"Kadangkala orang yang tampak mengganggu terus-terusan adalah penyemangat dan supporter sejati yang tulus." Arga dan Maya tersentak, menjauh satu sama lain secepat kilat, seperti dua pencuri yang tertangkap basah. Mereka menoleh, dan di ambang pintu gudang, berdiri Ryan dengan kedua tangan terlipat di dada, wajahnya menyeringai lebar, mata menyelidik. Di belakangnya, Minah dan Siti—dua asisten rumah tangga Arga yang naksir pada tuan mudanya—mengintip dengan ekspresi campur aduk antara kaget, cemburu, dan sedikit geli.“Sudah kuduga! ‘Mengecek inventaris’ katamu, Bos Arga?” Ryan melangkah masuk, tatapannya beralih dari Arga ke Maya, lalu kembali lagi ke Arga. “Ini bukan gudang makanan, Bree! Ini sarang asmara!”Pipi Arga dan Maya kembali memerah. Arga mencoba mempertahankan martabatnya. “Ryan, tolonglah jaga bicaramu. Kami memang benar-benar sedang mengecek persediaan kok.”“Oh, ya? Mengecek persediaan apa, Bos? Persediaan cinta? Atau kasih sayang dan pengertian? Ada aja sih ya cara
Last Updated : 2025-11-07 Read more