselnya. Saat itu benar bahwa Ada Email masuk dari CZ Advertising yang masuk pada tanggal 27. “Aku ingin mendiskusikan ini denganmu, karena yang aku tahu kau merupakan orang terpenting kedua di Galery setelah Elard.” Ujar Cikha“Jadi, apa bisa kita mulai pembicaraan ini dengan anda Kreator Bora.” Ujar Cikha yang terus memandangi Bora yang ada di hadapannya.“Katamu kau sudah menyerahkan Propsal ini kepada Elard, namun dia menolak?” Tanya Bora“Yap… Dia menolaknya mentah mentah.” Ujar C
Read more
Kemalingan
“Setelah aku mengundurkan diri, aku mau Persahabatan ini Cukup sampai disini karena kau sudah tidak Jujur Kepadaku Elard Lais Malik.” Ujar Bora sambil menatap kearah Elard yang duduk di hadapannya.“Lalu Hal kedua?” Tanya Elard“Kau bilang ada Alasan Kedua, Jika aku boleh dengar apa itu?” Tanya Elard yang menatap kearah Bora yang berdiri dihadapannya.Elard berdiri lalu ia berjalan kearah Bora, “Aku minta maaf karena aku tidak mengatakan hal ini kepadamu soal Perjodohaan yang di rancang oleh kedua orang tua kita. Namun Yang kau tahu bahwa.” Ujar Elard“Yang kedua adalah Aku tidak menganggapmu sebagai pria, Dan Aku ingin kerjasama kita berakhir sampai disini.” Ujar Bora“Mengenai Masalah Aarav aku akan mengatasinya, namun setelah itu Aku tidak mau kembali menjadi Kreatormu.” Ujar BoraElard terdiam saat mendengar apa yang Bora katakan, “aku permisi dulu, Ahhh dan sa
Read more
Menolak
Elard terus menunggu Tira di Café tersebut. Jam terus berputar, saat ini Sudah menunjukan pukul 10 malam, namun Tira belum tiba di Café Lotus. Elard terdiam dan ia mengepalkan kedua tangannya. Kekesalan Elard mulai memuncak, saat itu Elard hendak pergi namun ia melihat Tira masuk kedalam Café dan ia berjalan kearahnya.“Astaga Kau masih disini? Aku piker kau sudah pulang.” Ujar Tira“Padahal aku hanya ingin mengecek saja apa benar kau masih menunggu atau tidak.” Ujar TiraElard terdiam dan ia memandangi Tira, “Aku sudah bilang kepadamu kalau aku akan menunggu disini sampai kau datang.” Ujar ElardTira duduk di Bangku dan ia menyilangkan tangannya “Sepertinya kau benar benar ingin mengajakku mengobrol. Apa ini ada hubungan dengan Bora?” Tanya Tira“Kau sudah tahu tapi kau bertanya?” ujar Elard“Jika mengenai Bora aku tidak mau bicara.” Ujar Tira
Read more
Aku Menyukai Seorang
Sebelum Bora bertemu dengan keluarganya di salah satu butik, Saat itu Bora sedang membalas Email dari Elard, dimaana Elard menyetujui Proposal yang di tawarkan Cikha kepadanya. Bora yang melihat Email tersebut hanyaa bisa terdiam, dan saat ia sudah membalas email dari Elard, ia langsung menghubungi Cikha yang saat ini sedang Berada Di salah satu Pusat perbelanjaan dikota Jakarta. Cikha sedang memilih milih beberapa Baju yang akan ia kenakan. “Saya mau yang itu.” Ujar Cikha, lalu Salah satu SPG membawa Barang yang Cikha tunjuk menuju ke kasir. Tak lama Ponsel Cikha bordering dan ia mengeluarkan ponselnya dari Tas yang ia jenjeng. Saat melihat Siapa yang menghubunginya, Cikha langsung tersenyum dan mengangkat panggilan Dari Bora.“Selamat Siang Nona Bora.” Ujar Cikha“Siang Nona CIkha, maaf sudah menganggu siang anda.” Ujar Bora“Tidak masalah, Saya saat ini sedang berbelanja kok.” Ujar Cikha“Ada apa, a
Read more
Kecemasan
“Kak Bora.. Kak Bora tunggu.” Ujar Wina yang pergi untuk mengikuti Bora yang keluar dari Butik. Bora terus melangkah pergi keluar dari Butik, saat itu Wina terus saja mengejarnya dan saat itu Wina langsung meraih tangan Bora. “Kakak.” Ujar Wina, Bora berhenti melangkah dan ia melihat kearah Wina yang mencoba untuk menghentikannya pergi dari sana.“Aku minta maaf karena Aku sudah berbohong kepadamu. Apa kau marah denganku?” Tanya Wina“Tidak, Aku sama sekali tidak marah kepadamu.” Ujar Bora“Justru Aku kasihan karena kau dan Kak Tira masih terkurung disana.” Ujar Bora, lalu Bora memegang tangan Wina.“Selepas kau selesai tesismu lebih baik kau keluar dari rumah.” Ujar Bora yang menyuruh Wina untuk keluar dari rumah Josep“Kakak.” Ujar Bora“Maaf karena kau terlahir sebagai Anak dari Ayahku.” Ujar Bora“Mungkin terdengar konyol, namun J
Read more
Gelisah
Wisnu, Elard dan Owen sudah sampai di kediamannya. Saat itu Glesa sudah menunggu di depan rumah, Glesa berjalan kearah Wisnu dan menyambutnya dengan hangat. “Selamat datang Ayah.” Ujar GlesaWisnu melihat Glesa dengan tatapan biasa, “Bagaimana kabarmu?” Tanya Wisnu“Aku sehat sehat saja, Glesa senang bisa melihat ayah kembali bersama kami disini.” Ujar Glesa“Tentu saja, Namun sayangnya aku tidak bisa lama lama disini. Aku disini hanya ingin melihat Anak Bungsuku Akan melamar seorang Wanita yang ia cintai Minggu ini.” Ujar Wisnu yang melihat kearah Elard yang berada di belakangnya.“Ayah Aku sudah menyiapkan sesuatu untuk ayah, Silahkan masuk kedalam.” Ujar GlesaOwen berjalan kearah Wisnu dan menuntunnya kedalam. Saat mereka sudah didalam, ternyata Glesa menyuruh semua pekerja disana membuat hidangan istimewa untuk menyambut kepulangan Wisnu. “Selamat datang Tuan Besar.” Ujar
Read more
Ragu
“Bisa kita bertemu besok?” Tanya Bora“Kau ingin bertemu denganku?” Tanya Elard“Bukan hanya kau, tapi juga aku ingin bertemu dengan Ayahmu, Kakakmu dan kakak iparmu.” Ujar BoraElard terdiam saat Bora ingin bertemu dengan semua keluarganya, “Bora Kenapa kau ingin menemui mereka? Apa ini ada hubungannya dengan?” Tanya Elard“Benar, Ini ada hubungannya dengan Lamaran yang akan di laksanakan keluargamu dan keluargaku minggu ini.” Ujar Bora, Elard terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut kepadanya.“Aku ingin memberitahu kepada mereka bahwa Lamaran Minggu ini Tidak akan terjadi.” Ujar Bora, Elard yang mendengar hal tersebut hanya diam di tempatnya.“Bora, Kau sudah keterlaluan.” Ujar Elard“Aku sudah mengatakan semua kepada keluargaku, dimana Lamaran ini tidak akan terjadi karena aku tidak bisa menikah atau menjalin hubungan dengan seorang yang tid
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status