All Chapters of Suami Dibawah Ketiak Ibu: Chapter 1 - Chapter 10
10 Chapters
Terpesona Pada Guruku
Bel sekolah berbunyi, aku dan teman–temanku segera masuk kedalam ruang praktek.    “Anak–anak, perkenalkan ada guru baru disini yang akan menggantikan saya untuk mengajar informatika.” Ucap Ibu Tanti.
Read more
Tak Ingin Menikah Muda
Perbedaan usiaku dengan Pak Aidan pastinya sangat jauh, tapi bukan berati kami tidak bisa saling mengenal, lalu…. Astagfirullah, lagi-lagi aku berpikiran seperti ini. Padahal aku tidak tahu, apakah Pak Aidan sudah beristri atau belum. Andaikan belum, apakah ia masih jomblo atau sudah mempunyai pacar, aku tidak tahu.Aku sama sekali tidak fokus dengan apa yang dijelaska
Read more
Membayangkan Indahnya Pernikahan
Kami makan malam bersama. Karena dari tadi membahas tentang pernikahan, aku jadi membayangkan kalau nanti aku sudah menikah, lalu aku ikut dengan suamiku, pasti dirumah ini akan terasa sepi, hanya ada Mama dan Papa. Rasanya aku ingin tetap tinggal disini bersama mereka, menemani sisa usianya. Menjaganya jika mereka sakit, itu adalah tugasku sebagai seorang anak satu-satunya, karena hanya aku harapannya. Hanya aku yang mereka punya.
Read more
Mata Kami Sering Bertemu
Aku terbangun, kulihat jam dindingku sudah menunjukkan pukul 5.10, aku segera bangkit dari tempat tidurku menuju kamar mandi, aku berwudhu lalu melaksanakan sholat dua rakaat. Setelah itu aku mandi, lalu sarapan. Mama sudah membelikanku sebungkus nasi uduk. Selesai serapan, aku bersiap-siap untuk berangkat kesekolah.  Pagi ini jalanan cukup padat, karena banyak anak sekolah, mahasiswa dan juga para pekerja yang melewa
Read more
Harus Menjadi Kebanggaan Orang Tua
Aku membuka lagi akun instagramnya Pak Aidan, kulihat lagi semua fotonya. Kalau dilihat disini memang sepertinya ia masih jomblo, tak ada satupun foto wanita yang ia posting kecuali foto ibunya. Kelihatannya ia dekat dengan sang ibu. Aku pernah mendengar, jika seorang wanita sedang mencari jodoh, pilihlah seorang laki-laki yang sayang dengan ibunya, karena jika seorang laki-laki sudah tahu cara menghargai dan menyayangi ibunya dengan baik, maka ia akan menghargai dan juga menyayangi wanita yang bersanding dengannya nanti.Lalu pilihlah laki-laki yang senantiasa menghargai dan mencintai ibunya dengan baik dan bijaksana. Karena laki-laki akan senantiasa menghargai hati seorang wanita yang dicintainya, jika memang hatinya sudah terlatih untuk terus menghargai hati ibunya.Lalu pilihlah laki-laki yang beramah tamah kepada ibunya karena kelak, laki-laki yang seperti itu akan beramah tamah kepada wanita yang dicintainya. Lalu pilihlah laki-laki yang berlemah lembut kepada ib
Read more
Guruku Sudah Mengenaliku
Hari ini mata pelajaran informatika, aku senang karena akan bertemu Pak Aidan, aku ingin segera melihatnya. Mata pelajaran pertama sudah berganti, aku dan teman-teman ke ruang komputer. Tak lama kemudian pak Aidan datang, ia hari ini memakai kemeja berwarna biru elektrik, terlihat tampan sekali.Aku tak berani menatapnya lama-lama karena aku benar-benar jatuh cinta padanya. Ia sedang menjelaskan materi hari ini, lalu mempraktekkannya.Ketika aku ingin menyalakan perangkat komputerku, tiba-tiba tidak nyala."Tiara, komputer aku ga nyala. Gimana nih?" Tanyaku yang kebingungan."Bilang aja sama Pak Aidan!"Tiba-tiba Tiara bilang pada Pak Aidan bahwa komputer diuser 12 tempatku duduk tidak nyala. Pak Aidan langsung memghampiriku, disaat ia mendekat jantungku berdetak lebih kencang. Ia berusaha menyalakan perangkat komputer ini, namun tetap tidak bisa. Wangi parfumnya sangat menyengat dihidungku. "Kamu lihat ke pc teman sebelah kamu dulu ya
Read more
Diantar Pulang Oleh Guruku
Saat masih berada dijalan, ada sebuah mobil yang mendekat ke motorku, tiba-tiba mobil itu mengenai motorku, lalu aku jadi hilang kendali.Brakkk!Astagfirullah, aku terjatuh kepinggir jalan. Aku sangat kaget. Orang-orang berusaha membangunkan motorku, lalu menolongku, aku dituntun untuk duduk disebuah warung kopi. Diantara orang-orang tersebut ternyata ada Pak Aidan, aku baru melihatnya. Ia duduk disebelahku."Minum dulu teh hangatnya!" Pak Aidan memberikan aku secangkir teh hangat."Iya. Kok Bapak ada disini?" Tanyaku."Tadi kan motor saya jalan dibelakang motor kamu.""Oh!" Aku tidak tahu kalau ternyata motornya ada dibelakangku."Bagian tubuh kamu ada yang luka ga?""Belum tau Pak, tapi tangan dan kaki saya sakit banget."Tidak mungkin aku membuka auratku dihadapan Pak Aidan hanya untuk melihat bagian tubuhku yang terluka, sepertinya tidak ada yang berdarah, mungkin hanya lecet karena terbentur aspal.Ia masih
Read more
Sakitnya Diurut!
"Kok bisa sih kamu ditolong sama guru kamu itu?" Tanya Mama. "Iya, jadi dia lagi naik motor dibelakang aku, lalu pas lihat aku terserempet motor, orang-orang langsung menolongku, setelah aku sadar diantara orang-orang itu ternyata ada Pak Aidan. Yaudah, dia anterin aku pulang."
Read more
Menerima Bucket Snack
Aku bangun dipagi hari dengan kaki dan tangan yang masih sakit. Perlahan aku bangkit dari tempat tidurku untuk melaksanakan sholat subuh, lalu aku kembali duduk diatas kasur. "Deeva, gimana keadaan kamu?" Tanya Mama. 
Read more
Kembali Diantar Pulang Olehnya
Hari ini aku sudah mulai masuk sekolah, alhamdulillah kaki dan tanganku sudah tidak sakit, tapi aku tetap belum boleh mengendarai motor sendiri, jadi aku berangkat kesekolah diantar oleh Papa. Aku masuk kedalam kelas, langsung duduk di bangkuku, "Hai Deev, udah sehat?" Tanya Tiara. 
Read more
DMCA.com Protection Status