All Chapters of Bangkitnya Sang Ahli Pedang: Chapter 81 - Chapter 90
199 Chapters
Berikan Aku 40 Botol
“Aku mengagumimu, Akion." Itulah yang dia katakan setelah melihat desain yang kuberikan. “Tampaknya selain seorang swordmaster kai banyak mempunyai keahlian lain yang memukau.” Luke memujiku terus menerus.  “Aku mengetahui tentang pertanian di Aurus, itu sebuah gebrakan baru untuk semuanya. Orang-orang ingin mempelajarinya, apa kau ingin membuka pelatihan untuk yang lainnya?”“Tidak, aku akan mengurus wilayah ku terlebih dahulu.”Membuat mereka mendatangi wilayahku dengan alasan belajar dalam situasi seperti ini akan sangat merepotkan kami. Kedatangan orang yang banyak akan mempermudah mata-mata.“Lalu bagaimana dengan permintaanku ini?” Ada ketidaksabaran
Read more
Makan Malam Yang Tidak Menyenangkan
Ayahku dan Marquis Kingston mempunyai kesamaan. Mereka sama-sama menganggap orang lain sebagai anaknya sendiri. Ya, Marquis Kingston memperlakukanku dengan sangat baik. Dia memberikan perintah pada semua pelayannya untuk melayaniku dengan sangat baik. Itulah kenapa urusan baju dan lain-lain selalu tersedia dengan baik.Tidak ada satu pun orang dari keluarga Marquis Kingston yang pernah memberikanku pelayanan buruk atau pandangan tidak sopan, tampaknya dia secara tegas melarang hal itu. Pagi ini, baju baruku datang lagi. Dikirimkan oleh Marquis Kingston. Baju yang akan kugunakan untuk acara makan nanti malam, dan upacara penutupan festival musim salju besoknya. Kali ini aku sedikit merasakan dinginnya salju. Dari jendela kamarku aku menatap salju yang ja
Read more
Aku Akan Melindungimu
“Apa yang sebenarnya kau lakukan pada mereka, Tanka?” Aku melepaskan kancing bajuku yang di dekat leher. Ini begitu mencekik di udara yang tidak kusukai. Aku melihat Tanka yang duduk di ujung meja. Wajahnya menunjukkan ekspresi usil yang membuatku tahu dia melakukan percobaan pada mereka. “Serbuk tidur yang bisa mempengaruhi kinerja otak mereka.” Tanka mengatakannya dengan senyum lebar. Dia minta dipuji?Aku berjalan mendekat padanya, memandangnya yang ada di bawah pandangan mataku. “Apa itu?” “Sebuah ramuan yang membuat mereka tertidur dan efeknya seperti mabuk.” 
Read more
Hal Aneh Di Penutupan Festival
Bunyi terompet besar terdengar, memekakkan telinga tapi orang-orang sangat menyukainya. Mereka berkumpul di kedua sisi jalan. Ketika gerbang dibuka, Mereka bersorak menyaksikan para pahlawan kekaisaran menurut mereka. Bagaikan karnaval, semua orang bersuka cita akan festival ini. Aku dengar bahwa kaisar yang agung bahkan memberikan mereka bahan makanan selama sebulan. Aku menyeringai karena itu. Kaisar hanya menyatakan untuk dirinya sendiri, membuat publik begitu menyukainya. Polesan bantuan itu tentu saja membuatnya berkilau. Dia tidak bilang bahwa setengah bantuan itu dariku—Anak Baron Sanktessy yang miskin.Kali ini aku sengaja tersenyum lebar, bahkan tanpa menambahkan sihirnya pada diriku, membuat sosokku tampak bersinar. Lihatlah rambutku, ma
Read more
Sihir Kegelapan di Dalam Pilar
Rauwwww!” Suara besar itu hingga cahaya terang muncul dari belakangku. Semua orang terdiam menyaksikannya sendiri. Untuk kali pertamanya, Tanka dan Sunny muncul bersamaan, menampilkan sosok mereka yang begitu hebat. Aku tidak tahu bagaimana Sunny yang ada di hutan kegelapan muncul secara tiba-tiba, tapi itu mungkin saja terjadi karena dia pemilik sihir murni yang sangat tinggo.Bola hitam itu masih ada. Meskipun mereka  telah melakukan serangan yang hebat secara bersamaan, membuat ledakan energi yang begitu kuat.“Akion, maafkan aku yang terpaksa menunjukkan wujudku. Jika tidak seperti ini, kekuatanku tidak akan muncul.”  Tanka m
Read more
Hari Setelah Pertarungan
“Baron Muda Sanktessy berhasil mengalahkan monster sihir hitam!” Tukang Koran berteriak dengan heboh sambil mengangkat tinggi koran yang dia pegang. Tap!“Wah, lihatlah Kak Akion di sini begitu tampan!” Altair yang baru saja tiba di atap rumah yang aku duduki sejak tadi terlihat begitu heboh, dia langsung membuka koran di tangannya. Aku tahu wajah ini tampan!Kau akan sulit untuk mengatakan tidak. Rasa percaya diri ini semakin tumbuh setelah aku mendengar pujian-pujian dari mulut mereka. “Hidungmu mengembang, Akion.” Ta
Read more
Tujuan Yang Berbeda, Tapi Tetap Sama
Luke menggunakan jubah berwarna hitam dengan sedikit warna merah pada bagian pinggirnya, yang dibordir dengan sangat indah. Membentuk mantra kuno yang tidak kupahami. Tak!Bunyi gelas teh yang dia letakan sedikit keras. Matanya yang berwarna ungu itu memandang Tanka dengan tajam. “Pencuri ini tidak kapok hanya dengan mencuri di kebunku saja.” Tanka yang dikepung dengan lingkaran sihirnya memasang wajah masam. “Hanya tulang belulang yang kupungut di lemari tua.” Tanka tidak mau mengakui kesalahannya. “Yang kau curi itu adalah tulang belulang serangga air yang sangat langk
Read more
Uang Itu Berkuasa
Drap!Drap! Drap! Drap!Wosh!Anak panah aku lepaskan dan langsung menjatuhkan rusa yang memiliki tanduk yang tinggi.“Kau menjatuhkannya!” teriakan Tanka itu begitu melengking di telingaku, aku mengusap telinga kananku. “Jangan berteriak tepat di telingaku, Tanka.”“APA!?” Dia sengaja melakukannya, aku melihat senyum lebar di wajahnya. Aku turun dari kuda, dN melihat rusa besar yang ada di depanku. Di Bumi dulu aku sering melihat hiasan dinding yang berasal dari kepala rusa. Apa aku harus membuat hal seperti itu?
Read more
Hambatan Di Perjalanan
Ini sudah lima hari berlalu dari aku meninggalkan ibukota.  Sebuah surat datang dari Marquis Kingstone.     Salam untukmu, rekanku dan anakku.  Aku Marquis Kingstone menyambut niat baikmu mengenai penjualan ramuan obat tidur itu.  Di kekaisaran ini insomnia yang akut memang sering kali terjadi, dan banyak yang menggunakan obat serta pendeta untuk membantu mereka tertidur dengan nyenyak.  Aku telah mencari beberapa orang yang memiliki insomnia parah bagaikan kutukan, jika bisa tolong kirimkan contoh untuk dilakukan tes di sini.  Aku sudah membaca surat kabar dari Earl Woodsy, Anda terlihat sangat keren sekali. Naga dan peri itu
Read more
Di Tempat Tujuan
Aku menguap, saat keramaian di depanku terjadi. Yang namanya pasar memang selalu seperti ini.Aku berjalan bersama Tanka yang bersembunyi di balik bajuku. Para kesatriaku dan kereta kuda itu ada di penginapan. Kota ini cukup besar, pelabuhan yang ada di sini termasuk besar. Kalau aku tidak salah ingat, pelabuhan di sini adalah nomor dua terbesar sekekaisaran.Saat di istana kemarin aku telah bertanya pada Verion dan Altair tentang alam yang kucari. “Ada koki hebat yang katanya bisa memasak apa pun. Apa kalian tahu di mana koki itu berada?” Aku bertanya dengan serius, mereka bisa melihat keseriusan dari mataku yang menyipit dengan rahang yang mengeras. 
Read more
PREV
1
...
7891011
...
20
DMCA.com Protection Status