All Chapters of Annoying Marriage: Chapter 11 - Chapter 20
164 Chapters
BAB 11
Yudha menepikan mobilnya, menghentikan mobil itu di trotoar yang cukup sepi dan agak gelap. Membuat Karina sontak merinding dan sedikit ketakutan. "Dok, mau ngapain?" kontan Karina panik, mau apa lagi sih dosen absurb-nya ini? Kenapa juga dia tidak ada panggilan cito mendadak? Jadi Karina tidak bisa kabur melarikan diri. "Membicarakan jalan keluar untuk masalah kita." Yudha menoleh, menatap Karina yang memucat itu dengan tatapan serius. Karina menelan ludahnya dengan susah payah, jalan keluar yang seperti apa sih? Memang dokter menyebalkan satu itu punya rencana gila apa lagi selain tiba-tiba mengajaknya menikah?"Ja-jadi jalan keluar yang seperti apa, Dok? Dokter hendak membatalkan rencana kita menikah?" tentu itu harapan Karina, bukan? Namun sepertinya tidak semudah itu. Yudha mengayunkan tangannya, mencubit pipi Karina sampai gadis itu terkejut dan berteriak kesakitan. "A-aduh ... aduh! Sakit, Dok!" teriak Ka
Read more
BAB 12
Yudha memasukkan mobilnya ke dalam garasi, setelah mematikan mesin mobil dan melepas seat belt, ia bergegas turun dan melangkah masuk ke dalam. Ia baru hendak membuka pintu ketika pintu itu sudah terhempas terbuka. "Gimana, Yud?"Yudha menghela nafas panjang, sebegitu inginnya sang ibu melihatnya menikah? Bahkan sampai rela menunggu Yudha pulang selarut ini? "Apanya yang bagaimana, Bu?" tanya Yudha mencoba membelokkan arah pembicaraan. Sontak tangan Ningsih terayun, mengebuk gemas pantat Yudha sampai laki-laki tinggi tegap itu melonjak kaget. "Aduh ... sakit, Bu!"Yudha menatap gemas ke arah sang ibu, sungguh memalukan sekali! Untung sejawat dosen dan dokter serta mahasiswanya tidak ada yang melihat, kalau ada yang melihat? Bisa hancur reputasi Yudha dalam sekejap. "Makanya, jangan suka bercandain orang tua!"Yudha menghela nafas panjang, "Yudha bercanda yang bagaimana sih, Bu? Baru aja pulang loh
Read more
BAB 13
Yudha tergelak ketika foto-foto selfie gadis menyebalkan yang notabene adalah calon istrinya itu masuk ke dalam ponselnya. Dari mulai foto resmi sampai foto selfie alay semua dikirim ke nomornya. Entah berapa jumlahnya, Yudha tidak hitung pasti, yang jelas foto-foto itu memenuhi galeri ponsel miliknya yang biasanya kosong. "Lebay!" Yudha mencibir, sedetik kemudian senyumnya merekah. "Cantik juga tapi!"Tentu Yudha tidak berbohong, Karina memang cantik kok. Tubuhnya mungil, wajahnya cantik dengan kulit putih, intinya dia begitu menggemaskan! Hanya saja satu, sikapnya rese dan menyebalkan sekali yang kadang membuat Yudha naik darah menghadapi gadis satu itu. Yudha masih membuka-buka foto itu, sampai di salah satu foto, tampak Karina berpose full body dengan memakai blouse bercorak bunga dan celana yang sangat pendek. Celana yang mengekspos kaki putih mulus miliknya dengan begitu sempurna. Yudha mendengus pelan, ada gairah yang muncul dari
Read more
BAB 14
Mata Yudha melotot tajam melihat foto-foto apa yang di-posting gadis itu di laman akun In*tag*am-nya. Foto-foto itu ... Yudha mendengus kesal, segera men-screenshoot beberapa foto yang menurut Yudha tidak pantas ada di akun sosial media itu. Agaknya dia harus memperhatikan dan mengawasi Karina dengan seksama! Yudha segera mengirimkan hasil screenshot foto itu ke nomor Karina. Ada lebih dari 20 puluh file yang dia kirim. Setelah memastikan puluhan file itu centang dua alias sudah terkirim dan diterima, Yudha segera menekan nomor Karina, kembali menghubungi calon istri dadakan Yudha yang menyebalkan sekali itu. "Apaan lagi sih, Dok? Apa lagi?" suara itu langsung nge-gas begitu panggilan Yudha dia angkat. Yudha menghela napas panjang, mencoba sabar menghadapi Karina yang sejak dulu Yudha tahu betul tidak pernah akur ketika berhadapan dengan dirinya. "Sudah buka chat saya?" Yudha mencoba tetap sabar. Melatih diri untuk sabar sebelum na
Read more
BAB 15
Karina sontak merinding dengan kalimat yang Yudha bisikkan kepadanya itu. Secara refleks Karina mendorong wajah itu menjauhi wajahnya. Sebuah tindakan yang membuat wajah Yudha berubah masam seketika.“Dokter jangan macam-macam sama saya, ya! Ingat perjanjian apa yang sudah kita buat kemarin?” Karina tentu ingat betul janji apa yang sudah Yudha berikan kepadanya, sebuah janji yang membuat Karina lantas setuju dengan semua rencana gila yang Yudha jabarkan itu.Nampak Yudha mendengus perlahan, ia lantas menutup pintu mobil Karina dan merebut kunci mobil dari tangan gadis itu. Karina melotot, terlebih ketika kemudian Yudha menarik tangan Karina dan membawanya keluar dari halaman parkir kost.“Eh ... eh ... apa-apaan ini, Dok?” tentu Karina protes, hendak dibawa kemana lagi sih?“Ikut saya ke kampus! Setengah jam lagi saya ada kelas.”Mendengar hal itu, Karina sontak melotot. Dia harus ikut dosen rese ini ke kampus? N
Read more
BAB 16
“Hus! Jangan teriak-teriak begitu, Rin!”Yudha terkejut luar biasa. Bagaimana tidak? Karina tiba-tiba berteriak macam itu dengan suara kencang, untung saja jantung Yudha tidak meloncat dari tempatnya. Yudha terus membawa mobil menuju kampus, tidak peduli Karina berteriak macam tadi, dia hampir telat.“Biarin! Saya benci pokoknya sama Dokter! Benci banget!” Karina kembali memukul-mukul lengan Yudha dengan membabi buta, membuat Yudha lantas menepikan mobilnya dan bersandar di jok.Karina sontak berhenti memukul lengan Yudha, ia melepas seat belt, hendak melomcncat turun kalau saja tangan Yudha tidak buru-buru mencekal tangan Karina.“Et!” Yudha mencengkeram kuat tangan itu. “Saya berhenti bukan buat kasih kesempatan kamu melarikan diri, ya?”Karina mendengus, menatap kesal ke arah Yudha yang tampak bersorot mata tajam. Mimpi apa Karina harus berhadapan dengan takdir yang menyebalkan macam ini? Agaknya Y
Read more
BAB 17
[ Di mana? ] Isi sebuah pesan yang masuk ke dalam ponsel Kirana. Pesan yang dikirim oleh kontak dengan nama 'My Lovely Husband', nama alay yang di ketik sendiri oleh si pemilik nomor.  Rasanya ingin Karina abaikan saja pesan masuk itu, tetapi mengingat berapa horor hukuman yang akan Karina terima jika Karina kabur dari Yudha, membuat Karina sontak mengetikkan balasan dan segera mengirimkannya. [ Perpus fakultas, kenapa? ] Tanpa menunggu lama, pesan itu langsung dibaca oleh Yudha dan balasan pun langsung Karina Terima.  [ Jangan kemana-mana. Saya kesana! ] Karina menghela napas panjang, ia meletakkan ponsel di atas meja. Menutup wajahnya dengan kedua tangan. Hal gila apa lagi yang akan terjadi setelah ini? Keributan apa yang akan pecah di antara mereka? Karina masih menutup wajahnya, ketika tepukan lembut itu tiba-tiba mendarat di bahu Karina.  "Apaan lagi sih, Do--." Karina tertegun, bukan Yudha yang menepuk bahu
Read more
BAB 18
Karina tercekat mendengar kalimat itu. Dikecewakan? Ditinggalkan? Ia melirik Yudha yang wajahnya kini berubah sedu. Apa yang sebenarnya terjadi? Hal yang membuat lelaki itu begitu menyebalkan macam ini? Karina menghirup udara sebanyak-banyaknya, menoleh dan mulai memberanikan diri kembali bersuara. "Tapikan nggak semua perempuan kayak begitu, Dok." tentu! Karina tidak mau kena imbas dari orang masa lalu Yudha dan berujung dia diawasi secara ketat macam tadi. Dia bukan tahanan kota! "Nggak semua, tapi kebanyakan iya, Rin!" tukas Yudha datar. Matanya masih tetap fokus pada jalanan yang ada di depannya. "Tapi saya nggak kayak gitu, Dok! Saya bukan perempuan macam itu!" Karina kembali terpancing, Dia tipe orang yang bisa dipercaya dan dia tidak pernah mengecewakan orang yang sudah memberinya kepercayaan! "Bisa saya pegang omongan kamu?" kini Yudha menoleh, hanya sebentar karena ia kemudian kembali fokus pada setirnya.
Read more
BAB 19
Heni tengah menjemur keset di gerbang kost ketika melihat mobil putih itu berhenti di depan gerbang kost-nya. Alis Heni berkerut, bukankah itu ... "Loh, mobil dokter Yudha, kan? Kok sampai sini?" Heni mendadak pucat, jangan bilang kalau dosennya itu kemari hendak mencari Karina. Karina tidak membuat ulah, kan? Kabur misalnya? Heni hendak lari ke dalam kamar kost ketika mendapati  yang turun dari mobil itu bukanlah sosok yang dia takuti datang kemari, melainkan Karina yang nampak cemberut melangkah mendekatinya. "Loh, Rin? Itu, kan ...."Karina hanya menghela napas panjang, masuk ke dalam gerbang dan duduk di kursi teras. Heni melangkah mendekati Karina yang menopang dagu sambil cemberut. "Dokter Yudha-nya mana?" tanya Heni yang masih heran kenapa mobil dosen kece itu bisa Karina bawa? Ah ... agaknya Heni lupa, Karina kan calon istrinya! "Di rumah sakit, lagi praktik. Kenapa?" tanya Karina yang masih cemberu
Read more
BAB 20
Yudha menyeka keringat yang mengucur, melepas gown dan bersiap membersihkan diri setelah berperang melawan malaikat maut di dalam kamar operasi. Dia melirik jam dinding, sudah sore ternyata. Mendadak bayangan cantik menggemaskan itu muncul di kepalanya. Di mana calon istrinya itu berada sekarang? Yudha tersenyum, segera mencuci bersih-bersih tangannya dan hendak berganti pakaian, ketika tepukan itu mendarat di bahunya. "Yud, sudah selesai?"Yudha menoleh, langsung menundukkan kepala sebagai wujud hormat kepada sosok itu. Siapa lagi kalau bukan Profesor Hasyim, direktur rumah sakit yang juga seorang guru besar di kampus tempat Yudha mengajar. "Sudah, Prof. Alhamdulillah semua lancar." Jawab Yudha sambil tersenyum. "Dengar-dengar gosip di kampus, kamu mau nikah, Yud?"Yudha membelalakkan mata, ah ... Agaknya memang satu universitas sudah dengar semua kabar itu. Maka tidak heran sekelas Profesor Hasyim pun t
Read more
PREV
123456
...
17
DMCA.com Protection Status