Lahat ng Kabanata ng Sugar Daddy, Aku Kangen !: Kabanata 41 - Kabanata 50
110 Kabanata
Bab 41. Aku menyayangimu Vania
Alex, Vania dan Felicia berbincang-bincang di ruang tamu sambil menikmati minuman dingin dan cemilan kering. Sebelum Felicia banyak bertanya kepada Vania, Alex sudah terlebih dahulu membuka mulut. Ia mengatakan kepada Felicia bahwa mereka baru 6 bulan menjalin hubungan. Pria tampan itu juga, berkata jujur tentang status Vania, ia mengatakan kalau Vania berasal dari desa dan saat ini tinggal di apartemen yang di belinya dua tahun yang lalu. Alex juga mengatakan kalau Vania saat ini masih kuliah."Kapan kalian rencananya kalian akan menikah ?" Ucap FeliciaHehehe Vania terkekeh "Vania masih kuliah Tante" jawab Vania sambil tersenyum malu-malu."Jika kamu menikah dengan Alex, kamu tidak perlu bekerja Vania. Alex sanggup untuk memenuhi kebutuhan hidup kamu" protes Felicia. Tentu saja Alex bisa memenuhi kebutuhan Vania, sebab Alex bergelimang harta, bahkan tujuh keturunan tidak akan habis."Iya Tante. Tapi aku harus menyelesaikan kuliahku dulu Tante" ucap Vani
Magbasa pa
Bab 42. Apa yang harus aku lakukan.
Satu minggu telah berlalu, di mana satu minggu ini Alex jarang menemui Vania, ia merasa bersalah karena telah memberikan harapan palsu kepada wanita cantik itu. Jauh di dalam lubuk hatinya yang paling terdalam, ia benar­-benar ingin menjadikan Vania sebagai teman hidupnya. ”apa yang harus aku lakukan ?” ucap Alex kepada dirinya sendiri. Saat ini ia sedang dalam perjalanan menuju kantor. Sebenarnya ia ingin menemui Vania terlebih dahulu, tetapi Alex mengurungkan niaatnya karena binggung harus mengatakan apa kepada Vania. Ia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya, kalau putrinya tidak mengizinkannya untuk menikah. Tentu hal itu akan membuat Vania sedih dan kecewa. Ting-nong ting-nong suara nyaring ponsel Alex. Ia baru saja memikirkan Vania dan sekarang nama wanita cantik itu muncul di layar ponselnya “hallo sayang” ucap Alex setelah mengusap layar ponselnya “abang di
Magbasa pa
Bab 43. Abang kenapa belum tidur
Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, tetapi Alex belum bisa memejamkan mata. Pria tampan itu sedang asik melihat wajah wanita cantik yang sedang tertidur pulas di sampingnya. Ia menyisikan beberapa helai rambut yang menutupi wajah mulus Vania. Sentuhan lembut tangannya membuat wanita cantik itu terbangun dari tidurnya."Abang belum tidur" ucap Vania sambil membuka mata dengan malas "Ini abang mau tidur. Kamu kenapa bangun sayang ?" Sahut Alex sambil balik bertanya kepada Vania "Vania mau ke kamar mandi abang" jawabnya sambil menurunkan kedua kaki dari atas tempat tidur, dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi.Hanya butuh waktu 5 menit, Vania sudah ke luar dari kamar mandi. Ia melihat Alex sedang duduk di sofa sambil memandang kolam renang yang berada tepat di bawah apartemennya. Vania melangkah menghampiri pria tampan itu sambil berkata "Abang kenapa belum tidur ?""Hm...kamu sudah selesai dari kamar mandinya ?" Bukannya menjawab p
Magbasa pa
Bab 44. Apa itu putri abang
Tepat pukul lima sore, Alex sudah tiba di apartemen milik Vania. Saat ia tiba di sana, ruangan yang cukup luas itu terasa sepi karena Vania belum kembali dari kampus. Alex meraih ponsel dari saku celana, lalu menghubungi Vania.Tu....tu....tu.... Suara telepon terhubung"Iya abang" suara lembut dari seberang sana"Kamu sudah di mana sayang ?" Tanya Alex"Ini sudah di depan pintu"Alex memutar kepala untuk melihat ke arah pintu, dan benar saja wanita cantik itu sudah berdiri di bibir pintu sambil tersenyum manis kepadanya. Alex melangkah mendekati Vania, lalu mengangkat tangan untuk menjepit hidung mancung sugar baby-nya itu "dasar nakal" ucapnya"AW..." Jerit Vania "sakit abang" lanjutnya sambil menyentuh hidungnya"Lagian sih, sudah di depan pintu telepon abang masih saja diangkat" ucap Alex. Ia melingkarkan tangan kanannya di pinggang Vania, lalu menuntunnya melangkah hingga  ke sofa.Hehehe Vania terkekeh mendengar ucap
Magbasa pa
Bab 45. Kamu kenapa ada di sini
Dengan terpaksa Vania melangkah mengikuti Alex masuk ke dalam rumah. Ia melangkah sambil menundukkan kepala. Jantungnya tidak berhenti memompa apa lagi saat telinganya mendengar suara Felicia menyambut kedatangan mereka.Vania menegakkan kepala dan tersenyum kepada orang yang ada di sana, sambil menjabat tangan Felicia "apa kabar Tante ?" sapa Vania"Baik sayang" jawab Felicia "kamu bagaimana ?" Lanjutnya"Saya baik Tante" jawab Vania sambil melepas jabat tangannya dari Felicia. Setelah itu ia beralih untuk menjabat tangan wanita yang duduk di samping Felicia."Saya Vania Tante" ucapnya untuk memperkenalkan dirinya"Ya, saya sudah tahu" jawab Donna "kita kan sudah pernah bertemu waktu itu" lanjutnya sambil tersenyum seribu artiVania memperhatikan wajah Donna dan berusaha mengingat, di mana dan kapan mereka bertemu. Hanya butuh 1 satu menit untuk ia mengingatnya "oh iya Tante. Vania ingat" ucapnya sambil tersenyum "Baguslah" sah
Magbasa pa
Bab 46. Siapa yang menelepon sayang
Tepat pukul 11 lewat 30 menit, Alex sudah tiba di kediaman Winata. Pria tampan itu langsung menuju kamar putrinya yang berada tepat di samping kamarnya. Dengan lembut ia mengetuk pintu dan memanggil nama Tia. Tidak lama pintu pun terbuka. Alex disambut dengan wajah cemberut putrinya. Bahkan wanita cantik itu tidak membuka mulut untuk menyapa atau mempersilahkan ayahnya masuk ke dalam kamar."Apa daddy boleh masuk ?" Ucap Alex dengan nada yang bercanda. Ia berusaha tetap bersikap lembut terhadap putrinya, agar masalah tidak semakin panjang dan rumit."Ya" sahut singkat Tia dengan angkuhAlex melangkah masuk ke dalam kamar, ia duduk tepat di samping putrinya "sayang, sebenarnya........." Alex belum selesai berbicara tetapi Tia sudah memotongnya"Jika daddy ingin bicara tentang wanita kampung itu ! Sebaiknya daddy ke luar saja dan kembali ke kamar untuk istirahat karena besok pagi Daddy harus ke kantor" ucap Tia. Ia bangkit dari sofa, melangkah
Magbasa pa
Bab 47. Bukankah selama ini kamu berusaha menyenangkan daddy di atas ranjang
Ting.....suara pesan masuk di ponsel Vania.Dengan lembut tangan wanita cantik itu meraih ponselnya dari atas meja. Matanya refleks membulat dan bibirnya sedikit terbuka setelah melihat jumlah notifikasi SMS banking yang masuk di ponselnya."Abang pasti salah kirim" ucap Vania sambil memainkan ibu jari di layar ponselnya untuk mencari nomor telpon Alex.Tu.....tu.....tu...suara telepon masuk "Iya sayang" suara bariton dari seberang sana."Abang pasti salah kirim uang" todong Vania tanpa basa-basi"Emang kenapa sayang ?" Tanya Alex yang berpura-pura tidak tahu "Abang transfer uangnya kebanyakan" ucap Vania "Emang berapa Abang transfer ?""Tiga ratus juta abang""Ow....Abang enggak salah transfer sayang. Abang sengaja memberikannya kepadamu, karena abang mendapat tender baru" jawab Alex."Benarkah ?" Tanya Vania dengan rasa tidak percaya."Iya sayang""Terima kasih abang, terim
Magbasa pa
Bab 48. Kamu dan Vania harus segera menikah
Niat Alex untuk bercinta dengan Vania harus gagal karena kliennya yang datang dari luar negeri telah tiba. Alex membawa Vania untuk bertemu dengan kliennya sambil makan siang. Ini pertama kalinya Alex membawa wanita dalam pertemuan bisnisnya. Selama ini Alex terkenal sebagai pria yang anti wanita dalam urusan kerja atau bisnis, walaupun teman-temannya membawa istri atau kekasihnya ! Alex tetap saja tidak tertarik untuk mengikuti mereka, pria tampan itu lebih nyaman tanpa wanita."Abang, aku tunggu di mobil saja ya ?" Ucap Vania saat mereka tiba di parkiran sebuah kafe"Kenapa sayang ?""Aku malu abang. Ini kan urusan bisnis" jawab Vania. Ia merasa tidak pantas ada di sana, karena ini adalah urusan bisnis"Enggak usah malu sayang, kan ada abang" bujuk Alex untuk menyakinkan Vania.Dengan berat hati, Vania akhirnya mengikuti Alex menemui kliennya yang sudah menunggu di dalam kafe. Tubuhnya gemetar saat Alex menggandeng tangannya, ia benar-benar gugup
Magbasa pa
Bab 49. wah, wah, ternyata lintah darat sudah masuk kampus
Dua hari telah berlalu, di mana pagi ini Vania sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kampus, walaupun Alex masih melarangnya agar tidak masuk kampus dalam satu minggu ini, tetapi ia tetap pergi. Bagi Vania dengan menghindar dari Tia tidak akan menyelesaikan masah. Saat tiba di kampus, ia langsung disambut oleh Regina. Wanita cantik itu langsung mengajukan beberapa pertanyaan kepada Vania. “Van, apa benar kalau Tia itu adalah anaknya om Alex ? terus kapan kamu bertemu dengannya ?” ucap Regina Vania menutup mulut Tia dengan tangannya “st......jangan keras-keras, nanti ada yang mendengar” ucapnya “maaf,maaf. Aku terlalu bersemangat, aku tidak menyangka kalau wanita gila itu adalah putri om Alex” ucap Regina “kok bisa ya ! dia jadi putri om Alex ?” lanjutnya dengan rasa tidak percaya “pertanyaan kamu ada-ada saja” sahut Van
Magbasa pa
Bab 50. Aku lebih baik mati daripada menggunakan uang haram
Ting-nong ting-nong suara dering ponsel membangunkan Vania dari tidur panjangnya di pagi hari. Ia membuka mata dengan malas lalu meraih benda pintar itu dari atas meja kecil yang terletak di samping tempat tidur. Vania refleks bangkit dari posisi tidur menjadi duduk ketika melihat nama yang muncul di layar ponselnya."Iya ibu" ucapnya setelah mengusap layar ponselnya"Bagaimana keadaan kamu sayang ? Apa kamu baik-baik saja ?" Suara serak dari seberang sana "Saya baik buk, ibu dan Dita bagaimana ?" "Ibu baik dan adik kamu juga kondisinya sudah mulai membaik. Oh iya ! Ibu ingin mengatakan sesuatu""Syukurlah jika ibu dan Dita baik-baik saja. Tapi kenapa suara ibu berbeda ?" Tanya Vania, ia merasa suara ibunya berbeda dengan biasanya.Tentu saja suara ibunya berbeda, karena satu malam ini Susan tidak bisa tidur dan menagis memikirkan apa yang dikatakan pria itu kepadanya. Walaupun ia tidak percaya sepenuhnya dengan kata-kata pria itu ! Tetapi ia sudah mulai curiga dari mana Vania bisa
Magbasa pa
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status