All Chapters of Orang Asing Itu Kekasihku : Chapter 51 - Chapter 60
103 Chapters
Arya Menghilangkan Berita Itu
"Bagaimana keadaan ayah saya?" tanya anak pasien. "Ayah anda telah selesai dioperasi. Dan kita tidak menunggu perkembangan keadaan dia saja. Supaya kita bisa melakukan tindakan lainnya." Jawabku. "Baik, dokter. Terima kasih sudah melakukan yang terbaik untuk ayah saya." Kata anak pasien. "Tidak, itu sudah tugas saya. Kamu telah mendoakan yang terbaik untuk ayah kamu." Kataku. "Benar." Kata anak pasien. "Jika ada sesuatu yang terjadi, silahkan memanggil saya saja." Kataku. "Baik, dokter." Kata anak pasien. "Permisi." Kataku. Aku pergi ke ruang kerja aku dan langsung menghubungi Aluna. Tapi kau mendadak mendapat informasi mengenai pasien yang lain. Aku harus menemui pasien itu. "Di mana?" tanyaku. "Ruangan nomor 012." Jawab suster Wulan. "Ayo kita ke sana!" Kataku.Arya sampai di kantor media. Dan langsung menemui orang yang bertanggung
Read more
Robi Terluka Parah
"Benarkah?" tanya Robi."Tentu saja, aku juga baru belajar tentang cinta." Jawabku. "Apa aku juga harus bertanya kepada suster Wulan?" tanya Robi. "Apa kamu tidak berlebihan?" tanyaku. "Berlebihan apa?" tanya Robi. "Kamu ingin belajar cinta disaat SMA." Jawabku. "Ini bukan berlebihan tapi ini adalah awal aku mengetahui dan mengenal cinta. Aku harus mengetahui itu supaya wanita yang aku suka juga bisa mengerti perasaan aku." Kata Robi. "Tapi Dika baik baik saja, bulan?" tanyaku. "Kenapa mengkhawatirkan Dika? Aku yang terluka tapi dia yang ditanya." kata Robi. "Buka begitu tapi aku harus mengetahui keadaan Dika juga. Dia itu selalu cepat marah, aku takut dia juga berbuat masalah seperti kamu." Kataku. "Aku tidak berbuat masalah tapi mereka yang dan mengganggu aku. Aku tidak memulai masalah. Aku ini anak baik sehingga aku tidak pengen mencari masalah. Justru merek
Read more
Mulai Memberi Peringatan
Saat jam pulang, aku pikir Arya tidak akan menjemput aku sebagai dia masih marah. Ternyata dia sudah berada di depan rumah sakit dan menunggu aku. Arya tersenyum kepada aku sambil berteriak. "Sayang, kemari! Aku sudah lama menunggu kamu." teriak Arya sambil tersenyum. "Arya!" Kataku. Dokter Dirga juga berada di depan ruang sakit dan melihat kami berdua. Aku merasa tidak enak tapi juga senang sebab dia tidak marah lagi. Semua orang melihat kami berdua dan tersenyum. Pasti mereka ingin menertawakan kami."Lucu sekali kalian ini seperti remaja saja." Kata suster Wulan. "Kami ini memang pasangan yang sangat cocok." kata Arya sambil merangkul pundak aku. Dokter Dirga hanya melihat kami dari jauh. Dia terlihat sangat berbeda seperti tidak menyukai kami berdua. "Arya memang seperti ini, dia itu mengatakan itu terus. Padahal aku sudah mengatakan untuk jangan berkata seperti itu di depan umum." Kataku. 
Read more
Cerita Dengan Aluna
Aku merasa Arya itu orang yang sangat baik meski kamu baru saja mengenal dan belum terlalu dekat tapi dia banyak membantu aku. Padahal kami hanya bertemu disaat dia ingin mengantar atau menjemput aku saja. Kita belum saling mengetahui informasi diri kita atau bagaimana dan apa saja yang kita lakukan. Tapi dia selalu ada untuk membantu aku.Saat aku ingin tidur, aku terus memikirkan Arya. Aku takut ini sungguh terjadi. Dia terlalu baik sampai membuat aku jatuh hati. Aku yakin ini adalah cinta sepihak.Rasanya tidak nyaman sekali. Aku terlalu berharap banyak kepada Arya. Aluna mengetuk pintu dan masuk ke kamar tidur aku. Dia pasti akan bercerita tentang Arya dan juga Andri. "Mia, apa kamu sudah tidur?" tanya Aluna. "Belum, ada apa kakak?" tanyaku "Aku merasa bersyukur sebab Arya suka melakukan semua ini. Dia itu melakukan ini hanya untuk kamu. Dia memang pria yang baik hati. Aku setuju kamu dengan dia." Jawab Aluna. Aku
Read more
Memanggil Arya, Sayang
Benar yang dikatakan oleh Aluna, aku terlalu bergantung dan membutuhkan Arya. Ini membuat aku semakin bingung dan tidak nyaman. Aku selalu memikirkan Arab setiap hari. Dia juga selalu membantu dan membuat aku bahagia. "Jika begitu, kakak akan pergi tidur." Kata Aluna. "Benar, ini sudah sangat malam." Kataku. Aluna pergi dari kamar tidur aku dan kami mulai tertidur. Pagi hari ini, aku terbangun dan bersiap untuk pergi ke ruang sakit. Aluna juga bersiap pergi ke lokasi syuting. "Kenapa kakak sudah bersiap pergi ke lokasi syuting?" tanyaku. "Aku ingin pergi dengan kamu, kami hubungi Arya untuk mengatakan bahwa kakak juga ikut dengan kalian berdua." Jawab Aluna. "Baik, aku akan hubungi dia sekarang juga." Kataku. Aku langsung menghubungi Arya dia mengatakan bahwa Aluna juga ikut dengan kami berdua. Arya juga tidak masalah jika Aluna ikut dengan kami. "Aku sudah mengatakan itu kepada A
Read more
Andri Cemburu
"Aku cemburu terhadap Arya, dia minta kamu merasa tenang. Berita itu dia yang menghapus bukan aku. Aku merasa bukan kekasih yang baik untuk kamu. Aku kalah cepat dari dia. Aku ingin menjadi pria yang membuka kamu bahagia dan merasa terlindungi tapi justru Arya yang melindungi kamu dari masyarakat. Kamu bisa merasakan tenang sebab dia sudah menghapus berita itu." Jawab Andri dengan nada tinggi. "Jadi, kamu cemburu terhadap Arya. Dia itu melakukan itu supaya Mia tidak sedih. Dia sangat menyayangi Mia dan tidak ingin melihat Mia sedih. Mia itu adik yang sangat peduli sapi dia terus memikirkan keadaan aku setelah menghadapi berita itu. Dia merasa sedih dan Arya langsung melakukan itu demi Mia." Kata Aluna. "Kamu bohong, pasti Arya menyukai kamu. Itu sebabnya dia melakukan itu." Kata Andri. "Tidak, Arya sangat mencintai Mia. Tidak mungkin dia menyukai aku dia itu hanya membantu aku supaya Mia tidak sedih dan kepikiran. Arya mengetahui bahwa Mia sela
Read more
Menyelamatkan Pasien Penting
"Tapi kenapa dokter Mia tetap melakukan itu?" tanya suster lain. "Kamu seperti tidak mengenal dokter Mia saja. Dia itu tidak akan membiarkan pasien dalam keadaan gawat darurat tanpa melakukan apa pun. Dia pasti sudah memikirkan akibat dari perbuatan dia sendiri. Tapi dia tetap melakukan itu sebab dia itu terlalu baik." Jawab dokter Dirga. "Benar itu, dokter Mia memang terlalu baik kepada orang lain. Dia tidak akan membuat pasien tidak tertangani. Dia akan melakukan segala cara untuk mengobati pasien. Itu kelebihan dari dokter Mia. Dia juga disukai banyak orang yang bekerja di rumah sakit ini." Kata suster lain. "Itu benar, dia itu sungguh menarik sekali." Kata dokter Dirga. "Ada apa ini? Kenapa dokter Dirga memuji dokter Mia seperti itu? Apa dokter Dirga memiliki perasaan lebih terhadap dokter Mia?" tanya suster lain. "Kamu benar, aku memang menyukai dia." Jawab dokter Dirga. "Tapi dokter Mia sudah memilik
Read more
Permintaan Aku Kepada Pak Andi
"Jadi, keadaan anak saya sudah tidak memburuk lagi." Kata pak Andi."Benar, dia sudah melewati masa kritis dan kita tinggal menunggu saja dia untuk segera sadar." Kataku. "Terima kasih, Mia! Saya tidak tahu harus berkata apa tapi kamu adalah penyelamat hidup saya. Dia adalah segalanya untuk saya. Saya hanya memiliki dia dan juga istri saya. Tapi keadaan istri saya masih belum pulih dan juga anak saya mengalami koma. Itu membuat saya kesepian sekali. Tapi akhirnya kamu bisa menyelamatkan dia." Kata pak Andi."Bukan saya yang menyelamatkan dia tapi tuhan. Kita hanya bisa berdoa dan berserah diri saja. Semua sudah diatur dan ditetapkan oleh tuhan." Kataku. "Saya hampir melupakan itu tapi kamu mengingatkan saya. Terima kasih, Mia!" Kata pak Andi."Baik pak Andi, saya permisi sebagai masih banyak pasien yang harus ditangani." Kataku. Saat aku pergi, pak Andi memegang tangan dan menahan aku supaya tidak pergi. Mungkin dia masih i
Read more
Menyelamatkan Anak Kecil
Pak Andi datang menemui aku dan menanyakan apa yang sedang terjadi. "Kenapa ini? Ada apa? Dokter Mia, sebenarnya ada apa ini?" tanya pak Andi."Maafkan saya sebelum sudah membuat keributan di sini. Pak Andi mengatakan jika saya boleh meminta sesuatu dari anda. Saat ini saya ingin meminta itu." Jawabku. Suster itu langsung terkejut sebab pak Andi akan melakukan apa saja untuk aku. "Apa? Katakan saja!" Kata pak Andi. "Saya ingin pasien ini bisa saya operasi. Dia memang tidak memiliki biaya tapi keadaan anak ibu ini sedang slama bahaya. Sebagai seorang ayah yang baru saja anaknya terselamatkan pasti mengerti bagaimana perasaan ibu ini. Saya saja merasa sangat kasihan selain terhadap ibu ini. Jika saya bis melakukan sesuatu pasti saya lakukan sekarang juga. Saya ingin membayar biaya itu tapi uang saya tidak cukup. Di rumah sakit ini, biaya harus dibayar dengan penuh. Oleh karena itu, say ingin meminta ini kepada pak Andi." Katak
Read more
Pulang Bersama Robi
"Apa keadaan mami sudah membaik?" tanya anak pak Andi."Keadaan mami sudah membaik apalagi jika dia melihat kondisi kamu sekarang. Papi yakin dia bisa langsung sembuh dan akan senang melihat kamu." Jawab pak Andi."Aku juga sudah sangat merindukan mami. Aku ingin segera bertemu dengan mami." Kata anak pak Andi."Kamu fokus saja dengan masa penyembuhan dan nanti papi akan membawa mami ke hadapan kamu." Kata pak Andi."Baik, aku akan fokus kepada penyembuhan aku ini. Siapa dokter ini?" tanya anak pak Andi. "Ini dokter Mia." Jawab pak Andi. "Perkenalkan saya Mia, dokter di ruang sakit ini." Kataku. "Dia dokter yang telah menyelamatkan kamu. Dia itu baik sekali dan bersedia melakukan apa pun demi pasien dia. Dia dokter hebat menurut papi." Kata pak Andi. "Begitu, terima kasih. Saya senang dapat mengenal kamu." Kata anak pak Andi. "Saya juga senang mengenal kamu." Kataku. "Terima kas
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status