All Chapters of Another Life - Revenge and Love: Chapter 41 - Chapter 50
52 Chapters
40
Briella mengumpulkan wartawan di satu tempat. Ia memberikan klarifikasi yang jauh berbeda dari kenyataannya. Briella mengambil tindakan sendiri tanpa memberitahu Calvin. Ia mengatakan pada media bahwa di foto itu memang benar dirinya dan Calvin, tapi yang tertulis di artikel tidaklah benar. Ia dan Calvin tidak pernah menjalin hubungan di belakang Aletta. Kejadian itu hanya terjadi sekali, saat itu ia sedang ingin menghibur Calvin yang merasa kesepian karena kematian Aletta. Ia dan Calvim terbawa suasana hingga mereka melakukan sebuah kesalahan. Briella mengarang cerita yang menurutnya bisa menutupi kebenaran tentang hubungannya dengan Calvin. Selain itu, Briella juga meminta maaf dan merasa menyesal atas kesalahan yang sudah ia lakukan. Ia berharap semua orang akan memaafkannya. Wajah Briella terlihat begitu tulus ketika meminta maaf, hingga semua orang yang melihat mungkin akam tertipu oleh wajah se
Read more
41
"Kenapa tiba-tiba sekali?" Saat ini Calvin sedang memiliki banyak masalah, dan Qyra berniat mengundurkan diri. Lalu siapa yang akan mengurus Meisie? Briella tidak mungkin bisa, ibunya? Ibunya saat ini sedang sibuk mengurus sang ayah di rumah sakit. Kenneth? Adiknya memiliki pekerjaan. Sedang untuk mencari pekerja lain akan memakan waktu, ditambah Meisie mungkin akan kesulitan beradaptasi. Qyra terlihat menyesal. "Bibi saya sakit. Saya harus mengurusnya karena anak bibi saya saat ini sedang berada di luar negeri." Qyra membuat alasan yang menurutnya akan diterima oleh Calvin. Calvin menghela napas kasar.  Ia tidak bisa memaksa Qyra untuk tinggal. "Baiklah jika seperti itu." "Terima kasih karena sudah memberikan saya kesempatan untuk bekerja di sini, saya permisi." Qyra menundukan kepalanya lalu keluar dari ruang kerja Calvin. Setelah dari ruang kerja Calvin, Qyra pergi ke kamar Meisie. Ia menatap
Read more
42
McVille Corp telah diakuisisi oleh siangan bisnis Calvin yang sudah sejak lama ingin menghancurkan Calvin. Kekalahan membuat Calvin mengurung dirinya di dalam ruang kerja. Ia berdiam diri di atas kursi kebesarannya sembari menutup matanya. Beberapa menit lalu Calvin membaca berita. Ia menjadi topik utama dalam beberapa surat kabar serta berita televisi. Entah itu skandalnya dengan Briella, ataupun tentang perusahaannya. Tok! Tok! Tok! Mata Calvin terbuka ketika ia mendengar suara ketukan. Arion masuk ke dalam ruangan dengan wajah datarnya seperti biasa. "Ada apa?" tanya Calvin. "Saya telah menemukan wanita yang Anda cari." Kemarahan dan kebencian dalam diri Calvin menguap keluar. Akhirnya hari ini datang juga. Wanita sialan itu sudah menghancurkan hidupnya. Dan lihat apa yang akan ia lakukan untuk membalas wanita itu. 
Read more
43
Lebam memenuhi tubuh Qyra. Kondisinya setelah disiksa oleh orang-orang Calvin sungguh mengerikan. Sekujur tubuh Qyra terasa sakit, tapi Qyra telah mati rasa. Siksaan dari Calvin tidak membuatnya menunjukan kelemahannya. Qyra tidak akan membiarkan Calvin merasa puas. Bahkan jika ia harus mati hari ini, ia tidak akan membiarkan Calvin melihat air matanya. Ia bahkan tak akan memohon pada Calvin untuk sebuah pengampunan. Kebencian dan kemarahan membuat Qyra seperti tak mengenal rasa sakit. Ia menjadikan dendam yang ia miliki sebagai pegangan untuk bertahan dari siksaan Calvin. Apa yang Qyra lakukan membuat Calvin merasa kesal. Ia berharap Qyra akan menangis meraung meminta pengampunan. Akan tetapi, yang terjadi Qyra hanya diam. Bahkan mendengar jeritan Qyra merupakan hal yang mustahil. Calvin terpacu, ia memerintahkan Arion untuk menyiksa Qyra lebih menyakitkan. Namun, sekali lagi, Qyra tidak memberikan
Read more
44
Qyra menangis dalam tidurnya. Alam bawah sadarnya membawa ia kembali ke hari di mana ia ditenggelamkan ke laut oleh Calvin. Tubuh Qyra berkeringat dingin. Napasnya tercekat seolah saat ini ia berada di dalam air. "Tolong! Tolong aku!" Qyra berteriak putus asa. Air matanya mengalir makin deras. Suara Qyra membuat Kenneth yang berada di dalam kamar itu mendekat ke arahnya. "Mama, Papa, tolong Aletta. Aletta tidak bisa bernapas. Tolong Aletta." Ken mematung. Apakah baru saja ia mendengar Qyra menyebut dirinya sebagai Aletta? Ia kembali menghadapi sesuatu yang tidak bisa diterima oleh akal sehatnya. Beberapa hari lalu ia meyakinkan dirinya bahwa Qyra hanyalah peniru Aletta, tapi hari ini Qyra menyebut dirinya sebagai Aletta. Kegilaan macam apa yang sebenarnya terjadi saat ini?  "Mama, Papa, Aletta tidak bisa berenang, tolong Aletta." Qyr
Read more
45
Setelah karirnya hancur, Briella tidak memiliki banyak kegiatan. Ia menghabiskan waktunya dengan mengurung diri di kediamannya. Briella seperti kehilangan hidupnya. Cacian dan makian yang dilayangkan orang-orang padanya membuatnya merasa harga dirinya telah lenyap. "Apa yang salah denganmu, Briella?"  Kimmy duduk di kursi sebelah putrinya. Briella tak menanggapi ucapan ibunya. Ia hanya menyesap wine yang ada di tangannya. "Hidupmu masih harus berjalan, Briella. Karirmu hancur bukan berarti hidupmu juga hancur." Kimmy menasehati putrinya. Saat ini ia kembali mengambil peran sebagai ibu Briella. Briella tersenyum kecut. Ia tidak memiliki sedikitpun kebanggaan lagi dalam hidupnya. Dunia telah mencatatnya sebagai penggoda suami orang. Gambaran dirinya yang selalu terlihat seperti malaikat kini berganti menjadi iblis betina yang licik dan tak tahu malu. Briella bahkan ingin sekali menenggelamkan diri
Read more
46
Ken akhirnya menyelesaikan tugasnya sebagai seorang dokter dengan susah payah. Ia tidak tahu bahwa menahan hasrat jauh lebih menyulitkan dari menghapal buku-buku kedokteran. Sial! Ken bahkan lebih memilih membaca puluhan buku daripada menahan sesak di celananya. "Sudah selesai." Ken berdiri dengan cepat. Ia harus segera menjauh dari Qyra agar ia tidak jadi predator ganas yang menerkam mangsa lemah."Istirahatlah." Ken berbalik dan pergi. Qyra mengenakan kembali pakaiannya. Setelah itu ia terjebak dalam rasa sakit dan kemarahan saat mengingat kejadian di gudang. Bukan tentang penyiksaan yang Calvin lakukan padanya, tapi tentang Leon yang tewas mengenaskan karena melakukan pekerjaan darinya. Dada Qyra terasa sangat sesak. Ia telah menyeret teman-temannya mendekat pada kematian. Qyra sangat menyesal, ia merasa bahwa kematian teman-temannya disebabkan oleh dirinya. Air mata Qy
Read more
47
Setelah penolakan kejam Calvin, Briella melampiaskan emosinya dengan bersenang-senang. Ia tidak ingin menjadi wanita idiot yang terpuruk karena dicampakan oleh Calvin. Briella yakin ia bisa mendapatkan pria yang jauh lebih baik dari Calvin. Sudah cukup ia menerima Calvin melukai harga dirinya. Memangnya siapa Calvin sekarang? Pria itu tidak sehebat dulu lagi. Calvin sudah kehilangan segalanya. Memang sudah seharusnya ia meninggalkan Calvin. Untuk apa mengharapkam pria yang sudah tidak punya apa-apa lagi. Briella tidak akan membuang waktunya dengan hidup sengsara bersama Calvin. "Hai, boleh aku temani?" Seorang pria tampan dengan pakaian edisi terbatas menyapa Briella dengan ramah. "Silahkan." Briella membalas dengan senyuman menawan. Malam ini ia butuh teman melepaskan penat, dan sepertinya pria di sampingnya cocok menjadi temannya. "Berdansa denganku?" Pria itu mengulurkan tanga
Read more
48
Briella tersadar dengan kepala yang terasa sakit. Ia membuka matanya dan menyadari bahwa ia berada di tempat yang sama sekali tidak ia kenali. "Di mana aku?" Briella memegangi kepalanya yang sakit dengan wajah bingung. Ia bangkit dari ranjang, bergerak menuju ke pintu kamar itu, mencoba membukanya, tapi tidak berhasil. Pintu itu terkunci. "Siapapun di luar, buka pintunya!" Briella menggedor pintu dengan tenaganya yang belum terkumpul. Berkali-kali Briella menggedor, tapi tidak ada yang membukakan pintu untuknya. Briella kembali mengingat kejadian semalam, mungkinkah pria yang bersamanya yang sudah membawanya ke tempat ini? Briella mulai merasa ada yang aneh. Semalam ia tidak terlalu banyak minum, dan seharusnya ia tidak akan mabuk hanya dengan beberapa teguk alkohol. Mungkinkah seseorang mencampur sesuatu ke dalam minumannya? Otak Briella bekerja dengan cepat. 
Read more
49
Qyra kembali ke kediaman Kenneth setelah menyaksikan bagaimana hancurnya Briella. Setelah ini Briella tak akan bisa lagi bersikap angkuh. Ia yakin Briella akan jijik pada dirinya sendiri. Keempat pria yang menggilir Briella positif mengidap HIV/AIDS, Qyra sengaja meminta pria yang sudah positif mengidap penyakit itu karena jika ia menggunakan pria sehat maka pria-pria itu akan tertular virus HIV yang sudah ada di tubuh Briella sebelumnya. Qyra tidak ingin membahayakan orang yang sudah bekerja sama dengannya. Kenneth melihat ke arah Qyra yang baru saja datang. Ia mengetahui apa yang dilakukan oleh Qyra pada Briella. Ken memerintahkan Dave untuk mengikuti Qyra. Ia melakukannya semata-mata demi menjaga Qyra. Ken tidak menyalahkan Qyra atas kekejaman Qyra pada Briella. Wanita itu memang pantas mendapatkannya atas perbuatannya pada Qyra. "Apa yang kau inginkan dariku?" Qyra  bertanya tanpa berbasa-ba
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status