All Chapters of Sugar Daddy, Aku Kangen !: Chapter 11 - Chapter 20
110 Chapters
Bab 11. Hm... enggak apa-apa om
Satu bulan telah berlalu, Vania masih tinggal di kost Ikatan Hati. Ia juga jarang bertemu dengan Alex, karena pria tampan itu datang ke kost Ikatan Hati saat ia masih di kampus. Tetapi saat ini Vania sedang bersiap-siap untuk bertemu dengan Alex di sebuah tempat."Vania, kamu mau ke mana ?" Tanya Siska saat Vania keluar dari kamar."Aku ada tugas kampus Sis" jawab Vania dengan berbohong. Tentu saja dia berbohong, karena tidak mungkin ia mengatakannya kepada Siska kalau ia ingin bertemu dengan Alex."Ow, kamu pergi dengan siapa ?" Tanya Siska. Ia berniat ingin mengantar Vania."Aku dijemput Regina Sis" jawab Vania."Oh, baiklah. Jika kamu butuh bantuan hubungi aku ya?" Ucap Siska."Baik sahabatku. Kalau begitu aku pergi dulu. Sepertinya Regina sudah datang" setelah berpamitan kepada Siska dan Rati sang ibu kost, Vania melangkah menghampiri Regina yang sudah menunggu di parkiran.Sepanjang perjalanan menuju tempat di mana Alex menunggun
Read more
Bab 12. Dia sangat cantik, seksi, polos dan menggemaskan
Tepat pukul 5 sore, Vania sudah selesai mandi. Saat ini ia sedang berdiri di balkon sambil mengeringkan rambut dengan handuk."AW..." Jerit Vania saat tangan kekar tiba-tiba melingkarkan di pinggangnya dari belakang."Kamu sudah mandi Vania" bisik Alex tepat di telinga Vania.Vania memutar tubuhnya, matanya membulat melihat Alex, jantungnya berdegup tidak menentu, darahnya mengalir kencang seperti sengatan listrik, seluruh tubuhnya tiba-tiba gemetar. "O..o..om, kenapa bisa masuk ?" Ucap Vania dengan gugup sambil berusaha melepaskan tangan Alex dari pinggangnya.Alex meraih sesuatu dari saku celananya "om punya satu kuncinya. Jadi om bisa masuk kapan saja" ucap Alex sambil menunjukkan kunci yang berbentuk kartu ATM itu."Oh..." Sahut Vania dengan tersenyum."Maaf karena aku sudah memelukmu tanpa meminta izin" ucap Alex. Ia merasa bersalah karena sudah memeluk Vania Hehehehe Vania terkekeh "tidak apa-apa om" ucap Vania sambil ters
Read more
Bab 13. Oh iya, om memang hebat
Sinar matahari yang menembus masuk ke dalam kamar melalui kaca jendela, membangun Vania dari mimpi indahnya. Ia sudah membuka mata, lalu menutupnya kembali saat mengigat kalau hari ini adalah hari Sabtu, yang artinya ia tidak masuk kampus. Tetapi saat ia menyadari kalau ranjang yang ia tiduri saat ini terasa empuk dan jauh berbeda dengan tempat tidur yang biasa ia pakai di kost ! Vania kembali membuka matanya. Ia refleks bangkit dari ranjang  "kenapa aku bisa ada di sini ? Bukannya aku tadi malam tidur di sofa" ucap Vania. Ia menurunkan kedua kakinya dari atas ranjang lalu ke luar dari kamar. Langkahnya terhenti saat bola mata indahnya melihat Alex tertidur di atas sofa. "Om Alex benar-benar tampan ya ? Dia masih terlihat muda, padahal kata Siska, anak om Alex sudah seusiaku" ucap Vania kepada dirinya sendiri. Ia begitu mengangumi ketampanan pria yang sedang tertidur di sofa itu. Vania kembali masuk ke dalam kamar, ia meraih selimut lalu membawanya ke lu
Read more
Bab 14.
Jantung Vania mulai berdegup tidak menentu setelah Regina dan Andrian pergi. Ia melihat benda bulat yang tergantung rapi di dinding menunjukkan pukul 10 malam. Vania berdoa dalam hati semoga Alex tidak akan masuk ke dalam kamar. Tetapi doa Vania tidak dikabulkan oleh yang kuasa, justru ia belum selesai berdoa, Alex sudah muncul dari balik pintu."Kamu belum tidur?" Sapa Alex "Belum om, ini mau tidur" jawab Vania. Ia naik ke atas ranjang dan membaringkan tubuhnya di sisi ranjang de
Read more
Bab 15. O...o...om, aku sulit untuk bernapas
Pagi ini Alex kedatangan tamu di kantornya, tamu yang datang saat ini adalah tamu yang akan meluluhlantakkan hati Alex, siapa lagi kalau bukan sahabat dekatnya yaitu Andrian dan Biyan.Kedua pria tampan itu datang menemui Alex ke kantornya pagi-pagi sekali. Bahkan mereka terlebih dahulu sampai di kantor dari pada Alex.Saat Alex membuka pintu ruangannya, ia begitu terkejut melihat kedua sahabatnya sudah duduk santai di atas sofa sambil menikmati cemilan dan minuman."Kenapa kalian ada di sini ?" Tanya Alex sambil melangkah menuju meja kerajaannya"Ada hal penting yang ingin kami bicarakan dengan kamu Lex" sahut Andrian"Benarkah ? Sepenting itu kan ?" Sahut Alex dengan nada yang bercanda. Ia tahu kalau kedua temannya ini, tidak pernah serius dalam bicara. Apa lagi Andrian, sahabatnya yang satu ini pasti akan membahas tentang wanita setiap kali datang ke kantornya."Ini serius Lex" jawab Biyan. Kali ini Biyan yang membuka mulut untuk menyakin
Read more
Bab 16. Tidak apa-apa. Om kan enggak salah
Rencana Alex yang ingin menyentuh Vania, harus gagal siang ini. Saat ke luar dari kamar mandi, ia mendapat sebuah pesan dari klien yang ingin berkunjung ke kantornya. Alex pengusaha yang sangat proporsional, ia tidak pernah bermain-main dalam urusan bisnis dan ia tidak pernah menolak atau pun menyewakan rekan bisnisnya. Bekerja adalah prioritas kedua dalam hidup Alex, karena prioritas yang pertama adalah putrinya.Sebelum meninggalkan apartemen, Alex sudah berjanji kepada Vania akan segera pulang. Ia akan kembali setelah selesai bertemu dengan kliennya.Vania hanya menjawab dengan anggukan. Bahkan wanita cantik yang memiliki lesung pipi itu tidak berani melihat mata Alex, ia merasa malu setelah Alex mencium bibirnya. Vania mengelus dada setelah punggung Alex tidak terlihat lagi, untuk saat ini ia bisa bernapas dengan lega sebelum pria tampan itu kembali ke apartemen."Semoga saja urusan om Alex sampai malam" ucap Vania sambil melangkah menuju dapur. 
Read more
Bab 17. Sakit om
Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, tapi Vania belum juga masuk ke dalam kamar. Wanita cantik itu masih setia duduk di ruang tamu. Alex yang sudah tidak sabar lagi menunggu Vania, terpaksa harus menurunkan kaki dari atas tempat tidur dan melangkah untuk melihat Vania ke ruang tamu."Vania" panggil Alex dari pintu kamar"I...iya om" sahut Vania "Ini sudah larut malam. Kenapa belum tidur ?" Ucap Alex "I...iya om, ini Vania mau masuk kamar" Vania bangkit dari sofa, ia melangkah ke arah Alex yang masih berdiri di bibir pintu."Om mau minta tolong, boleh ?" Ucap Alex saat Vania tiba di pintu kamar"Boleh om, apa om ?" Jawab Vania "Badan om terasa capai, bantu oleskan balsem dong" Alex melangkah menuju meja rias dan meraih balsem dari sana lalu memberikannya kepada Vania.Vania memejamkan mata saat Alex membuka kausnya. "Harus buka baju ya om ?" Ucapnya"Kalau bajunya enggak dibuka, gimana kamu mau mengol
Read more
Bab 18. Om....om....
Setelah Alex masuk ke dalam kamar mandi, Vania bergegas ke luar dari kamar, ia melangkah menuju kamar mandi yang ada di ruang tamu. Vania mengguyur tubuhnya di bawah tetesan air shower, ia mengusap seluruh tubuhnya dengan kasar sambil meneteskan air mata. Ia merasa jijik dengan tubuhnya sendiri."Aku sudah kotor" ucap Vania berkali-kali. Vania sudah 18 tahun ada di dunia ini, tapi baru kali ini ia disentuh pria. Selama ini Vania tidak pernah pacaran ataupun dekat dengan pria. Alex lah pria yang pertama mencium bibirnya dan menyentuh dadanya.Saat ke luar dari kamar mandi, Vania melihat Alex tidur di atas sofa. Ia melangkah dengan lembut menuju kamar, agar tidak membangunkan Alex. Ia menutup pintu rapat-rapat dan menguncinya dari dalam kamar.Ting-nong ting-nong suara nyaring ponsel Alex yang terlalu di atas meja rias membangunkan Vania dari tidurnya. Ia menurunkan kaki dari atas tempat tidur lalu melangkah menuju meja rias untuk meraih ponsel Alex. Tanpa memperh
Read more
Bab 19. Sudah om
Satu bulan telah berlalu, hubungan Vania dengan Alex masih tetap jalan di tempat. Pria tampan satu anak itu, tidak pernah lagi menyentuh Vania. Ia selalu teringat dengan tetesan air mata yang mengalir dari sudut mata wanita cantik itu. Tetapi selama satu bulan ini, Alex selalu datang menemui Vania, dan menginap tiga kali dalam satu Minggu, tetapi mereka tidur terpisah. Vania tidur di kamar utama sedangkan Alex tidur di kamar yang satu lagi."Vania" panggil Alex. Saat ini mereka sedang menonton televisi di ruang keluarga."Iya om" sahut Vania"Om besok berangkat ke Bali. Enggak apa-apa kan om tinggal dulu selama beberapa hari ini ?" Ucap Alex. Besok pagi Alex akan berangkat ke Bali bersama Andrian. Mereka ada meeting di Bali sesama pengusaha."Iya om, enggak apa-apa" sahut Vania"Atau kamu mau ikut ? Soalnya Andrian bawa Regina" ajak Alex. "Enggak usah om. Lain kali saja" tolak Vania. Ia bukan tidak mau ikut, atau tidak ingin melihat Ba
Read more
Bab 20. Apa kamu menginginkan wanita pemabuk
Satu hari, Vania hanya berdiam diri di apartemen, wanita cantik itu sibuk mempelajari bagaimana cara menggunakan ponsel Android yang baru diberikan Alex kepadanya tadi pagi."Ini gimana caranya" ucap Vania sambil menekan salah satu aplikasi yang ada di ponselnya. Saat ia sedang sibuk memikirkan caranya, tiba-tiba ponselnya berderingTing-nong ting-nong suara nyaring ponsel"Ya Tuhan, ini ponselnya kenapa ?" Vania bingung sendiri. Ia tidak mengerti kalau panggilan yang masuk ke ponselnya adalah panggilan video call."Ini digeser ke atas atau ke bawah ya ?" Ucap Vania "terus kenapa nama yang muncul sugar daddy ? Ini kan ponsel baru, tapi kok ada namanya ya ?" Ucapnya."Coba geser ke bawah saja dah" Vania menggesernya ke arah bawah "lah kok jadi kembali seperti tadi" ucapnya karena kembali ke profil utama. Tentu saja kembali ke layar utama, orang Vania mematikan panggilannyaHanya berselang 1 menit, ponselnya kembali berdering "yah, dia berbuny
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status