All Chapters of Ditikam Cinta: Chapter 51 - Chapter 60
105 Chapters
Pelelangan
Keesokan harinya, Elard Sudah bersiap siap untuk berangkat kerja. Saat itu Salah Satu Pembantu Mengetuk Pintu Kamar Elard. Tok.. tok.. tok...Elard yang mendengar suara ketukan pintu langsung menoleh kearah Pintu kamarnya. “Masuk.” Ujar Elard, lalu Pintu kamar Elard terbuka dan Pembantu itu masuk kedalam kamarnya. “Tuan, Sarapan sudah siap.” Ujar Pembantu 1“Ohhh baiklah Bi aku akan kebawah.” Ujar Elard. Setelah Itu Elard langsung melangkah menuju ke Ruang Makan, disana Glesa dan owen sudah menunggunya. “Selamat pagi.” Sapa Glesa“Pagi Kakak Ipar.” Ujar Elard yang duduk di tempatnya. Owen yang saat itu sedang mengoleskan Selai Kacang ke atas roti hanya terdiam dan menatap kearah Elard yang sedang Mengambil Roti yang ada di Hadapannya.“Aku dengar Hari ini Galery mu sedang di adakan Pelelangan Lukisan Lama yang tidak terjual.” Ujar Owen“Benar, Rencananya Lukisan Luk
Read more
Cinta Mati
Lalu Elard berjalan kearah salah satu tamu dan tak sengaja ia berjumpa dengan Clea dan Tira yang ternyata hadir dalam Acara pelelangan tersebut. “Tante, Tira.” Ujar ElardClea dan Tira berjalan kearah Elard yang berdiri disana. “Wahhh Pelalangan Lukisan sangat tante tunggu tunggu. Tante tidak menyangka bakal bisa bertemu denganmu disini” ujar Clea, Elard terdiam dan menatap kearah Tira yang berada di Samping Clea.Flashback dimulai dimana, Saat Tira di bawa keluar dari Ruang Kerja Josep oleh Clea dan Wina. Tira di bawa ke kamar Tira. “Lepaskan” ujar Tirayang melepaskan kedua tangannya yang di pegang oleh Clea.“Kenapa kalian membawaku kekamar, Aku belum selesai bicara sama Ayah.” Ujar Tira“Ibu yang mau tanya kepadamu, kenapa kau melakukan hal seperti itu. Tira, Jika kau terus seperti itu maka Kau yang akan di rugikan nak.” Ujar Clea“Aku tidak perduli, Aku hanya mengungkapkan apa ya
Read more
Pria Baik Hati
Disisi lain Glesa sudah sampai di Depan Rumah Aarav, saat itu Glesa keluar dari mobilnya dan saat ia sudah keluar dari Mobilnya, Ia terus memandangi Rumah yang ada di hadapannya. ‘Aku yakin kau ada disini, kau akan bersembunyi di rumah peninggalakn mendiang orang tuamu Aarav.’ Ujar Glesa dalam hati yang terus menatap kearah Rumah Aarav yang ada didepannya. Glesa Berjalan Perlahan kearahRumah Aarav dan Saat ia didepan Pintunya, Glesa terdiam sejenak dan Ia melihat Rumah Yang Aarav tempati tidak ada perubahan saat dulu ia datang pertama kali ke Sini. “Rumah ini tidak ada yang berubah, Padahal ini sudah 10 tahun yang lalu saat aku menginjakan kakiku disini.” Ujar Glesa dalam hati.Flashback dimulaiDimana Aarav membawa Glesa pertama kali setelah ia menikah dengannya, sekitar 13 tahun yang lalu. Glesa keluar dari mobil dan saat itu Aarav masih menutup mata Glesa dengan Seutas kain. “Kenapa kau menutup mataku, Bukankah ini bukan Kejutan?”
Read more
Maestro Palsu
Sementara itu, Tira dan Elard masih mengobrol satu sama lain. Tira menyilangkan Kakinya dan menadahkan Tangannya untuk menopang Dagunya, “Aku ragu bahwa Lamaran itu akan sukses.” Ujar Tira“Bahkan Sampai Detik ini saja Bora tidak tahu bahwa Ia akan bertunangan denganmu.” Ujar TiraElard terdiam saat Tira mengatakan hal tersebut, “Jika Bora tahu bahwa minggu ini dia akan di lamar olehmu apa ya responnya.” Ujar Tira sambil tersenyum kearah Elard yang ada di Sampingnya. Elard hanya terdiam saat Tira mengatakan hal tersebut kepadanya.“Aku tidak perduli apa responnya saat tahu bahwa aku dan dia akan melaksanakan pertunangan, yang harus kau tahu bahwa Aku sangat mencintai Bora dan kau tidak bisa menyangkalnya.” Ujar ElardTira hanya terdiam saat Elard mengatakan hal tersebut. Disisi lain Bela sedang dalam perjalanan menuju ke Bandung. Saat ini Dia sedang berada di jalur Tol supaya jarak tempuh dari Jakarta ke Ban
Read more
Niat Awal
Aarav masih mengenggam kedua tangan anak itu, “Ayah punya alasan kenapa ayah tidak mengunjungimu.” Ujar Aarav“Apa Alasannya.” Ujar Anak Panti 2Aarav terdiam untuk mencari Jawaban dari pertanyaan yang di lontarkan oleh Anak Tersebut. Bora berjalan kearah Aarav dan anak panti tersebut. “Karena Ayah menyiapkan Hadiah Khusus ini untuk semua Anak Anaknya yang ada disini, Bukan begitu Ayah.” Ujar Bora, Aarav terdiam saat Bora menjawab pertanyan dari anak tersebut. Bora jongkok kearah Anak panti yang sedang bersama Aarav “Kalau boleh tante tahu siapa namamu?” Tanya Bora“Namaku Indina.” Ujar Anak Panti 2“Indina? Wahhh nama yang bagus.” Ujar BoraAnak Panti itu binggung karena Bora tiba tiba datang menghampirinya, “Siapa Tante cantik ini.” Ujar Anak Panti 2“Aku, Ahhh perkenalkan Nama Aku Bora.” Ujar Bora yang memperkenalkan Dirinya kepada anak tersebu
Read more
Kebersamaan yang hangat
Aarav, Bora serta Salah satu Ibu Panti berjalan keluar Panti, diman Ibu Panti mengantar Aarav dan Bora menuju ke Mobilnya. “Terima kasih karena kalian sudah menyempatkan diri kesini.” Ujar Ibu Panti 1“Sama sama bu, saya dan juga Bora sangat senang sekali bisa bermain dengan semua anak anak panti disini.” Ujar Aarav“Jika saya ada waktu luang saya akan datang kembali Kesini.” Ujar BoraLalu Ibu panti memegang tangan Bora, “Ibu akan menantikan Kau dan juga Aarav untuk datang berkunjung lagi. Pintu Panti asuhan ini akan terus terbuka untuk kau dan juga Aarav.” Ujar Ibu Panti 1Bora hanya terseyum saat Ibu panti mengatakan hal tersebut sementara Aarav hanya memandangi Bora yang berada di sampingnya. “Kalau begitu kami pamit dulu.” Ujar Aarav“Kami permisi dulu bu, Mari.” Ujar Bora, lalu Mereka berdua melagkah menuju kearah mobil dan saat mereka sudah masuk kedalam mobil mereka lan
Read more
Dukungan
Aarav meletakan satu demi satu barang belanjaanya, dan Saat itu Seorang pria yang baru saja keluar dari mobil melihat kearah Aarav yang tak jauh dari Mobil yang ia parkirkan “Bukankah dia.” Ujar Pria 1, lalu Pria itu elangkah kearah Aarav yang sedang menutup Pintu Bagasi Mobilnya. “Baiklah Ayo sekarang kita.” Ujar Aarav“Apa kau Aarav?” Ujar Pria 1 yang mengenali Aarav, Saat itu Aarav dan Bora sama sama menoleh kearah Pria yang menyapa Aarav. Aarav seketika membeku saat Seorang Pria menyapa dirinya dan mengenali namanya.“Astaga Sudah lama sekali kita tidak bertemu apa kabar.” Ujar Pria 1 yang langsung berjabat tangan dengan Aarav, Aarav terdiam dan ia memasang wajah senyum datar ke arah pria tersebut.“Sudah lama sekali, apa kabarmu Aryo.” Ujar Aarav“Sudah 11 tahun kita tidak bertemu, wahhh kau masih tetap sama seperti dulu.” Ujar Pria 1 yang merupakan Teman Aarav dan sesama P
Read more
Sponsor
4 Hari yang lalu, Cikha baru saja tiba di Bandara setelah ia Menyelesaikan Studi S2nya di Jerman. Saat itu Cikha berjalan sambil membawa Kopernya keluar dari Pintu Kedatangan Internasional. Cikha berhenti saat ia sudah di luar dan saat itu Ia menghubungi Seorang. Dan saat Ia sudah dalam perjalanan, Ia melihat beberapa Artikel yang berhubungan dengan Galery milik Elard. “Apa kau sudah mencari tahu apa yang terjadi selama saya tidak di Jakarta?” Taya cikha“Sudah nona, Tuan Elard baru saja tiba di Jakarta 1 bulan yang lalu. Dan saat ini Beliau sedang mencari Sponsor untuk sebuah Acara yang akan ia buat.” Ujar Supir Pribadi Cikha“Sponsor?” tanya Cikha“Memang dia mau membuat Acara apa?” tanya Cikha“Dia ingin membuat suatu kompetisi untuk Pelukis Jalanan.” Ujar Supir Pribadi CikhaCikha terdiam, lalu ia tersenyum sinis saat mendengar acara yang akan Elard lakukan. “Pasti ini ide Bora.&
Read more
Semangat Baru
Disisi lain Elard terdiam saat mengetahui bahwa CZ Advertising merupakan Perusahaan Iklan milik Cikha, “Kau disini sedang menunggu perwakilan mereka untuk membahas Sponsor yang akan menjadi Mitramu dalam acara yang akan kau buat bukan.” Ujar Cikha yang berjalan kearah Sofa yang ada di sana, lalu Cikha duduk dan menyilangkan kakinya. “Maka itu adalah aku orangnya.” Ujar Cikha yang melirik kearah Elard dan Elard hanya terdiam sambil memandangi Cikha yang sudah duduk di ujung sana. Elard Langsung tertawa saat Cikha mengatakan hal tersebut kepadanya, Cikha yang melihat Elard tertawa langsung tediam dan memandangnya. “Apa Perkataanku ada yang membuatmu tertawa.” Ujar Cikha“Tidak... Maafkan aku karena aku tertawa karena apa yang kau katakan tadi. Sejujurnya aku benar benar sedikit stress hari ini, namun mendengar kau mengatakan itu aku sedikit terhibur.” Ujar Elard“Maksudmu?” Tanya CikhaElard berdiri lalu
Read more
Saling Melengkapi
“Jadi.” Ujar Bora yang menatap kearah Aarav yang berada di sampingnya,“Kau harus lebih percaya diri dari hari ini dimasa depan nanti.” Ujar Bora“Tunjukan kepada Dunia bahwa kau bisa bangkit dan bisa mengubur kisah kelam untuk jadikan motivasimu untuk bangkit lagi.” Ujar Bora, Aarav tersenyum dan ia merasa tenang saat Bora mengatakan hal hal yang bisa membuatnya menjadi lebih percaya diri. Aarav memegang Kedua tangan Bora “Terima Kasih karena kau sudah menjadi Semangat Baruku Bora.” Ujar Aarav, Bora tersenyum dan mengenggam Tangan Aarav yang mengenggam kedua tangannya.  Setelah itu Mereka memulai Privat Lukis mereka, “Baiklah sekarang Didepanmu sudah ada Canvas kosong, Sekarang Kau bayangkan mau menggambar apa.” Ujar Aarav“Ahhhh Aku belum terlalu mahir memakai Kuas, Bagaimana kalau dimulai dari yang paling dasar terlebih dahulu.” Ujar Bora“Dimulai dari yang paling dasar?
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status