Dia langsung di bawa ke klinik ini untuk menjalani pengobatan dan rupanya dia selalu kambuh hingga melakukan tindakan kekerasan. Karena setiap kali dia seperti itu, akhirnya dia di masukan ke dalam ruang isolasi selama beberapa bulan sampai akhirnya dia tidak lagi melakukan kekerasan. Semua obat yang di berikan kepadanya tidak pernah sekali pun di konsumsi dan itulah yang menyebabkan kondisinya semakin parah. Akibatnya, Gio langsung menyuruhnya untuk melakukan terapi dan rupanya berhasil. Perlahan-lahan kondisinya mulai lebih baik dari sebelumnya dan juga dia tidak lagi agresif seperti sebelumnya. Perubahan yang drastis itu membuat keluarganya merasa senang hingga mereka berharap agar anaknya itu bisa sembuh. Sayangnya, dia harus berhenti berharap karena tiba-tiba saja kondisinya kembali memburuk dan mengharuskannya untuk menjalani terapi lebih lama lagi. Perubahannya itu membuat Gio kesal karena sebelumnya dia nyaris sembuh dan sekarang justrru kembali ke titik awal lagi. Dalam ter
Sementara itu, kali ini di sebuah studio siaran berita tempat Freya bekerja. Dirinya yang sedang bersiap-siap itu kemudian di panggil sutradara dan akhirnya mulai melakukan pekerjaanya. Selama siarannya berlangsung, mereka melihat dirinya yang profesional itu dengan decak kagum. Tidak lama setelah siaran itu berakhir, sekarang dirinya sedang bersiap untuk pulang. Rupanya Freya ada janji bertemu dengan seseorang dan akhrinya dia pergi menuju ke suatu tempat yang di janjikannya. Sesampainya di tempat tersebut, dengan cepat dia menemui orang itu dan mereka berdua berada di sebuah restoran yang tidak jauh dari kantor polisi kota setempat. Rupanya orang yang ditemuinya itu tidak lain adalah seorang detektif yang bernama Roma. Mereka terlihat sedang mebicarakan sesuatu dengan cukup serius. “Kau sudah datang,” ucap Freya “Oh, reporter ya.” “Perkenalkan saya Freya dari perusahaan media antaxia. Senang bertemu dengan anda,” ucap Freya sambil memberikan kartu namanya k
Perbincangan mereka pun berakhir, sekarang ini Freya sedang menuju ke suatu tempat yang tidak lain adalah sebuah restoran. Dirinya kemudian bertemu dengan salah satu teman satu kantornya dan mereka berdua tengah berbagi informasi. Freya yang terlihat merasa tertekan akibat dari banyaknya pekerjaan dan juga memikirkan kasus yangs sedang marak terjadi ini. Dirinya tentu saja merasa lelah. Beberapa kali, dirinya terlihat termenung dan kemudian temannya itu mencoba untuk mengajaknya berbicara untuk sesaat dan rupanya itu terjadi.“Apa yang sedang kau pikirkan sampai seperti itu?” tanya temannya Freya yang merasa penasaran karena sikapnya tersebut dan kemudian mengatakan sesuatu kepadanya dengan cepat.“Banyak yang ku pikirkan.”“Jangan bilang, kau masih terjebak dengan apa yang terjadi saat ini?”“Yah, bisa di bilang seperti itu.”“Kau gila? Sebaiknya jangan terlalu di pikirkan. Bagaimana pun juga,
Malam yang gelap ini di tutup dengan mimpi buruk yang di alami oleh Gio. Di dalam mimpinya dia melihat ke arah yang sama sekali tidak di duga sebelumnya. Dirinya berada di dalam sebuah suasana yang terlihat begitu ramai hingga membuatnya merasakan sensasi yang menggembirakan. Di sana, dirinya seakan menghadiri pesta perayaan yang di rayakan oleh orang-orang bersama dengan dirinya. Dengan penuh rasa penasaran dia melihat ke arah sekitarnya. Ada beberapa orang yang di kenal olehnya dan terlihat sedang berbahagia menikmati pesta. Semua orang mengangkat gelas yang berisi alkohol kemudian bersulang. Meski banyak sekali orang yang terlihat sedang berbahagia di hadapannya itu, rupanya dirinya masih tenggelam dalam rasa yang penuh dengan teka-teki. Selama dirinya menyusuri semakin dalam, pada akhirnya semua yang di lihat di depan matanya itu perlahan melebur. Seakan lenyap begitu saja. Di dalam kebahagiaan yang sementara, membuatnya terbawa ke dalam jurang kehampaan yang sekarang ini ada te
. Seorang pemain bisball ini bernama Patrick. Dia berusia awal 20 an. Semua yang di lakukannya selalu berjalan dengan lancar. Bahkan semua pertandingan berhasil di ikutinya. Dan di depan matanya, sekarang ini ada turnamen yang harus di ikuti. Dengan penuh persiapan yang cukup matang, akhirnya dia mengikutinya. Namun, di dalam perjalanan menuju ke lokasi turnamen terjadi kecelakaan yang membuatnya harus di larikan ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan.“Cepat bawa dia kemari,” ucap salah satu pekerja ambulan“Ini parah sekali, perban. Berikan perbannya.”“Ini,” ucap seorang tim medis“Baiklah.”Dengan cepat, mereka langsung membawanya ke rumah sakit. Sesampanya di sana, dokter mulai melakukan pengobatan. Dan ternyata tulangnya retak. Bukan hanya itu saja, seorang pengemudi yang di duga adalah pamannya ikut menjadi korban kecelakaan dan harus menjalani pengobatan yang cukup lama juga. Setela
Ruddy kemudian pergi meninggalkan ruangan kerja, sekarang ini dirinya sedang menuju ke lantai dua dan akan pergi ke ruangan nomor 13 di bagian isolasi. Pasien yang akan di kunjunginya itu tidak lain adalah pasien sebelumnya yang di katakan sangat berbahaya. Karena itu lah, sekarang ini Ruddy terlihat sangat hati-hati. Sesampainya di depan pintu ruangan itu, Ruddy langsung membukanya dan kemudian terlihat pasien itu sedang duduk di bed dengan wajah yang muram. Dengan perlahan, dia memasuki ruangan tersebut lalu mencoba untuk mengajaknya berbicara. Ketika Ruddy mulai menyapanya seperti menyapa pasien yang lain, dia kemudian melihat ke arahnya dan mengatakan apa yang di rasakannya. Melihat reaksinya yang seperti itu, tentu saja membuat Ruddy langsung mengajaknya berbicara.Saat ini di waktu yang sama dan tempat yang berbeda. Orang-orang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Mereka menjalani hari seperti biasanya. Namun, di saat ini seorang murid sekolah yang bernama Sol
Kali ini, lagi-lagi semua orang di hebohkan dengan berita tragis. Seorang anak yang tidak sengaja tertabrak menjadi topik kedua pada hari ini. Beberapa menit sebelumnya, semua orang tengah di kejutkan dengan berita dari pihak kepolisian yang lagi-lagi menemukan jasad orang yang tidak di kenal di sebuah pembuangan air di pinggiran red distrik. Melihat penemuannya itu, pihak yang menemukannya langsung melaporkannya kepada polisi untuk di tangani lebih lanjut. Setelah polisi, mendatangi lokasi tersebut dan ternyata bena saja. Seorang wanita yang tidak sengaja menemukan mayat yang terpotong-potong itu merasa sangat ketakutan hingga membuatnya trauma. Beberapa dari pihak keamanan langsung mengambil mayat tersebut dan akan menyerahkannya kepada pihak forensik untuk di teliti lebih dalam lagi. Potongan tubuh yang di duga adalah bagian torso dan lengannya membuat pihak kepolisian yang mengambilnya tersebut merasakan sensasi mual yang mengerikan. Sementara itu, red distrik yang berada di bar
Tidak lama kemudian, wnaita tersebut pergi menuju ke tokonya yang kemudian di ikuti oleh pria asing tersebut tanpa di ketahui. Sesampainya di toko, wanita tersebut dengan santainya mulai membuka tokonya itu dan terlihat sangat senang. Sementara itu, pria yang mengikutinya tersebut setelah mengetahui dan memperhatikan wanita yang ada di sana sudah pergi. Di tempat kejadian saat ini, mereka masih melakukan pencarian hingga ke bagian titik terdalam di wilayah tersebut.“Sial, ke mana lagi kita harus mencari petunjuknya?” ucap salah satu anggota detektif.“Ini hanya akan membuang banyak waktu jika terus menerus seperti ini tuan Roma,” sahut salah satu rekan detektif lainnya.“Aku tahu, hanya saja ini adalah pekerjaan kita jadi jangan banyak mengeluh.”“Baik.”“Tuan, ada sesuatu di balik rerongsokan itu,” ucap salah satu rekan yang lain sambil menunjuk ke arah rerongsokan yang terlihat seperti
Anak itu tidak lama kemudian, dia pergi ke arah lain dan tidak mengikuti Ruddy lagi. Setelahnya, Ruddy langsung memasuki ruangannya dan melihat Gio yang tengah sibuk mengerjakan dokumentasi para pasien. Tidak terkecuali dengan rekan kerjanya yang lain, mereka juga saat ini sedang sibuk mengurusi pasien dan bahkan masih ada yang sedang mewawancarai mereka untuk mendapatkan informasi yang akan menunjukan perkembangannya untuk saat ini.“Dokter, apa orang itu akan datang sekarang?” ucap Ruddy yang sedang merasa penasaran dengan sosok yang akan menjadi rekan kerjanya yang baru.“Ya, seharusnya sekarang dia sedang dalam perjalanan.”“Aku penasaran dengan orang itu, apa beliau teman anda? Atau kenalan anda?”“Tidak juga, sepertinya orang itu di pilih khusus oleh ketua.”“Ah, seperti itu ya. Memang aneh sekali jika tidak ada campur tangan darinya.”“Apa kau merasa khawatir?”