All Chapters of Pelakor Harus Mati: Chapter 101 - Chapter 110
139 Chapters
(Season 2) BAB 18 - Bermain Api
BAB 18 BERMAIN API Siapa yang paling diuntungkan atas kematian Kakak? Kuharap pertanyaan itu bisa mengerucutkan spekulasi tentang siapa pengirim pesan gila ke ponselku. Siapa pun bisa menjadi si pengirim pesan, tapi setelah semua yang kami alami bersama, jiwaku menolak kemungkinan jika si pengirim pesan tengah berada di antara kami. Baru saja beberapa saat yang lalu aku menangisi keadaan Kakak, merasa begitu lemah karena rasa takut akan kehilangannya, tapi sekarang, semua perasaan itu mulai tergantikan oleh perasaan marah penuh waspada. Kutatap satu persatu wajah yang tampak begitu cemas itu. Jika benar salah satu dari mereka adalah orang yang mengharapkan kematian Kakak, maka mereka berhak mendapatkan penghargaan atas lakon yang sempurna. Saat seorang perawat berjalan melewati ruang tunggu kamar operasi tanpa berhenti, aku berdiri, lalu berjalan mendekati sisi lain ruang tunggu. Mereka adalah orang-orang yang paling dipercayai Kakak, praktis, juga menjadi orang yang paling kupe
Read more
(Season 2) BAB 19 - You Can Do Anything
Pintu hermetic terbuka seketika. Aku harusnya tidak terkejut saat melihat Kak Indra melangkah keluar dari ruangan itu. Tidak ada satu orang pun yang mengabari ia tentang berita ini, dan aku yakin ia tentu terlalu sibuk mengurusi Kakak di dalam sana. Namun, saat keluar dari ruang operasi, wajahnya seakan menyiratkan jika ia mengetahui semuanya. “Kak Indra, gimana keadaan Kakak?” tanyaku, berharap kedatangan Kak Indra akan membawa kabar yang kami harapkan. Sejenak, Kak Indra hanya bersitatap dengan pria itu. Tatapan keduanya begitu dingin, tajam, dan misterius. Seakan ada begitu banyak aksara tak tersirat yang mereka bincangkan satu sama lain. “Kamu ikut saya, Sheila, kami akan mewakili Peruka.” Suaranya penuh kewaspadaan. Tapi itu bukan jawaban atas pertanyaanku. Aku bisa melihat Amara sempat hendak mengajukan keberatan yang lain, tapi tatapan pria itu membuatnya bungkam. Sejujurnya, meski kedatangan Kak Indra yang tiba-tiba memberikanku perasaan aman seperti biasa, tapi itu tidak
Read more
(Season 2) BAB 20 - Enemy
Apa yang akan Kakak lakukan dalam posisi ini?Itu adalah pertanyaan yang terus terngiang saat kakiku melangkah masuk ke lobi Miles Tower yang megah. Namun harus kuakui, aku semakin mengagumi Kak Indra. Saat rasanya aku bisa muntah kapan saja karena perasaan muak ini, Kak Indra tetap terlihat tenang dan dingin. Seakan ia memang sudah terlatih untuk menghadapi semua kemungkinan.“Panggil seluruh tim pengembang ke ruang meeting di lantai 7,” ujar Kak Indra kepada Kak Tini. Itu bukan titah kepada Haris, yang artinya Kak Indra ingin pesan itu tersebar hanya di dalam tim pengembang internal Peruka Cosmetics.“Ya, Pak.” Kak Tini langsung mengirim pesan di grup ponselnya. Aku tau sampai saat ini ia masih memiliki grup yang berisi tim pengembang Peruka Cosmetics yang lama, dan satu lagi, grup berisi tim pengembang gabungan dari Peruka dan Miles group.Tentu saja grup yang lama hanya berisi keluh kesah pengembang Peruka saat mengeluhkan tentang orang-orang Miles group. Dan kuharap kami tidak me
Read more
(Season 2) BAB 21 - I'm Not Okay
BAB 21 I’M NOT OKAY “Di dalam dunia bisnis, hal ini bukan masalah kecil yang bisa ditolerir. Seperti tubuh manusia, kadang untuk mempertahankannya kita harus mengamputasi bagian tubuh yang rusak.” Aku menangkap tatapan panik Poppy Lestari, orang yang dengan sengaja Kakak pertahankan saat ia membersihkan Peruka dari orang-orang ayah. Ia menggeleng panik, meneriakkan ketakutannya tanpa suara. Padahal aku belum mengatakan apa pun. “Mungkin ada oknum yang membuat kosmetik palsu.” “Dan mereka bisa menjual di klinik Peruka yang resmi?” Riana melipat tangan di dada. Wajahnya terlihat sangat puas atas pertanyaan dermatolog yang mengintrogasi kami bagai penjahat. Jika semua ini terbukti, kami akan kehilangan Peruka Cosmetics, dan pernikahan memuakkanku dengan pria itu lenyap tak berbekas. Sejujurnya, aku benar-benar menyesal karena menikah dengan pria itu. Mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, saat kami akan jatuh sekali lagi, dan itu karena kesalahanku. “Mungkin kalian belum m
Read more
(Season 2) BAB 22 - Gadis Bodoh yang Mereka Cari
“Shei? Sheila?! Shei!”Deg.Pernahkah kau merasa kepalamu kosong seketika, lalu karena sebuah entakkan kesadaranmu kembali muncul, tapi itu tidak menjadi lebih baik.“Shei?!”“Ya-ya?”“F*ck! Aku hampir kena serangan jantung! Sekarang kamu di mana? Kamu masih sama Kak Tini?” Aku menggeleng. “Dia di lift.”“Kamu?”“Aku diluar.”“Bagus. Sekarang kamu harus cari Pak Indra.”Sejujurnya, kepalaku masih terlalu pening untuk memahami apa yang terjadi. Sebenarnya siapa dokter Sherin ini?Ketika aku masih mencoba berpikir, tiba-tiba saja angka di lift kembali berubah, bukannya turun, angka itu justru kembali naik. Mataku membulat, lalu berdasarkan insting aku mulai berlari masuk ke ruangan tak terkunci yang terdekat.Ting.Aku bisa mendengar suara pintu lift terbuka, lalu seseorang berjalan ke luar lift. Ketukan sepatu hak tingginya semakin keras ketika langkahnya mendekat. Aku menahan mulut dan menurunkan volume suara Dinda yang masih memanggil di seberang telepon.Ketika suara hak sepatu itu
Read more
(Season 2) BAB 23
“MINGGIR, S*ALAN! SAYA HARUS KETEMU PAK ANGGARA! SAYA HARUS LIHAT KONDISINYA! KALIAN PIKIR KALIAN SIAPA, HAH?! SAYA BISA PECAT KALIAN SEMUA SEKARANG JUGA!”Dari kejauhan, suara itu terdengar gaduh. Aku bersyukur ruangan presiden direktur tidak berdampingan dengan ruangan-ruangan lainnya. Ada lorong yang cukup panjang, dengan pintu-pintu ruang meeting yang tertutup rapat. Bahkan beberapa di antaranya sengaja dibuat kedap suara.Di ujung lorong, terdapat sebuah ruangan berpintu hitam yang kokoh, di dampingi dua meja sekretaris, beberapa meja untuk asistennya, sebuah lounge mewah untuk tamu, dan sebuah pantry lengkap yang tersembunyi di balik dinding kaca.Gedung ini benar-benar menunjukkan tingkatan kasta dengan sempurna.Dan di depan pintu hitam itu lah keributan terjadi. Beberapa orang tampak berusaha menyibukan diri, mereka cukup pintar untuk tidak melibatkan diri dengan sosok yang menurutku paling br*ngsek, dan kurasa semua orang akan setuju.Riana Miles memang sosok pebisnis yang p
Read more
(Season 2) BAB 24 - Kematian Agustine
BAB 24  Tinnitus adalah salah satu kondisi ketika kau kehilangan kemampuan mendengar. Salah satu penyebabnya, karena paparan suara yang terlalu kencang. Seperti benturan dua buah mobil tepat di depan matamu. Itu yang terjadi. Kejadian itu sangat cepat. Kedua mata lampu mobil menyorot tepat ke arahku. Deru mesin yang mengaung buas seakan siap menerkamku kapan saja. Aku tau, aku harus lari dalam keadaan seperti itu. Namun, sialnya, kau tetap membutuhkan waktu untuk sadar dari keterkejutan, dan aku tidak memiliki waktu itu. Karena, sebelum aku berlari mundur, mobil itu sudah melompat untuk meremukkan tubuhku. Mataku terpejam, reaksi defensif otomatis saat sesuatu melayang tepat ke arahmu. Lalu sebuah tabrakan terdengar keras, saat sadar, tubuhku sudah terlempar jatuh oleh tekanan syokwave.Tubuhku kehilangan kuasa atas rasa sakit. Dengung keras memenuhi telinga, mem
Read more
(Season 2) BAB 25 - Kabar Yang Membunuh
‘Seorang dokter yang ditemukan tewas bunuh diri setelah melompat dari lantai 14 gedung Miles Group, diduga sebagai pelaku utama kasus malpraktik dan kosmetik illegal di Peruka Miles.’ *** Itu adalah hal yang kejam. Bagaimana untaian narasi yang ditulis tanpa bukti, mampu menggiring opini semua orang. Kata-kata bahkan lebih mematikan dibanding belati mana pun, karena dalam hitungan menit, Kak Tini berubah menjadi monster yang dimaki semua orang. Seakan ia adalah orang yang paling berdosa, sedang yang lain, suci di dalam surga. Berita kematian Kak Tini menghebohkan dunia maya. Pertama, ia adalah seorang dokter muda yang jenius, kedua, ia tewas di gedung kantornya sendiri, ketiga, kematiannya bertepatan dengan kasus malpraktik dan kosmetik illegal yang tengah kami tangani. Tidak butuh waktu lama sampai wartawan datang meliput. Bahkan, sebelum tim forensic tiba, kilatan blitz kamera mereka sudah memenuhi area bergaris kuning milik polisi. Aku hanya sempat melihat mayatnya sekilas, s
Read more
(Season 2) BAB 26 - Pernikahan di Atas Kertas
Aku?Apa yang pria itu sembunyikan? Apa yang tidak boleh kuketahui?Aku tau pernikahan kami hanya di atas kertas, dan hanya akan berlangsung selama satu tahun. Sejujurnya, ia tidak perlu menyembunyikan apa pun dariku. Karena, selain tentang Peruka, tidak ada yang ingin kuketahui lagi tentangnya. Namun, cara pria itu menyembunyikan sesuatu itu membuat rasa ingin tahu di benakku semakin besar.Seperti gadis kecil yang dilarang melompat, saat itu, justru aku akan melompat tinggi.Di dalam kamar yang gelap, yang hanya disinari sedikit biasan cahaya rembulan, aku membuka mata. Butuh waktu beberapa saat sampai mataku terbiasa dengan kegelapan, hingga akhirnya, aku bisa melihat lekuk wajah yang terlelap di sampingku.Tidak ada suara lain kecuali detak jam dan embusan napasnya yang teratur. Lekat kutatap wajah itu. Ia tampan, saat terlelap. Kerut di kening, alis yang selalu bertaut, tatapan tajamnya, menghilang begitu saja. Ia seperti malaikat ketika terpejam, tapi ketika matanya terbuka, kau
Read more
(Season 2) BAB 27 - Karma Itu Nyata
Ini gila.Setelah membuka semua amplop itu, rasanya aku seperti menemukan sosok Kak Indra yang lain. Kusandarkan punggungku ke sisi meja, duduk bersimpuh di lantai, di antara foto-foto yang terserak.Amarah yang tadinya menumpuk, kini mulai mencair menjadi lelehan air mata.Mengapa? Mengapa harus Kak Indra? Mengapa ia harus mengkhianati Kakak?Setelah semua yang terjadi, setelah semua yang kami lewati bersama, mengapa Kak Indra berubah?Aku tau. Kak Indra mengkhianati Kakak, bukan diriku, tapi ternyata sakitnya jauh lebih dalam. Seperti ketika aku menemukan kenyataan bahwa ibuku berselingkuh dengan kakak iparnya sendiri. Kau akan marah, bukan hanya kepada mereka, tapi juga kepada dirimu sendiri, karena kau tau, kau bahkan tidak bisa melakukan apa pun untuk memperbaiki hal yang salah.Apa semua orang akan seperti itu? Apa pria tidak pernah cukup dengan satu wanita? Apakah ia baru bisa merasa puas setelah memiliki lusinan selir di sisinya?‘Karma itu nyata.’Aku meremas kertas itu, menc
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status