Semua Bab Orang Asing Itu Kekasihku : Bab 41 - Bab 50
103 Bab
Keraguan dipatahkan
Pasien itu langsung memeluk wanita itu dengan sangat erat.  "Roni, ada apa ini?" tanya wanita itu sambil dipeluk pasien itu.  "Aku tidak bisa melupakan kamu. Maafkan aku, aku egois dan tidak ingin melepas kamu." Jawab pasien itu sambil memeluk wanita itu.  "Roni, aku tidak tahan. Aku takut keputusan aku berubah lagi. Kamu dapat membuat aku tidak kuat dan tidak bisa memilih." Kata wanita itu.  "Aku mohon, cintai aku seperti aku mencintai kamu." Kata pasien itu.  "Baik, aku akan mencintai kamu lagi. Aku juga menggunakan masih memiliki perasaan terhadap kamu. Aku cinta terhadap kamu." kata wanita itu sambil meneteskan air mata.  "Terima kasih, Dinda!" kata pasien itu.  Kakak Aluna dan Hengky juga sih menjalani adegan berikutnya.  "Bagus sekali." Kata sutradara.  "Tadi kamu hebat, saya mengatakan aku mencintai kamu bahkan setelah kematian. Itu membuat aku teringat kepada
Baca selengkapnya
Merebutkan Aluna
Saat mereka berdua duduk di meja makan, aku juga ikut bergabung dengan mereka semua. "Apa yang sudah kalian bicarakan?" tanyaku. "Tidak ada." Jawab papa. "Benar, kami hanya berbicara sesuatu yang biasa saja." Kata Arya. "Begitu." Kataku. Mereka menyembunyikan apa yng sudah dibicarakan. Pasti mereka ingin aku tidak mengetahui apa yang dikatakan. Tapi aku sudah tahu dan aku mengerti alasan papa mengajak Arya berbicara sebab dia ingin aku mendapatkan yang terbaik. Meski aku dan Arya tidak sungguh menjalin hubungan serius. "Kalian makan saja dan jangan berbicara terus." Kata mama.Kakak dan Hengky selesai syuting. Hengky mengajak pulang kepada Aluna. Tapi Andri datang dan membawa Aluna pergi dari lokasi syuting."Ayo kita pulang, Aluna!" kata Hengky sambil memegang tangan Aluna. "Dia akan pulang bersama saya." kata Andri sambil menarik tangan Aluna. "Aku akan pulang deng
Baca selengkapnya
Mengatakan Apa Yang Dirasakan
Tapi semua orang mengatakan itu kepada aku. Mereka semua terus memaksa aku. Akhirnya tanpa aku sadari, aku melakukan itu.  "Sayang." kataku sambil tersenyum.  "Aku tidak percaya ini sungguh terjadi. Seorang Mia mengatakan itu kepada aku. Aku senang sekali sampai aku tidak bisa mengatakan apa pun lagi." Kata Arya.  "Itu kamu bicara." Kataku.  "Benar tapi skarang aku bingung harus mengatakan apa." Kata Arya.  "Mia, aku tidak menyangka kamu akan mengatakan itu kepada Arya. Ini sungguh tidak terduga. Aku tidak percaya ini." Kata Aluna.  "Aku lebih tidak percaya dengan ini." Kata Andri.  "Nenek juga terkejut." Kata nenek.  "Mama berpikir bahwa anak terakhir nama ini sudah dewasa. Dia sudah memiliki pria yang dicintai." kata mama sambil tersenyum.   "Papa merasa iri, sekarang sudah ada pria yang kamu cintai selain papa. Papa merasa cemburu." kata papa sambil cemberut.&
Baca selengkapnya
Menanyakan Sesuatu Kepada Mama
Aku baru mendengar mama mengatakan seperti ini. Mama menceritakan apa yang mama rasakan dengan sangat dalam. Bahkan dia seperti ingin meneteskan air mata. Dia merasa senang saat aku menolak perjodohan itu. Aku memang harus dan senang sebab aku menolak perjodohan itu. Tapi aku juga sedih sebab aku harus membohongi keluarga aku sendiri. Mama, orang yang sangat menyayangi dan mempercayai aku. Aku telah membohongi dia. Aku tidak jujur dengan hubungan aku dan Arya. Aku yakin disaat in semua terbongkar, mama akan menjadi orang yang paling sedih sebab aku telah mengecewakan dia. "Maafkan aku, mama." kataku dengan sepenuh hati. "Maaf, kenapa? Kamu tidak memiliki salah apa pun terhadap mama. Apa maksud perkataan kamu itu?" tanya mama sambil terkejut dan merasa sangat bingung. "Apa?" tanyaku sambil terkejut. Aku hampir saja mengatakan kejujuran terhadap mama. Aku bodoh sekali sebab aku akan mengatakan kejujuran ini. Jika aku sampai mengataka
Baca selengkapnya
Perkenalan Arya Dan Dirga
"Jangan papa, saya sangat ingin mendapatkan izin dan restu. Maafkan saya, saya hanya bercanda saja." kata Arya sambil memohon."Saya juga hanya bercanda." kata papa sambil tersenyum. Ini sungguh tidak terduga, mereka bisa bercanda dan tertawa bersama. Padahal papa jarang mengajak pria lain bercanda. Apalagi saat pria itu mendekati kami berdua. Papa akan bersikap dengan tegas kepada pria itu. Tapi Arya bisa membuat papa berbeda. Atau memang memiliki sesuatu yang istimewa dan tidak terduga. Aku merasa dia itu seseorang yang bisa mengambil hati papa. "Kalian tidak akan pergi?" tanya Aluna."Benar, kalian bisa terlambat." Kata nenek. "Benar itu, ayo cepat pergi!" Kata mama. "Ayo kita pergi sekarang juga!" Kata Arya. "Baik." Kataku. Kami pergi ke rumah sakit dan sudah ada dokter Dirga yang menunggu di depan rumah sakit. "Dokter Dirga!" Kataku. "Dokter Mia!" Kataku. 
Baca selengkapnya
Sisil
Andri pergi dari lokasi syuting. Andri langsung bergegas ke kantor dia. Sutradara datang dan memanggil Aluna. "Aluna!" teriak Sutradara. "Ada apa?" tanya Aluna. "Saya ingin perkenalkan aktris baru sehingga saya menunggu kamu sejak lama." Kata sutradara. "Begitu." Kata Aluna. Aluna berkenalan dengan aktris baru."Aluna, saya harap kita bisa menjadi teman baik. Nama saya Sisil." Kata Sisil. "Sisil, nama saya Aluna. Senang juga bisa mengenal kamu." Kata Aluna. "Apa benar kamu sedang ada hubungan dengan CEO bernama Andri?" tanya Sisil. Aluna langsung merasa tidak nyaman. Aluna merasa bahwa Sisil terlalu tidak sopan menanyakan sesuatu yang sangat pribadi. Padahal mereka memang belum mengenal dengan dalam. Mereka baru saja saling mengetahui nama saja. Tapi Sisil suka berani menanyakan seseorang yang sedang dekat dengan Aluna. "Maaf tapi itu bukan urusan kamu. Jadi sa
Baca selengkapnya
Keluarga Arya Menghibur Aku
"Mereka berdua itu benar, Mia. Kamu tidak salah. Kita tidak bisa menolak takdir. Belajar kuat dan memaafkan diri sendiri. Kamu itu dokter dan tugas seorang dokter bukan hanya mengobati pasien saja. Tapi juga harus bisa kuat untuk menenangkan keluarga pasien. Itu harus dilakukan supaya kamu bisa menjadi dokter yang baik." Kata mama Laras. "Terima kasih, kalian sudah menghibur aku. Aku merasa sangat senang mengenal kalian semua." Kataku. Aku tidak menyangka keluarga Arya akan datang disaat aku sedang merasa sedih. Mereka semua menghibur aku. Bahkan saat penting seperti ini. Arya dan keluarganya memang selalu tepat waktu saat datang ke hidup aku. Mereka membuat kau merasa tidak sendiri slama menjalani hidup. Sayang sekali, hubungan aku dan Arya hanya kebohongan. Jika ini kenyataan aku akan sangat beruntung sebab aku akan memiliki keluarga yang sangat baik."Kenapa kamu diam saja, Mia?" tanya mama Laras. "Tidak, aku hanya merasa sangat senan
Baca selengkapnya
Arya Merasa Kesal Terhadap Dirga
Saat pulang, Arya sudah berada di depan rumah sakit. Dia akan mengantar aku pulang. "Apa kamu sudah selesai?" tanya Arya. "Sudah, aku selesai bekerja." Jawabku. "Ayo kita pulang!" Kata Arya. Dokter Dirga melihat kami dari jauh. Dia langsung menyapa aku tapi tidak Arya. "Dokter Mia!" Kata dokter Dirga."Dokter Dirga!" Kataku. "Apa kamu akan pulang sekarang?" tanya dokter Dirga. "Benar, kami pergi." Jawabku.Saat masuk ke dalam mobil, Arya langsung mengatakan sesuatu tentang dokter Dirga. "Dia itu kenapa? Aku berada di ekstrak aku tapi dia hanya menyapa kamu saja. Menyebalkan sekali itu orang." kata Arya sambil marah."Sudah biarkan saja, dia memang seperti itu. Suster Wulan juga merasa kesal terhadap dia." Kataku. "Benarkah? Orang itu memang seperti itu. Aku pikir karena dia cemburu terhadap aku. Aku ini kekasih dokter Mia yang cantik. Dia pasti me
Baca selengkapnya
Kedatangan Dokter Dirga
"Saya baru menyadari ini, saya memang ceroboh. Maafkan saya sudah bertindak tanpa berpikir panjang." Kata Andri. "Tentu saja, ini akan menjadi berita besar. Aluna ini buka artis yang sembarangan. Dai itu sangat terkenal, bagaimana jika jika orang yang tidak menyukai dia membuat ini menjadi kesempatan untuk menghancurkan karier Aluna. Aluna sudah merintis semu ini dari awal. Dia bahkan memuliakan ini sejak sangat lama. Saya tidak ingin mimpi dan kerja keras dia hancur begitu saja." Kata papa. "Saya mengerti itu, maafkan saya." Kata Andri. "Sudah kalian makan saja, sebelum tengah malam." Kata mama. "Baik mama, terima kasih." Kata Andri. "Terima kasih." kata Arya. Aku dan Aluna tidak mengatakan apa pun sebab papa terus berbicara kepada Andri. Aku dan yang lainnya hanya bisa makan saja. "Bagaimana? Enak, bukan?" tanya mama. "Enak sekali." jawab Andri dan Arya dengan kompak. 
Baca selengkapnya
Berita Aluna Menyebar
Ternyata dokter Dirga tidak mengatakan apa pun terhadap aku. Aku merasa tidak enak terhadap Arya. Pasti dia merasa kesal saat aku pergi dengan dokter Dirga. Aku harus berbicara dengan dia nanti. Aku harap dia akan datang ke rumah sakit nanti siang. Sehingga kami bisa bertemu dan makan siang di kantin. Aku langsung pergi menangani pasien sekarang juga. Aluna pergi ke lokasi syuting bersama Andri. Saat berada di mobil, Aluna meminta Andri untuk menjelaskan semuanya tentang Sisil kepada dia. Andri tidak ingin menjelaskan semuanya sekarang. "Maafkan aku, aku belum siap untuk menjelaskan semuanya. Nanti saja aku cerita kepada kamu." Kata Andri. "Kenapa? Apa kamu masih merasa terluka oleh dia?" tanya Aluna. "Dia itu hanya mantan dan kamu masa depan. Aku tidak ingin membahas dia lagi. Bagi aku, aku sudah bersama kamu itu artinya aku akan menikah dengan kamu. Kamu jangan merasa cemburu dan juga kecewa sebab aku tidak memiliki perasaan apa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status