Semua Bab Bangkitnya Sang Ahli Pedang: Bab 31 - Bab 40
199 Bab
Seragam Baru Sanktessy
Levian telah melaporkan kejadian pagi ini. Semua kesatria heboh sendiri. Mendengar laporannya, aku hanya bersenandung cerah. Levian menatapku dengan lega, mengetahui aku dalam suasana sangat baik hari ini. Aku telah menunggunya cukup lama. Telah kubayarkan secara lunas kepada tuan Marquis Kingston. Levian juga meletakan beberapa pakaian di kasurku. Itu adalah bahan terbaik. Kemeja sutra kualitas tinggi berwarna putih, sutera terluarnya juga berwarna putih. Ini adalah warna yang tidak biasa digunakan oleh Akion.Kurasa,  bahkan jika dia menggunakan kombinasi warna aneh sekalipun, Akion tetap menawan. Dua pakaian lagi berwarna lebih gelap. Hitam pekat seperti malam memang sangat cocok pada Akion, dan biru benhur yang lembut dan elegan juga cocok pada
Baca selengkapnya
Latihan Tanding di Sarang Ogre
Bam! Bam! Bam! Sesekali aku mengibaskan tanganku agar debu dari pertarungan mereka tidak mengganggu pernapasan dan pemandanganku. Bahkan Renia ternyata lebih tangguh. Gadis kecil ini terlihat menikmati pertarungan ini. Bam! Air itu meluncur dengan cepat, kemudian Verion menghindarinya. Dia tampak kelelahan, tapi matanya tetap tajam.Api berpusat padanya, dia terlihat membutuhkan konsentrasi tinggi untuk mengolahnya menjadi bola api. Itu bola yang cukup besar, Verion melemparkannya pada Harzem.PYAS!Dinding air besar muncul di depan Harzem, bola api itu menghilang dengan cepat. Perbedaan kekuatan mereka sangat t
Baca selengkapnya
Seharusnya, Kau Jaga Mulutmu
Saat kami pulang, ayahku sedang menerima tamu di ruangannya.  Aku melihat kereta kuda di halaman depan. Kereta kuda itu berwarna hitam, dan mewah. Pada bagian pintunya, terdapat lambang ular dan tombak yang seolah ular itu melingkar untuk melindungi tombak. Itu adalah lambang dari keluarga pamanku—Count Invit.  Tampaknya dia ingin menyebarkan taringnya pada kami lagi. Pasti berat untuk kehilangan hal sebagus Akion, entah apa yang akan dia lakukan kali ini.  Aku masuk begitu saja ke dalam ruangan ayahku. Ayahku memandangku terkejut, tapi dia tidak marah. Mata itu, dia hanya merasa khawatir. Aku melihat wajah sombong Count invit dan Alec. Mereka tidak menyentuh minuman sedikit pun, mungkin karena merasa dia tak pantas menerima minuman dari keluarga miski
Baca selengkapnya
Ulah Verion
Pada pagi hari, koran telah mengabarkan tentang kematian Count Invit dan Alec yang mati dengan menyeramkan.Tertulis disana bahwa semua Ksatrianya tidak terluka sedikitpun. Orang-orang menyimpulkan Count Invit memang diincar karena dia memang mempunyai banyak musuh. Ayahku menutup koran itu dengan tidak peduli. Dia memandangku sekilas  lalu beralih melakukan hal lainnya. Setelah itu dia berjalan ke lorong utama. Aku tahu bahwa ayah akan memandangi potret ibu yang besar itu. Biasanya dia memandang dengan belas kasih, dan rasa rindu yang besar. Sesekali dia akan memegang wajah ibu yang ada di potret seakan dia sedang secara nyata menyentuhnya. Tidak ada satu pun yang akan mengganggu ayah saat dia menikmati waktu berdua bersama ibu. Kebanyakan dari ka
Baca selengkapnya
Hadiah dari Marquis Kingston
Verion duduk di taman, wajahnya menghadap matahari,  tapi wajah itu tertutup oleh buku. Dia sedang berjemur atau sedang meratapi rasa bersalahnya. Tanpa menyadari keberadaanku, dia masih bersikap begitu. Aku juga tidak mengatakan apa pun, hanya duduk di taman dan menikmati waktu yang tenang. Ketenangan di sini cukup sulit didapatkan. Jarak kami hanya dua meter, aku sengaja menjaga jarak karena kami butuh waktu sendirian walaupun ada di tempat yang sama? Seorang Pelayan perempuan mendatangiku, untuk memberitahu jika Eli mencariku. Sebelum pelayan perempuan itu pergi, Eli menampakan wujudnya dari arah sebaliknya. Dia melambaikan tangan padaku dengan ringan dan senyum secerah matahari. “Akion!” teriakannya sangat kuat, hingga beberapa prajurit yang sedang berpatrol
Baca selengkapnya
Perekrutan Sekretaris
Tiga hari kemudianSebentar lagi waktuku untuk berangkat Kekaisaran. Masalah pembukuan di Sanktessy, aku telah menyuruh ayahku merekrut dengan cara menyebarkan berita. Dua minggu, berita itu telah tersebar. Aku mengatakan pada ayahku agar membuat informasi itu dan waktu ujian cukup lama, agar mereka mempersiapkan diri dan benar-benar berusaha. Tidak ada syarat khusus di dalamnya. Kau hanya perlu pintar dalam pembukuan, jujur, pekerja keras bahkan ketika kau sakit jika kami membutuhkanmu, maka dia harus siap. Tidak heran, pada hari ini mansion Sanktessy sangat berisik karena mereka antusias untuk mengikuti ujiannya. Kami telah menjanjikan 1000 keping emas dalam setahun. Itu bayaran yang besar. Mereka ya
Baca selengkapnya
Penjudi Handal, Willian Cassis
Grace menggigil, mulutnya bergumam hal apa pun yang bisa membuatnya selamat. Willian seseorang yang hebat mengontrol mimik wajahnya, jika aku tidak mendengar detak jantungnya yang keras, aku tidak menyadari bahwa sebenarnya dia juga merasakan takut di situasi ini. Dia berusaha keras untuk menenangkan detail jantungnya, apalagi saat mataku bertemu dengan matanya yang tenang. Siapapun akan takut bertemu pria dengan aura sekuat Akion.Kalau dipikir-pikir, apa pekerjaannya sebelumnya? Ini sangat menarik untuk di telusuri. Dia berumur 25 tahun, pria dewasa yang berusaha keras untuk menyembunyikan kegentaran hatinya. “Kalian tidak menjawab?”Di sebela
Baca selengkapnya
Telur Mistik
Berita telah tersebar.  Dari pelayan, kesatria, bahkan masyarakat, berita itu telah diketahui oleh mereka.  Bisnis baru keluarga Sanktessy.  Itu adalah bisnis yang mengejutkan bagi semuanya—sekekaisaran. Mereka membicarakan skeptis, tapi mengagumi dari celah mata mereka ini ladang uang mereka.  Keluarga yang rendah hati, ramah, lurus, dan selalu mengatakan iya demi kepentingan bersama.  Bukankah itu buruan yang mudah?  Bisnis baru ini juga membuat mereka takut dan tersaingi. Kenapa bisa keluargaku seberuntung ini di ujung tanduk kehancuran?  Terima
Baca selengkapnya
Hadiah Indah Tapi Kejam
Pada hari-hari berikutnya yang kami lalui dengan banyak drama. Pada pagi cerah, dan sinar matahari tidak sepanas seperti biasanya. Ini menandakan musim dingin akan tiba. Memang cukup aneh menurutku, di tanah gersang sekalipun musim dingin berlangsung. Sedikit berbeda pada wilayah lain, tapi yang namanya musim dingin ya musim dingin. Orang-orang di Sanktessy biasanya hanya menambahkan syal saja di leher mereka saat musim dingin. Bagi mereka, wilayah Sanktessy bukanlah wilayah terdingin. Jika daerah lain akan menunjukkan suhu hingga -30°c, maka titik terendah suhu Sanktessy hanya 2°C. Mengenai hal itu, ini telah mendekati masa keberangkatanku ke ibu kota Kekaisaran. Kereta kuda yang aku gun
Baca selengkapnya
Permintaan Maaf Sang Tuan
Meskipun aku menyalahkan diri sendiri karna membangkitkan kenangan buruk Eli, aku mencoba bersikap nyaman ketika bertemu dengannya. Sampai saat itu, dia menggunakan gelang yang kuberikan, wajahnya masih terlihat cerah seperti biasanya.Memakai gelang itu dan tersenyum untuk menutupi suasana hatinya, bukankah itu bodoh? Aku yakin bahwa gelang itu seakan bara api yang melingkar pada lengannya. “Kau tidak perlu memakai nya.”Aku berbicara dengan sepenuh hatiku. Suara rendah yang kugunakan sengaja untuk membuatnya nyaman. Bagaimana pun sekarang, aku sedang menyentuh titik sensitif yang dia coba kubur dalam. “Apakah ada masalah jika aku memakai pemberianmu, Akion?”
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
20
DMCA.com Protection Status