All Chapters of Ditikam Cinta: Chapter 71 - Chapter 80
105 Chapters
Mengabaikan Perkataanku
Bora membuka Pintunya dan saat ia membuka pintunya, Ia terdiam saat melihat Elard dan Aarav sedang mengobrol satu sama lain di ujung sana. Bora langsung mematung dan saat itu Aarav menatap kearah Bora yang baru saja keluar dari rumahnya, “Nah itu dia.” Ujar Aarav, Elard menoleh kearah Bora yang berdiri disana. Bora hanya terdiam dan memandangi mereka berdua secara bergantian, ‘Astaga mengapa mereka berdua ada disini secara bersama sama. Apa yang harus aku lakukan.’ Ujar Bora dalam hati sambil terus memandangi Aarav dan Elard yang berdiri dihadapannya.Bora melangkah kearah Elard dan Aarav yang berada didepan rumahnya, Saat itu Bora menoleh kearah Elard,  “Kenapa kau ada disini?” Tanya Bora“Aku ingin bicara denganmu, Bukankah aku sudah mengirimi mu pesan.” Ujar Elard“Kau mau pergi?” Tanya Aarav“Hmmm Aku mau pergi sebentar saja, Namun tidak akan lama.” Ujar Bora“Ah
Read more
Ketegangan Ayah dan Anak
“Ayah, Apa perkataanku waktu itu tidak kau telaah dengan baik dan benar?” Tanya Bora yang menatap kearah Josep.Josep menatap kearah Bora yang berada di sampingnya, “Wisnu, Bagaimana kalau Kita Percepat saja Lamaran ini.” Ujar Josep“Pukankah Lamaran hanya sebuah Simbol belaka.” Ujar Josep“AYAH.” Bentak Bora yang langsung berdiri dari tempatnya. Saat itu Wisnu dan Elard terdiam saat Bora tiba tiba meninggikan suaranya dan Saat itu Josep hanya bersikap santai dan tenang saat Bora meneriakinya.“Bora, Ada apa denganmu nak. Apa saat ini kau dan Ayahmu sedang tidak akur.” Ujar WisnuBora masih menatap kearah Josep yang masih dengan santainya memakan makanannya, “Bora, Lebih baik kita nikmati makanan ini terlebih dahulu baru membahas mengenai Hal ini.” Ujar ElardBora menahan Emosinya dan Saat itu ia menatap kearah Elard dan Wisnu, “Maafkan aku paman, Mungkin Paman bel
Read more
Kejujuran antara kau dan aku Part 1
Bora sedang duduk di salah satu halte, saat itu ia melihat Foto Fotonya dan Aarav di Galery Ponselnya. Disisi lain Aarav baru saja menyelesaikan Lukisan Pertamanya untuk ia kirim ke Kompetisi yang akan ia laksanakan. Aarav sangat puas dengan hasil karya yang baru saja ia buat. Aarav mengaggumi Lukisan yang ada di hadapannya, “Aku tidak menyangka bahwa lukisanku masih sama seperti 10 tahun yang lalu.” Ujar Aarav sambil melihat kearah lukisannya. Aarav mengambil ponselnya, lalu saat itu Ia memotretkan Hasil lukisannya untuk ia tunjukan kepada Bora. “Jika ia melihat ini pasti senang. Ahhh apa aku beritahu saja ya kalau aku akan ikut salah satu Lomba Nasional.” Ujar Aarav, Lalu Aarav Akhirnya menghubungi Bora, saat itu Bora masih melihat foto foto kebersamaannya dengan Aarav, ‘Andai kau tahu bahwa saat ini aku begitu sedih karena untuk pertama kalinya aku berdebat hebat dengan Ayahku sendiri.’ Ujar Bora dalam hati,‘Jika kau ada disini, a
Read more
Kejujuran Antara kau dan aku Part 2
Aarav terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut kepadanya, “Niatku datang kesini adalah ingin merekrutmu Aarav.” Ujar Bora“Niat utamaku selalu memberikan perhatian dan selalu ramah kepadamu adalah untuk hal itu.” Ujar Bora“Maksudmu, Kau mendekatiku karena Kau ingin merekrutku menjadi Pelukis di Galerymu begitu.” Ujar AaravBora terdiam saat Aarav mengatakan hal tersebut, dan Perlahan lahan Bora mengangguk tanda ia membenarkan apa yang Aarav katakana kepadanya. Aarav terdiam dan ia tidak bisa berkata apa apa saat Bora mengatakan hal tersebut kepadanya.“Jadi… Semua yang kau ceritakan kepadaku adalah sebuah kebohongan.” Ujar Aarav“Rasa Cintamu, Rasa Sukamu kepadaku adalah Dusta.” Ujar Aarav“Kau mengejekku karena aku yang jatuh hati kepadamu.” Ujar AaravBora menatap kearah Aarav yang menatap tajam kearahnya, “Selama ini kau tertawa melihat bertapa b
Read more
Bergosip
“Walah, Kalian benar benar dekat ya sampai Pak Ade menjemput Bora yang di Jakarta. Orang mengira kalian sedang ada hubungan yang serius.” Ujar Tetangga 3“Benar, Pak Ade kelihatannya perduli dengan Bora ya.Hahahhaa.” ujar Tetangga 2“Saya Pacarnya Bora Bu Dita dan Bu Ningsih.” Ujar Aarav yang memberitahukan kepada Ibu Ibu yang ada di hadapannya bahwa Ia adalah Pacar dari Bora. Bora terkejut bukan main saat Aarav memberitahukan kepada Ibu Ibu tersebut mengenai Status mereka.“Kalau begitu kami permisi dulu.” Ujar Aarav yang merangkul Bora, Bora hanya terdiam sambil melangkah menuju ke rumahnya. Ika yang saat itu sedang asik menonton Televisi tiba tiba menoleh kearah Bora yang baru saja datang bersama dengan Aarav. “Lohhh Om Hot kenapa kau bersama Bora?” tanya IkaBora hanya memandangi Ika yang duduk disana, “Aku pulang dulu, Jagan lupa kau keramas supaya kau tidak masuk angin.” Ujar Aa
Read more
Aku percaya padamu
Aarav menatap kearah Bora yang hanya berdiri di sana sambil menundukan kepalanya.“Apa kau sudah Sarapan?” Tanya AaravBora menatap kearah Aarav yang menanyakan apa Bora sudah Saraoan Atau belum, “Jika kau belum Sarapan, Bagaimana kalau kita makan bersama sama dirumahku?” Ajak Aarav, Bora terdiam saat Aarav mengajaknya Sarapan bersamanya di kediamannya. Aarav dan Bora memasuki Rumah dan saat itu Bora melihat kearah Lukisan Yang baru saja Aarav selesaikan. Bora melangkah kearah Lukisan tersebut saat Aarav sedang menyiapkan Makanan untuk mereka makan bersama. Bora melihat Lukisan Aarav yang sama persis dengan Tema Kompetisi yang di buat oleh E Malik Art Studio. ‘Apa mungkin Aarav ikut dalam kompetisi itu.’ Ujar Bora dalam hati.Disisi lain Elard masih termenung didalam kamar, Suatu ketika Ponsel Elard berbunyi dan saat itu Elard melihat kearah Ponselnya yang ia letak di atas meja tak jauh dari ia berada. Elard berdiri lalu ia be
Read more
Teman biasa
Glesa masih terdiam di ruang Keluarga, dimana ia masih teringat dengan apa yang Elard katakana kepadanya. Flashback dimulai saat itu Elard sedang menuruni beberapa anak tangga.“Ahhh dan satu lagi.” Ujar Elard yang berhenti lalu ia memandangi Glesa yang berada di Hadapannya.“Dia Ikut serta dalam Audisi ini loh.” Ujar Elard, Glesa terdiam saat Elard menyebut Kata Dia. ‘Aarav ikut dalam Kompetisi itu, Itu berarti dia.’ Ujar Glesa dalam hati yang terdiam saat tahu apa maksud dari Ucapan Elard.“Apa maksud mu dengan Dia?” Tanya Glesa“Kakak tidak tahu, ya sudah yang penting aku sudah memberitahu kakak mengenai hal ini.” Ujar Elard“Baiklah semoga hari ini kakak bersenang senang, aku dengar dari Kak Owen kakak akan pergi Arisan.” Ujar Elard“Kalau gitu aku pergi dulu.” Ujar Elard, lalu Elard melangkah pergi dari sana. Flashback berakhir dimana Glesa benar benar g
Read more
Aku dan Dia berbeda
“Kau memang masih aku anggap sebagai teman, Namun aku tidak bisa berteman begitu dalam denganmu seperti dulu lagi.” Ujar Bora“Maafkan aku karena harus mengatakan hal ini kepadamu. Dan Semoga kau bisa menerima keputusanku ini.” Ujar Bora, Elard terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut, Hati Elard seakan hancur mendengar semua perkataan yang terlontar dari mulut Bora. Beberapa hari kemudian, dimana Semua Juri sudah tiba di Galery dan saat itu Elard mengumpulkan semua Juri untuk diberikan pengarahaan terlebih dahulu sebelum masuk kedalam Galery untuk memberikan penilaian terhadap Lukisan yang akan di Perlombakan. “Terima kasih atas waktu anda semua karena sudah di sempatkan hadir dalam Audisi tahap pertama.” Ujar Elard“Disini saya akan menjelaskan mekanisme penilaian tahap pertama, dimana Lukisan para peserta kompetisi sudah di pajang di Dalam Galery, dan Nantinya para juri akan berkeliling dan memnberikan nilai yang pantas unt
Read more
Tahap pertama
Bela terdiam sejenak dan saat itu Bora masih memandangi Bela“Aku tidak tahu mengapa kau mengatakan hal itu, tapi kau harus tahu bahwa Aku dan Kak Glesa sangat berbeda.” Ujar BoraBela terkejut karena Bora tahu mengenai Glesa, “Kau mengenal Glesa?” Tanya Bela, Bora terdiam dan ia hanya memandangi Bela yang berada di hadapannya.“Aku mengenalnya, dan Aku juga tahu bagaimaana Aarav dimasa lalu.” Ujar BoraBela terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut, “Saat itu Aarav menceritakan semua mengenai Masa lalunya beserta Scandal yang ia terima 10 tahun yang lalu.” Ujar Bora.“Aku terdiam saat pertama kali ia menceritakan semua itu kepada orang yang baru ia temui beberapa bulan.” Ujar Bora“Saat ia menceritakan hal itu aku terdiam bertapa malangnya Pria itu.” Ujar Bora“Dia hanya mencintai wanita itu dengan sepenuh hati dan raganya. Namun, ia dibalas dengan kepediha
Read more
Alat mu
Flashback berakhir dimana Bora sedang melihat Berita di Televisi yang membahas mengenai kompetisi yang di adakan oleh E Malik Art Studio yang berlangsung dengan hikmat, dimana Bora kepikiran dengan percakapannya dengan Bela pada saat itu. ‘Jika benar Ayah adalah dalang dari semua ini maka.’ Ujar Bora dalam hati, lalu ia langsung memegang kepalanya yang terasa sakit. Ika berjalan kearahnya “Hei kenapa kau hanya duduk disini.” Ujar Ika“Ahhh tidak apa apa, hanya saja aku sedang tidak enak badan.” Ujar Bora“Oh ya Nanti aku mau bertemu dengan Jina, sepertinya aku akan bermalam disana. Apa kau tidak apa sendirian disini.” Ujar Ika“Tidak apa, lagian sebelum kau disini aku juga sendiri.” Ujar BoraIka berjalan kearah Bora dan ia duduk di sampingnya, “Ada apa.” Ujar Bora“Mengenai apa yang kau tanyakan kepada Om Hot.” Ujar IkaBora langsung memelototi Ika yang masi
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status