All Chapters of Orang Asing Itu Kekasihku : Chapter 21 - Chapter 30
103 Chapters
Mulai Memanggil Sayang
"Apa yang berbeda? Aku seperti dokter yang lain." Kataku. "Benar juga, kapan kamu memiliki waktu yang kosong?" tanya Arya. "Memangnya kenapa?" tanyaku. "Papa aku ingin bertemu dengan kamu." Jawab Arya. Aku terkejut mendengar itu sebab aku pikir bahwa aku tidak akan bertemu dengan keluarga dia. "Kenapa kamu diam saja? Apa kamu tidak ingin bertemu dengan keluarga aku? Aku sudah bertemu keluarga kamu." kata Arya. "Tidak, bukan aku tidak ingin entah dengan keluarga kak Arya tapi aku hanya terkejut. Kenapa keluarga kak Arya ingin bertemu dengan aku?" tanyaku. "Aku juga tidak tahu." Jawab Arya."Begitu, besok aku libur." Kataku."Bagus itu, besok hari minggu." Kata Arya. "Benar." Kataku. Aku tidak menyangka akan ada pertemuan selanjutnya dengan kak Arya. Dengan cara bertemu keluarga dia. Tapi aku merasa tidak enak terhadap kak Arya sebab ini bisa terjadi terha
Read more
Aluna Bertanya Tentang Arya
Saat sampai di lokasi syuting, aku langsung menemui kak Aluna. "Kakak, apa sudah selesai?" tanyaku."Belum, masih ada satu adegan lagi. Jika akamu sudah ingin pulang dan merasa sangat lelah, kamu pulang saja." Jawab Aluna. "Tidak, aku hanya bertanya saja." Kataku. "Kamu tunggu saja di sini." Kata Aluna. "Baik, kakak." Kataku. Saat susah selesai syuting, kakak langsung mengajak aku pulang."Ayo kita pulang!" kata Aluna. "Ayo!" kataku. "Tio!" teriak Aluna. "Baik." Kata Tio. Kami langsung pulang dan saat sampai di rumah. Semua orang sudah menunggu kami berdua. Pasti mereka akan membahas tentang kak Arya lagi. Ini sungguh mengganggu aku. Aku tidak ingin membahas ini setiap hari. "Mia! Kamu sudah pulang?" tanya nenek."Sudah, nenek." Jawabku. "Kalian pasti lelah, ayo kita makan malam!" kata mama. "Baik, mama." Kat
Read more
Arya Datang Ke Rumah
Aku tertidur sebab hati sudah sangat malam. Pagi hari, aku terbangun dan semua orang sudah menyiapkan banyak makanan. "Ada apa ini? Kenapa banyak sekali makanan?" tanyaku. "Sebab Arya akan datang kemari." Jawab nenek. "Kami tidak akan makan di sini. Arya hal Akan datang untuk menjemput aku nanti siang." Kataku. "Tidak apa apa, mungkin saja Arya akan makan di sini." Kata nenek. "Nenek kamu dari tadi sudah memasak, padahal mama juga sudah mengatakan hal yang sama. Dia tetap saja ingin masak yang banyak untuk kalian." Kata mama. "Benar itu, apa tidak sebaiknya kamu menghubungi Arya untuk datang pagi ini dan kita sarapan bersama di sini?" tanya papa. "Benar sekali, itu ide yang sangat bagus. Supaya dia bisa memakan masakan nenek ini. Cepat kamu hubungi dia!" Kata nenek. "Benar Mia." Kata Aluna. "Baik, aku hubungi sekarang." kataku sambil pergi menjauh. "Kenap
Read more
Ada Kecelakaan
"Begitu, ternyata kakek kamu belum berada di sini. Bagaimana jika nenek datang ke rumah akamu setelah kakak kamu kembali?" tanya nenek."Tentu saja boleh, kedatangan nenek kami tunggu nanti. Saya akan mengajari nenek jika dia sudah datang kemari." Jawab Arya. "Benarkah?" tanya nenek. "Benar sekali." Jawab Arya.Kami terus berbicara dan semakina aku mengenal kak Arya sperti apa. Tidak terasa sudah siang hari dan kami berdua langsung pamit kepada orang tua aku. "Maafkan saya bukannya ingin segera pergi tapi papa saya sudah lama menunggu kami berdua. Kami harus segera tiba di sana. Jadi, saya pamit pegi." Kata Arya. "Silahkan, Arya. Kamu harus bersikap dengan baik di depan orang tuanya." Kata nenek. "Tentu saja, aku selalu bersikap baik." Kataku. "Benar itu, Mia memang anak yang baik." Kata papa. "Tentu saja, Mia itu wanita yang baik." Kata Arya. "Nenek mengetahui itu h
Read more
Aku Datang Ke Rumah Arya
"Memangnya aku terlalu kaku terhadap kak Arya?" tanyaku. "Kembali lagi memanggil aku kakak. Aku sudah senang kamu mengatakan aku dan kamu saja." Jawab Arya. "Benar, aku lupa." Kataku. Akhirnya kami sampai di rumah Arya. "Kita sampai di rumah aku." Kata Arya. "Jadi ini rumah kamu, besar sekali." Kataku."Tidak juga, biasa saja." Kata Arya. "Ini sangat besar dan juga mewah." Kataku. "Sudah, kita masuk sekarang." Kata Arya. Kami masuk ke dalam rumah Arya dan keluarga dia sudah bersiap menyambut kedatangan kami berdua. Ternyata papa Arya sangat ramah terhadap aku. "Selamat datang di rumah kami." Kata papa Arya. "Ternyata kamu cantik sekali dan juga masih sangat muda." kata mama Arya."Terima kasih!" kataku. "Berapa usia kamu?" tanya papa Arya. "Saya 28 tahun, om." Jawabku. "Kenapa kamu memanggil saya om? Ka
Read more
Bertanya Tentang Aluna
"Semoga saja, apa kamu bisa memasak?" tanya mama Laras."Sebenarnya saya bisa tapi tidak terlalu jago memasak." Jawabku. "Tidak masalah, bagaimana jika kita masak bersama di dapur?" tanya mama Laras."Boleh, mama." Jawabku. Aku dan juga mama Arya memasak berdua dan kami makan bersama. "Enak sekali!" Kata papa Hendra. "Benar, aku tidak mengetahui masakan kamu enak sekali. Aku tidak sabar dapat enak masakan kamu ini setiap hari. Pasti aku akan gendut." Kata Arya. "Benar, papa juga akan gendut. Sebab makan masakan yang sangat enak." Kata papa Hendra."Bisa saja,  ini juga atas bantuan mama Laras." Kataku. "Tidak, kamu jangan berbohong. Mama Arya itu sama sekali tidak pandai memasak. Masak telur ayam saja gosong." kata papa Hendra sambil tersenyum. "Benar itu, mama kurang enak jika memasak. Ini pasti kamu yang membuat." Kata Arya."Kalian ini memang suka mengejek m
Read more
Diantar Pulang Oleh Arya
"Sebelum bertemu kamu, aku pernah mencintai seorang wanita. Dia cinta pertama aku tapi dia melukai aku. Aku hampir ingin menikah tapi dia menduakan aku dengan orang lain." Jawab Arya. "Aku tidak menyangka sesuatu seperti itu akan terjadi kepada kamu. Padahak kamu pria yang sangat baik dan juga tampan. Tapi wanita itu tega sekali melukai kamu." Kataku. "Aku tampan?" tanya Arya sambil tersenyum.Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan. Aku mengatakan bahwa Arya tampan dan saat dia bertanya aku mengatakan bahwa di seorang pria sehingga dia memang tampan. "Benar, kamu tampan sebab kamu seorang pria." Kataku. "Aku pikir kamu memang memuji aku sebab aku tampan. Ternyata hanya sebatas seorang pria saja." kata Arya sambil cemberut. Aku gugup sekali dan merasa tidak tahu harus apa."Maafkan aku." Kataku. "Tidak perlu, aku masalah." Kata Arya. "Ternyata benar yang dikatakan oleh papa kam
Read more
Bercerita Tentang Keluarga Arya
"Jadi, mama Arya itu penggemar kakak?" tanya Aluna."Benar dia juga mengatakan jika dia ingin sekali bisa bertemu dengan kakak." Kataku. "Benarkah? Nanti jika keluarga kita beretemu kekayaan Arya. Aku akan meluangkan waktu untuk bisa ikut." Kata Aluna."Siapa nama orang tua Arya?" tanya papa."Pak Hendra dan Bu Laras." Jawabku. "Bagaimana sikap dia terhadap kamu?" tanya papa. "Tadi aku sudah mengatakan kepada papa bahwa keluarga Arya itu baik sekali. Mama dia mengajak aku memasuki berdua dan masakan aku dipuji oleh mereka semua. Padahal mengenai masakan, kakak lebih pandai dari aku. Tapi mereka itu sangat anak dan juga ramah. Bahkan papa Arya meminta aku mengatakan apa yang aku inginkan. Tapi aku tidak menjawab sebab aku merasa tidak enak. Aku baru kenal dengan mereka tapi mereka sudah ingin memberi hadiah untuk aku." Jawabku. "Jadi begitu, baik sekali mereka semua." Kata mama. "Benar sekali, kebai
Read more
Dirga Melihat Kami Berdua
"Baik, Arya." Kataku. "Aku senang kamu mulai memanggil nama aku saja. Kamu ingin mengetahui apa yang dapat membuat ku merasa jauh lebih senang?" tanya Arya. "Apa itu?" tanyaku. "Dipanggil sayang." kata Arya sambil tersenyum. "Apa maksudnya? Hentikan! Kamu ini memang suka bercanda saja." Kataku. "Kenapa aku bercanda? Jika aku serius, memangnya masalah?" tanya Arya. "Tidak juga, sudah kamu fokus saja mengendarai mobil." Kataku. "Baik, dokter cantik." kata Arya sambil tersenyum dan melihat aku. "Kamu bisa saja, Arya." Kataku. Kami sampaikan di depan rumah asisten dan dokter Dirga sudah berada di sana. Dia sepertinya menunggu aku dengan sangat tajam melihat ke arah Arya."Dokter Mia!" Kata dokter Dirga. "Dokter Dirga, apa yang sedang dilakukan?" tanyaku. "Saya menunggu kamu, ada yang ingin saya bicarakan kepada kamu." Jawab dokter Dirga.&n
Read more
Robi Dan Dika Datang Lagi
Saat aku tiba di ruangan, sudah ada Robi dan Dika. "Kalian! Ada apa datang kemari?" tanyaku "Aku ingin bertemu dokter Mia, apa dokter Mia sibuk?" tanya Robi. "Sebenarnya sekarang aku akan melakukan operasi, jadi kalian tunggu saja di sini." Jawabku. "Baik, dokter Mia. Aku akan menunggu di sini." Kata Robi. "Kami bukan kamu saja." Kata Dika. "Terserah aku saja, siapa juga yang mengajak kamu datang ke rumah sakit ini." Kata Robi. "Apa sudah ada orang yang pernah mengatakan kepada kamu bahwa kamu itu menyebalkan sekali?" tanya Dika. "Sepertinya tidak, hanya kamu yang mengatakan itu kepada aku. Semua orang tidak pernah mengatakan itu." Kata Robi. "Bagus, itu artinya aku adalah orang pertama yang mengatakan itu terhadap kamu." Kata Dika. "Iri saja kamu, Dika." Kata Robi. "Aku pergi, kalian tunggu saja di sini." kataku. "Baik, dokter M
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status